Share

3. Sumpah Raja Iblis

Duar!

Suara ledakan besar itu membuat para prajurit dewa dan juga pasukan iblis yang lain menatap ke arah pertempuran pribadi antara Raja Iblis dengan kesembilan ksatria dewa itu.

“Apa ... kita akan menang?” ucap salah seorang prajurit dewa, dengan luka di perutnya.

Asap yang mengepul banyak itu tiba-tiba saja menghilang dan terlihatlah Raja Iblis yang masih melayang di udara dengan sayap yang berada di punggungnya.

Sosok Raja Iblis pun agak berbeda dari sebelumnya, karena sekarang dia mengeluarkan kekuatan penuhnya untuk melawan para ksatria dewa yang mengepungnya tadi.

“Kalian tidak akan bisa melawanku!” ujar Raja Iblis, menatap para ksatria dewa yang terpental cukup jauh akibat serangan dari Raja Iblis itu.

Asta Dewa mendecih pelan sambil meludahi sedikit cairan merah di dalam mulutnya itu. “Ternyata benar kalau tadi dia belum mengeluarkan kekuatan penuhnya,” ucap Asta Dewa.

Agni Bagaswara dan Lodaya sudah ikut bergabung bersama dengan para ksatria dewa lain yang terpental cukup jauh akibat ledakan yang disebabkan oleh mengeluarkan kekuatan dari Raja Iblis tersebut.

“Kita harus kembali menyerangnya secara bersamaan. Setidaknya sedikit serangan kita menggores tubuh kerasnya itu,” ujar Lodaya, sambil mengusap sudut bibirnya yang terluka.

“Kamu benar, Lodaya. Setidaknya kita harus melawannya dengan seluruh kemampuan kita juga sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Sang Hyang Mahaguru kepada kita,” ujar Anantasena, menimpali ucapan Lodaya tersebut.

“Ayo kita serang lagi!” teriak Agni Bagaswara, yang memang bukan tipe yang menyerah begitu saja meskipun tubuhnya sudah penuh luka juga akibat serangan dari Raja Iblis.

Semua ksatria dewa tergerak mendengar teriakan dari Agni Bagaswara.

Mereka kembali mengeluarkan kekuatan penuh mereka untuk menyerang Raja Iblis yang sudah menunggu mereka. Ausra gelap di sekitar Raja Iblis juga semakin menguat sehingga mereka semua tahu kalau Raja Iblis jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Duar!

Satu serangan Raja Iblis arahkan ke arah Asta Dewa dan Braja Dharma.

Mereka berdua sempat menghindar namun sayangnya ternyata serangan itu bukan hanya dari satu arah saja, melainkan dari belakang mereka juga ada.

Asta Dewa mengumpat dalam hati saat tubuhnya terkena serangan dari Raja Iblis itu, begitu juga dengan Braja Dharma yang sudah tergeletak di atas tanah dengan punggungnya yang terluka.

“Dua sudah aku habisi, tinggal tujuh lagi,” ucap Raja Iblis, menoleh ke arah para ksatria dewa yang lain.

Mereka terbagi menjadi tiga bagian yang akan menyerang Raja Iblis dari posisi yang berbeda.

Ananjaya dan Antari Kusuma berada di bagian belakang Raja Iblis. Mereka berdua menggabungkan kekuatan angin dan air yang sudah dikumpulkan oleh mereka.

Sedangkan dari arah kiri, ada Lodaya dan Agni Bagaswara yang sudah bersiap dengan kekuatan gabungan mereka juga, yaitu binatang buas yang diselimuti oleh api milik Agni Bagaswara. Binatang buas kali ini seukuran Raja Iblis yang bisa langsung menumbangkan siapapun itu lawannya.

Sementara di bagian kanan, terdapat Baruna, Anantasena, dan juga Surya diva Sekha, yang juga menggabungkan ketiga kemampuan mereka itu menjadi satu dan diarahkan oleh mereka tepat ke arah Raja Iblis.

“Serang!” teriak Agni Bagaswara.

Semuanya langsung melesat ke arah Raja Iblis dengan menyerangnya menggunakan kekuatan gabungan yang sudah mereka persiapkan itu.

Raja Iblis masih melawan mereka dengan tenang meskipun kali ini para ksatria dewa jauh lebih kuat dari sebelumnya dengan kekuatan penuh yang mereka keluarkan tersebut.

‘Lumayan juga mereka.  Tidak heran Sang Hyang Mahaguru menobatkan mereka menjadi sang penguasa di kerajaan langit,’ batin Raja Iblis, agak kesusahan melawan balik para ksatria dewa yang menyerangnya sekaligus itu. ‘Tapi aku tidak akan kalah hanya dengan melawan mereka saja.’

“Percuma kalian menyatukan kekuatan kalian satu sama lain, karena bagaimanapun itu aku tidak akan tumbang hanya karena kekuatan lemah kalian ini!” ucap Raja Iblis, memprovokasi para ksatria dewa itu.

Lalu di saat para ksatria dewa itu terpancing dan agak menunjukkan kelengahan mereka, di saat itu juga Raja Iblis mengeluarkan lingkaran bola hitam dan diserangkan para ksatria dewa yang sudah mengepungnya lagi itu.

Semuanya terpental jauh dengan rasa sakit yang mereka terima dari lingkaran bola iblis yang menjadi salah satu kekuatan andalan dari Raja Iblis.

