Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Kabut Spiritual di Wu Cheng

Share

Kabut Spiritual di Wu Cheng

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-03-25 11:00:37

Gerbang batu hitam itu perlahan terbuka, mengeluarkan suara berat yang menggema di tengah keheningan. Udara dingin menyeruak dari celahnya, membawa serta aroma lembab bebatuan tua. Begitu pintu gerbang terbuka sepenuhnya, tampaklah jalan utama Kota Wu Cheng—jalur lebar berlapis batu licin yang memantulkan cahaya redup dari kabut yang bergelayut di udara. Sekilas, jalan itu tampak seperti terapung di atas awan, menciptakan pemandangan yang nyaris magis.

Di sepanjang jalan, bergelantungan Líng Dēng, lentera spiritual yang berpendar dalam cahaya biru keperakan. Nyala api kecil di dalamnya bergetar perlahan, memberikan penerangan lembut bagi para pendatang yang menavigasi jalanan kota yang sepi dan berselimut kabut.

“Indahnya,” bisik Jian Xia, matanya berbinar kagum saat menatap keindahan yang terbentang di hadapannya.

“Indah, tetapi juga berbahaya,” sahut Jian Wei dengan suara rendah, matanya tetap awas mengamati sekitar.

Mereka mengendarai kuda deng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penakluk Sihir Iblis    Dewa Musik Lanyin Tiba Di Hé Yún Gé

    Senja turun perlahan di Kota Wu Chéng, membawa serta perubahan halus yang mengubah suasana kota. Kabut tipis yang tadinya putih berpendar menjadi ungu keemasan, membias cahaya lentera yang melayang mengikuti arus angin. Seperti lautan bintang yang menari di atas jalanan berbatu, cahaya-cahaya itu menciptakan ilusi magis, seolah kota ini bukan lagi milik dunia fana.Di tengah keindahan yang sedikit mistis itu, rombongan Sekte Musik Abadi tiba di Hé Yún Gé. Dari lantai dua penginapan, Huànyǐng memandang keluar jendela, matanya berbinar saat melihat sosok-sosok yang ia kenali. Tanpa berpikir panjang, ia segera berlari menuju tangga."Huànyǐng, jangan berlarian di lorong!" suara Jian Xia terdengar mengingatkan.Namun, Huànyǐng tak menggubrisnya. Langkah kakinya berderap cepat di sepanjang lorong, lalu menuruni anak tangga dengan riang. Bunyi sepatu boot-nya menggema, mengejutkan ketiga kakaknya yang sedang menikmati teh di ruang utama."Huànyǐng, hati

    Last Updated : 2025-03-25
  • Penakluk Sihir Iblis    Berlatih Di Wǔ Yún Tīng

    Huànyǐng menyeret Tiānyin menuju Wǔ Yún Tīng, ruang meditasi yang terletak di lantai tertinggi penginapan Hé Yún Gé. Tempat ini dirancang khusus untuk latihan sinkronisasi energi pasangan kultivasi—sebuah metode unik yang menuntut keharmonisan sempurna antara dua individu."Lihat, Tiānyin!" seru Huànyǐng penuh semangat, menunjuk ke arah ruang terbuka yang diselimuti kabut spiritual berpendar lembut.Tiānyin melangkah perlahan, matanya berbinar menatap pemandangan yang terbentang di depannya. "Ini..." bisiknya, nyaris tak percaya."Sempurna, bukan? Tempat ini dibuat untuk kita." Huànyǐng tersenyum puas.Tiānyin tidak langsung menjawab. Ia berjalan mengitari ruang meditasi, menyentuh perlahan pilar-pilar giok hijau yang menjulang di sekelilingnya. Pilar-pilar ini diukir dengan motif awan, Yún Wén, serta burung bangau, Xiān Hè—simbol harmoni dan keanggunan. Lantainya terbuat dari giok putih berkilauan, Bái Yù, dengan pola pusaran halus yang seakan me

