Melihat itu, Hao Li hanya bisa mengusap kedua matanya tak percaya. Fakta bahwa Long Bai bisa keluar dari ruang batinnya saja sudah membuatnya terkejut, dan sekarang wanita cantik bergaun merah darah itu menundukkan kepalanya dan memberi salam kepada Long Bai dengan begitu hormat.
Dia tahu kalau Long Bai memang sosok yang sangat kuat, mungkin Long Bai adalah sosok yang paling kuat yang dia kenal sekarang. Namun dia tak tahu kalau Long Bai memiliki reputasinya sendiri di kalangan para binatang suci.
Long Bai memasang wajah datar dan sedikit menganggukkan kepalanya, "ternyata kau adalah penjaga Danau Merah ini."
"Benar, Yang Mulia. Ini adalah tempat tinggal saya selama 10 juta tahun lamanya, sudah seharusnya bagi saya untuk melindungi tempat tinggal saya sendiri."
"10 juta tahun bukanlah waktu yang singkat. Sekarang aku mengerti mengapa Teratai Darah selalu tumbuh di atas permukaan Danau Merah. Kau adalah Ular Darah, satu tetes esensi darah
"Tuanku ingin mengambil Teratai Berdarah yang ada di sini."Mendengar perkataan Long Bai, Ning Hua segera berbalik dan melambaikan kedua tangannya. Seketika ratusan Teratai Berdarah muncul di permukaan Danau Merah, aura gelap yang begitu pekat akan membuat siapa saja yang memasuki wilayah Danau Merah pingsan seketika.Untungnya Hao Li memiliki perlindungan alami dari Kristal Abadi, aura gelap pada dasarnya tak akan mempengaruhinya. Hanya saja bau tak sedap yang berasal dari Teratai Berdarah sedikit membuatnya tak nyaman, namun ekspresinya sekarang menunjukkan kegirangan gila.Teratai Berdarah adalah tanaman yang sangat langka bahkan di Empat Benua, melihat ada ratusan Teratai Berdarah di depannya jelas membuatnya tak bisa berkata-kata."Luar biasa! Aku mendapatkan harta lain sekarang!!!"Tanpa memperdulikan Long Bai dan Ning Hua, Hao Li langsung berlari ke danau dan mencelupkan dirinya ke air danau. Dia menghiraukan bau menyengat
Melihat bagaimana Sekte Macan Hitam menjadi sekte terkuat di Kerajaan Naga Merah membantu penasaran bagaimana cara membangunnya. Baru-baru ini dia berpikir untuk membangun pasukannya sendiri, pasukan yang akan menjadi pedang dan zirah nya.Tentu saja di umurnya yang masih belia, menjadikan kultivator ahli sebagai tangan kanannya bukan tindakan yang tepat, dia hanya bisa melatih para pemuda untuk dia jadikan pasukan pertamanya di masa depan.Memiliki sumber daya kultivasi yang berlimpah adalah salah satu syarat untuk menjadikan orang-orangnya kuat, dan untuk mendapatkannya biasanya sangat sulit. Tapi dengan ratusan Teratai Berdarah yang ada di dalam cincin spiritualnya, dia bisa menggunakannya untuk orang-orangnta nanti.Setelah semua Teratai Berdarah di masukkan ke dalam cincin spiritual, Hao Li naik ke atas danau dan menggunakan energi spiritualnya untuk mengeringkan pakaiannya.Long Bai dan Ning Hua menghampiri Hao Li, Long Bai bertany
Hao Li terus menggumamkan kata-kata aneh setiap kali membasuh tubuhnya dengan air danau. Long Bai dan Ning Hua yang mendengarnya hanya bisa menahan tawa mereka.Sambil bergumam tak jelas, dia bisa merasakan kekuatan gelap perlahan memasuki tubuhnya. Kristal Abadi terus menyerap kekuatan gelap yang berasal dari esensi Ular Darah dan mengekstraknya menjadi kekuatan miliknya.Perlahan sebuah bola kecil lain muncul di sisi Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhnya. Bola kecil itu memancarkan sinar merah dan sinarnya berbenturan dengan bola Yin yang dihasilkan dari Konsep Yin.Seluruh meridian nya yang berwarna biru tua berubah menjadi biru muda. Lapisan dingin yang menyelimuti dantiannya juga sedikit demi sedikit menghilang, tapi masih ada jejak Yin di dalamnya.Saat itu Hao Li tahu kalau Konsep Yin yang bisa dia gunakan untuk melawan musuhnya sedang dilemahkan, atau lebih tepatnya di tekan oleh kekuatan gelap.Bola merah darah i
