"Bagaimana kamu bisa menghadapi Bandit Bertopeng ini, Qirani?" tanya Mahasura."Aku tidak akan menuruti Bandit Bertopeng itu! Aku akan melawannya sampai mati!" seru Qirani."Kamu kan tahu kehebatan Bandit Bertopeng! Dia juga memiliki pasukan yang besar! Jangan nekad melawannya!" saran Mahasura."Aku tidak akan menyerah, Mahasura! Ini bukan urusanmu, jadi kamu bisa pergi dari sini!" tegas Qirani."Aku juga bagian dari Lembah Iblis! Tidak mungkin aku membiarkanmu menghadapi Bandit Bertopeng ini sendirian!" seru Mahasura."Aku tidak apa-apa, Mahasura! Jangan bahayakan dirimu untuk diriku!" ujar Qirani."Kita masih ada hubungan saudara, Qirani ... jadi tidak mungkin aku membiarkan kamu menghadapi krisis ini sendirian!"Tanpa sadar Qirani langsung memeluk Mahaasura dengan eratnya.Wangi harum tubuh Qirani membuat Mahasura merasakan sensasi yang menggetarkan hatinya.Mahasura tidak kuasa menahan gejolak hatinya dipeluk oleh tubuh hangat Qirani.Kedua bukit kembar Qirani yang menempel di dad
"Aku mempunyai sahabat di Kerajaan Naga Samudra, namanya Gautama. Dia mempunyai perguruan silat yang mengutamakan jurus pedang. Aku ingin kamu menemuinya untuk meminta bantuan, Mahasura! Kebetulan kamu akan ke sana mencari ayahmu, jadi kamu bisa sekalian meminta bantuannya. Aku harus tetap di sini mengumpulkan pasukan, juga aku akan meminta pertolongan Ki Seno!" ujar Qirani."Apa Gautama akan membantu kita?" tanya Mahasura.'Aku pernah membantunya dahulu saat dia menghadapi krisis di Kerajaan Naga Samudra, jadi aku rasa dia akan membalasnya dengan membantuku!" ujar Qirani."Apa nama perguruan silat miliknya, biar aku mencarinya ke sana!' seru Mahasura."Pedang Naga Samudra!" jawab Qirani singkat."Pedang Naga Samudra?" tanya Mahasura yang merasa tidak asing dengan nama itu."Ada apa, Mahasura?" tanya Qirani."Tidak apa-apa, Qirani!" ujar Mahasura, "Aku akan berangkat besok pagi-pagi sekali biar bisa tiba di Kerajaan Naga Samudra pada sore hari!""Kamu tahu jalan menuju kesana?" tanya
"Aku hanya punya sekantong uang emas ini! kalau paman mau mengantarkanku pulang pergi dengan kapal paman,maka aku akan berikan semuanya!"Mahasura mulai kehabisan akal menghadapi nelayan satu-satunya yang bisa menolongnya untuk segera ke Kerajaan Naga Samudra untuk meminta pertolongan.Paman nelayan masih berpikir mengulur-ulur waktu, berharap ada sesuatu lagi yang dikeluarkan Mahasura untuk menambah bayarannya.Setelah menunggu tanpa hasil, paman nelayan ini akhirnya menyetujui persyaratan Mahasura."Baiklah! Aku akan mengantarmu setelah kamu membayar setengah dari isi kantong itu!" kata paman nelayan memberikan syaratnya.Mahasura kemudian mengeluarkan setengah koin emasnya dan memberikannya kepada paman nelayan."Aku tidak bisa menjamin keselamatanmu ya, apabila kamu ditarik kembali ke dasar Samudra!" ujar paman nelayan.*****Mahasura seakan mengalami kejadian yang sama dalam mimpinya.Kapal nelayan tetap mengarungi Samudra Naga.hanya saja sekarang Mahasura tidak khawatir dengan
Kapal terus berguncang keras oleh hempasan ombak yang disebabkan oleh Naga Samudra.Mahasura juga merasakannya di dalam kabin kapal."Kenapa Naga Samudra mengamuk lagi? Bukannya Naga Samudra ingin hidup tenang di dasar samudra Naga seperti perkataannya padaku saat aku terakhir bertemu dengannya?" pikir Mahasura penuh tanda tanya.Kapal terus berayun dengan kencangnya seakan hendak terhempas oleh ombak besar yang terus menerpa kapal nelayan ini.Mahasura sudah tidak tahan lagi untuk terus berada di dalam kabin kapal seperti diperintahkan oleh paman nelayan.Pendekar Dewa Naga ini keluar menuju ke geladak kapal yang sudah dipenuhi air laut yang terhempas masuk oleh ombak yang tinggi."Aku sudah menyuruhmu untuk tetap berad di dalam kabin! kalau kamu terhempas ke dalam Samudra Naga, aku tidak bisa menyelamatkanmu!" seru paman nelayan ini."Aku harus berbuat sesuatu agar kapal ini tidak terus menerus diterjang ombak besar! kapal akan terbalik kalau terus diterjang ombak besar seperti ini,
