공유

70.Klan Iblis Tanduk Api

작가: Gibran
last update 최신 업데이트: 2025-02-01 22:15:25

Bima setuju dengan perjanjian itu. Dia akan menyalurkan sebagian besar roh Abiseka kepada Pangeran Baka.

"Karena dia berhianat, maka kau boleh mengambil kekuatannya, tapi sesuai perjanjian, dan kau harus tepati itu. Jika tidak, aku bisa membantai seluruh Iblis Tanduk Api, apa kau mengerti?" tanya Bima.

Pangeran Baka mengangguk.

"Meski aku Iblis, tapi aku selalu menepati janji, jadi pendekar tenang saja," kata Pangeran Baka.

Bima mengangguk. Lalu dengan cepat dia tempelkan telapak tangan nya ke dada Pangeran Baka. Aura kuning membara keluar dari tubuh Bima dan berpindah masuk ke dalam tubuh Pangeran Baka.

Cukup lama Bima menyalurkan kekuatan milik Abiseka yang telah dia serap. Apa yang Bima lakukan adalah karena dia merasa Pangeran Baka bukanlah Iblis yang sombong dan banyak tingkah.

Bima melihat, Pangeran Baka masih polos, karena belum tahu apa-apa tentang dunia luar.

Setelah semua kekuatan Abiseka selesai Bima salurkan, Pangeran Baka terkejut melihat tubuhnya yang bercahaya ku
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    71.Mengajari Pangeran Baka

    Kabar kepulangan Pangeran Baka bersama dua manusia pun merebak ke seluruh Klan Iblis Tanduk Api. Mereka penasaran mendengar kabar yang bagi mereka sangat memalukan. "Benar-benar, Baka sangat tidak layak memimpin Klan ini, membawa makhluk rendah ke Klan kita, bahkan menjadikannya tamu kehormatan!" umpat salah satu tetua yang berpihak pada Abiseka. "Aku juga heran, kenapa tuan Abiseka tak pulang bersama Pangeran?" tanya tetua yang lain. Belum sempat mereka meneruskan pembicaraan, Pangeran Baka masuk ke dalam ruangan dengan wajah tidak bersahabat. Semua mata para Iblis itu menatap sosok Pangeran Baka dengan tatapan penuh keheranan. Mereka heran dengan tanduk Pangeran yang panjang dan api yang berkobar. "Hari ini aku ingin kalian tahu! Bahwa Abiseka telah berhianat dan ingin membunuhku! Aku tahu ada di antara kalian yang menginginkan posisi pemimpin, tidak masalah, tapi tak harus dengan cara licik. Siapa pun yang menginginkan posisi ini, silahkan adu tanding melawan ku di arena kemat

    최신 업데이트 : 2025-02-01
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    72.Kau Atau Aku Yang Mati!

    Bima terpaku dengan apa yang Arimbi lakukan. Namun bibir mereka telah bertemu dan Arimbi telah memulai ciumannya. Bima tak bisa berbuat apa pun, tubuhnya terasa bergetar saat dia merasakan lembutnya bibir Arimbi yang melumat bibirnya. Napas mereka terdengar memburu dan ciuman mereka semakin basah. Darah terasa mengalir begitu cepat di seluruh tubuh Bima. Baru kali ini dia merasakan nikmatnya berciuman dengan seorang gadis. Merasakan lembutnya bibir Arimbi. Setelah cukup lama mereka saling mencium, akhirnya mereka saling melepaskan dan saling bertatap mata. Arimbi tersenyum penuh arti lalu merebahkan kepalanya di dada Bimasena. Arimbi merasakan detak jantung Bima yang berdebar-debar. Perlahan tangan Bima bergerak ke arah rambut panjang nanti wangi itu. Dengan lembut Bima membelai rambut Arimbi. "Kakang..." desis Arimbi merasakan kelembutan belaian tangan Bima. Wajah cantik itu terasa begitu dekat. Dengan lembut Bima menyentuh pipi Arimbi. Betapa halusnya kulit putih itu. Membua