    Last Updated : 2025-03-26
  • Penakluk Sihir Iblis    Kabut Emas Di Puncak Hé Yún Gé

    "Jadi, rumor itu benar adanya?" Suara seorang pria muda bergema di udara malam yang dingin. Dia mengenakan jubah biru berhiaskan motif naga, dengan bordiran benang emas yang berkilauan di bawah cahaya lentera. Duduk dengan santai, satu tangannya bertopang dagu, sementara matanya terpaku pada bangunan tertinggi di Kota Wu Chéng yang menjulang megah di kejauhan. "Belum dapat dipastikan, Jìng Jué Wángyé," sahut seorang pria berjubah biru tua dengan motif awan putih yang berdiri di sampingnya. Nada suaranya penuh hormat, tubuhnya sedikit menunduk, menunjukkan sikap tunduk pada tuannya. Pria muda itu mengangkat alis tipisnya. Dia adalah Jìng Jué Wángyé, putra ketiga Kaisar Jìng Yǔhàn—seorang pangeran yang dikenal cerdas, penuh ambisi, dan tak jarang menunjukkan senyum samar yang sulit ditebak maknanya. "Begitu? Jadi, menurutmu, rumor hanyalah rumor?" Suaranya terdengar ringan, namun ada ketajaman tersembunyi di dalamnya. "Saya tidak berani berpendapat demikian, Wángyé," jawab p

    Last Updated : 2025-03-26
  • Penakluk Sihir Iblis    Dicurigai

    Hening menyelimuti Hé Yún Gé. Udara malam menjelang dini hari terasa dingin, diselimuti kabut spiritual yang senantiasa mengambang di sekitar bangunan itu. Awalnya, kabut tampak seperti selimut tipis keperakan yang bergerak lambat mengikuti embusan angin. Namun, seiring dengan harmonisasi energi dari dua sosok yang tengah berlatih, warnanya perlahan berubah—mendapatkan pendar keemasan yang samar, lalu semakin terang seperti benang cahaya yang menari di udara.Huànyǐng dan Tiānyin tetap tenggelam dalam latihan mereka, sepenuhnya terserap dalam keseimbangan energi yang mereka bangun bersama. Mereka tidak menyadari perubahan yang terjadi di sekitar mereka—tidak melihat bagaimana kabut bereaksi, menyesuaikan warnanya dengan ritme resonansi energi mereka. Semakin harmonis keseimbangan itu, semakin lembut dan bercahaya warna emas yang menyelimuti tempat mereka berlatih.Di pelataran, dua pria berdiri memperhatikan fenomena itu. Héxié Zhìzūn menunjuk ke arah pendar keemas

    Last Updated : 2025-03-26
  • Penakluk Sihir Iblis    Arena Perburuan Roh di Lembah Kabut Dewa

    Pagi di Shén Wù Gǔ masih diselimuti kabut tipis yang menggantung di antara pepohonan raksasa. Udara sejuk musim gugur menghembus lembut, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang mulai gugur. Cahaya matahari yang masih lemah berusaha menembus tirai kabut, menciptakan siluet samar di kejauhan.Di Wu Chéng, kota yang tak pernah sepi dari para kultivator, pemandangan pagi terlihat lebih hidup. Namun, di puncak tertinggi Hé Yún Gé, kabut keemasan yang sebelumnya menyelimuti bangunan perlahan memudar seiring berakhirnya resonansi energi antara Huànyǐng dan Tiānyin.Di dalam kamar, Jian Lei duduk di tepi meja, mengiris daging panggang yang masih mengepulkan uap. Aroma gurih memenuhi ruangan, bercampur dengan wangi teh yang baru saja dituangkan. Ia mengambil sepotong daging dan menyodorkannya ke Huànyǐng, yang duduk di seberangnya."Kau baik-baik saja?" tanyanya sambil menyuapkan daging ke mulut adiknya.Huànyǐng mengangguk kecil tanpa berkata-kata. Mu

