Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Kejutan di Antara Pawai Perburuan Roh

Share

Kejutan di Antara Pawai Perburuan Roh

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-06-02 11:00:39

Sementara itu, Huànyǐng menikmati kegembiraan bersama Tiānyīn, Qing Héng Zhì, dan dua bocah bandel yang kini asyik mengulum tanghulu dengan penuh semangat. Xiǎo Bai bahkan sampai mengotori pipinya dengan gula merah yang meleleh, sementara A Jun terus berceloteh tentang berbagai hal yang menarik perhatiannya.

Mereka berlima berkeliling arena, membeli aneka jajanan, camilan, dan mainan dari pedagang yang memadati sepanjang jalur penonton. Huànyǐng sempat membeli balon kertas berbentuk naga untuk A Jun dan boneka kelinci kecil untuk Xiǎo Bai. Mereka berbincang-bincang dengan para penonton yang ramah, pedagang yang menawarkan dagangannya, kultivator yang tidak ikut Perburuan Roh, bahkan sesekali berinteraksi dengan para pengawas acara yang berjaga.

Hari itu benar-benar terasa ringan, bebas, dan penuh tawa. Sebuah kebahagiaan langka bagi Huànyǐng, Tiānyīn, dan Qing Héng Zhì setelah dua tahun terakhir yang diwarnai berbagai tragedi dan pergolakan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Tak Mudah Untuk Berakhir Damai

    Jìng Zhenjun Wángyé tiba di area utama Perburuan Roh dengan kecepatan tinggi, pedang Léi Lián Jiàn miliknya berkilau terang di bawah cahaya sore yang meredup. Pemandangan yang menyambutnya membuat dadanya sesak—para kultivator berhamburan mencari perlindungan sementara satu sosok berambut hitam legam berdiri di tengah kehancuran dengan aura kegelapan yang mencekam.Putra kedua Kaisar itu mendarat dengan mulus, kemudian terbang mendekati pemuda yang tengah mengamuk itu dengan gerakan hati-hati."A Zhì!" panggilnya dengan suara lembut namun tegas, menggunakan panggilan akrab yang biasa dipakainya sejak mereka kecil.Qing Héng Zhì menoleh perlahan. Tatapan matanya kosong dan suram, seakan tidak ada kehidupan di balik kedua bola mata yang biasanya jernih itu. Pedang Yuán Shēng Jiàn, di tangannya masih meneteskan darah segar, berkilau mengerikan di bawah cahaya yang pudar."A Zhì, ini Gēge!" Jìng Zhenjun Wángyé melangkah pelan mendekatinya, kedua tanga

  • Penakluk Sihir Iblis    Berdebat Bukanlah Solusi

    Di Panggung Kehormatan yang megah, suasana menjadi mencekam ketika para pengawas Perburuan Roh melaporkan insiden yang terjadi di medan pertandingan. Kaisar Yǔhàn berdiri dengan wajah memerah, amarah terpancar jelas dari kedua matanya yang menyala."Mowang! Tiānyù Jiànzhàn!" serunya dengan suara menggelegar yang menggema di seluruh ruangan. "Bukankah kalian telah menjamin Heibing Hùfú?"Mo Chén yang duduk dengan tenang di kursinya tersenyum tipis lalu berdiri perlahan, sikap tubuhnya sama sekali tidak menunjukkan ketegangan. "Apa yang terjadi, Bìxiā?" tanyanya dengan santai yang justru semakin membakar amarah sang Kaisar."Jangan berpura-pura!" Kaisar Yǔhàn menunjuk ke arah Mo Chén dengan jari yang bergetar karena marah. "Qing Héng Zhì muncul di medan Perburuan Roh dan mengacaukan semuanya! Dia melukai banyak kultivator!"Mo Chén mengangkat bahu dengan sikap yang hampir konyol. "Apa hubungannya dengan Heibing Hùfú?" sahutnya sambil melirik Ji