    최신 업데이트 : 2025-02-04
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    73.Sengkapura

    Mendengar ucapan Pangeran Baka yang kasar membuat ketua itu langsung melompat ke arena. Pangeran Baka bersiap memasang kuda-kuda. "Sengkapura, aku sebenarnya salut dengan kesetiaan mu pada Klan, tapi aku tak menyangka kau akan menjadi salah satu dari para penghianat karena Abiseka siapan itu!" kata Pangeran Baka. "Dimana Abiseka dan dua belas pendekar lainnya!?" tanya Sengkapura. "Mereka sudah tewas, kemungkinan Abiseka masih hidup, namun dia butuh seumur hidupnya mengembalikan kekuatan nya yang hilang, jika itu terjadi, mungkin aku sudah berada di puncak kedigdayaan," jawab Pangeran Baka. Sengkapura terlihat tak percaya dengan ucapan Pangeran Baka. Dia tetap menduga bahwa Pangeran telah menyiasati Abiseka dan lbali ke Klan untuk mencari dukungan. Itu yang ada di dalam benak Sengkapura. Sengkapura adalah orang terkuat setelah Abiseka. Dia menjabat sebagai salah satu ketua. Perhitungan nya yang cermat sangat berguna bagi Klan. Pikiran nya yang membuat Klan Iblis yang lain tak ber

    최신 업데이트 : 2025-02-05
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    74.Keturunan Iblis Terkuat

    Sengkapura mengeluarkan belati dari dalam telepak tangannya. Dia benar-benar ingin merobek mulut Pangeran Baka. Arimbi yang melihat hal itu merasa terpanggil untuk membantu. Namun Bima meremas tangannya. "Kamu tak perlu khawatir, ini masih belum apa-apa, kau akan terkejut saat melihat kekuatan Pangeran Baka," kata Bima dengan wajah serius. Arimbi menatap sejenak wajah Bima. Tak ada tanda bercanda dari wajah kekasihnya itu. "Apa maksud kakang?" tanya Arimbi. Bima tersenyum dan menatap ke arah Arena. "Ada kekuatan khusus miliknya yang akan bangkit saat nyawanya benar-benar dalam keadaan terancam, aku melihatnya sendiri saat melatihnya kemarin, dia aku hajar habis-habisan hingga sekarat, dan anehnya saat aku benar-benar akan membunuhnya, dia justru menjadi gila! Dia menghantam apa saja dengan liar dan brutal. Untungnya aku segera pergi dan bersembunyi di balik batu. Jika kami bertempur, salah satu dari kami sudah pasti akan mati," kata Bima. "Kekuatan seperti apa yang di miliki di

    최신 업데이트 : 2025-02-05
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    75.Warisan

    Setelah kekalahan Sengkapura, tak ada lagi satu Iblis pun yang berani melawan Pangeran Baka. Mereka berlutut dan menjura kepada Raja baru mereka. Bima bertepuk tangan. Dia mendatangi Pangeran Baka yang masih berdiri tegap. Melihat kedatangan Bima, Pangeran Baka tersenyum senang. "Akhirnya, aku bisa tunjukkan kepada mereka, siapa diriku pendekar..." ucap Pangeran Baka dengan mata berkaca-kaca. "Simpan rasa terharumu, mulai sekarang jangan pernah tunjukkan sisi lemahmu, kau adalah Iblis terkuat di Klan ini," ucap Bima sambil menepuk bahu Pangeran. "Ini berkat pengajaran darimu Pendekar, harusnya aku memanggilmu guru..." kata Pangeran Baka. Bima tertawa. Dia merasa lucu dengan panggilan tersebut. "Aku tak pantas kau panggil guru, panggil saja aku saudara, bukankah Iblis Neraka dan Iblis Es bersaudara?" tanya Bima sambil tertawa. Pangeran Baka tersentak, lalu sesaat kemudian dia tertawa. Arimbi tersenyum melihat keakraban mereka berdua. Sedangkan para Iblis hanya terheran-heran mel

