Diam diam Saga berada di luar asrama semalaman mencoba memperkuat tubuhnya, selain memutari asrama ratusan kali Saga juga melakukan semua yang diketahuinya untuk memperkuat tubuhnya yang saat ini sangat lemah.
Latihan semalaman menarik perhatian banyak murid walau Saga sudah berusaha tidak bersuara, semua murid tidak mengerti apa yang terjadi pada Saga kemarin hingga membuatnya berlatih sangat keras.Teng.Suara lonceng yang terdengar membuat semua murid bergegas keluar ke lapangan, Saga yang juga tidak tidur semalaman ikut pergi ke lapangan dan berdiri di barisan paling belakang."Kalian semua sudah satu tahun berada di sini, sudah saatnya melihat sejauh mana kalian meningkat dalam satu tahun ini," ucap Ketua Yuan.Yang menatap sinis ke arah Saga yang tidak jauh darinya, Yang berpikir sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya, saatnya mempermalukan dan membuat semua murid tahu siapa yang lebih hebat saat ini."Kita akan melakukan pertandingan untuk menentukan siapa yang pantas naik ke tingkat kedua, yang menang akan diseleksi naik ke tingkat kedua dan yang kalah tetap berada di tingkat pertama dan bersiap menerima hukuman," sambung Ketua Yuan."Apa kalian sudah siap!" teriak Ketua Yuan."Siap Ketua," sahut semua murid serentak."Bagus, sebagai juri Ketua utama sendiri yang akan menentukan hasil akhirnya," sambung Ketua Yuan.Semua murid mengambil gulungan kertas untuk menentukan siapa lawan bertarung masing-masing, selesai semua mengambil undian Yang merasa kesal lawannya bukan Saga jika saja lawannya Saga lengkap sudah keberuntungannya."Yang," panggil Lan."Kenapa hanya diam?" tanya Lan yang melihat Yang hanya diam menatap kertas undian di tangannya."Aku hanya kesal bukan dia lawanku," sahut Yang."Dia, Saga maksudmu?" tanya Lan lagi."Kalau bukan dia siapa lagi," Yang menggelengkan kepalanya."Kalian," panggil Wan yang baru kembali."Yang menjadi lawan Saga adalah Zam, dia yang terakhir ikut kompetisi mewakili murid tingkat pertama," ucap Wan."Hahahahah, ternyata keberuntungan masih berpihak padaku," sahut Yang tertawa sangat keras.Teng.Satu persatu maju ke arena dengan lawan masing-masing, Lan dan Wan yang mendapat nomor undian lebih dulu menunjukkan kekuatan maksimal yang mereka miliki hingga menang.Berbeda dari Yang yang menunggu gilirannya untuk menunjukkan kekuatannya Saga malah malas sekali untuk bertarung, Saga malas bertarung bukan karena lemah tapi karena mereka semua bukan lawan yang sebanding dengannya.Hanya lima gerakan Yang berhasil mengalahkan lawannya, masih di tengah arena Yang tersenyum ke arah Saga sambil membalikkan jempolnya ke bawah.Teng.Lonceng kembali dibunyikan oleh ketua, yang tersisa hanya Saga dan Zam keduanya langsung naik ke arena tanpa saling menyapa."Apa kalian berdua sudah siap," ucap Ketua Yuan."Tentu," Ketua sahut Zam.Zam berbeda dari Yang dan bawahannya, zam terlihat tidak meremehkan lawannya sama sekali dan juga tidak ingin mendekatkan diri dengan Saga."Bagaimana denganmu Saga, kamu baru kembali kemarin," ucap Ketua Yuan."Jangan mengkhawatirkan ku, jika aku masih terluka sekalipun dia bukan lawanku," sahut Saga.(Hahahahahaha.)Semua murid yang ada di bawah arena tertawa mendengar perkataan Saga, mereka semua berpikir Zam bukan murid lemah Saga yang berkata sombong bersiaplah menerima kekalahan dengan malu.Di pinggir arena Ketua utama perguruan matahari hanya diam menatap Saga, tidak tau kenapa dirinya seperti melihat ada yang berbeda dari anak itu."Baiklah kalau begitu pertandingan kita mulai," teriak Ketua Yuan."Menyerahlah baik-baik aku tidak mau menindas yang lemah," ucap Zam."Jangan mengkhawatirkan itu, bagaimana jika aku beri kesempatan untukmu menyerang 2 kali. Jika kamu berhasil mengenai tubuh ku aku akan menyerah," sahut Saga sambil tersenyum."Itu