Share

6. Tuan Muda, Ahhh

Penulis: Callista_ Ivan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-13 16:28:20

“Hah?”

Kedua mata Nada membelalak lebar bahkan mungkin nyaris melompat keluar dari tempatnya. Ia sangat terkejut mendengar perkataan Daffa.

“Apa maksud Tuan Muda? Aku harus ganti baju di depanmu, begitu?” tanya Nada, jantungnya terasa berdegup sangat kencang.

“Iya. Memangnya kenapa? Apa kamu nggak mau? Toh aku juga udah lihat dada mu kan?” Daffa berkata dengan santainya sambil bersedekap dada.

“Ta … tapi ….”

“Cepatlah! Aku nggak menerima penolakan,” desak Daffa yang terus menatap tajam pada Nada.

“Aku hitung sampai tiga. Kalau kamu nggak mau ganti baju juga, maka aku yang akan melepas bajumu dengan paksa. Aku yang akan mengganti bajumu. Satu …!” Daffa mengangkat jari telunjuknya ke udara.

Nada semakin gemetar mendengar perkataan Daffa. Ia ragu, apakah harus melepaskan pakaiannya di hadapan Daffa atau tidak?

“Dua!”

“Sebentar, Tuan!” Nada memekik karena masih ragu.

Walaupun Daffa sudah melihat dada nya dan bahkan sudah meny*su darinya, tapi tetap saja Nada malu jika bagian sensitifnya h
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   11. Dikurung di Kamar Mandi

    “Sudah ya. Sekarang lebih baik kamu pergi tidur, karena besok kamu harus sekolah,” ucap Daffa yang tiba-tiba menyudahi permainan lidahnya dan menjauhkan wajah dari pangkal paha Nada.“Hah?” Mata Nada membelalak. Ada gurat kekecewaan yang tampak di matanya saat tiba-tiba Daffa menyudahi permainannya itu.“Kamu masih ingin mengejar pendidikan kamu, dan aku nggak mungkin merusak harga diri kamu. Sekarang kamu tidur, aku juga ingin istirahat,” kata Daffa lalu turun dari atas ranjang.Begitu Daffa turun dari tempat tidur, ia segera mengambil pakaian Nada yang tadi dia buang dengan gerakan tenang. Satu per satu, ia mengumpulkan pakaian itu, lalu dengan hati-hati mendekat ke arah Nada. Tanpa berkata apa-apa, ia mulai membantu Nada mengenakan kembali pakaiannya. Sentuhan tangannya terasa lembut, penuh perhatian, tapi tidak lagi diliputi hasrat seperti sebelumnya.Nada menatap Daffa dalam diam, perasaannya berkecamuk. Di satu sisi, ada rasa lega dan haru yang membuncah di dada nya. Daffa tidak

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   10. Menikmati Tubuh Mulusmu

    “Daffa, apa-apaan ini?” Nada berteriak dan refleks menunduk ke bawah sana, tepat dimana bagian tubuh sensitifnya sedang digesekkan dengan rudal keras milik Daffa yang tampak menggembung dengan keras dari balik celana.“Diam, Nada! Nikmati saja apa yang aku lakukan. Ahhh ahh!” Daffa terus melenguh seolah olah ia memang benar-benar sedang memasukkan benda beruratnya itu ke dalam gua kenikmatan milik Nada.“Daffa, tapi … ahhh!” Nada tak bisa melanjutkan ucapannya lagi, karena tiba-tiba saja Daffa sudah melahap puncak dada nya dengan sangat lahap seperti anak kecil yang sedang asyik mengemut permen.“Mpphh.” Daffa menggeram, sedangkan kedua tangannya terus meremas-remas bukit kembar Nada yang menggantung besar tepat di atas wajahnya.Ia sangat lahap memainkan puncak dada merah muda milik gadis cantik itu dengan lidahnya. Daffa terus menjilat, menyesap, dan sesekali menggigitnya dengan gemas hingga membuat nipple merah muda milik Nada itu mengeras dan semakin tegak menantang.“Ahhh ahhh.”

