Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Resonansi Energi Di Bawah Langit

Share

Resonansi Energi Di Bawah Langit

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-03-24 11:00:04

Setelah susunan array pelindung terpasang dengan sempurna, Yīnlǜ Shengzhe melangkah ke tengah lingkaran, lalu dengan gerakan tenang dan pasti, ia kembali membentuk formasi yang lebih kecil. Hawa energi mengalir lembut di sekelilingnya, menciptakan getaran halus di udara.

"Kalian duduklah saling berhadapan!" perintahnya dengan ketegasan yang tak bisa dibantah.

Tanpa banyak kata, Tiānyin dan Huànyǐng segera menurut. Mereka duduk bersila, berhadapan dalam formasi lingkaran dengan jarak sekitar dua meter.

Dengan gerakan ringan, Yīnlǜ Shengzhe mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong pundi dimensi miliknya. Kilauan samar terpancar saat empat buah Líng Jīng—kristal energi murni yang langka—berpendar dalam genggamannya. Ia meletakkan masing-masing kristal itu di empat titik terkuat dalam formasi, menciptakan keseimbangan sempurna bagi aliran energi dua pemuda di hadapannya. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah jimat tipis berukiran pola kuno dan meletakkannya di antar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penakluk Sihir Iblis    Denting Tiānyin Guqin di Yín Hé

    "Tiānyin! Hentikan aliran energimu! Lalu mainkan Tiáo Hé Qǔ!" seru Yīnlǜ Shengzhe lantang pada putranya.Pemuda bermata biru itu segera menenangkan aliran energi dalam tubuhnya, lalu mengeluarkan guqin dari kantong dimensi di pinggangnya. Jari-jarinya dengan cekatan menyusuri senar, menciptakan alunan Tiáo Hé Qǔ—melodi yang menyeimbangkan harmoni. Nada-nadanya mengalun lembut, merambat ke udara seperti riak kecil yang menyentuh permukaan Sungai Perak.Suara guqin meredam kegaduhan energi dalam tubuh Huànyǐng. Perlahan, napas pemuda itu yang tadinya memburu mulai teratur, ketegangan dalam tubuhnya surut, dan pikirannya terasa lebih jernih. Yīnlǜ Shengzhe mendekat, jemarinya yang berpengalaman menyentuh pergelangan tangan Huànyǐng, memeriksa aliran nadinya. Sementara itu, Tiānyin tetap memainkan Tiáo Hé Qǔ, memastikan keseimbangan tidak goyah."Jian Wu Gōngzǐ, bagaimana perasaanmu?" Yīnlǜ Shengzhe bertanya dengan nada lembut."Tubuhku serasa mau mel

    Last Updated : 2025-03-24
  • Penakluk Sihir Iblis    Berlatih Bersama Lagi

    Beberapa hari berlalu, Huànyǐng terus mengasah teknik Róu Fēng Hū Xī Fǎ di bawah bimbingan Yīnlǜ Shengzhe. Teknik pernapasan ini menuntut ritme yang selaras dengan aliran energi angin, bertujuan untuk menstabilkan ketidakseimbangan antara api dan es dalam tubuhnya. Setiap ada waktu luang di sela-sela misinya, Huànyǐng tanpa lelah berlatih, hingga akhirnya Yīnlǜ Shengzhe menyatakan bahwa dia sudah menguasainya tanpa perlu lagi bimbingan langsung."Kalau begitu, apakah aku sudah bisa berlatih bersama Chénxī lagi?" tanyanya pada suatu pagi, suaranya penuh antusiasme.Mereka saat itu berada di halaman sebuah penginapan, mempersiapkan diri untuk Perburuan Roh yang akan berlangsung bulan depan di Shén Wù Gǔ—sebuah lembah yang selalu diselimuti kabut misterius, penuh bahaya dan rahasia yang belum terungkap."Tentu saja," sahut Yīnlǜ Shengzhe dengan santai. "Tapi kali ini kalian tidak hanya berlatih denganku, Ling Èr Gōngzǐ juga akan menemani."Mata Huàny

