Beranda / Romansa / Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+ / 5. Ganti Baju di Depanku

Share

5. Ganti Baju di Depanku

Penulis: Callista_ Ivan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-29 13:46:40

Terdengar suara pintu terbuka dari luar, bersamaan dengan suara seorang pria yang berseru cukup keras memanggil nama Daffa dan Nada. Sontak suara itu membuat keduanya terkejut dan cepat-cepat menoleh ke sumber suara.

"Papa," lirih Daffa terbelalak, saat melihat keberadaan Tuan Hendra yang sudah berdiri di ambang pintu.

“Tu ... Tuan," ucap Nada pula.

Gadis itu pun cepat-cepat menarik dada nya dari mulut Daffa begitu saja lalu memasukkan kembali dada nya yang besar itu ke balik dress berbelahan rendah yang sedang ia kenakan. Wajah Nada pucat pasi, karena ia khawatir jika Tuan Hendra sampai melihat apa yang ia lakukan terhadap Daffa tadi.

Daffa mencoba bangkit perlahan dari pangkuan Nada dengan dibantu oleh gadis itu. Setelah itu, Nada dan Daffa duduk berdampingan dan masih bersimpuh di lantai. Sedangkan Tuan Hendra segera berjalan menghampiri mereka berdua, kali ini tanpa didampingi oleh Ira ataupun kedua bodyguard nya.

"Kamu sudah melakukan tugasmu dengan baik," kata Tuan Hendra sambil
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   8. Minta Jatah

    “Nah, karena nenek kamu sudah setuju, maka kita bisa pergi ke rumahku malam ini, Nada. Kalian nggak perlu menyiapkan apapun, karena di rumahku semuanya sudah tersedia.” Daffa berkata dengan sangat antusias.“Ta … tapi kami nggak bisa meninggalkan rumah kami. Rumah ini sudah ….”“Setiap weekend aku bakalan mengantar kalian untuk mengunjungi rumah ini. Lagipula aku akan meminta anak buahku untuk merenovasi rumah ini supaya terlihat lebih bagus,” lanjut Daffa yang seolah tak memberi kesempatan pada Nada untuk berbicara.Nek Siti tampak sangat terkejut dan tak menyangka dengan jawaban Daffa. Ia bahkan terlihat antusias dan merasa bahagia.“Tuan Daffa, benarkah itu? Rumah kami akan direnovasi?”“Benar, Nek. Karena itu lebih baik sekarang kita pergi ke rumahku agar para anak buahku bisa segera merenovasi rumah ini.”“Baiklah kalau begitu, tuan. Saya nurut saja dengan Nada,” angguk Nek Siti sembari melirik pada cucunya itu.“Ya sudah, ayo kalau begitu.” Daffa te

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   7. Oh, Kamu Sangat Menggoda

    “Apa yang kamu lakukan, Tuan Muda?” seru Nada dengan wajah pucat, tetapi Daffa sama sekali tak menghiraukan teriakannya itu.“Tenanglah, Nada. Aku hanya ingin mengajak kamu bersenang-senang saja aja kok,” jawab pria itu santai.“Jangan lakukan ini, Tuan Muda!” teriak Nada sambil berusaha mendorong tubuh Daffa supaya menjauh darinya.Kakinya menendang dan meronta-ronta, tetapi itu sama sekali tak menyurutkan niat Daffa sedikit pun. Entah kenapa rasanya Nada terlihat semakin seksi dan menantang di hadapannya di kala sedang memberontak seperti itu.“Kamu tenang aja, Nada. Aku nggak akan menyakiti kamu kok. Aku hanya ingin minta sedikit saja dari tubuhmu, dan ini tetap nggak akan mengurangi kecantikanmu. Seksimu juga nggak akan berkurang, tapi kamu malah akan semakin seksi. Aku bisa membuat dada mu semakin bertambah besar dan menggoda dengan remasanku. Jadi kamu tenang saja,” bisik Daffa sambil mencengkram kedua pergelangan tangan Nada, lalu menyatukannya di atas kepala gadis itu.“Enggak