Long Bai menjelaskan siapa Ning Hua dengan sangat rinci kepada Hao Li.Ning Hua adalah salah satu anggota klan Ular Darah dari Alam Dewa yang tinggal di Empat Benua untuk waktu yang lama. Kekuatan Ning Hua jelas berada di atas tahapan Dao Surga, tapi kekuatannya itu hanya bisa digunakan dibawah formasi yang terpasang di Danau Merah, jika formasi itu dihapuskan, dia hanya bisa mengeluarkan kekuatannya yang setara dengan tahapan Dao Surga.Mendengar itu, Hao Li jelas terkejut. Orang paling kuat yang dikenalnya adalah kakeknya, Ming Wu dan dan Ming Fei. Kekuatan mereka jelas bukan sesuatu yang bisa Kerajaan Naga Merah tanggung, itu juga alasan mengapa keduanya menyembunyikan diri mereka di dalam Hutan Kematian.Setelah mengetahui semua mengenai Ning Hua dari Long Bai, akhirnya Hao Li melakukan kontrak darah dengan Ning Hua, yang artinya Ning Hua tak bisa menentang keputusan atau keinginan Hao Li sebagai tuannya.Long Bai kembali ke ruang ba
"Apa yang harus kita lakukan? Tuan Patriark sedang berada dalam masa kritisnya sekarang..." ujar Penatua Yu tak tahu harus berbuat apa. Dia tak bisa mengganggu Fu Xiang yang sedang berada di fase terobosannya.Penatua Xi juga terdiam. Otaknya yang biasanya berjalan lancar, kini membeku. Dia memiliki pola pikir yang sama seperti Penatua Yu. Mengganggu kultivasi Patriark Sekte jelas bukan pilihan yang baik.Tiba-tiba saja suara gemuruh datang dari arah belakang mereka, seorang gadis yang sangat cantik dengan gaun berwarna merah darah serta tatapannya yang dingin datang bersama seorang pria kecil yang cukup tampan untuk usianya.Kedua mata Penatua Yu dan Penatua Xi sedikit melebar ketika mereka mengenali siapa pria kecil itu, pria itu tidak lain adalah Hao Li.Hao Li yang melihat kekacauan di gerbang utama sekte mengerutkan keningnya, "apa yang terjadi?" gumamnya.Gadis yang mengenakan gaun merah darah tidak lai
Kembalinya Hao Li membuat gempar pelataran luar, semua orang di dalam sekte tahu kalau Hao Li sekarang bukan lagi seorang murid baru yang bisa mereka permainkan, melainkan seseorang yang posisinya kini sejajar dengan Wei Chuyan.Ada banyak gadis yang membawakan hadiah serta makanan untuknya, Hao Li yang merasa tak enak hati hanya bisa menerima semua itu dengan tangan kecilnya.Di sisi lain, penampilan Ning Hua yang baru saja menjadi murid pelataran luar sekte sukses menjadi pusat perhatian diantara para pria. Kecantikan pelayan baru Hao Li itu membuat semua murid lelaki enggan mengalihkan pandangan mereka dari sosok gadis cantik bergaun merah darah itu.Sayangnya Ning Hua sangat berbeda dengan Hao Li yang hangat dan sering mengumbar senyumnya, Ning Hua lebih sering menampilkan raut wajah datar dan dingin. Beberapa gadis yang ingin berteman dengannya juga terpaksa harus menarik niat mereka kembali setelah merasakan aura permusuhan dari Ning Hua.
Sesampainya di Paviliun Harta, seorang pria tua menyambut kedatangannya. Pria tua itu adalah penjaga Paviliun Harta, salah satu inspektur tertua juga di dalam sekte.Yin Huang tersenyum saat melihat Hao Li di depan pintu Paviliun Harta. Pria kecil itu adalah pelanggan yang sering menukar beberapa herbal di Paviliun Harta, sikap yang ditunjukkan Hao Li juga sangat sopan, pada dasarnya menyukai Hao Li bukanlah sesuatu yang sulit."Anak muda, kau kembali lagi...""Kakek Yin, sekarang aku datang karena ingin melihat-lihat beberapa senjata. Apa kakek Yin bisa menunjukkannya padaku?"Meskipun Yin Huang adalah seorang inspektur, murid-murid biasa memanggilnya sebagai kakek Yin, panggilan inspektur sudah tidak terlalu pantas untuk usianya yang sudah tua.Kedua mata Yin Huang berbinar senang, dia langsung menyeret Hao Li ke dalam Paviliun Harta dan berkata, "kami memiliki banyak senjata di sini, tapi hanya ada beberapa senjata yang mungkin
Setelah menukarkan 10.000 poin kontribusinya ke Yin Huang, akhirnya dia mendapatkan Pisau Qing Yang. 10.000 poin jelas bukan jumlah yang kecil, dia harus menjalankan misi penting setidaknya 10 kali untuk mendapatkannya.Diam-diam dia menyimpan Pisau Qing Yang ke dalam cincin spiritualnya, dia tak bisa membiarkan orang lain tahu kalau dia memiliki cincin spiritual untuk sekarang, atau dia bisa dalam bahaya. Godaan cincin spiritual terlalu kuat, bahkan ada kemungkinan Patriark Sekte menginginkannya juga.Usai mendapatkan apa yang diinginkannya, Hao Li tidak langsung kembali ke kamarnya, tapi pergi ke Aula Pelatihan murid."Kakak Hao...""Senior Hao..."Beberapa murid pelataran luar menyapanya ketika diperjalanan, dan Hao Li tentu saja balas menyapa mereka dengan senyuman. Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya dia sampai di Aula Pelatihan, di sana dia melihat seorang gadis berpakaian merah darah tengah bertarung melawan murid lai