    Last Updated : 2025-03-24
  • Penakluk Sihir Iblis    Tiba Di Shén Wù Gǔ

    Siang itu, Shén Wù Gǔ—Lembah Kabut Ilahi—tampak lebih ramai dari biasanya. Lembah yang tersembunyi di kaki Pegunungan Lingxiao ini menjadi lokasi Perburuan Roh Musim Gugur tahun ini. Biasanya, tempat ini sunyi, hanya diselimuti kabut abadi yang menghalangi pandangan dan menciptakan suasana yang mencekam. Namun, hari ini, derap kaki kuda, suara langkah para kultivator, serta dengungan diskusi memenuhi udara lembah yang dingin."Kabutnya tebal sekali," gumam Jian Xue, mempererat genggaman pada tali kekangnya. Butiran embun yang menggantung di udara mengendap di jubahnya, meninggalkan jejak lembap.Di sebelahnya, Jian Wei hanya tersenyum tipis, lalu mengibaskan tangannya seakan hendak mengusir kabut. "Sesuai namanya, bukan?" ujarnya ringan.Dari barisan di belakang, Lei yang menunggangi kudanya di sebelah Huànyǐng dan Jian Xia, Huànyǐng bertanya, "Da Gē, mengapa Perburuan Roh kali ini diselenggarakan di tempat ini?"Jian Wei menoleh sekilas sebelum m

    Last Updated : 2025-03-25
  • Penakluk Sihir Iblis    Kabut Spiritual di Wu Cheng

    Gerbang batu hitam itu perlahan terbuka, mengeluarkan suara berat yang menggema di tengah keheningan. Udara dingin menyeruak dari celahnya, membawa serta aroma lembab bebatuan tua. Begitu pintu gerbang terbuka sepenuhnya, tampaklah jalan utama Kota Wu Cheng—jalur lebar berlapis batu licin yang memantulkan cahaya redup dari kabut yang bergelayut di udara. Sekilas, jalan itu tampak seperti terapung di atas awan, menciptakan pemandangan yang nyaris magis.Di sepanjang jalan, bergelantungan Líng Dēng, lentera spiritual yang berpendar dalam cahaya biru keperakan. Nyala api kecil di dalamnya bergetar perlahan, memberikan penerangan lembut bagi para pendatang yang menavigasi jalanan kota yang sepi dan berselimut kabut.“Indahnya,” bisik Jian Xia, matanya berbinar kagum saat menatap keindahan yang terbentang di hadapannya.“Indah, tetapi juga berbahaya,” sahut Jian Wei dengan suara rendah, matanya tetap awas mengamati sekitar.Mereka mengendarai kuda deng

    Last Updated : 2025-03-25
  • Penakluk Sihir Iblis    Dewa Musik Lanyin Tiba Di Hé Yún Gé

    Senja turun perlahan di Kota Wu Chéng, membawa serta perubahan halus yang mengubah suasana kota. Kabut tipis yang tadinya putih berpendar menjadi ungu keemasan, membias cahaya lentera yang melayang mengikuti arus angin. Seperti lautan bintang yang menari di atas jalanan berbatu, cahaya-cahaya itu menciptakan ilusi magis, seolah kota ini bukan lagi milik dunia fana.Di tengah keindahan yang sedikit mistis itu, rombongan Sekte Musik Abadi tiba di Hé Yún Gé. Dari lantai dua penginapan, Huànyǐng memandang keluar jendela, matanya berbinar saat melihat sosok-sosok yang ia kenali. Tanpa berpikir panjang, ia segera berlari menuju tangga."Huànyǐng, jangan berlarian di lorong!" suara Jian Xia terdengar mengingatkan.Namun, Huànyǐng tak menggubrisnya. Langkah kakinya berderap cepat di sepanjang lorong, lalu menuruni anak tangga dengan riang. Bunyi sepatu boot-nya menggema, mengejutkan ketiga kakaknya yang sedang menikmati teh di ruang utama."Huànyǐng, hati