“Hahaha! Dasar lemah!” ejek Raja Iblis, merasa puas karena dirinya berhasil menumpangkan para ksatria dewa itu. “Kalau begitu saatnya untuk menghabisi kalian sampai kalian tidak akan menjabat jadi seorang penguasa lagi di sini!”

Raja Iblis mengangkat tangannya ke atas langit. Kondisi langit yang awannya sudah menggelap, sekarang makin menggelap lagi dengan terdapatnya pusaran di atasnya.

“Aku akan menyingkirkan dan menyapu rata sekaligus kerajaan langit ini,” ucap Raja Iblis, dengan senyuman licik di wajahnya. “Dengan begitu yang akan menjadi penguasa sesungguhnya pada seluruh kerajaan di sini adalah kerajaan iblis!”

“Raja Iblis!”

Suara berat itu membuat Raja Iblis mengurungkan niatnya untuk langsung menghabisi para ksatria dewa yang tadi sudah dia kalahkan itu.

Dilihatnya Sang Hyang Mahaguru yang sudah berdiri di depan gerbang perbatasan kerajaan dewa dengan tatapannya yang menyorot tajam ke arah Raja Iblis.

“Hentikan sekarang juga,” ujar Sang Hyang Mahaguru tegas.

Raja Iblis tertawa keras sambil menurunkan tangannya itu. Dengan cepat dia melesat hingga berdiri tepat di hadapan Sang Hyang Mahaguru.

“Akhirnya kamu keluar juga, Sang Hyang Mahaguru. Aku sudah menunggu untuk melawanmu, asal kamu tahu itu,” ujar Raja Iblis.

Sang Hyang Mahaguru tiba-tiba menghilang dari hadapannya Raja Iblis yang membuat Raja Iblis agak kaget dibuatnya.

Lalu dia menoleh ke belakang dan terlihatlah Sang Hyang Mahaguru yang sudah berkumpul bersama dengan para ksatria dewa yang masih terlihat kesakitan dengan luka yang mereka terima setelah melawan Raja Iblis tadi.

“Apa kalian sudah kalah?” tanya Sang Hyang Mahaguru kepada para ksatria dewa itu.

“Tidak!” teriak para ksatria dewa itu, dengan sekuat tenaga mereka.

Sang Hyang Mahaguru tersenyum puas. Dia masih bisa melihat kobaran api semangat di setiap mata yang terpancar dari para ksatria dewa tersebut. “Bagus kalau begitu.”

Sang Hyang Mahaguru akhirnya kembali menghadap pada Raja Iblis. “Sekarang aku akan membantu kalian. Jadi, satukan kekuatan kalian semua dan kumpulkan menjadi satu untuk menyerang Raja Iblis!” perintah Sang Hyang Mahaguru kepada para ksatria dewa tersebut.

Semuanya pun saling pandang lalu mereka mengangguk mengerti. Semuanya berdiri dengan tegap sambil menahan rasa sakit di tubuh mereka.

Sambil menutup mata mereka, mereka mengeluarkan seluruh kekuatan yang ada di dalam tubuh mereka itu dan disatukan menjadi sebuah lingkaran cahaya yang besar dan terang di atas mereka.

Raja Iblis mengernyitkan keningnya melihat cahaya yang terang itu. Dia berdecak pelan sambil mengeluarkan kekuatannya juga untuk menahan serangan dari para ksatria dewa yang digabungkan dengan Sang Hyang Mahaguru itu.

“Aku tidak akan kalah!” teriak Raja Iblis.

Sang Hyang Mahaguru ikut menyalurkan kekuatannya lalu kemudian mereka semua langsung mengarahkan cahaya terang yang terkumpul dari kekuatan mereka itu, ke arah Raja Iblis.

Cahaya itu melesat dengan begitu cepatnya dan dihadang oleh Raja Iblis menggunakan kekuatan besarnya juga.

Namun sayangnya kekuatannya ternyata tidak setara dengan gabungan kekuatan para ksatria dewa dan Sang Hyang Mahaguru tersebut.

“I-Ini tidak mungkin!” seru Raja Iblis, ketika pelindungnya mulai retak dan cahaya dari kekuatan besar itu akhirnya mengenai tubuhnya. “Arghhh!!!” jerit Raja Iblis.

Sang Hyang Mahaguru bersama dengan para ksatria dewa itu terus mengarahkan kekuatan mereka sampai akhirnya mereka melihat Raja Iblis yang terjatuh dengan kondisi tubuhnya yang sudah terluka sangat parah.

“Kita berhasil!” pekik Agni Bagaswara.

Asta Dewa dan yang lainnya tersenyum senang meskipun kekuatannya harus terkuras habis karena serangan terbesar yang sudah mereka lakukan tadi.

Saat mereka sedang merayakan keberhasilan serangan mereka itu. Sang Hyang Mahaguru masih menatap ke arah tubuh Raja Iblis yang semakin menghilang seakan menjadi debu.

“Aku belum kalah, Sang Hyang Mahaguru! Aku bersumpah akan bangkit kembali 1000 tahun dari sekarang untuk membalaskan semuanya!” ujar Raja Iblis, sebelum akhirnya dia menghilang sepenuhnya menjadi debu.

Bahkan seluruh pasukan iblis yang lain juga ikut menghilang.

-o0o-

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status