Share

Pendamping Sang Alpha
Pendamping Sang Alpha
Penulis: Theresa Oliver

Bab 1: Serangan

Penulis: Theresa Oliver
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 15:01:03
"Tegakkan kepala! Kalian adalah petarung Kawanan Perak!" Seorang wanita Indian Amerika, Lacey Taregan, berkata lewat Pikiran Kawanan ketika ia mengangkat moncong seekor serigala muda berwarna coklat. "Bersikaplah begitu!" Dia berjalan tegap di hadapan mereka, memberikan setiap serigala tatapan tajam.

Kawanan Perak memiliki reputasi sebagai salah satu dari kawanan terbaik di Taman Nasional Nez Perce Clearwater di Idaho, dan dia akan memastikan mereka pantas mendapatkan kehormatan itu.

Para serigala itu memalingkan muka, melihat ke atas, atau memutar mata dalam hati. Namun, Lacey mengabaikannya. Lagi pula, dia adalah Pelatih Kawanan, tidak peduli mereka suka atau tidak.

"Kalian adalah keturunan dari para petarung hebat dari generasi ke generasi, dan aku di sini untuk memastikan kalian tidak mengecewakan Sang Alpha!"

"Tetapi Lacey, aku lelah!" rengek Tima, seorang petarung muda yang baru saja berbalik, kemudian berbaring di atas lumut lembut yang menyelimuti tanah hutan.

"Gggrrroooaaarrr!" Lacey menggeram, menerjang serigala muda itu, menatapnya tajam ketika serigala itu berbalik dan duduk dengan perut di bawah.

Wyatt, seorang manusia serigala yang telah berpengalaman, memutar mata dalam hati.

"Bangun!" Lacey menggigit sisi tubuh serigala muda itu, membuat Tima segera terlompat berdiri. "Apa kalian akan berguling-guling seperti itu di tengah sengitnya pertempuran? Kalian akan jadi bahan tertawaan bagi kawanan dan aku tidak akan membiarkannya! Sang Alpha telah memercayakan pelatihan kalian padaku, dan aku bertekad untuk membuat kalian semua menjadi petarung!" Lacey memperhatikan kawanan itu, mondar-mandir di hadapan mereka, kaki serigalanya yang berwarna putih menjejak kuat di tanah. "Sekarang. Lakukan lagi!"

Para manusia serigala itu menurut setengah hati, perlahan kembali ke kuda-kuda mereka.

Wyatt berdeham, membuat perhatian semua orang beralih kepadanya. "Lakukanlah."

Para serigala itu tiba-tiba bersiap. Lacey memutar mata, sedih melihat tidak ada yang menerimanya selama ini. Namun mereka menerima Wyatt, meskipun pria itu bukan anggota Keluarga Kerajaan. Namun Lacey menyingkirkan pemikiran tersebut, fokus pada latihan.

Kawanan itu menerjang, mengelak, dan bergumul, saling jegal untuk mengalahkan satu sama lain. Namun ini hanyalah latihan. Pertarungan yang sebenarnya akan terlihat sangat berbeda.

"Lacey," Wyatt berkata di Pikiran Kawanan. Serigala berwarna coklat kemerahan itu berderap menghampirinya. "Sudah sore dan kita telah berlatih sepanjang hari."

"Kau pikir Kawanan Cakar Liar beristirahat?" Lacey menggeram, menyingkirkan perasaan-perasaan yang dulu pernah dia miliki untuk serigala kuat dan berotot yang berdiri di hadapannya. Tentu saja, tidak ada rahasia di Pikiran Kawanan, tetapi Wyatt mengabaikan itu, menghargai privasi serta perasaan Lacey.

Wyatt menghela napas. "Tidak, tapi semua orang perlu beristirahat." Kemudian dia kembali berderap menuju kawanan, mengambil posisinya dalam formasi mereka.

Lacey menyaksikan mereka menjalankan latihan, tahu bahwa Wyatt memang benar. Tidak ada untungnya bagi kawanan ayah tirinya ini jika para petarung terlalu lelah ketika para serigala pembangkang dari Kawanan Cakar Liar kembali menyerang. Dan mereka pasti akan menyerang. Lacey sangat yakin.

