Legenda mengatakan 1050 tahun lalu Raja iblis dimusnahkan oleh sang pendekar tak di kenal, Raja iblis meninggalkan sumpah untuk menyesatkan seluruh umat manusia dan sumpahnya dikabulkan oleh ke 12 Dewa. Sumpahnya membuat banyak manusia benar benar tersesat, ajaran Raja iblis yang tersebar melalui sumpahnya membuat banyak manusia mengikuti jalannya hingga terbentuklah puluhan bahkan ratusan sekte iblis yang tidak kalah hebat dari sekte lain.
Kekejaman para anggota sekte iblis yang hampir berada di seluruh penjuru dunia membuat Banyak masyarakat merasa ketakutan, bagi mereka nyawa manusia tak ada bedanya dengan hewan peliharaan yang bisa mereka bunuh kapanpun dan di manapun sesuai suasana hati mereka.Suara jeritan terdengar di mana-mana dan darah terus mengalir di tanah diiringi suara jeritan, di tengah-tengah para anggota sekte iblis yang membantai warga dengan kejam seorang Pria Muda terlihat sangat santai Menikmati semua pemandangan yang ada di depannya.Saga tidak ikut membantai para warga dan malah berduaan dengan wanitanya yang juga anggota sekte iblis, Saga mengelus rambut wanitanya sambil terus tersenyum tanpa sadar itu adalah senyuman terakhir yang bisa diperlihatkannya pada dunia.Jleeeeeeeeeeeeeb.Satu tusukan pedang menancap tepat di jantung Saga dan membuatnya tersentak berdiri memegang pedang di jantungnya, Saga menatap tajam ke arah wanitanya yang sama sekali tidak merasa bersalah karena sudah menusuknya."Apa yang kamu lakukan, bukankah kamu kekasihku," ucap Saga dengan suara parau.Saga memegangi pedang cahaya yang masih tertancap di jantungnya, beberapa detik yang lalu pedang cahaya ditusukkan Yai kekasihnya tanpa ragu sedikitpun.Legenda mengatakan setelah Raja iblis terbunuh pedang cahaya menghilang begitu saja selama ribuan tahun, dan tifak tahu bagaimana dan kapan pastinya sekarang pedang itu berada di tangan Saga sejak dirinya masih kecil."Aku sama sekali tidak pernah menganggapmu sebagai kekasih tapi jika kamu ingin menganggapku seperti itu maka kamu matilah demi aku, biar aku yang menggantikan posisimu bersamanya," sahut Yai.Saga yang sudah tidak bisa bertahan menutup matanya, samar-samar Saga masih mendengar suara seorang pria sebelum kesadarannya menghilang sepenuhnya."Aku tidak menyangka kamu benar-benar membunuhnya, aku sangat menyayangimu mari kita buat tempat ini lebih baik dari saat dipimpin olehnya." ucap suara pria yang di dengar Saga.Jiwa Saga yang dipenuhi dosa selama hidupnya membunuh banyak nyawa yang tidak bersalah membuatnya tidak diterima di surga maupun neraka, si hitam dan si putih yang kebingungan karena jiwa yang dibawanya juga tidak bisa reinkarnasi membuat keduanya kebingungan harus membawa jiwa Saga kemana, agar jiwa itu bisa mempertanggungjawabkan semua yang sudah dilakukannya semasa hidupnya.Baaaaaaaaaaaam.Atas perintah ke 12 Dewa Si hitam dan si putih melemparkan jiwa Saga masuk ke dalam Lembah Hitam dan pergi begitu saja, Lembah Hitam adalah tempat siksaan yang lebih mengerikan dari neraka, jiwa Saga harus tetap berada di sana sampai semua dosa yang telah diperbuatnya berkurang setengahnya lalu dia akan dibawa ke neraka untuk penyucian.Tidak tau seberapa lama Saga menerima siksaan yang tanpa henti, Saga berpikir mungkin sudah ribuan tahun dirinya berada di dalam lembah hitam menerima