Mahasura benar-benar diuji kesabaran dan ketahanan tubuhnya.Akibat tipuan paman nelayan, dirinya harus melalui jalan yang sangat berat untuk menuju Kota Samudra.Salah satunya adalah padang pasir tanpa batas yang terletak tidak jauh dari pantai.Rasa haus dan kelelahan membuat Mahasura benar-benar kesulitan melangkah di padang pasir yang panas.Padang pasir di Kerajaan Naga Samudra ini benar-benar neraka bagi Mahasura,Tubuhnya sudah kelelahan dan tidak sanggup lagi menahannya untuk tetap berjalan melewati padang pasir ini.Pemuda ini akhirnya terkapar di atas padang pasir yang panas."Apa aku akan mati?" gumamnya.Mata Mahasura juga tidak kuasa menahan rasa kantuk yang menyerangnya.Mahasura tahu, apabila dia tertidur maka kematian akan merenggutnya di padang pasir ini.Namun tubuhnya sangat lemah dan lemas, tidak kuasa unbtuk bertahan lebih lama lagi di tengah panasnya padang pasir ini.Sebelum tidak sadarkan diri, samar-samar Mahasura melihat sekelompok penunggang kuda padang pasi
Berkat bantuan dari penyamun padang pasir yang cantik, Mahasura berhasil mencapai Kota Samudra tanpa terluka lagi. Bahkan Aksanti, penyamun padang pasir ini menawarkan bantuannya untuk mempertahankan Lembah Iblis setelah Mahasura menceritakan segalanya. "Aku juga pernah berurusan dengan Bandit Bertopeng ini, jadi aku tahu rasanya diusir dari tempat sendiri!" ujar Aksanti. "Kamu tidak ikut denganku, Aksanti?" tanya Mahasura. "Tidak! Lebih baik aku mempersiapkan pasukanku untuk pergi menuju Lembah Iblis segera. Aku akan melewati lorong rahasia!" ujar Aksanti yang membuat kaget Mahasura. "Kata Qirani, hanya keluarga utama kerajaan yang mengetahui adanya lorong rahasia ini dan cara memasukinya. Apa kamu termasuk dalam keluarga kerajaan?" tanya Mahasura. "Aku tidak ingin membahasnya. Kamu ingin bantuanku atau tidak?" tanya Aksanti, yang tampaknya tetap ingin menjaga rahasia dirinya. "Semua bantuan sangat berarti saat ini!" sahut Mahasura, "Aku dengan senang hati menerima bantuanmu!"
"Aku harus segera menemui Gautama karena sisa lima hari lagi waktu yang telah ditetapkan Bandit Bertopeng untuk menyerang Lembah Iblis!" gumam Mahasura. Mahasura bahkan tidak tahu keberadaan Gautama, putra mahkota kerajaan Naga Samudra. "Kemana aku harus mencari Gautama ini?' pikir Mahasura. Tanpa terasa, Mahasura sudah tiba di depan istana kerajaan. Tapi, tidak mungkin perwira kerajaan akan memamnggil Gautama begitu saja apabila dia memintanya. Bisa-bisa dia yang diusir dari depan istana kerajaan. Mahasura hanya bisa mondar mandir di depan halaman istana yang dijaga perwira kerajaan. Belum terpikirkan sama sekali cara baginya untuk masuk ke dalam istana, atau menitip pesan kepada perwira kerajaan. ***** "Ada keperluan apa sampai Pendekar Dewa Naga mengunjungi kerajaan kami yang terkucil ini?" tanya seorang pemuda yang usianya sebaya dengan dirinya. Mahasura terkagum-kagum melihat pemuda yang gagah dan berkarisma di hadapannya. "Kerajaan Naga Samudra begitu besar, kenapa ka
"Kamu tidak hanya mendapat bantuan dari pasukan persilatanku ini Mahasura, tapi juga beberapa pendekar dari Kerajaan Naga Samudra ini menawarkan bantuan kepadamu apabila kamu berkenan menerimanya," ujar Gautama."Terima kasih banyak! Qirani pasti senang sekali mengetahui banyaknya bantuan yang akan datang dari Kepulauan Naga Samudra ini!" kata Mahasura yang lega misinya mendapatkan bantuan berhasil dengan baik."Bagaimana caranya kita mobilisasi bantuan ini ya, Gautama?" tanya Mahasura."Kita gunakan saja lorong rahasia yang menuju Kerajaan Sembilan Naga!" ujar Gautama."Bagaimana kalau ketemu penjaga Kerajaan Sembilan Naga di lorong rahasia ini?" tanya Mahasura."Hahaha ... ada dua lorong rahasia yang berbeda, Mahasura! satu untuk Kerajaan Sembilan Naga dan satu lagi untuk Kerajaan Naga Samudra. Kalau sama-sama mengetahui lorong rahasia yang sama, namanya bukan rahasia lagi," gurau Gautama."Masih ada satu lagi lorong rahasia, Gautama ... lorong yang akan dilewati Aksanti!" gumam Ma