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   6. Tuan Muda, Ahhh

    “Hah?”Kedua mata Nada membelalak lebar bahkan mungkin nyaris melompat keluar dari tempatnya. Ia sangat terkejut mendengar perkataan Daffa.“Apa maksud Tuan Muda? Aku harus ganti baju di depanmu, begitu?” tanya Nada, jantungnya terasa berdegup sangat kencang.“Iya. Memangnya kenapa? Apa kamu nggak mau? Toh aku juga udah lihat dada mu kan?” Daffa berkata dengan santainya sambil bersedekap dada.“Ta … tapi ….”“Cepatlah! Aku nggak menerima penolakan,” desak Daffa yang terus menatap tajam pada Nada.“Aku hitung sampai tiga. Kalau kamu nggak mau ganti baju juga, maka aku yang akan melepas bajumu dengan paksa. Aku yang akan mengganti bajumu. Satu …!” Daffa mengangkat jari telunjuknya ke udara.Nada semakin gemetar mendengar perkataan Daffa. Ia ragu, apakah harus melepaskan pakaiannya di hadapan Daffa atau tidak?“Dua!”“Sebentar, Tuan!” Nada memekik karena masih ragu.Walaupun Daffa sudah melihat dada nya dan bahkan sudah meny*su darinya, tapi tetap saja Nada malu jika bagian sensitifnya h

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   5. Ganti Baju di Depanku

    Terdengar suara pintu terbuka dari luar, bersamaan dengan suara seorang pria yang berseru cukup keras memanggil nama Daffa dan Nada. Sontak suara itu membuat keduanya terkejut dan cepat-cepat menoleh ke sumber suara."Papa," lirih Daffa terbelalak, saat melihat keberadaan Tuan Hendra yang sudah berdiri di ambang pintu.“Tu ... Tuan," ucap Nada pula.Gadis itu pun cepat-cepat menarik dada nya dari mulut Daffa begitu saja lalu memasukkan kembali dada nya yang besar itu ke balik dress berbelahan rendah yang sedang ia kenakan. Wajah Nada pucat pasi, karena ia khawatir jika Tuan Hendra sampai melihat apa yang ia lakukan terhadap Daffa tadi.Daffa mencoba bangkit perlahan dari pangkuan Nada dengan dibantu oleh gadis itu. Setelah itu, Nada dan Daffa duduk berdampingan dan masih bersimpuh di lantai. Sedangkan Tuan Hendra segera berjalan menghampiri mereka berdua, kali ini tanpa didampingi oleh Ira ataupun kedua bodyguard nya."Kamu sudah melakukan tugasmu dengan baik," kata Tuan Hendra sambil

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   4. Menyusui Tuan Muda

    Nada menatap Daffa dengan mata terbelalak, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya."A … Apa?” suaranya bergetar, menggema di antara mereka.Wajah Daffa terlihat penuh penderitaan, tubuhnya meronta seolah menahan rasa sakit yang sudah tak tertahankan lagi."Argh!" erangan Daffa menggema, membuat Nada gemetar di tempatnya berdiri.Dia tak bisa berpikir jernih, rasa takut dan panik bergemuruh dalam dirinya. Tubuhnya terasa lemas, bingung, dan tak tahu harus berbuat apa. Dadanya sesak, dan pikirannya buntu. Memberikan air susunya pada Daffa?Itu tidak mungkin!Selama ini bahkan tidak pernah ada seorang pun laki-laki yang berani menyentuhnya, apalagi sampai sejauh itu.“Apa … Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya dengan suara gemetar, hampir tak terdengar.Mata Daffa semakin sayu, wajahnya semakin pucat seperti hilang dalam kegelapan yang menyesakkan.“Aku butuh air susumu …” suaranya terdengar hiba, hampir putus asa.Nada memegang dada nya, merasakan detak jantungnya yang sem

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   3. Aku Butuh Susumu

    Duarr!Bagaikan tersambar petir di siang bolong telinga Nada, ketika mendengar apa yang baru saja ditangkap oleh telinganya itu."Apa?" Nada membelalak kaget mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Tuan Hendra."Ya. Saya sudah tau dari para anak buah saya, kalau kamu sudah bisa menghasilkan asi. Karena itu saya membawa kamu kesini untuk menolong Daffa. Saya pasti akan memberikan banyak uang untukmu dan nenekmu itu, asalkan anak saya bisa sembuh," kata Tuan Hendra dengan suara dingin."Ta ... Tapi, Tuan, saya nggak bisa. Saya masih sekolah dan saya ….""Saya tidak menerima penolakan, dan saya bisa saja menghancurkan hidup kamu, kalau kamu berani membantah perintah saya!" Tuan Hendra menatap tajam pada Nada dengan sangat dingin.Tanpa menunggu jawaban dari gadis muda itu, Tuan Hendra segera keluar dari kamar dengan diikuti oleh kedua anak buahnya. Sedangkan Nada masih terdiam, bersama dengan Ira yang masih berdiri di sampingnya. Ia terpaku menatap hampa pada Daffa yang terbaring lem

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status