Dan walaupun kawanannya sendiri mungkin tidak akan menghargainya sebagai putri tiri Sang Alpha, Lacey akan menempa para petarungnya hingga layak jika itu adalah hal terakhir yang dia lakukan. Namun LAcey setuju dengan Wyatt. Lacey telah membuat mereka berlatih keras hari ini.

"Baiklah, semuanya! Cukup. Kerja bagus hari ini! Mari pulang dan makan."

Beberapa orang tetap bertahan dalam wujud serigala mereka dan berlari memasuki hutan, sementara yang lain segera berubah wujud, berpakaian, dan bergegas pulang. Yang lain bahkan tidak repot-repot berpakaian dan langsung menuju griya. Ketelanjangan dalam kawanan adalah hal yang biasa dan tidak dianggap penting.

Wyatt mengangkat alis dalam pikirannya. "Mau berburu?"

Lacey menggelengkan kepala serigalanya yang besar. "Tidak. Kau silakan pulang duluan. Calla pasti sedang menunggu." Lacey berlari kecil menuju hutan.

"Lacey, tunggu!" Wyatt memanggilnya. "Tidak ada alasan untuk kita berhenti berteman. Calla memang pasanganku sekarang, tapi kita bisa menjadi - "

"Apa, Wyatt?" potong Lacey. "Kita bisa menjadi apa? Kau memilih Calla. Ingat?"

Wyatt menghela napas. "Lacey ...."

Lacey mendengus. "Apa yang kau inginkan dariku, Wyatt? Kita adalah petarung di kawanan yang sama dan hanya itu saja. Kau telah membuat pilihanmu. Sekarang, kau harus hidup dengan pilihan itu ... dan begitu juga denganku. Ayo coba untuk melakukannya sebaik mungkin."

Setelah berkata demikian, Lacey berlari menuju kedalaman hutan. Masih belum begitu lama ketika Wyatt, cinta pertamanya, telah menemukan pasangannya, dan diam-diam Lacey ikut berbahagia untuk pria itu. Namun yang Lacey inginkan sederhana: sebuah kawanan yang akan menerimanya dan seorang pasangan yang akan memperlakukannya dengan baik, tidak peduli orang itu manusia atau manusia serigala.

Lacey mencurahkan energinya untuk menambah kecepatan, tidak sabar untuk pergi. Serigala dalam dirinya perlu meregangkan diri dan berlarian bebas, bahkan setelah berlatih seharian penuh. Kemudian dia mencium aroma segerombolan rusa besar dan mulai melambat, namun bulu kuduknya mulai berdiri di tengkuknya. Dia merasa sedang di awasi ... dan instingnya selalu benar.

Dan dia sendirian. Terlepas dari kemampuan petarungnya, dia tidak akan menang melawan serigala pembangkang dari Kawanan Cakar Liar. Sepuluh lawan satu bukanlah pertarungan yang adil. Dia segera berlari pulang, tahu bahwa dia bisa makan nanti.

Ketika Lacey berlari menuju griya, seekor serigala merah melangkah keluar dari hutan didepannya, memaksa Lacey berhenti. Jalan Lacey dihadang. Jadi, dia mengambil kuda-kuda untuk bertarung, mempersiapkan diri untuk diserang.

"Wah, wah, wah ...." Seorang pria berjalan ke tempat terbuka, berdiri di depan serigala merah itu. Pria itu rupawan, dengan rambut pirang gelap dan otot-otot luar biasa ... dan telanjang bulat. Jelas sekali bahwa pria ini adalah seorang manusia serigala. "Coba lihat siapa yang ada di sini."

Lacey menggeram keras dan mendalam, memperingatkan pria itu untuk menyingkir. Meskipun dia tidak akan menang melawan seluruh kawanan, dua lawan satu adalah pertarungan yang adil. Dia akan mengambil kesempatan itu.

"Tunggu, tunggu ...." Pria itu menyeringai sombong kepadanya, lidahnya berdecak. "Ck, ck. Aku tidak akan melakukannya. Kau tahu, kita bisa jadi bagian dari kawanan yang sama suatu hari nanti."