siksaan setiap harinya, walau terus disiksa Saga sama sekali tidak berteriak semua memang menyakitkan baginya tapi Saga walau hanya seonggok jiwa tidak berniat menjatuhkan harga dirinyaSi Hitam dan Si Putih yang menjadi perantara para Dewa untuk mengawasi Saga terus melapor setiap harinya. Laporan yang diberikan Si Hitam dan Si Putih membuat ke 12 Dewa resah, tidak adanya penyesalan Saga membuat para Dewa memutuskan untuk melakukan sesuatu yang sangat penting dan lebih penting daripada terus menyiksa jiwa Saga.***Buuuuuuuug, baaaaaaag, baaaaaaag.Saga bisa merasakan kalau tubuhnya saat ini ditendang beberapa orang, dirinya belum pernah mendapatkan siksaan seperti itu sebelumnya, karena siksaan yang biasa diterima sakitnya melebihi tendangan yang dirasakannya saat ini."Apa kita berlebihan, mungkinkah dia sudah mati.""Kalau begitu cepat pergi, aku tidak mau kita terkena masalah dan di ucap sebagai pembunuh."Suara yang baru saja di dengan Saga membuatnya yakin akan satu hal, saat ini dirinya bukan lagi berada di lembah hitam dirinya sudah kembali hidup ke dunia.Saga membuka mata menatap langit cerah yang menyilaukan matanya, perasaannya sangat senang karena dirinya hidup kembali dan tidak lagi disiksa dengan di dalam lembah hitam.Bruuuuuuuuuuuuuuk.Saga terjatuh setelah mencoba untuk berdiri, saat itu juga Saga merasakan tubuhnya sangat lemah, Saga sadar saat ini dirinya berada di tubuh baru seorang remaja yang bernama sama dengannya."Hahahahaha, walau aku tidak ingin menerima tubuh lemah seperti ini tetap saja ini jauh lebih baik dari pada terus disiksa," ucap Saga tiba-tiba tertawa sangat keras.Saga menatap sekelilingnya yang dipenuhi pepohonan, Saga yang kembali mencoba bangkit berdiri langsung memegangi kepalanya.Ingatan-ingatan pemilik tubuh sebelumnya memenuhi pikirannya, Saga hanya menggelengkan kepalanya tidak menyangka kalau dirinya berada di tubuh remaja polos yang selalu ditindas, itu berbanding terbalik dari kehidupan dirinya di kehidupan sebelumnya."Haaaaaaaaaah, kamu tenang saja aku pasti akan membalaskan dendam mu sebelum aku membalaskan dendam ku," ucap Saga menyunggingkan bibirnya."Sebelum pergi sepertinya aku harus meningkatkan energi di dalam tubuh ini, sayang sekali kekuatanku saat menjadi anggora sekte iblis tersegel aku hanya bisa berlatih menjadi kultivator sambil berusaha membuka segel di tubuhku," sambung Saga berbicara sendiri.Saga langsung duduk bersila menyerap energi dari alam seperti yang dulu sering dilakukannya. Kebanyakan kultivator biasa hanya bisa mengandalkan pil dan banyak ramuan untuk meningkatkan energi, sedangkan untuk menjadi anggota iblis dasar utamanya harus bisa menyerap energi alam.Hanya membutuhkan waktu satu jam untuk Saga memulihkan energi, setelah kembali nanti tidak hanya energi yang ditingkatkannya dirinya juga harus melatih tubuhnya agar tidak lemah lagi.Di perguruan Matahari beberapa anak yang menindas Saga pulang tanpa rasa bersalah, Yang, Lan dan Wan yang sudah memikirkan rencana di perjalanan pulang hanya tersenyum bersiap memulai sandiwara.Ketiganya yang baru datang langsung berlutut di depan Ketua Yuan yang masih melatih murid, sambil menangis kencang ketiganya menundukkan kepala."Ada apa? Kenapa kalian kembali lebih cepat? Di mana Saga?" tanya Ketua Yuan."Mohon ampun Ketua, Ketua