Share

Part 8-Antara Wina dan Sheryl

Dirga membanting pintu ruangannya dengan emosi yang siap meledak. Melemparkan kantong plastik berisi aneka snack di atas sofa panjang. Buru-buru ia membuka kancing kemeja dan segera membersihkan diri di washtafle.

Beruntung ia masih menyimpan baju cadangan di loker, jadi tidak perlu repot balik lagi ke apartement-nya. Andai sebentar lagi tidak ada jadwal operasi, ia lebih memilih untuk segera mengejar si Bocah SMP yang sudah dua kali menipunya terang-terangan. Dan bodohnya, dia selalu tertipu.

Selesai berganti pakaian, Dirga menatap wajahnya di cermin cukup lama. Ia membasuh mukanya untuk meredam amarah. Memang sih, uang yang dilepaskan bukanlah jumlah yang besar, tapi caranya itu, lho. Dirga tidak habis fikir, kok bisa ada anak kecil otaknya selicik itu?

Ting!

Pesan dari senior sekaligus dosennya yang dari tadi meminta untuk menggantikan operasinya bersama anak-anak koas membuat Dirga sedikit menurunkan amarahnya. Proffesor Riko—dokter spesialis bedah—itu memang sudah tidak sekuat dulu. Namun mendekati masa pensiunnya, beliau masih bersedia membagikan ilmunya kepada calon-calon dokter spesialis.

Tapi karena itu, para dokter residen harus siap menjadi “pemain cadangan” ketika beliau sudah terlalu lelah. Ya, salah satunya Dirga ini. Jadi mau tidak mau, meski saatnya istirahat, demi mendapatkan nilai yang memuaskan dan cepat selesai masa residennya.

Huft. Nasib dokter residen, kerja lembur bagai kuda.

***

Operasi kali ini memang hanya operasi kecil, tapi tenaganya sudah habis setelah seharian bertugas di IGD. Selain karena titah sang Professor, alasan lain adalah seseorang yang kini ada di depannya.

“Hai Dokter Dirga. Kirain udah pulang,” sapanya halus.

“Hai juga Dokter Sheryl. Harusnya iya. Tapi harus menggantikan Professor Riko operasi usus buntu,” jawabnya dengan wajah berbinar.

“Gak heran ya, kamu jadi anak emasnya Proffessor Riko. Oh ya, Sudah makan malam?” tanya Sheryl ketika anak-anak koas yang tadi bersama Dirga pamit satu persatu.

“Su—“

“Kebetulan aku mau cari makan, nih. Mau ikut sekalian?”

“M-mau banget!”

Bodo amat, meski tadi ayam penyet sudah mengisi perutnya.

***

Sheryl sama seperti Dirga, masih menjadi dokter residen. Namun dokter cantik ini mengambil spesialis kandungan. Sheryl merupakan pribadi yang menyenangkan, sikapnya sungguh dewasa.

Selain cantik, ia juga pintar dan sangat anggun. Tutur katanya selalu lembut, dan mudah mengalah dengan orang lain. Ia juga dekat dengan keluarga Hermanto sejak kecil karena kakeknya  merupakan teman dari kakeknya Dirga.

Tubuhnya sangat ideal, slim, tingginya hampir 170 cm, dan kulitnya putih cerah. Wajahnya juga sangat cantik dengan mata indah yang dibingkai bulu mata lentik alami dan alis yang membentuk sempurna. Hidungnya juga sangat runcing, bibirnya yang tipis sangat cocok dengan bentuk wajahnya yang oval.

Dari kecil Dirga, Sheryl, dan Rizal memang selalu bersama. Mulai dari sekolah sampai pergi bermain. Dirga sangat kagum dan sayang pada Sheryl. Tapi ketika ia mengetahui Rizal juga mencintai Sheryl, ia ragu untuk mengatakannya dan memilih untuk memendamnya selama bertahun-tahun.

Bagaimana ia tidak jatuh cinta, jika Sheryl saja sangat perhatian pada Dirga. Tutur katanya selalu menenangkan Dirga yang sedang gundah, tidak seperti...

Apa?

Si bocah SMP licik?! Langkah Dirga terhenti tepat di drop off rumah sakit kala melihat musuh kecilnya di taman rumah sakit sambil makan es krim. Sekali lagi MAKAN ES KRIM!

Baru Dirga merasa senang setelah tadi malam makan bersama Sheryl, tapi pagi ini ia justru harus melihat orang yang semalam bikin gedeg.

Wina menjilati es krim sambil tersenyum, berbanding terbalik dengan Dirga yang menampilkan wajah penuh amarah. Apalagi ketika melihat Wina merogoh kantong dan mengeluarkan uang 100 ribuan lecek yang ia yakini sebagai uang rampasan dari korban lainnya.

Dengan langkah tergesa-gesa, Dirga menghampiri Wina yang duduk di bangku taman di bawah pohon rindang.

“Sekarang siapa lagi korban penipuan kamu?” Tanya Dirga begitu berdiri tepat di depan Wina.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status