    Last Updated : 2025-03-25
  • Penakluk Sihir Iblis    Berlatih Di Wǔ Yún Tīng

    Huànyǐng menyeret Tiānyin menuju Wǔ Yún Tīng, ruang meditasi yang terletak di lantai tertinggi penginapan Hé Yún Gé. Tempat ini dirancang khusus untuk latihan sinkronisasi energi pasangan kultivasi—sebuah metode unik yang menuntut keharmonisan sempurna antara dua individu."Lihat, Tiānyin!" seru Huànyǐng penuh semangat, menunjuk ke arah ruang terbuka yang diselimuti kabut spiritual berpendar lembut.Tiānyin melangkah perlahan, matanya berbinar menatap pemandangan yang terbentang di depannya. "Ini..." bisiknya, nyaris tak percaya."Sempurna, bukan? Tempat ini dibuat untuk kita." Huànyǐng tersenyum puas.Tiānyin tidak langsung menjawab. Ia berjalan mengitari ruang meditasi, menyentuh perlahan pilar-pilar giok hijau yang menjulang di sekelilingnya. Pilar-pilar ini diukir dengan motif awan, Yún Wén, serta burung bangau, Xiān Hè—simbol harmoni dan keanggunan. Lantainya terbuat dari giok putih berkilauan, Bái Yù, dengan pola pusaran halus yang seakan me

    Last Updated : 2025-03-26
  • Penakluk Sihir Iblis    Kabut Emas Di Puncak Hé Yún Gé

    "Jadi, rumor itu benar adanya?" Suara seorang pria muda bergema di udara malam yang dingin. Dia mengenakan jubah biru berhiaskan motif naga, dengan bordiran benang emas yang berkilauan di bawah cahaya lentera. Duduk dengan santai, satu tangannya bertopang dagu, sementara matanya terpaku pada bangunan tertinggi di Kota Wu Chéng yang menjulang megah di kejauhan. "Belum dapat dipastikan, Jìng Jué Wángyé," sahut seorang pria berjubah biru tua dengan motif awan putih yang berdiri di sampingnya. Nada suaranya penuh hormat, tubuhnya sedikit menunduk, menunjukkan sikap tunduk pada tuannya. Pria muda itu mengangkat alis tipisnya. Dia adalah Jìng Jué Wángyé, putra ketiga Kaisar Jìng Yǔhàn—seorang pangeran yang dikenal cerdas, penuh ambisi, dan tak jarang menunjukkan senyum samar yang sulit ditebak maknanya. "Begitu? Jadi, menurutmu, rumor hanyalah rumor?" Suaranya terdengar ringan, namun ada ketajaman tersembunyi di dalamnya. "Saya tidak berani berpendapat demikian, Wángyé," jawab p

    Last Updated : 2025-03-26
  • Penakluk Sihir Iblis    Dicurigai

    Hening menyelimuti Hé Yún Gé. Udara malam menjelang dini hari terasa dingin, diselimuti kabut spiritual yang senantiasa mengambang di sekitar bangunan itu. Awalnya, kabut tampak seperti selimut tipis keperakan yang bergerak lambat mengikuti embusan angin. Namun, seiring dengan harmonisasi energi dari dua sosok yang tengah berlatih, warnanya perlahan berubah—mendapatkan pendar keemasan yang samar, lalu semakin terang seperti benang cahaya yang menari di udara.Huànyǐng dan Tiānyin tetap tenggelam dalam latihan mereka, sepenuhnya terserap dalam keseimbangan energi yang mereka bangun bersama. Mereka tidak menyadari perubahan yang terjadi di sekitar mereka—tidak melihat bagaimana kabut bereaksi, menyesuaikan warnanya dengan ritme resonansi energi mereka. Semakin harmonis keseimbangan itu, semakin lembut dan bercahaya warna emas yang menyelimuti tempat mereka berlatih.Di pelataran, dua pria berdiri memperhatikan fenomena itu. Héxié Zhìzūn menunjuk ke arah pendar keemas