sangat mudah," ucap Zam dengan sangat yakin.Wheeeeeeeeeeeeesssss.Serangan pertama dari Zam berhasil dihindari Saga, Semua murid tidak percaya apa yang mereka lihat, gerakan Zam yang terlihat sangat cepat bagaimana bisa dihindari oleh Saga si murid lemah."Tinggal satu lagi," ucap Saga.Zam mengepalkan tangannya memasukkan seluruh energinya ke tangan, tidak mungkin serangan dengan kekuatan penuhnya berhasil dihindari oleh Saga lagi.Baaaaaaaaaaaammmmmm.Semua murid bahkan Ketua Yuan merasa sangat terkejut, Saga tidak menghindari serangan Zam dan malah menangkapnya, Ketua utama sampai berdiri menatap tanpa berkedip apa yang baru saja dilihatnya."Heeeeeeh, kesempatan mu sudah habis," ucap Saga kembali tersenyum.Saga mengumpulkan kekuatannya di tangan kiri yang hanya ditaruhnya di belakang, tanpa banyak bicara Saga berlari ke arah Zam dan langsung melayangkan satu serangannya.Bruuuuuuuuuuuuuuaaaaaak.Zam terlempar keluar dari arena dan tidak sadarkan diri, semua murid kembali terkejud, sejak kapan Saga yang sangat lemah menjadi kuat sampai bisa mengalahkan Zam sang perwakilan tingkat pertama."Ketua aku sudah mengalahkannya, aku izin pergi," ucap Saga melompat turun arena."Tunggu," sahut Ketua Yuan."Biarkan dia pergi, kamu panggil orang untuk mengobati anak itu lalu ke ruangan ku, ada yang ingin aku tanyakan padamu," ucap Ketua utama yang ikut pergi meninggalkan tempatnya.Karena pertandingan telah berakhir Ketua Yuan membubarkan semua murid untuk beristirahat, hampir semua murid berjalan pergi sambil membicarakan Saga yang berhasil mengalahkan Zam dengan satu pukulan.Setelah mengantar Zam untuk di obati Ketua Yuan bergegas ke ruangan Ketua utama, baru saja membuka pintu Ketua Yusn di sambut tatapan Ketua utama yang seperti ingin meminta penjelasan."Murid mu itu yang berhasil mengalahkan Zam bukannya dia sangat lemah sebelumnya? Bagaimana bisa dia menjadi lebih kuat bahkan bisa mengalahkan perwakilan dari tingkat pertama?" ucap Ketua utama."Aku sendiri tidak mengerti Ketua, kemarin 3 murid yang pergi bersamanya mencari yang aku minta mengatakan dia sudah mati, tapi buktinya dia kembali hidup-hidup bahkan membawakan yang aku minta," sahut Ketua Yuan."Tidak hanya itu, aku mendengar dari para murid semalaman dia terus berlatih sendiri hingga pagi," sambung Ketua Yuan."Itu cukup aneh," ucap Ketua utama."Apa Ketua utama berpikir dia bukan orang yang sama?" tanya Ketua Yuan."Kalau menurutku memang seperti itu, tapi tidak mungkin dia seseorang yang menyamar karena aku bisa mencium tidak ada yang berbeda darinya," sahut Ketua utama."Lalu sekarang bagaimana Ketua?" tanya Ketua Yuan lagi."Kita biarkan saja dulu, untuk yang sudah menang jangan kamu seleksi dulu, kita tunggu beberapa hari lagi aku masih penasaran dengan anak itu," ucap Ketua utama."Baik Ketua," sahut Ketua Yuan menganggukkan kepalanya.Di tempat lain Saga yang berjalan pergi meninggalkan perguruan langsung berjalan ke arah gunung untuk menyerap energi alam, hanya melakukan serangan sekali tubuhnya sudah terasa lemas dan ingin jatuh, jika seperti itu terus dirinya tidak akan bisa mengalami kemajuan dan malah mati untuk kedua kalinya.Sampai di kaki gunung Saga segera duduk bersila untuk menyerap energi alam, karena energi alam yang berada di kaki gunung lebih pekat Saga memilih tempat itu untuk memulihkan diri.Saga yang terus menyerap energi alam yang ada di gunung bisa merasakan perlahan tubuhnya yang lemah kembali pulih, energi yang berhasil diserapnya membuat tubuhnya terasa jauh lebih segar dari sebelumnya walau tetap saja tubuhnya masih lemah.Haaaaaaaah.Saga menarik nafas panjang tepat setelah membuka matanya, caranya saat ini memang berguna untuk menambah energi, tapi bagaimanapun juga tubuhnya sangat lemah dirinya harus bisa membuat tubuhnya jauh lebih kuat dengan cepat jika ingin membalas dendam.Setibanya kembali di perguruan Saga langsung masuk ke asrama, Saga yang melihat semua murid menatapnya hanya menyunggingkan bibirnya."Apa yang kalian lihat, teruslah kagum pada ku dasar sampah," ucap Saga pelan.Setelah sehari semua murid yang berhasil menang dikumpulkan di suatu tempat, semua murid sudah tidak sabar untuk mengikuti seleksi siapa yang masuk ke tingkat menengah dan siapa yang kembali tinggal, tapi bagi Saga itu tidak penting karena dirinya pasti bisa naik ke kelas selanju