bisa menghukum kami. Saga mati diterkam hewan spiritual level tinggi" ucap Lan."Apa!" Ketua Yuan terkejut mendengar perkataan Lan."Di mana mayatnya? Kenapa tidak kalian bawa pulang," teriak Ketua Yuan.Semua murid tau Ketua Yuan tidak pernah pilih kasih pada semua muridnya, Ketua Yuan yang tegas membuat murid segan dan tidak berani melakukan apapun di depannya."Ah itu, mayatnya," Wan gugup bingung harus menjawab apa."Maaf aku terlambat."Suara Saga yang tiba-tiba terdengar membuat ketiganya terkejut, sebelumnya mereka yakin Saga sudah mati di hutan, bagaimana bisa sekarang Saga berada di sini pikir mereka serentak."Mereka bilang kamu sudah mati, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ketua Yuan."Mereka melihatku masuk ke sarang Harimau mungkin itu yang membuat mereka berpikir aku sudah mati Ketua, aku membawa yang Ketua minta," sahut Saga memberikan akar mahkota ke Ketua Yuan."Baguslah kamu mendapatkannya, kamu bisa kembali ke tempat mu." ucap Ketua Yuan."Untuk kalian bertiga ikut aku, jelaskan apa maksud kalian seperti itu," sambung Ketua Yuan."Baik Ketua," sahut ketiganya serentak.Saga berjalan melewati ketiganya sambil tersenyum, ketiganya yang melihat Saga melewati mereka sambil tersenyum mengepalkan tangan, berani sekali orang lemah mengejek mereka dengan senyum sinis seperti itu.Sampai di asrama para murid yang melihat Saga masih bisa kembali hidup-hidup tercengang, kepergian Saga bersama Yang dan bawahannya bukan hal baik, apalagi dari awal Yang sangat tidak menyukai Saga yang lebih tampan darinya.Melihat semua mata menatap ke arahnya Saga menyunggingkan bibirnya tipis, dari segitu banyaknya murid hampir semua tau bagaimana Yang memperlakukan pemilik tubuh sebelumnya, tidak ada satupun dari mereka yang membantu saat dibutuhkan membuat Saga menganggap mereka semua sampah."Kagetlah kalian, karena setelah ini kalian akan lebih kaget lagi," ucap Saga pelan.Diam diam Saga berada di luar asrama semalaman mencoba memperkuat tubuhnya, selain memutari asrama ratusan kali Saga juga melakukan semua yang diketahuinya untuk memperkuat tubuhnya yang saat ini sangat lemah.Latihan semalaman menarik perhatian banyak murid walau Saga sudah berusaha tidak bersuara, semua murid tidak mengerti apa yang terjadi pada Saga kemarin hingga membuatnya berlatih sangat keras.Teng.Suara lonceng yang terdengar membuat semua murid bergegas keluar ke lapangan, Saga yang juga tidak tidur semalaman ikut pergi ke lapangan dan berdiri di barisan paling belakang."Kalian semua sudah satu tahun berada di sini, sudah saatnya melihat sejauh mana kalian meningkat dalam satu tahun ini," ucap Ketua Yuan.Yang menatap sinis ke arah Saga yang tidak jauh darinya, Yang berpikir sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya, saatnya mempermalukan dan membuat semua murid tahu siapa yang lebih hebat saat ini."Kita akan melakukan pertandingan untuk menentukan siapa yang panta