    Last Updated : 2025-03-27
  • Penakluk Sihir Iblis    Hujan Bunga Dan Hadiah

    Shén Wù Gǔ adalah perpaduan luar biasa antara kabut mistis yang melayang di udara, hijaunya pepohonan yang menjulang tinggi, serta sungai berkilauan yang berkelok-kelok di antara tebing-tebing batu. Setiap zona perburuan di dalamnya memiliki keunikan tersendiri. Mulai dari lembah berkabut yang penuh rahasia, hutan lebat yang dipenuhi makhluk spiritual, hingga air terjun gemuruh yang menyembunyikan tantangan tak terduga. Tempat ini bukan sekadar indah, melainkan sarat dengan aura magis dan bahaya tersembunyi.Itulah kesan pertama yang tertangkap saat para peserta Perburuan Roh menyaksikan Shén Wù Gǔ yang terbentang luas di hadapan mereka."Indahnya! Sungguh sesuai dengan julukannya, Lembah Kabut Dewa!" seruan-seruan kagum terdengar bersahut-sahutan di antara para kultivator muda.Bahkan Huànyǐng dan saudara-saudaranya pun tak bisa mengalihkan pandangan. Langit biru membentang luas, menaungi lautan kabut yang berputar perlahan seakan memiliki nyawa. Pucuk-pu

    Last Updated : 2025-03-27
  • Penakluk Sihir Iblis    Pita Putih Dan Senyum Tiānyin

    “Jian Gūniang!”Seruan menggema dari tribun penonton saat Jian Xia melintasi panggung kehormatan. Pemuda dan gadis-gadis bersorak memanggil namanya, melemparkan bunga dan hadiah ke udara. Namun, Jian Xia hanya membalas dengan senyum tipis nyaris tak terlihat, seolah kegaduhan itu tak benar-benar menyentuhnya.“Kya! Tiānyù Jiànzhàn! Tampan sekali!” Seruan lain terdengar. Kali ini dari sekumpulan gadis yang mencuri pandang penuh kagum ke arah pria berjubah hitam dan ungu yang duduk tenang, matanya tak bergeming dari jalan di depannya."Jian Èr Gōngzǐ juga tampan!""Eh, itu Jian Si dan Jian Wu Gōngzǐ, bukan?"Teriakan dari tribun semakin riuh.“Tampan seperti kakak mereka!”“Jian Wu Gōngzǐ imut dan menggemaskan!”Kalimat terakhir itu nyaris membuat Jian Xue dan Jian Lei jatuh dari kuda mereka. Mereka saling bertukar pandang sebelum terkikik geli. Imut dan menggemaskan? Itu tentu mengacu pada Huànyǐng, adik mereka y

    Last Updated : 2025-03-27
  • Penakluk Sihir Iblis    Babak Pelacakan Roh

    Perburuan Roh Musim Gugur dimulai. Seperti tradisi setiap tahunnya, ada tiga babak yang harus dilalui para peserta sebelum meraih kemenangan dan hadiah istimewa yang selalu dinantikan."Pelacakan, pertempuran strategi, dan penangkapan akhir adalah tiga babak dalam Perburuan Roh. Kita harus melewati babak pelacakan terlebih dahulu sebelum bisa menghadapi tantangan berikutnya," jelas Jian Xue kepada adik-adiknya.Mereka tengah menunggu Jian Wei yang pergi mengambil undian untuk menentukan zona awal perburuan. Penentuan ini bertujuan memisahkan sekte-sekte besar di tahap awal agar pertarungan lebih seimbang. Dengan begitu, sekte kecil memiliki kesempatan untuk bersinar, sementara ketegangan antar sekte besar tetap terjaga hingga pertemuan di babak selanjutnya.Jian Xia, yang sejak tadi terlihat cemas, akhirnya bersuara. "Èr Gē, apakah kau sudah mempelajari zona perburuan kali ini?"Jian Xue menoleh dan mengangkat bahu dengan ekspresi sedikit meringis