    최신 업데이트 : 2025-02-05
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    76.Dharmasraya

    Dharmasraya merasa Bima hanya bermain-main saja dengannya. Dia merasa jika pemuda itu belum mengeluarkan keliatan aslinya. "Manusia! Aku tahu kamu menahan kekuatanku! Kamu sangat mempermalukanku jika kamu tidak serius di pertarungan ini!" kata Dharmasraya marah. Bima tersenyum. Dia melompat mundur. "Aku ingin membuat perjanjian denganmu, jika kau mau, maka akan ku tunjukkan kekuatan ku padamu, bagaimana?" tanya Bima. "Apa yang ingin kau sepakati?" tanya Dharmasraya. Bima tersenyum dan menoleh ke arah Raja Baka. "Jika aku bisa mengalahkanmu, maka kamu harus berjanji untuk melayani Raja Baka sampai mati! Apakah itu cukup?"Dharmasraya tertegun. Begitu pun semua Iblis. Raja Baka tak kalah kagetnya. Dia tak menyangka Bima akan membuat perjanjian seperti itu. "Saudaraku ternyata sedang mengetes Dharmasraya..." batin Raja Baka terharu. Dharmasraya menatap ke arah Bima. "Baiklah, aku akan sepakat dengan perjanjian ini, jika kau kalah, aku akan memakan gadis itu," tunjuk Dharmasraya

    최신 업데이트 : 2025-02-06
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    77.Rencana

    Raja Baka duduk di singgasana pemimpin. Tempat duduk ayahnya dulu. Kini dia secara resmi dan di akui oleh seluruh anggota Klan, bahwa dia adalah Raja yang syah dan wajib di ikuti. Raja Baka mengumumkan kepada para tetua tentang warisan leluhur yang selama ini terkunci. Hampir tak ada satu orang pun yang mampu membuka gerbang itu.Gerbang itu berada di balik gunung yang ada di belakang Klan Iblis Tanduk Api. "Tapi untuk ke sana bukankah tidak adak mudah Raja?" tanya Dharmasraya. Raja Baka menoleh ke arah Bima. "Benar, Saudaraku, sejauh ini belum ada orang yang mampu membuka gerbang itu. Perjalanan ke sana juga banyak sekali hambatan. Ada binatang mistis yang kami takuti," kata Raja Baka. Mata Bima memicing mendengar kalimat binatang mistis. Rasa penasarannya pun muncul. "Maksudmu para siluman binatang?" tanya Bima. "Benar! Banyak sekali siluman binatang yang sangat berbahaya. Banyak dari mereka yang berkelompok menyerang orang yang akan mendatangi gerbang tersebut!" jelas Dharma

    최신 업데이트 : 2025-02-07
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    78.Jembatan Tengkorak

    Bima melepaskan ciumannya lalu menatap Arimbi. Keduanya saling bertatap mata dan tersenyum. "Apakah sekarang sudah tenang?" tanya Bima. Arimbi menggeleng dengan wajah yang membuat Bima sangat gemas. "Kenapa? Aku akan kembali dengan selamat, apakah kamu tidak bisa menunggu?" tanya Bima lagi. Arimbi menghela napas panjang. "Aku tak mau sendirian di tempat ini sama kakang, itu saja...Kakang tidak tahu perasaan ku, bagaimana rasanya di tinggal jauh saat kita baru saja menjalin kasih..." ungkap gadis itu. Bima tertawa kecil lalu mencubit hidung gadis itu. Di kecupnya kening Arimbi. "Jangan kuatir Arimbi, aku akan selalu mencintaimu meski kita berjauhan, aku akan segera selesaikan dan kembali lagi... Kamu bersabarlah dan tunggulah kakangmu ini," ucap Bima sambil membelai wajah mulus Arimbi. Gadis jelita itu tak bisa berkata apa-apa lagi. Dia sandarkan kepalanya di dada pemuda itu untuk menghilangkan rasa gelisah. Jari jemari Bima menyisir lembut rambut panjang Arimbi dengan lembut.