Saga yang terus menyerap energi alam yang ada di gunung bisa merasakan perlahan tubuhnya yang lemah kembali pulih, energi yang berhasil diserapnya membuat tubuhnya terasa jauh lebih segar dari sebelumnya walau tetap saja tubuhnya masih lemah.Haaaaaaaah.Saga menarik nafas panjang tepat setelah membuka matanya, caranya saat ini memang berguna untuk menambah energi, tapi bagaimanapun juga tubuhnya sangat lemah dirinya harus bisa membuat tubuhnya jauh lebih kuat dengan cepat jika ingin membalas dendam.Setibanya kembali di perguruan Saga langsung masuk ke asrama, Saga yang melihat semua murid menatapnya hanya menyunggingkan bibirnya."Apa yang kalian lihat, teruslah kagum pada ku dasar sampah," ucap Saga pelan.Setelah sehari semua murid yang berhasil menang dikumpulkan di suatu tempat, semua murid sudah tidak sabar untuk mengikuti seleksi siapa yang masuk ke tingkat menengah dan siapa yang kembali tinggal, tapi bagi Saga itu tidak penting karena dirinya pasti bisa naik ke kelas selanju
Di dalam ruangannya Ketua Yuan menatap Saga yang duduk di depannya memasang wajah serius, Ketua Yuan berharap syarat yang diminta oleh Saga tidak terlalu berlebihan, karena jika berlebihan dirinya tidak memiliki pilihan selain menolak dan mengingkari janjinya walau itu harus bertentangan dengan prinsipnya.Haaaaaah.Ketua Yuan menarik nafas panjang dan langsung berdiri, ketua Yuan melihat ke arah luar jendela untuk mengalihkan pikirannya."Sebelum kamu mengatakan apa yang kamu mau aku akan mengatakan dengan jelas, jika yang kamu minta terlalu berlebihan aku akan menolak aku tidak peduli kamu mau berkata apa," ucap Ketua Yuan."Ketua tenang saja yang aku minta tidak berlebihan," sahut Saga."Baiklah, kalau begitu katakan apa yang kamu inginkan," ucap Ketua Yuan."Perguruan ini perguruan besar aku mau minta sesuatu yang bisa memperkuat tubuhku, Ketua seharusnya tau aku memiliki tubuh yang lemah bukan," sahut Saga."Aku mengetahui itu, tapi sesuatu yang bisa memperkuat tubuh tidak bisa d
Di dunia kultivasi tingkatkan kekuatan kultivator dan anggota sekte iblis memiliki perbedaan yang sangat besar. Tingkat kultivator sendiri terdiri dari tingkat Dasar atau pemula, tingkat Menengah, dan tingkat Akhir. Setiap tingkatan memiliki level sebagai penentu seberapa kuat setiap tingkatan. Di tingkat Dasar dimulai dari pemula satu dan pemula dua, keduanya sama-sama memiliki level berbeda untuk setiap tingkatan.Di tingkat menengah dimulai dari Perak, Emas, tahap pengendali diri, Tahap pemurnian Qi dan Penyatuan Alam jiwa. Sama seperti tingkat Dasar setiap tingkat memiliki level untuk mengukur seberapa tinggi setiap kekuatan.Berbeda dari tingkat menengah di tingkat akhir hanya terdiri 3 tingkat. Tingkat intu Bumi, tingkat Jendral dan tingkat Kaisar langit yang tertinggi. Tingkat kekuatan sekte iblis tidak sebanyak tingkat kultivator, tingkat terendah praktisi iblis hanya terbagi menjadi dua. Tingkat menengah hanya satu yaitu tingkat penyatuan tubuh dan tulang, tingkatan terkuat
Di dalam hutan yang cukup dalam Saga menghentikan langkahnya, sepanjang jalan masuk ke dalam hutan dirinya sudah melihat banyak hewan spiritual level 1 dan 2 hewan spiritual yang termasuk tingkat rendah, membunuh hewan spiritual tingkat rendah sangat mudah baginya saat ini tapi itu hanya membuang waktu dan tidak membuat dirinya lebih cepat menjadi kuat.Selesai memperhatikan sekelilingnya beberapa saat Saga berjalan ke bagian utara hutan, Saga bisa merasakan kalau tidak jauh darinya saat ini ada beberapa hewan spiritual yang menatap tajam ke arahnya, Saga langsung tersenyum karena tidak menyangka semua akan lebih mudah.Dug dug dug.Suara dari balik pepohonan membuat Saga sedikit waspada, tidak berselang lama dari balik pepohonan Harimau cakar hitam menggeram sambil berjalan mendekati Saga dan menatapnya dengan tajam."Hahaha, mangsa pertama sudah datang," ucap Saga pelan.Hoooooooeeeeeeer.Saga yang tidak memiliki pedang hanya diam saat melihat Harimau cakar hitam semakin mendekat ke