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Janji Yuè Tiānyin

    Ketenangan setelah badai hanyalah ilusi. Di Hé Yún Gé, Paviliun Awan Harmonis, ketegangan masih terasa kental meski pertemuan para tetua telah usai. Bulan menggantung rendah di langit, menyaksikan takdir yang mulai bergerak di bawah naungannya.Di sebuah ruangan privat, Yuè Tiānyin berlutut dengan sikap formal di hadapan ayahnya. Wajahnya yang biasanya tanpa ekspresi kini menampakkan kesungguhan yang jarang terlihat."Izinkan aku membawa Huànyǐng ke Kediaman Aroma Wisteria, A Tiě," ucapnya, suaranya tenang namun tegas.Yīnlǜ Shengzhe menatap putranya dengan sorot mata penuh perhitungan. Jemarinya yang lentik mengusap Xiǎo, seruling abadi yang selalu menemaninya."Kau yakin tempat itu lebih aman dari Bi Hai Wan?" tanyanya dengan nada rendah."Energi spiritual di sana hampir sama dengan kabut di Shén Wu Gǔ," Tiānyin menjawab tanpa keraguan. "Dan aku bisa lebih mudah melindunginya di wil

  • Penakluk Sihir Iblis    Keputusan Telah Dibuat

    Wu Chéng kini diselimuti ketegangan yang terasa di setiap sudutnya. Insiden dengan Heibing Hùfú telah menyebar bagai api di padang rumput kering, dan semua sekte besar yang berpartisipasi dalam Perburuan Roh menyadari bahwa dunia kultivasi akan segera mengalami perubahan besar.Di Hé Yún Gé, Paviliun Awan Harmonis, yang semula disediakan sebagai penginapan bagi Sekte Pemecah Langit dan Musik Abadi, kini berubah menjadi tempat perundingan rahasia. Aula utama dipenuhi oleh para pemimpin sekte yang duduk dengan wajah serius.Wúshuāng Jiàn Shèng dan Yīnlǜ Shengzhe duduk di tengah, dikelilingi oleh para tetua dan pemimpin sekte lainnya. Sikap mereka tenang, tetapi siapapun bisa merasakan tekanan qi yang menguar dari tubuh keduanya."Kita harus menentukan langkah berikutnya," Wúshuāng Jiàn Shèng memulai dengan suara dalam yang berwibawa. "Setelah insiden ini, kekaisaran dan sekte-sekte besar akan bergerak. Kita harus bersiap."

  • Penakluk Sihir Iblis    Apakah Mereka Berencana Melawanku?

    Lán Tiān Gōng, Istana Langit Biru, berdiri megah di pusat Kekaisaran Bìxiāo. Ruang pertemuan kaisar diselimuti atmosfer mencekam. Malam telah larut, tetapi Kaisar Jìng Yǔhàn masih terjaga, tangan terkepal di atas meja kayu berukir naga sembilan kepala.Mata tajamnya menatap laporan di hadapannya. Jemarinya yang kuat mengetuk-ngetuk meja dengan ritme tak beraturan, mencerminkan kegelisahan yang bergejolak dalam benaknya."Keberadaan Mófǎ Shī bukanlah kebetulan," gumamnya pelan, suaranya menggema dalam ruangan luas yang hanya diterangi lilin-lilin besar.Bayangan kejadian di Shén Wu Gǔ terus berputar dalam ingatannya. Bagaimana Heibing Hùfú, Amulet Es Hitam, bukan sekadar artefak biasa. Namun, telah menyatu dengan jiwa dan raga Jian Huànyǐng. Artefak itu seolah memilih pemuda itu sebagai wadahnya.Yang lebih mengganggunya lagi adalah sikap Wúshuāng Jiàn Shèng. Kaisar tahu betul bahwa ketua Sekte Pemecah Langit itu tidak akan membiarkan siapapun meny