    최신 업데이트 : 2025-02-07

최신 챕터

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    270.Mengungkap Rahasia

    "Aku tahu apa yang ingin kalian tanyakan padaku," kata Bima setelah beberapa saat menatap dua tetua Perguruan Harimau Dewa. "Kamu bisa jelaskan secara ringkas saja. Siapa kamu dan wanita bernama Dewi Parwati itu, lalu, apa tujuan kalian," kata Aryo sambil terus menatap Bima. "Baiklah, sebenarnya Ki Cokro sudah tahu semuanya sejak awal. Dia menyimpan rahasia ini sebaik mungkin untuk menjaga nama Perguruan. Aku datang ke tempat kalian karena mempunyai tujuan," ucap Bima sambil menatap balik kearah Aryo. Ditatap mata pemuda itu membuat Aryo merasa tertekan. Dia bisa merasakan kekuatan yang sangat besar berada di hadapannya. Bagaikan benteng raksasa yang mendorong tubuhnya. "Kau... Kau pendekar Ranah Cakrawala... Apakah es ini adalah perbuatan mu?" tanya Aryo. "Iya, begitulah. Aku membunuh belasan Pendekar Ranah Tulang Dewa tahap puncak. Jika mereka tidak aku bunuh, bukankah kalian yang bisa saja menjadi korban?" ujar Bima sambil tersenyum kecil. Aryo dan Abinyana terpana. "Berarti,

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    269.Kekuatan Nyai Anjani

    Mendengar ledekan dari Bima membuat Nyai Anjani benar-benar marah. Ditambah Bima yang terlihat sangat meremehkan dirinya. Matanya bersinar hijau. Aura hijau pun keluar dari kedua tangannya. Lingxia yang sudah mulai kelelahan mulai khawatir. "Akan ku tunjukkan kekuatan Tulang Dewa milikku... Lihatlah baik-baik!" ucap Nyai Anjani lantang. Wanita itu berteriak keras seolah tengah kesakitan. Tubuhnya berguncang. Dari punggung nya terlihat aura hijau pekat yang keluar. Aura hijau itu perlahan membentuk sebuah makhluk. "Apa yang sedang dia lakukan?" batin Lingxia. Wujud makhluk yang tercipta dari aura hijau itu semakin jelas membentuk seekor Ular Kobra raksasa. "Lingxia, ular jadi-jadian ini sangat beracun. Jika kamu terkena racunnya, tubuhmu akan meleleh dan hancur dalam waktu singkat," ucap Ratu Azalea melalui telepati. Lingxia mendengus kesal. Dia tak mau kalah begitu saja dengan wanita itu. Dengan gerakan dia mulai merapal mantra kekuatan. "Aku akan hadapi dengan Jurus Terlarang

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    268.Ledakan Es

    Nyai Anjani tak punya pilihan lagi selain mencoba untuk menyerang Lingxia. Karena gadis itu yang paling dekat dengannya. Ratu Azalea tak bertindak sedikit pun. Dia yakin Lingxia bukan gadis lemah. Apalagi dia sudah tahu jika Lingxia akan menjadi istri Qinglong, anak angkatnya. "Ingin menjadi istri dari anak angkat ku, harus di uji lebih dulu, apakah mampu menjadi istri yang bisa melindungi dirinya sendiri." batin Ratu Azalea. Nyai Anjani melesat kearah Lingxia yang telah siap dengan jurus andalannya. Yaitu Sembilan Jurus Naga. "Aku tak akan tanggung-tanggung lagi, Sembilan Jurus Naga kekuatan Dewa," batin Lingxia. Sementara itu Bima yang baru saja mengeluarkan Ledakan Es miliknya berdiri di tengah es. Semuanya membeku. Bahkan musuh-musuh nya yang sudah bersiap untuk menyerangnya semuanya membeku menjadi patung es. "Hanya sepertiga kekuatan ku mereka semua sudah tewas. Sungguh tidak menyenangkan..." batin Bima. "Dua belas Ranah Tulang Dewa Tahap Akhir mati satu kali serangan, sun