Tepat saat itu, tujuh ekor serigala lain perlahan melangkah keluar dari hutan, mendampingi pria itu. Lacey tidak dapat mendengar apa yang mereka katakan karena dia bukan dari kawanan yang sama, untungnya. Namun kelihatannya, serigala hitam itu yang memberikan perintah. Mereka menggeram dan kemudian serigala merah itu melangkah mendekat. Lacey menyerangnya dan serigala itu terlonjak mundur, tetapi Lacey tahu ini hanya masalah waktu. Dia tidak akan menang melawan sembilan manusia serigala. Dia terpojok.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 100: Belahan Jiwa

    Setahun kemudian ...."Siap?" Ibu Lacey bertanya sambil tersenyum bangga ketika menatap mata Lacey. Setelah Perang Antar Kawanan, Lacey telah menawarkan ibunya untuk tinggal bersamanya, tetapi karena sekarang Camari benar-benar bebas melakukan apa pun yang dia inginkan, dia memutuskan untuk menjadi anggota Kawanan Bayangan, kawanan milik Arkin. Lacey bersyukur ibunya dan Arkin telah saling menemukan kembali ... setelah bertahun-tahun ini. Dan rasanya aneh. Thorn dan Camari selalu khawatir akan mati jika salah satu di antara mereka pergi, tetapi ketika berdiri di hadapannya sekarang, Camari tampak baik-baik saja. Lacey menebak itu karena Ikatan Pasangan di antara mereka telah memudar bertahun-tahun yang lalu. Ada begitu banyak hal yang telah terjadi di antara mereka sebelum Thorn wafat.Namun, Lacey menyingkirkan pikiran tersebut, bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun mengacaukan hari ini. Lacey mengangguk. "Ya. Aku siap."Salah satu sudut bibir Camari menyunggingkan senyum. "

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 99: Para Pengawal Ratu Alpha

    Malamnya setelah para Alpha dan keluarganya telah meninggalkan kastel atau beristirahat untuk malam itu, Lacey mempersiapkan diri untuk membicarakan kematian Thorn dan Lynessa pada ibunya."Apa kau ingin aku ikut denganmu?" tanya Julien ketika mereka menuruni tangga. Lacey menggeleng. "Tidak. Aku hanya ingin segera menyelesaikan ini."Julien menariknya hingga berhenti di landasan tangga menuju kamar mereka dan meletakkan kedua tangannya di bahu Lacey, menatap matanya. "Lacey, itu tidak dapat dihindari. Mereka menyerangmu. Ingat itu." Kemudian pria itu menghela napas panjang. "Kalau kau tidak melawan mereka, mereka akan membunuhmu. Itu adalah perlindungan diri."Lacey mengangguk. "Ya, aku tahu. Namun, itu tidak membuatnya menjadi lebih mudah."Julien mengangguk paham. "Beri tahu aku kalau kau membutuhkanku."Namun, Lacey menarik pria itu mendekat. "Julien, aku bangga padamu malam ini. Kau adalah Alpha Tertinggi yang luar biasa. Kau bukan hanya memikirkan kawananmu, tapi jug

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 98: Keluarga, Bagian 2

    Lacey menghela napas, berpikir. "Julien, aku akan jujur padamu."Pria itu mengelus tangannya dengan ibu jarinya. "Ya, silakan."Lacey mengangguk, lalu menatap matanya. "Roth sangat jahat padaku ketika kami tumbuh bersama. Bukan hanya dia, tapi juga seluruh saudaraku dari Thorn dan ibuku. Kau sudah tahu itu." Dia menggigit bibir bawahnya lalu melepaskannya. "Namun, menurutku satu tahun bukanlah permintaan yang besar untuk membuktikan kesetiaannya padamu, dan padaku." Dia meletakkan tangannya di atas tangan Julien, menggenggamnya. "Setahun adalah waktu yang cukup untuk membuktikan loyalitas dan kesetiaannya. Lalu setelah setahun, jika dia terbukti tidak pantas, kau bisa mencabut jabatan itu darinya." Lacey menepuk tangan Julien dan menatap matanya. "Beri dia kesempatan. Menurutku dia akan menjadi Alpha yang kuat dan setia, jika diberi kesempatan untuk melakukannya. Terutama karena sekarang Thorn telah tiada."Julien mengangguk dan mengecup tangannya juga. "Kau adalah wanita yang bi