  • Penakluk Sihir Iblis    Para Penguasa Turun Tangan

    Tekanan energi semakin memuncak, membuat langit Shén Wu Gǔ bergemuruh dengan kilatan petir ungu kehitaman. Di Panggung Kehormatan, Wúshuāng Jiàn Shèng dan Yīnlǜ Shengzhe bergerak hendak turun tangan.Kaisar Jìng Yǔhàn menaikkan alisnya, menatap mereka dengan tajam. "Kalian hendak melanggar aturan Perburuan Roh?""Dia adalah putraku," Wúshuāng Jiàn Shèng berkata dengan tegas, tanpa sedikitpun keraguan di matanya. Jubah hitamnya berkibar oleh tekanan qi yang ia keluarkan."Bìxiā, ini sudah di luar kendali. Mohon berikan perintah pada kami," Jìng Jūnlán Wángyé berlutut di hadapan kaisar, wajahnya menyiratkan kekhawatiran mendalam. Bagaimanapun, ia sangat memahami kegelisahan Wúshuāng Jiàn Shèng. Adik sepupunya, Qing Héng Zhì juga terpengaruh oleh kekuatan Heibing Hùfú."Bìxiā, semua roh target dalam Perburuan Roh telah ditangkap. Dan roh ini bukanlah target para peserta. Saya rasa tidak ada masalah jika Wú

  • Penakluk Sihir Iblis    Heibing Hùfú Tak Terkendali

    Langit di atas Shén Wu Gǔ bergetar hebat, diselubungi aura es hitam yang semakin pekat. Di tengah kabut kegelapan, sosok Jian Huànyǐng melayang, tubuhnya dikelilingi kilatan energi gelap dari Heibing Hùfú—Amulet Es Hitam.Jian Wei menghentikan langkahnya mendadak, merasakan tekanan qi yang mencekam hingga ke sumsum tulang."Huànyǐng..." matanya melebar menyaksikan kilatan aura kehitaman yang menari liar di sekeliling adiknya.Mo Chén menggenggam erat Yǐng Mó Jiàn, menyadari bahwa semua yang mereka takutkan kini telah terjadi."Sial! Tekanan energinya tidak stabil," gumam Mo Chén, mengamati bagaimana kabut hitam dari Míng Bīng Shì Pò mulai tertarik ke dalam tubuh Huànyǐng.Jian Wei dan Mo Chén berada dalam kebimbangan. Haruskah mereka menghentikan roh purba yang belum sepenuhnya lenyap, atau melindungi Huànyǐng dari kekuatan artefak yang kini tak terkendali?Tepat pada saat mereka terombang-ambing dalam dilema, Huànyǐng melesat de

  • Penakluk Sihir Iblis    Heibing Hùfú Terbangun

    Kabut hitam menelan hampir seluruh Medan Perburuan Roh, mengental seperti lumpur kegelapan yang mematikan. Medan energi menjadi tidak stabil, berfluktuasi liar bagaikan gelombang badai. Para kultivator di zona pertahanan berlutut satu persatu, qi mereka tersedot tanpa ampun.Di tengah kekacauan itu, Mo Chén dan Jian Wei berdiri bersisian, tubuh penuh luka namun tatapan mata mereka masih berkilat tajam."Satu serangan lagi," Mo Chén menggenggam Yǐng Mó Jiàn yang berkilauan dengan aura hitam keunguan. "Kau siap?"Jian Wei menatap lurus ke arah Míng Bīng Shì Pò, sosok kristal mengerikan yang kini hampir sepenuhnya diselimuti kabut hitam. "Kau tahu ini gila, kan?""Hei, bukankah semua yang kita lakukan selalu gila?" Mo Chén menyeringai, darah mengalir dari sudut bibirnya.Tanpa menunggu jawaban, Jian Wei mengangkat Shén Jiàn tinggi-tinggi. Pedangnya bersinar terang, membelah kegelapan dengan cahaya putih murni."Qián Kūn Fēn!" seru J