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    267.Rencana Kotor

    Dari arah selatan terdengar teriakan minta tolong. Semua orang yang tengah asyik makan malam terkejut dan segera berdiri. Ratu Azalea melirik ke arah Nyai Anjani yang masih tetap duduk dengan tenang. Ratu mulai waspada jika wanita tersebut akan menyerang dari belakang. Bima pergi ke belakang kereta. Nyai Anjani melihat hal itu. "Jika kau pergi begitu saja, apakah kau pikir kau akan baik-baik saja? Di sana banyak musuh yang sedang berdatangan ke tempat ini," kata Nyai Anjani. Bima menoleh lalu nyengir. "Aku hanya buang air kecil, apakah aku harus kencing di depan mu agar aman?" tanya Bima membuat wajah Nyai Anjani memerah. Ratu Azalea menahan tawanya melihat kekonyolan suaminya. "Semua, waspada! Aku yakin teriakan itu adalah murid Perguruan Banteng Api yang berhasil selamat!" ucap Aryo mulai tegang. "Tetap di dekat api unggun! Jangan berpencar!" perintah Abinyana. Delapan murid Perguruan Harimau Perak mulai cemas. Mereka hanyalah pendekar Ranah Keabadian. Jika terjadi serangan

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    266.Sumpah Setia

    Tangan Darah memejamkan matanya saat dua Pedang Es itu melesat ke arahnya. Trang! Rantai Penangkap Iblis itu putus sehingga Tangan Darah berhasil lepas. "Kembali ke dalam sabuk, kamu harus segera mendapat perawatan. Wulan akan membantumu di sana," kata Bima. Tangan Darah mengangguk. Tubuhnya pun menyusut menjadi asap dan masuk ke dalam sabuk penyimpanan milik Bima. "Jiwa enam pendekar ini masih berada di sini," kata Bima. "Bukankah itu lumayan? Tangan Darah hanya berhasil menyerap sedikit saja. Karena terkena Rantai Penangkap Iblis dia tidak bisa menyedot semua jiwa ini. Cepat kau serap ke dalam pedang," kata Iblis Es. Dengan Pedang Darah, Bima menyerap semua roh yang ada di sekitar tempat itu. Bibirnya tersenyum lalu meninggalkan tempat tersebut. Sementara itu Kalabunta tengah bertarung melawan sepuluh pendekar Ranah Tulang Dewa tahap awal di hutan belahan kanan jalan. Dia bersama para pengikutnya terdesak karena hanya dia yang berada di ranah yang sama. Namun Kalabunta tid

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    265.Pemberontakan

    Enam Pendekar Ranah Tulang Dewa tahap akhir terkejut saat Tangan Darah tiba-tiba datang dan menyerang mereka dengan ganasnya. Tak tanggung-tanggung, Tangan Darah langsung mengeluarkan Ajian Tulang Jiwa Pembunuh! Para pendekar yang mendapat serangan mendadak itu terkejut saat melihat wujud Tangan Darah yang mengerikan. "Apakah dia manusia!?" seru salah satu dari enam pendekar tersebut. "Tak usah pedulikan itu, yang perlu kita waspadai, makhluk ini sudah berada di ranah Cakrawala tahap Tengah! Kita harus bekerjasama dan memperhitungkan langkah!" teriak yang lainnya. Tangan Darah menyeringai dengan lidah menjulur. Tampang membunuh dan aura membunuhnya memang luar biasa menyeramkan. Enam pendekar tersebut sempat bergidik ngeri melihat sorot mata merah Tangan Darah. "Kepung dia! Jangan biarkan dia mendapat celah untuk kabur!" Ke-enam pendekar itu membentuk formasi lingkaran. Lalu dari tangan meraka keluar rantai merah membara yang secara bersamaan menyerang ke arah Tangan Darah. Se