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Mófǎ Shī Sang Penyihir Iblis Takut Ular

    Tiga tahun berlalu sejak kejadian di Shén Wu Gǔ. Luka-luka telah Huànyǐng telah sembuh, tetapi bekas yang tertinggal tak akan pernah hilang sepenuhnya.Siang itu Pasar Lanyin di kaki Lembah Wisteria dipenuhi hiruk-pikuk kehidupan. Pedagang berseru menawarkan dagangan, pembeli menawar dengan semangat, dan aroma berbagai makanan bercampur dalam harmoni yang khas."Kembalilah ke sini, kucing nakal!"Teriakan itu memecah keramaian pasar. Jian Huànyǐng berlari dengan kecepatan luar biasa, mengejar sosok berbulu putih yang melompat dari satu atap ke atap lainnya dengan keanggunan yang menjengkelkan.Yu Shi, kucing spiritual miliknya, tampak sangat menikmati permainan kejar-kejaran ini. Di mulutnya tergenggam gelang jade berharga, milik seorang pedagang yang kini berteriak marah."Maafkan kucingku!" seru Huànyǐng tanpa menghentikan larinya, senyum tanpa rasa bersalah terukir di wajahnya yang

  • Penakluk Sihir Iblis    Janji Yuè Tiānyin

    Ketenangan setelah badai hanyalah ilusi. Di Hé Yún Gé, Paviliun Awan Harmonis, ketegangan masih terasa kental meski pertemuan para tetua telah usai. Bulan menggantung rendah di langit, menyaksikan takdir yang mulai bergerak di bawah naungannya.Di sebuah ruangan privat, Yuè Tiānyin berlutut dengan sikap formal di hadapan ayahnya. Wajahnya yang biasanya tanpa ekspresi kini menampakkan kesungguhan yang jarang terlihat."Izinkan aku membawa Huànyǐng ke Kediaman Aroma Wisteria, A Tiě," ucapnya, suaranya tenang namun tegas.Yīnlǜ Shengzhe menatap putranya dengan sorot mata penuh perhitungan. Jemarinya yang lentik mengusap Xiǎo, seruling abadi yang selalu menemaninya."Kau yakin tempat itu lebih aman dari Bi Hai Wan?" tanyanya dengan nada rendah."Energi spiritual di sana hampir sama dengan kabut di Shén Wu Gǔ," Tiānyin menjawab tanpa keraguan. "Dan aku bisa lebih mudah melindunginya di wil

  • Penakluk Sihir Iblis    Keputusan Telah Dibuat

    Wu Chéng kini diselimuti ketegangan yang terasa di setiap sudutnya. Insiden dengan Heibing Hùfú telah menyebar bagai api di padang rumput kering, dan semua sekte besar yang berpartisipasi dalam Perburuan Roh menyadari bahwa dunia kultivasi akan segera mengalami perubahan besar.Di Hé Yún Gé, Paviliun Awan Harmonis, yang semula disediakan sebagai penginapan bagi Sekte Pemecah Langit dan Musik Abadi, kini berubah menjadi tempat perundingan rahasia. Aula utama dipenuhi oleh para pemimpin sekte yang duduk dengan wajah serius.Wúshuāng Jiàn Shèng dan Yīnlǜ Shengzhe duduk di tengah, dikelilingi oleh para tetua dan pemimpin sekte lainnya. Sikap mereka tenang, tetapi siapapun bisa merasakan tekanan qi yang menguar dari tubuh keduanya."Kita harus menentukan langkah berikutnya," Wúshuāng Jiàn Shèng memulai dengan suara dalam yang berwibawa. "Setelah insiden ini, kekaisaran dan sekte-sekte besar akan bergerak. Kita harus bersiap."

