Musang bertanda adalah hewan spiritual tingkat lima berbeda dari ular merah, perbedaan kekuatan ular Merah dan musang bertanda cukup besar, Fu Xi harus lebih berhati-hati melawan nya walau Musang bertanda tidak seagresif beruang darah.Wheeeeeeeeeeessss.Satu gerakan cepat Musang yang tidak disadari Fu Xi hampir membuatnya terluka, lima Musang yang ada di depan Fu Xi melompat bersama-sama ke arah Fu Xi yang masih merasa terkejut."Kalian sangat berani menyerangku bersama-sama, kalau begitu aku juga tidak akan tinggal diam," ucap Fu Xi.Pedang yang ada di sampingnya kembali diangkat oleh Fu Xi, langsung saja Fu Xi mengayunkan pedangnya ke arah salah satu Musang yang terdekat darinya."Heeeeh, mati kau," ucap Fu Xi saat melihat satu musang berhasil di bunuhnya."Sekarang giliran kalian," sambung Fu Xi.Wheeeeeeeeeeessss.Wheeeeeeeeeeessss.Wheeeeeeeeeeessss.Fu Xi mengayunkan pedangnya yang sudah dilapisi kekuatannya, setelah membunuh keempat Musang yang tersisa Fu Xi merasa energinya
Tang menatap ke arah Fu Xi yang terlihat sangat marah padanya begitu juga pria tua yang bersamanya, sambil mendekat ke arah Fu Xi Tang mengeluarkan sesuatu.Batu berwarna hitam yang di pegangnya dibawa mendekat ke Fu Xi, saat sudah berada di depan Fu Xi Tang menepuk pundak Fu Xi dan memasukkan batu ke dalam tubuhnya."Hahahahaha, aku tidak serius sebelumnya, sebenarnya berbangga diri dengan hasil yang sudah kita capai tidak salah," ucap Tang."Aku hanya menguji mu saja tadi, aku tidak menyangka pak tua membuka mulutnya," sambung Tang."Sebenarnya kamu siapa? Kenapa aku merasa kamu seperti sengaja mendekati ku?" sahut Fu Xi."Apa aku belum memperkenalkan diri? Kalau begitu biar aku beritahu namaku padamu, Namaku adalah Tang kalau membahas tujuan aku sudah melakukannya," ucap Tang.Deeeeg.Fu Xi yang terkejut dengan perkataan Tang langsung merasakan sesuatu di tubuhnya, Fu Xi baru sadar saat Tang menepuknya sesuatu di masukannya ke dalam tubuhnya."Apa yang kamu masukan ke dalam tubuhku
Melihat Fu Xi yang terdiam pak tua Sung menarik nafas panjang, Pak tua Sung menepuk pundak Fu Xi membuatnya yang sempat terdiam setelah melihat roh hewan spirit nya sendiri langsung menatap pak tua Sung."Segel Naga mu sudah terlepas, kamu juga sudah tidak lemah seperti sebelumnya dan lagi kamu memiliki batu hitam," ucap Pak tua Sung membuat Fu Xi yang mendengarnya merasa sedikit kebingungan, Fu Xi yakin Pak tua Sung memiliki maksud tertentu dengan berkata seperti itu."Sebenarnya aku ingin melatihmu sedikit lagi tapi dengan adanya batu hitam itu aku sudah tidak perlu mengkhawatirkan mu, kamu tetap akan menjadi murid ku selamanya," sambung Pak tua Sung."Apa maksud perkataan mu sebenarnya," sahut Fu Xi."Kamu sudah tidak perlu kembali ke rumah ku, sudah waktunya kamu melakukan yang harus kamu lakukan," ucap Pak tua Sung."Tunggu, aku sama sekali tidak mengerti," sahut Fu Xi.Pak tua Sung membelakangi Fu Xi dan berjalan pergi, Baru beberapa langkah Pak tua Sung menghentikan langkahnya.