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    264.Hutan Jati

    Kereta itu berjalan melewati hutan dan lembah. Aryo dan Abinyana yang berada di atas kuda berjalan paling depan menatap sekeliling hutan jati yang kini tengah mereka lalui. Gerbang Hitam dan Gerbang Biru berjalan paling belakang, tepat di belakang kereta yang membawa Bima, Ratu Azalea dan Putri Lingxia. Sedangkan kereta pertama di isi oleh Nyai Anjani. Delapan murid perguruan berkuda di barisan belakang. Di dalam kereta, Bima dan dua wanita itu saling berbicara. Putri Lingxia tak percaya melihat Bima yang sudah naik ke Ranah Cakrawala. Itu artinya dia sudah bukan lagi lawannya. Bahkan dua Gerbang Penjaga pun sekarang bisa jadi tak akan mampu menahan Bima. "Bagaimana caramu bisa naik begitu cepat? Setahuku belum lama ini kamu masih berada di ranah yang sama denganku, dan berada satu tingkat dari dua paman penjaga," kata Putri Lingxia. Bima tersenyum. "Aku berlatih keras. Hanya dengan latihan keras dan tanpa ampun akan membuatmu melewati batasan. Istriku juga sudah kembali ke keku

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    263.Berangkat

    Setelah urusan di Lembah Kupu-kupu selesai Bima dan Ratu Azalea kembali ke Perguruan Harimau Perak. Nyai Anjini bertanya-tanya kepada Ratu Azalea dan Bima yang tiba-tiba menghilang. Bima menjelaskan jika dia dan Ratu berlatih di tempat yang bagus untuk meningkatkan kekuatan. Putri Lingxia menggoda Bima yang tiba-tiba pergi lagi setelah pulang beberapa hari yang lalu. "Apakah benar cuma berlatih?" goda gadis itu. Bima tersenyum. "Apakah kamu ingin mencobanya juga?" balas Bima tak mau kalah. Merah wajah Putri Lingxia mendengar Bima membalas ucapan nya. Dua Gerbang tersenyum penuh arti. Ki Cokro dan guru Aryo datang lalu mengajak semua yang sedang berkumpul itu masuk ke dalam aula pertemuan. "Besok kita berangkat menuju Ibukota. Jarak tempat kita ke Ibukota butuh perjalanan selama dua hari, kalian persiapkan diri, dan ingat... Perjalanan ini berbahaya seperti sebelum-sebelumnya. Karena turnamen ini adalah ajang besar yang mengangkat Perguruan, maka akan ada Perguruan yang menjaga

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    262.Ranah Alam Cakrawala

    Ratu Azalea mengamati tongkat hijau milik Ayu Wulan Paradista. "Aku ingat! Aura tongkat ini sama persis dengan tombak yang kau gunakan saat menolongku di Kerajaan Peri," kata Ratu. Bima tersenyum. "Benar, itu adalah tongkat penyembuh. Nona Wulan tidak begitu ahli dalam pertarungan, namun soal penyembuhan, dia adalah Ratunya, nyawaku selamat berkat dirinya," kata Bima. Wulan tersenyum mendengar pujian dari Bima. Dia merasa senang karena Bima memujinya di depan istrinya sendiri. "Setelah ini kita kembali ke Perguruan Harimau Perak. Beberapa hari lagi kita harus berangkat ke Ibukota Kerajaan," kata Ratu Azalea. Bima mengangguk. "Kurasa kekuatan kita untuk menghancurkan lawan sudah meningkat," sahut Bima. "Tapi... Aku dengar dari Nyai Anjani, bahwa di Kerajaan Negara Angin Timur, ada beberapa pendekar kuat yang sudah mencapai tingkat Cakrawala. Aku hanya selangkah lagi menuju Ranah Batara. Mungkin aku hanya bisa menahan beberapa pendekar Ranah Cakrawala, sisanya kuserahkan padamu

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status