Di dalam ruangannya Ketua Yuan menatap Saga yang duduk di depannya memasang wajah serius, Ketua Yuan berharap syarat yang diminta oleh Saga tidak terlalu berlebihan, karena jika berlebihan dirinya tidak memiliki pilihan selain menolak dan mengingkari janjinya walau itu harus bertentangan dengan prinsipnya.Haaaaaah.Ketua Yuan menarik nafas panjang dan langsung berdiri, ketua Yuan melihat ke arah luar jendela untuk mengalihkan pikirannya."Sebelum kamu mengatakan apa yang kamu mau aku akan mengatakan dengan jelas, jika yang kamu minta terlalu berlebihan aku akan menolak aku tidak peduli kamu mau berkata apa," ucap Ketua Yuan."Ketua tenang saja yang aku minta tidak berlebihan," sahut Saga."Baiklah, kalau begitu katakan apa yang kamu inginkan," ucap Ketua Yuan."Perguruan ini perguruan besar aku mau minta sesuatu yang bisa memperkuat tubuhku, Ketua seharusnya tau aku memiliki tubuh yang lemah bukan," sahut Saga."Aku mengetahui itu, tapi sesuatu yang bisa memperkuat tubuh tidak bisa d
Di dunia kultivasi tingkatkan kekuatan kultivator dan anggota sekte iblis memiliki perbedaan yang sangat besar. Tingkat kultivator sendiri terdiri dari tingkat Dasar atau pemula, tingkat Menengah, dan tingkat Akhir. Setiap tingkatan memiliki level sebagai penentu seberapa kuat setiap tingkatan. Di tingkat Dasar dimulai dari pemula satu dan pemula dua, keduanya sama-sama memiliki level berbeda untuk setiap tingkatan.Di tingkat menengah dimulai dari Perak, Emas, tahap pengendali diri, Tahap pemurnian Qi dan Penyatuan Alam jiwa. Sama seperti tingkat Dasar setiap tingkat memiliki level untuk mengukur seberapa tinggi setiap kekuatan.Berbeda dari tingkat menengah di tingkat akhir hanya terdiri 3 tingkat. Tingkat intu Bumi, tingkat Jendral dan tingkat Kaisar langit yang tertinggi. Tingkat kekuatan sekte iblis tidak sebanyak tingkat kultivator, tingkat terendah praktisi iblis hanya terbagi menjadi dua. Tingkat menengah hanya satu yaitu tingkat penyatuan tubuh dan tulang, tingkatan terkuat
Di dalam hutan yang cukup dalam Saga menghentikan langkahnya, sepanjang jalan masuk ke dalam hutan dirinya sudah melihat banyak hewan spiritual level 1 dan 2 hewan spiritual yang termasuk tingkat rendah, membunuh hewan spiritual tingkat rendah sangat mudah baginya saat ini tapi itu hanya membuang waktu dan tidak membuat dirinya lebih cepat menjadi kuat.Selesai memperhatikan sekelilingnya beberapa saat Saga berjalan ke bagian utara hutan, Saga bisa merasakan kalau tidak jauh darinya saat ini ada beberapa hewan spiritual yang menatap tajam ke arahnya, Saga langsung tersenyum karena tidak menyangka semua akan lebih mudah.Dug dug dug.Suara dari balik pepohonan membuat Saga sedikit waspada, tidak berselang lama dari balik pepohonan Harimau cakar hitam menggeram sambil berjalan mendekati Saga dan menatapnya dengan tajam."Hahaha, mangsa pertama sudah datang," ucap Saga pelan.Hoooooooeeeeeeer.Saga yang tidak memiliki pedang hanya diam saat melihat Harimau cakar hitam semakin mendekat ke