Fu Xi yang diantar salah satu pelayan ke kamar bagian selatan terlihat sangat tidak senang, Fu Xi bukan tidak menyukai kamar yang akan ditinggalinya tapi karena pelayan yang mengantarnya adalah pelayan pribadi istri Teng Xi, yang berarti pelayan itu adalah mata-mata untuk mengawasinya."Aku sudah sampai di kamar kamu pergi saja," ucap Fu Xi."Aku diminta melayani mu, saat ini kamu adalah tamu," sahut sang pelayan."Heeeh, aku tahu betul apa alasan kamu ingin melayaniku, tapi aku tidak bodoh jadi pergi sekarang atau aku akan membunuhmu," ucap Fu Xi.Pelayan istri Teng Xi masih tidak mau pergi karena merasa Fu Xi tidak akan berani melakukan apapun padanya, apalagi semua orang tahu kalau FunXi hanya sampah yang tidak bisa bela diri."Jadi kamu benar-benar tidak mau pergi," ucap Fu Xi lagi kesal.Fu Xi langsung menarik pedangnya dan mengarahkan ke leher sang pelayan, Fu Xi bahkan menusukkan ujung pedangnya sampai mengenai leher sang pelayan dan berdarah.Pelayan yang merasakan darah mulai
Fu Xi tersenyum tipis melihat Teng Xi yang saat ini merasa kesal, sebenarnya dari awal Fu Xi sudah mengetahui kalau semua sudah berkumpul sejak tadi Fu Xi sengaja datang terlambat agar Teng Xi merasa kesal dan tujuannya terwujud."Karena kamu juga sudah ada di sini kita akan langsung memulai pertarungannya, biarkan Tuan Saman dari penegak keadilan, dan Tuan Daan dari menteri kanan menjadi saksinya," ucap Teng Xi."Tunggu sebentar, tidak mungkin kita melakukan pertarungan begitu saja tanpa memberitahu kedua saksi tentang taruhan yang kita sepakati dan pertarungan seperti apa yang akan aku lakukan dengan anak-anakmu," sahut Fu Xi."Kedua saksi aku berharap kalian bersikap adil nantinya, selama aku berada di kediaman keluarga Xi aku selalu mendapatkan makanan sisa yang sudah basi sebagai taruhannya jika aku menang aku mau mereka juga memakan makanan yang sama seperti yang pernah aku makan," sambung Fu Xi."Itu tidak benar, kami tidak pernah... ."Sun Yi yang ingin membela diri tidak mela
Fu Xi sangat mempercayai Lulang, Kalau Lulang berkata seperti itu berarti dia memang mampu menghadapi roh hewan spirit Wang Xi tanpa keluar dari tubuhnya walau Fu Xi sendiri tidak tahu bagaimana caranya.Hoooooeeeeeeer.Mendengar suara keras keluar dari tubuh Fu Xi Singa bersayap Wang Xi terdiam tidak jadi mendekati Fu Xi, semua orang bisa melihat ketakutan di wajah Singa bersayap Wang Xi sebelum menghilang.Dua saksi dan para warga yang melihat roh hewan spirit Wang Xi menghilang terdiam membisu, mendengar suara erangannya saja sudah ketakutan semua penasaran apa sebenarnya roh hewan spirit di tubuh Fu Xi.Wheeeeeeeeeeessss.Bruuuuuuuuuaaaaaaak.Pertarungan belum berakhir walau roh hewan spirit Wang Xi menghilang, tanpa banyak bicara Fu Xi mengambil kesempatan untuk langsung menyerang Wang Xi dan membuatnya terlempar.Fu Xi yang masih sangat kesal jika mengingat semua anak Teng Xi menindasnya langsung mengambil pedangnya, Fu Xi berpikir mereka pantas untuk mati karena selalu mencari
Tuan Saman dan Tuan Daan yang sama-sama baru mengetahui semua yang terjadi pada Fu Xi ikut merasa menyesal, mereka sibuk mengurusi permasalahan yang besar sampai tidak menyadari ada permasalahan kecil yang terjadi di kota, sebagai anggota pemerintahan keduanya merasa sama-sama gagal menjalankan tugas."Tunggu."Mendengar suara yang memanggilnya Fu Xi menghentikan langkahnya memutar badannya, Tuan Saman dan Tuan Daan berjalan menghampirinya Fu Xi yang hanya diam menatap keduanya."Ada yang ingin kami bicarakan padamu, bisakah kamu ikut dengan kami untuk makan siang?" ucap Tuan Saman."Kami akan membayar semua yang ingin kamu makan, kamu tidak perlu khawatir," sahut Tuan Daan.Fu Xi masih diam karena tidak tahu harus menjawab apa, dirinya tidak terlalu mengenal keduanya selama ini kenapa mereka ingin mengajaknya makan bersama pikir Fu Xi sambil mengernyitkan dahinya."Tidak ada salahnya kamu ikut makan dengan mereka," ucap Lulang."Aku tahu tapi aku merasa ada yang aneh saja, kenapa tib
Teng Xi Yang mengalami penghinaan besar merasa tidak terima, Walau hanya kepala keluarga cabang Xi dirinya dihormati banyak orang, tapi setelah Fu Xi memintanya memakan makanan sisa harga dirinya menjadi hancur.Semua orang memandang rendah dirinya dan keluarganya semua menghinanya dan menganggap keluarganya tidak lebih dari sampah, Teng Xi tidak bisa menerima itu semua, tepat setelah Fu Xi, Tuan Saman dan Tuan Daan pergi Teng Xi langsung meminta salah satu penjaganya ke markas Assassin terdekat."Aku tidak mau tahu kalian harus berhasil membunuhnya kali ini, aku menginginkan kepalanya sebagai bukti," ucap Teng Xi yang melihat beberapa pembunuh bayaran telah datang."Apa dia orang yang sama dengan orang sebelumnya?" Tanya salah satu pembunuh bayaran."Benar, tapi dia tidak lemah seperti sebelumnya jadi ingat kalian harus membawa orang lebih banyak," ucap Teng Xi. Pembunuh bayaran yang sudah tahu tugas mereka langsung menghilang pergi, salah satu pembunuh bayaran bergegas ke tempat Fu