  • Penakluk Sihir Iblis    Yāo Ming Bertindak

    Angin sore bertiup kencang ketika ketiga sosok itu melesat dengan kecepatan penuh menuju Lembah Xingye. Cahaya pedang mereka meninggalkan jejak berkilauan di langit yang mulai meredup, seperti meteor jatuh yang bergerak melawan gravitasi.Huànyǐng menoleh pada Qing Yǔjiā yang terbang di sampingnya dengan berdiri di atas pedang pendek hijau pucat. Wajah gadis itu pucat dan tegang, kedua tangannya terkepal erat di sisi tubuh untuk menjaga keseimbangan."Qing Gūniang, kau tidak apa-apa?" tanya Huànyǐng dengan nada yang lebih lembut dari biasanya."Aku baik-baik saja," sahut Qing Yǜjiā singkat tanpa menoleh. Meski begitu, tubuhnya bergetar sedikit—entah karena angin atau karena kekhawatiran.Tiānyin yang terbang di depan mereka di atas pedang Xīn tiba-tiba melambat dan mengangkat tangan, memberi isyarat untuk berhenti. Ketiga sosok itu mendarat dengan mulus di atas sebuah puncak bukit yang tinggi, pedang-pe

  • Penakluk Sihir Iblis    Wù Líng Jiàn Untuk Xiǎo Bai

    Huànyǐng dan Tiānyin masih terbang dengan pedang mereka dan hampir tiba di Yinluo Chéng saat pesan darurat dari Líng Qingyu sampai pada mereka. Kertas segel itu terbakar di udara dengan kilat merah yang menyilaukan, pertanda darurat yang tidak pernah mereka harapkan akan mereka terima."Chénxī, kita harus kembali ke Lembah Xingye," ucap Huànyǐng dengan panik, suaranya bergetar sambil menunjukkan abu kertas segel yang masih mengepul di tangannya."Baiklah. Tetapi kita harus membawa kedua anak ini pada Qing Gūniang," sahut Tiānyin dengan tenang. Atau mungkin dia berusaha untuk bersikap tenang karena ekspresi wajahnya sama sekali tak berubah meski mata birunya berkilat tajam.Huànyǐng mengangguk dan segera mendarat begitu tiba di Yinluo Chéng. Angin dari pendaratan mereka yang terburu-buru membuat dedaunan beterbangan dan debu mengepul tinggi.Qing Yǔjiā sudah menunggu mereka di halaman depan dengan kekhawatiran tergambar jelas di wajahnya yang pucat

  • Penakluk Sihir Iblis    Masih A Zhì Yang Baik Hati 2

    Mereka terus terbang menuju area utama dengan kecepatan penuh. Semakin dekat mereka dapat merasakan energi kegelapan yang makin kuat, mencekik dan menusuk seperti ribuan jarum es.Terdengar suara-suara pertarungan dan jeritan yang mengerikan dari kejauhan."Astaga!" Léi dan Jian Xia berseru kaget secara bersamaan.Di hadapan mereka, di area utama, sesosok berhanfu dan berjubah hitam tengah mengamuk tanpa pandang bulu. Baik roh ataupun kultivator yang berada di dekatnya menjadi sasaran amukannya yang brutal dan tak terkendali."A Zhì! Ini aku!" Yāo Yu berteriak panik mencoba menahan sosok itu dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.Yāo Yu berusaha mendekatinya dengan hati-hati, tangan kanannya memegang jarum akupuntur perak yang berkilauan.Qing Héng Zhì menoleh padanya, tetapi yang Yāo Yu lihat bukanlah tatapan adik yang pemalu dan baik hati. Yang ia lihat a

  • Penakluk Sihir Iblis    Masih A Zhì Yang Baik Hati 1

    Sementara itu, Qing Héng Zhì yang baru saja tiba di jalan desa Qiuyu merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya. Langkahnya terhenti mendadak, nafasnya tersengal-sengal seakan ada sesuatu yang meremas paru-parunya dari dalam.Bocah berusia delapan belas tahun itu berhenti dan menekan dadanya yang terasa sakit, wajahnya memucat dengan keringat dingin yang mulai membasahi pelipisnya."Apa ini?" gumamnya lirih, suaranya bergetar menahan rasa sakit yang makin menjadi-jadi.Perlahan-lahan ia merasakan energi dalam tubuhnya bagai meledak, bergolak tanpa kendali seperti air mendidih yang akan meluap. Kesadarannya perlahan menghilang seiring dengan munculnya gurat kehitaman di leher dan lengannya—seperti urat-urat gelap yang menjalar dengan cepat di bawah kulitnya yang pucat.Dari kejauhan ia merasakan sesuatu memanggilnya dengan suara yang tidak dapat ditolak, sebuah desisan yang menggema di dalam kepalanya. Di luar kendali, tubuhnya melesat terbang deng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status