Share

Semakin Masuk Dalam Jebakan

Keduanya melanjutkan perjalanan dengan kuda, tidak terlalu cepat, mereka mengawasi kanan-kiri jalan berbatu itu, semua rumah tampak dipagari dengan bambu kering, tidak ada yang tidak. Anehnya lagi sejauh ini Danu dan Permata tidak melihat ada penduduk yang berada di depan rumah, atau bahkan berjalan-jalan di jalanan depan rumah. Ini mirip dengan keadaan Desa Mati yang membuat mereka masuk penjara beberapa malam.

“Ini aneh, Danu!” kata Permata ketika kuda melewati pos ronda yang seluruhnya terbuat dari kayu. Ada papan tulis hitam lebar di sana, namun tidak ada tulisan sama sekali.

“Iya, aku teringat dengan Desa Kematian, Permata!” sahut Danu lirih, matanya memandangi pos ronda yang kosong itu.

Kuda kembali berjalan, kecepatan yang seperti biasanya. Ayam-ayam tampak berlarian memasuki pagar bambu ketika Danu dan Permata melintas.

Dari kejauhan mata Danu memandang pemandangan yang sangat memilukan. Ada seorang wanita dengan anaknya, a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status