  • Penakluk Sihir Iblis    Resonansi Roh Memanggil Heibing Hùfú

    Tanah bergetar semakin hebat saat Mo Chén dan Jian Wei terus melancarkan serangan demi serangan terhadap Míng Bīng Shì Pò. Meski keduanya adalah kultivator berbakat dengan teknik-teknik menakjubkan, roh purba itu seperti tidak terpengaruh."Apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Jian Wei, napasnya mulai tersengal. "Seharusnya kita sudah bisa melukainya.""Dia menyerap energi kita," jawab Mo Chén, mengamati bagaimana setiap serangan mereka justru membuat kabut hitam semakin tebal. "Semakin kita menyerang, dia menjadi semakin kuat ."Seolah mendengar percakapan mereka, Míng Bīng Shì Pò tiba-tiba mengubah postur tubuhnya. Kedua tangannya terangkat, dan kristal hitam di dadanya bersinar dengan cahaya dingin yang mengerikan."Hati-hati!" teriak Mo Chén, merasakan perubahan aura di sekitarnya.Terlambat. Roh purba itu melepaskan gelombang energi es yang menyapu seluruh area pertempuran. Berbed

  • Penakluk Sihir Iblis    Si Bodoh Dan Pemberani

    Di zona pertahanan, Jian Wei berdiri tegak di depan barisan kultivator yang tersisa. Tangannya terangkat, menopang formasi pelindung yang semakin melemah setiap detiknya. Di sampingnya, Héxié Zhìzūn dan Ling Zhi menambahkan energi mereka untuk memperkuat pertahanan."Formasi ini tidak akan bertahan lama," ucap Jian Wei, keringat dingin mengalir di pelipisnya. "Jika Mo Chén tidak segera kembali ...""Dia akan kembali," potong Ling Zhi, matanya tidak lepas dari kabut hitam yang semakin mendekat. "Si bodoh itu selalu punya cara untuk selamat."Sementara itu, Ketua Wu berdiri di tengah lingkaran formasi, tangannya membentuk segel rumit. "Líng Xī Zhèn Yā!" (Formasi Penekanan Qi!)Cahaya kebiruan menyebar dari tubuhnya, menciptakan lapisan tipis yang membantu meredam efek penyedotan energi dari Míng Bīng Shì Pò. Para kultivator yang tadinya hampir kehilangan kendali atas qi mereka kini bisa bernapas sedikit lebih lega."Bertahanlah!" seru Ketua

  • Penakluk Sihir Iblis    Duel Di Tengah Kabut Kegelapan

    Kabut hitam semakin menebal, bergerak seperti makhluk hidup yang menyerap segala cahaya di sekitarnya. Mo Chén berdiri tegak di depan Míng Bīng Shì Pò, pedangnya berkilau dengan cahaya keunguan yang melawan kegelapan seakan menolak untuk padam."Hei, makhluk jelek!" teriak Mo Chén, mengayunkan Yǐng Mó Jiàn dengan gerakan melingkar. "Kau datang ke pesta yang salah!"Roh purba itu tidak menunjukkan reaksi terhadap provokasi Mo Chén. Mata kristalnya yang dingin menatap kosong. Namun, aura pembunuh yang dipancarkannya semakin mengental di udara. Setiap hembusan napasnya mengeluarkan kabut hitam yang membekukan apa pun yang disentuhnya.Mo Chén melesat ke depan, meninggalkan jejak cahaya pekat. Sosoknya hampir tidak terlihat di tengah kabut hitam yang semakin tebal. Ia memposisikan pedangnya secara horizontal dan menggumamkan mantra."Yǐng Mó Jiàn Wǔ – Dì Yī Shì!" (Teknik Pedang Bayangan Iblis – Bentuk Pertama!)T

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status