Haaa, haaaa, haaaa.Di pinggir lapangan Saga memperhatikan semua murid yang baru naik ke tingkat menengah memulai latihan pertama mereka, Ketua Yin yang melatih murid baru tingkat menengah terus memperhatikan Saga sesuai perintah Ketua utama, ketua Yin merasa kesal melihat Saga yang hanya diam sedangkan murid lain sibuk berlatih.Setelah cukup lama hanya diam ketua Yin melihat Saga mulai ikut berlatih, Dari penglihatan Ketua Yin setiap gerakan Saga walau hanya sebentar sangat sempurna, Ketua Yin merasa ragu Saga adalah murid baru karena setiap gerakannya terlihat sangat berpengalaman.Hiiiiiiiieeek.Suara kuda yang berhenti di depan gerbang perguruan membuat Ketua Yin menghentikan pengajarannya dan meminta muridnya beristirahat, Ketua Yin bergegas pergi ke arah gerbang untuk melihat siapa yang datang bertamu saat ini.Melihat siapa yang berada di depan gerbang Ketua Yin mengernyitkan dahi tidak senang, Tuan Zun adalah pejabat Kerajaan yang mengutus datangnya misi ke perguruan Matahari,
Di kehidupan sebelumnya Saga sebagai ketua dari sekte iblis banyak menghabiskan waktu untuk berpergian mencari sasarannya sendiri, karena sering berpergian Saga bahkan menghafal setiap tempat yang di datanginya termasuk laut mati.Saga berjalan pergi menuju pelabuhan yang berada di kota Ban, jarak yang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki membuat Saga memilih berlari untuk mempersingkat waktu, tentu saja Saga berlari menggunakan teknik peringan tubuh karena dirinya yang saat ini sedikit kuat berbeda dari pemilik tubuh yang asli.Haaaaaah, haaaaah, haaaah.Nafas Saga tersengal tak beraturan karena terus berlari, karena kekuatannya hanya meningkat sedikit setelah menyerap satu inti hati spiritual tidak banyak energi yang bisa di simpan di tubuhnya terlalu lama, Saga berpikir andai dirinya tidak menuruti perkataan sang Naga mungkin kekuatannya meningkat cukup banyak saat ini."Sepertinya kamu sedang memikirkan ku," suara sang Naga terdengar di telinga Saga.Saga menghentikan lan
Saga terpaksa berdiri dan berjalan ke arah para bandit kapal, Saga hanya diam melihat semua orang yang berlutut di depan para bandit sambil terus menangis ketakutan."Hemmmm, ada enam orang," ucap Saga sambil menunjuk para bandit kapal.Saga sengaja menghitung dengan suara keras para bandit kapal yang hanya berjumlah enam orang, untuk jumlah bandit kapal tidak mungkin hanya beranggotakan enam orang saja pikir Saga.Para bandit yang masih melihat satu orang tersisa dan tidak mau berlutut langsung menatap tajam ke arah Saga, salah satu bandit tanpa di perintah berjalan ke arah Saga sambil mengarahkan pedangnya ke leher Saga yang hanya diam setelah berhitung."Berlutut seperti yang lain, berikan semua benda berharga yang kamu punya," ucap sang bandit."Wah, wah. Sudah tidak sabaran ternyata," sahut Saga sambil mengangkat tangannya."Akan aku berikan, tapi aku masih bingung satu hal kenapa kalian bukan merampok saat di jalan tapi malah naik dari pelabuhan?" tanya Saga sambil menaruh tanga
Ayunan pedang Saga yang mengarah pada para Hiu berulang kali tidak tepat sasaran, saat ini Saga merasa sangat kesal karena berada di tubuh yang sangat lemah dan dirinya tidak sekuat sebelumnya, Jika dirinya sekuat sebelumnya menghabisi para hiu sangat mudah seperti membalikan telapak tangan."Kalian benar-benar membuatku marah, aku tidak akan melepaskan kalian," teriak Saga.Whuuuuuuuuuuusssss.Bluuuuuuk, bluuuuuuk.Baaaaaaaaaaam.Ledakan dari serangan Saga terdengar sangat keras, air laut yang tenang berganti penuh gelombang.Sehebat apapun serangan Saga saat ini tidak berpengaruh banyak, para Hiu seperti kebal terhadap serangan nya dan tidak berhenti menyerang balik."Mungkinkah sudah terjadi sesuatu padanya," ucap Awen Putri keempat Kerajaan Nandong."Putri masih mengkhawatirkannya, jika Yang Mulia tau pelayan yakin Yang Mulia tidak akan senang," sahut sang pelayan."Ayah tidak akan tau jika tidak ada yang memberitahunya, jadi kamu harus diam setelah sampai di sana," ucap Awen.Led