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 97: Keluarga, Bagian 1

    "Terima kasih telah tinggal untuk berbicara denganku," kata Julien pada Roth, Arkin, Seth, dan Chris setelah Alpha-Alpha pergi. Lacey juga tetap tinggal. Sejak pertempuran itu, Julien selalu menyertakannya dalam semua keputusan kawanan, dan mereka telah memimpin Kawanan Bulan Panen bersama-sama sebagai tim. Mereka telah menjadi partner sejati, yang saling menghormati satu sama lain.Julien menghela napas dalam sambil mengambil tempat duduknya. "Aku tidak ingin Alpha-Alpha tahu, jadi aku memutuskan untuk melakukan ini secara pribadi." Kemudian dia menatap Roth. "Roth, aku tahu kau tidak membuat keputusan untuk berpihak pada para serigala rogue dan Rex melawan aku." Jelas sekali, Julien berusaha berprasangka baik kepadanya. "Thorn yang melakukan itu. Namun, kini kau punya kesempatan untuk melakukan hal yang benar."Roth mencondongkan tubuhnya, melipat tangannya di atas meja. "Dan bagaimana Anda ingin saya melakukannya?"Julien menghela napas, kemudian menatap matanya. "Kau harus

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 96: Majelis Para Alpha Kawanan

    Sekitar seminggu kemudian, setelah semuanya telah diatur, Julien mengadakan pertemuan majelis pertama bagi seluruh kawanan di area itu. Dan pertemuan itu mewajibkan seluruh Alpha hadir mengikutinya. Julien menyelenggarakannya di ruang makan kecil yang dihiasi lukisan-lukisan Julien. Meskipun ruang itu jauh lebih kecil daripada aula makan utama, ruangan itu akan cukup untuk pertemuan ini. Lacey telah memastikan bahwa menu makanannya telah disiapkan dengan layak untuk pertemuan itu dan seluruh kawanan diberi ruangan jika mereka memilih untuk menginap. Ketika Chris serta Seth berjalan masuk bersama Arkin, keduanya menjabat tangan Julien ketika pria itu dan Lacey menyambut para Alpha dan pemimpin kawanan di pintu."Julien, aku sangat senang kau melakukan ini," kata Arkin sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kelompok yang berbeda-beda. "Sudah waktunya kita semua bekerja sama.""Tepat sekali," Julien menyetujui. "Aku benar-benar mengapresiasi kehadiranmu. Ada beberapa hal yan

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 95: Dampak

    Lacey menunggu di dalam bangunan bersama seluruh anggota Kawanan Bulan Panen yang lain, semuanya kelelahan akibat pertempuran. "Siapa pun yang memerlukan penanganan medis, segera pergi ke klinik!" "Siap!" teriak seluruh kawanan bersamaan. Mantel-mantel disodorkan ketika mereka berjalan masuk, dalam wujud manusia mereka, juga sebotol air."Biar aku yang menanganinya." Misty berdiri di pintu dan mengecek lengan seorang manusia serigala yang sedang masuk. "Kau. Pergilah ke klinik." Kemudian dia berhenti pada tiga orang manusia serigala muda. "Kalian bertiga terlihat sangat lelah. Apa kalian terluka?""Tidak, Bu," jawab ketiganya kompak. Misty mengangguk. "Bagus. Kalau begitu naiklah ke atas untuk mandi dan beristirahat. Makanan akan segera disajikan di aula makan.""Ya, Bu." Kemudian ketiganya menaiki tangga.Misty menghabiskan waktunya mengarahkan yang lain alih-alih mengurus dirinya sendiri. "Julien!" Lacey berteriak ketika pria itu berjalan memasuki pintu. Dia berda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status