Haaa, haaaa, haaaa.Di pinggir lapangan Saga memperhatikan semua murid yang baru naik ke tingkat menengah memulai latihan pertama mereka, Ketua Yin yang melatih murid baru tingkat menengah terus memperhatikan Saga sesuai perintah Ketua utama, ketua Yin merasa kesal melihat Saga yang hanya diam sedangkan murid lain sibuk berlatih.Setelah cukup lama hanya diam ketua Yin melihat Saga mulai ikut berlatih, Dari penglihatan Ketua Yin setiap gerakan Saga walau hanya sebentar sangat sempurna, Ketua Yin merasa ragu Saga adalah murid baru karena setiap gerakannya terlihat sangat berpengalaman.Hiiiiiiiieeek.Suara kuda yang berhenti di depan gerbang perguruan membuat Ketua Yin menghentikan pengajarannya dan meminta muridnya beristirahat, Ketua Yin bergegas pergi ke arah gerbang untuk melihat siapa yang datang bertamu saat ini.Melihat siapa yang berada di depan gerbang Ketua Yin mengernyitkan dahi tidak senang, Tuan Zun adalah pejabat Kerajaan yang mengutus datangnya misi ke perguruan Matahari,
Di kehidupan sebelumnya Saga sebagai ketua dari sekte iblis banyak menghabiskan waktu untuk berpergian mencari sasarannya sendiri, karena sering berpergian Saga bahkan menghafal setiap tempat yang di datanginya termasuk laut mati.Saga berjalan pergi menuju pelabuhan yang berada di kota Ban, jarak yang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki membuat Saga memilih berlari untuk mempersingkat waktu, tentu saja Saga berlari menggunakan teknik peringan tubuh karena dirinya yang saat ini sedikit kuat berbeda dari pemilik tubuh yang asli.Haaaaaah, haaaaah, haaaah.Nafas Saga tersengal tak beraturan karena terus berlari, karena kekuatannya hanya meningkat sedikit setelah menyerap satu inti hati spiritual tidak banyak energi yang bisa di simpan di tubuhnya terlalu lama, Saga berpikir andai dirinya tidak menuruti perkataan sang Naga mungkin kekuatannya meningkat cukup banyak saat ini."Sepertinya kamu sedang memikirkan ku," suara sang Naga terdengar di telinga Saga.Saga menghentikan lan
Saga terpaksa berdiri dan berjalan ke arah para bandit kapal, Saga hanya diam melihat semua orang yang berlutut di depan para bandit sambil terus menangis ketakutan."Hemmmm, ada enam orang," ucap Saga sambil menunjuk para bandit kapal.Saga sengaja menghitung dengan suara keras para bandit kapal yang hanya berjumlah enam orang, untuk jumlah bandit kapal tidak mungkin hanya beranggotakan enam orang saja pikir Saga.Para bandit yang masih melihat satu orang tersisa dan tidak mau berlutut langsung menatap tajam ke arah Saga, salah satu bandit tanpa di perintah berjalan ke arah Saga sambil mengarahkan pedangnya ke leher Saga yang hanya diam setelah berhitung."Berlutut seperti yang lain, berikan semua benda berharga yang kamu punya," ucap sang bandit."Wah, wah. Sudah tidak sabaran ternyata," sahut Saga sambil mengangkat tangannya."Akan aku berikan, tapi aku masih bingung satu hal kenapa kalian bukan merampok saat di jalan tapi malah naik dari pelabuhan?" tanya Saga sambil menaruh tanga