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   9. Tubuhmu Sangat Menggoda

    “Ahh!” Nada kelepasan mendesah dan menggeram kecil, ketika tangan kekar Daffa meremas bukit kembar nya dari luar kaos.Ada gelitik rasa nikmat dan geli yang bercampur jadi satu dalam tubuhnya. Sensasi kenikmatan yang selama ini belum pernah dia rasakan sebelumnya.Namun, gadis itu berusaha untuk diam dan tak menunjukkan respon. Matanya kini membulat saat mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Daffa.“Jatah asi?” suaranya nyaris tak terdengar, seolah tak percaya dengan apa yang baru didengarnya.“Iya,” jawab Daffa dengan tenang.Wajahnya tak menunjukkan sedikit pun rasa bersalah. Bahkan kedua tangannya tetap aktif meremas remas dada Nada dengan bersemangat.“Aku ingin minum jatahku. Jadi, berikan sekarang!” tegas Daffa yang kini sudah dikuasai oleh hasrat , terlihat dari matanya.Jantung Nada berdegup kencang, tangannya mulai gemetar. Wajahnya bahkan tampak pucat karena ketakutan.“Enggak, Tuan, jangan!” pekik Nada seraya berusaha menendang tubuh Daffa.Tapi Daffa dengan cepat

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   8. Minta Jatah

    “Nah, karena nenek kamu sudah setuju, maka kita bisa pergi ke rumahku malam ini, Nada. Kalian nggak perlu menyiapkan apapun, karena di rumahku semuanya sudah tersedia.” Daffa berkata dengan sangat antusias.“Ta … tapi kami nggak bisa meninggalkan rumah kami. Rumah ini sudah ….”“Setiap weekend aku bakalan mengantar kalian untuk mengunjungi rumah ini. Lagipula aku akan meminta anak buahku untuk merenovasi rumah ini supaya terlihat lebih bagus,” lanjut Daffa yang seolah tak memberi kesempatan pada Nada untuk berbicara.Nek Siti tampak sangat terkejut dan tak menyangka dengan jawaban Daffa. Ia bahkan terlihat antusias dan merasa bahagia.“Tuan Daffa, benarkah itu? Rumah kami akan direnovasi?”“Benar, Nek. Karena itu lebih baik sekarang kita pergi ke rumahku agar para anak buahku bisa segera merenovasi rumah ini.”“Baiklah kalau begitu, tuan. Saya nurut saja dengan Nada,” angguk Nek Siti sembari melirik pada cucunya itu.“Ya sudah, ayo kalau begitu.” Daffa te

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   7. Oh, Kamu Sangat Menggoda

    “Apa yang kamu lakukan, Tuan Muda?” seru Nada dengan wajah pucat, tetapi Daffa sama sekali tak menghiraukan teriakannya itu.“Tenanglah, Nada. Aku hanya ingin mengajak kamu bersenang-senang saja aja kok,” jawab pria itu santai.“Jangan lakukan ini, Tuan Muda!” teriak Nada sambil berusaha mendorong tubuh Daffa supaya menjauh darinya.Kakinya menendang dan meronta-ronta, tetapi itu sama sekali tak menyurutkan niat Daffa sedikit pun. Entah kenapa rasanya Nada terlihat semakin seksi dan menantang di hadapannya di kala sedang memberontak seperti itu.“Kamu tenang aja, Nada. Aku nggak akan menyakiti kamu kok. Aku hanya ingin minta sedikit saja dari tubuhmu, dan ini tetap nggak akan mengurangi kecantikanmu. Seksimu juga nggak akan berkurang, tapi kamu malah akan semakin seksi. Aku bisa membuat dada mu semakin bertambah besar dan menggoda dengan remasanku. Jadi kamu tenang saja,” bisik Daffa sambil mencengkram kedua pergelangan tangan Nada, lalu menyatukannya di atas kepala gadis itu.“Enggak

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   6. Tuan Muda, Ahhh

    “Hah?”Kedua mata Nada membelalak lebar bahkan mungkin nyaris melompat keluar dari tempatnya. Ia sangat terkejut mendengar perkataan Daffa.“Apa maksud Tuan Muda? Aku harus ganti baju di depanmu, begitu?” tanya Nada, jantungnya terasa berdegup sangat kencang.“Iya. Memangnya kenapa? Apa kamu nggak mau? Toh aku juga udah lihat dada mu kan?” Daffa berkata dengan santainya sambil bersedekap dada.“Ta … tapi ….”“Cepatlah! Aku nggak menerima penolakan,” desak Daffa yang terus menatap tajam pada Nada.“Aku hitung sampai tiga. Kalau kamu nggak mau ganti baju juga, maka aku yang akan melepas bajumu dengan paksa. Aku yang akan mengganti bajumu. Satu …!” Daffa mengangkat jari telunjuknya ke udara.Nada semakin gemetar mendengar perkataan Daffa. Ia ragu, apakah harus melepaskan pakaiannya di hadapan Daffa atau tidak?“Dua!”“Sebentar, Tuan!” Nada memekik karena masih ragu.Walaupun Daffa sudah melihat dada nya dan bahkan sudah meny*su darinya, tapi tetap saja Nada malu jika bagian sensitifnya h

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status