  • Penakluk Sihir Iblis    Apakah Mereka Berencana Melawanku?

    Lán Tiān Gōng, Istana Langit Biru, berdiri megah di pusat Kekaisaran Bìxiāo. Ruang pertemuan kaisar diselimuti atmosfer mencekam. Malam telah larut, tetapi Kaisar Jìng Yǔhàn masih terjaga, tangan terkepal di atas meja kayu berukir naga sembilan kepala.Mata tajamnya menatap laporan di hadapannya. Jemarinya yang kuat mengetuk-ngetuk meja dengan ritme tak beraturan, mencerminkan kegelisahan yang bergejolak dalam benaknya."Keberadaan Mófǎ Shī bukanlah kebetulan," gumamnya pelan, suaranya menggema dalam ruangan luas yang hanya diterangi lilin-lilin besar.Bayangan kejadian di Shén Wu Gǔ terus berputar dalam ingatannya. Bagaimana Heibing Hùfú, Amulet Es Hitam, bukan sekadar artefak biasa. Namun, telah menyatu dengan jiwa dan raga Jian Huànyǐng. Artefak itu seolah memilih pemuda itu sebagai wadahnya.Yang lebih mengganggunya lagi adalah sikap Wúshuāng Jiàn Shèng. Kaisar tahu betul bahwa ketua Sekte Pemecah Langit itu tidak akan membiarkan siapapun meny

  • Penakluk Sihir Iblis    Para Penguasa Turun Tangan

    Tekanan energi semakin memuncak, membuat langit Shén Wu Gǔ bergemuruh dengan kilatan petir ungu kehitaman. Di Panggung Kehormatan, Wúshuāng Jiàn Shèng dan Yīnlǜ Shengzhe bergerak hendak turun tangan.Kaisar Jìng Yǔhàn menaikkan alisnya, menatap mereka dengan tajam. "Kalian hendak melanggar aturan Perburuan Roh?""Dia adalah putraku," Wúshuāng Jiàn Shèng berkata dengan tegas, tanpa sedikitpun keraguan di matanya. Jubah hitamnya berkibar oleh tekanan qi yang ia keluarkan."Bìxiā, ini sudah di luar kendali. Mohon berikan perintah pada kami," Jìng Jūnlán Wángyé berlutut di hadapan kaisar, wajahnya menyiratkan kekhawatiran mendalam. Bagaimanapun, ia sangat memahami kegelisahan Wúshuāng Jiàn Shèng. Adik sepupunya, Qing Héng Zhì juga terpengaruh oleh kekuatan Heibing Hùfú."Bìxiā, semua roh target dalam Perburuan Roh telah ditangkap. Dan roh ini bukanlah target para peserta. Saya rasa tidak ada masalah jika Wú

  • Penakluk Sihir Iblis    Heibing Hùfú Tak Terkendali

    Langit di atas Shén Wu Gǔ bergetar hebat, diselubungi aura es hitam yang semakin pekat. Di tengah kabut kegelapan, sosok Jian Huànyǐng melayang, tubuhnya dikelilingi kilatan energi gelap dari Heibing Hùfú—Amulet Es Hitam.Jian Wei menghentikan langkahnya mendadak, merasakan tekanan qi yang mencekam hingga ke sumsum tulang."Huànyǐng..." matanya melebar menyaksikan kilatan aura kehitaman yang menari liar di sekeliling adiknya.Mo Chén menggenggam erat Yǐng Mó Jiàn, menyadari bahwa semua yang mereka takutkan kini telah terjadi."Sial! Tekanan energinya tidak stabil," gumam Mo Chén, mengamati bagaimana kabut hitam dari Míng Bīng Shì Pò mulai tertarik ke dalam tubuh Huànyǐng.Jian Wei dan Mo Chén berada dalam kebimbangan. Haruskah mereka menghentikan roh purba yang belum sepenuhnya lenyap, atau melindungi Huànyǐng dari kekuatan artefak yang kini tak terkendali?Tepat pada saat mereka terombang-ambing dalam dilema, Huànyǐng melesat de

  • Penakluk Sihir Iblis    Heibing Hùfú Terbangun

    Kabut hitam menelan hampir seluruh Medan Perburuan Roh, mengental seperti lumpur kegelapan yang mematikan. Medan energi menjadi tidak stabil, berfluktuasi liar bagaikan gelombang badai. Para kultivator di zona pertahanan berlutut satu persatu, qi mereka tersedot tanpa ampun.Di tengah kekacauan itu, Mo Chén dan Jian Wei berdiri bersisian, tubuh penuh luka namun tatapan mata mereka masih berkilat tajam."Satu serangan lagi," Mo Chén menggenggam Yǐng Mó Jiàn yang berkilauan dengan aura hitam keunguan. "Kau siap?"Jian Wei menatap lurus ke arah Míng Bīng Shì Pò, sosok kristal mengerikan yang kini hampir sepenuhnya diselimuti kabut hitam. "Kau tahu ini gila, kan?""Hei, bukankah semua yang kita lakukan selalu gila?" Mo Chén menyeringai, darah mengalir dari sudut bibirnya.Tanpa menunggu jawaban, Jian Wei mengangkat Shén Jiàn tinggi-tinggi. Pedangnya bersinar terang, membelah kegelapan dengan cahaya putih murni."Qián Kūn Fēn!" seru J

  • Penakluk Sihir Iblis    Resonansi Roh Memanggil Heibing Hùfú

    Tanah bergetar semakin hebat saat Mo Chén dan Jian Wei terus melancarkan serangan demi serangan terhadap Míng Bīng Shì Pò. Meski keduanya adalah kultivator berbakat dengan teknik-teknik menakjubkan, roh purba itu seperti tidak terpengaruh."Apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Jian Wei, napasnya mulai tersengal. "Seharusnya kita sudah bisa melukainya.""Dia menyerap energi kita," jawab Mo Chén, mengamati bagaimana setiap serangan mereka justru membuat kabut hitam semakin tebal. "Semakin kita menyerang, dia menjadi semakin kuat ."Seolah mendengar percakapan mereka, Míng Bīng Shì Pò tiba-tiba mengubah postur tubuhnya. Kedua tangannya terangkat, dan kristal hitam di dadanya bersinar dengan cahaya dingin yang mengerikan."Hati-hati!" teriak Mo Chén, merasakan perubahan aura di sekitarnya.Terlambat. Roh purba itu melepaskan gelombang energi es yang menyapu seluruh area pertempuran. Berbed

  • Penakluk Sihir Iblis    Si Bodoh Dan Pemberani

    Di zona pertahanan, Jian Wei berdiri tegak di depan barisan kultivator yang tersisa. Tangannya terangkat, menopang formasi pelindung yang semakin melemah setiap detiknya. Di sampingnya, Héxié Zhìzūn dan Ling Zhi menambahkan energi mereka untuk memperkuat pertahanan."Formasi ini tidak akan bertahan lama," ucap Jian Wei, keringat dingin mengalir di pelipisnya. "Jika Mo Chén tidak segera kembali ...""Dia akan kembali," potong Ling Zhi, matanya tidak lepas dari kabut hitam yang semakin mendekat. "Si bodoh itu selalu punya cara untuk selamat."Sementara itu, Ketua Wu berdiri di tengah lingkaran formasi, tangannya membentuk segel rumit. "Líng Xī Zhèn Yā!" (Formasi Penekanan Qi!)Cahaya kebiruan menyebar dari tubuhnya, menciptakan lapisan tipis yang membantu meredam efek penyedotan energi dari Míng Bīng Shì Pò. Para kultivator yang tadinya hampir kehilangan kendali atas qi mereka kini bisa bernapas sedikit lebih lega."Bertahanlah!" seru Ketua

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status