Share

Koin Emas

"Yuram~ah, awas!!" teriak Ling Fei begitu melihat

Aeshin mencoba untuk menyerang Bai Lu dengan berlari begitu cepat ke arahnya.

Melihat Aeshin yang hampir saja menyerangnya, tiba-tiba saja suara dengungan terdengar begitu keras dan begitu nyaringnya hingga membuat Ling Fei, Lee Gon, dan juga Aeshin menutup telinga mereka, karena tak tahan mendengar suaranya yang begitu menyakitkan itu.

Suara mendengung itu cukup keras hingga membuat Aeshin langsung pergi dan menghilang begitu saja karena tak kuat mendengarnya.

"Suara apa itu?"

Lee Gon mengedarkan pandangan matanya ke seluruh penjuru hutan yang terlihat sangat gelap itu.

"Si . . . siapa anak kecil itu?"

Choi Bai Lu menunjuk ke arah seorang anak kecil bertelinga serigala yang muncul dari balik semak-semak, sedang berjalan melangkahkan kakinya dan datang menghampirinya.

"Yeongwan? Kenapa kau ada di sini?"

Ling Fei langsung menghampiri anak kecil bertelinga serigala itu kemudian merundukkan tubuhnya, untuk lebih sejajar dengan tubuh Yeongwan yang pendek darinya.

"Noona."

Yeongwan berjalan menghampiri Bai Lu dan mengabaikan Ling Fei yang datang menghampirinya.

"Noona?" Bai Lu terdengar bingung karena anak kecil itu memanggilnya kakak, kemudian datang menghampirinya sambil berlari.

*Noona adalah panggilan untuk seorang pria yang lebih muda kepada perempuan yang lebih tua darinya.

Lee Gon menghampiri Bai Lu dan memegang bahu kanannya seraya menatapnya.

"Dia Yeongwan, siluman berdarah campuran. Setengah serigala serta ia setengah manusia. Yeongwan ini anak kecil yang kau selamatkan dari roh hantu nenek tua yang hampir saja mencelakakan kita, Yuram~ah. Sudah hampir selama 1 bulan ini, Yeongwan selalu mengikuti kita, terutama dirimu. Dia sangat menyukai dirimu."

Bai Lu menatap Yeongwan dan tersenyum manis padanya.

"Kau anak yang manis. Apa suara dengungan itu berasal darimu?"

Yeongwan menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum lebar dan penuh kehangatan. Manusia serigala itu memberikan sebuah koin emas ke arah tangan Bai Lu, setelah memberikannya ia pun pergi.

"Eh, ke mana dia? Kenapa dia menghilang begitu saja?" tanya Bai Lu celingak-celinguk mencari sosok Yeongwan si manusia serigala.

"Yuram~ah, kau harus terus mengasah kemampuanmu. Kita tidak bisa selamanya melindungi dirimu, dan kau juga harus melindungi kita semua, serta melindungi Lembah Air terjun suci ini."

Ling Fei menatap Bai Lu penuh harap dan memintanya agar selalu mengasah kemampuan sosok Han Yuram yang berada di dalam dirinya.

"Perjalanan kita masih panjang, Yuram. Kita harus mencari batu merah suci itu sebelum Aeshin dan gumiho yang lainnya datang dan lebih dulu mendapatkannya." Lee Gon menambahi.

"Iya. Dan, mulai hari ini, kita akan melakukan sebuah perjalanan panjang yang tak berujung. Menyusuri lembah, tebing, sungai, hutan, desa dan hal lainnya. Kita juga tidak tahu ke depannya kita akan mengalami hal apa. Karena bisa saja, dalam perjalanan kita itu, kita akan terbunuh oleh hal apa pun yang nantinya akan kita hadapi."

Bai Lu menatap ke arah koin emas yang berada di telapak tangannya saat diberikan Yeongwan tadi kepadanya. Koin emas itu tampak sangat aneh sekali. Berwarna keemasan tapi tidak bersinar. Warnanya gelap, namun seperti menyimpan sesuatu yang tak terlihat.

Ling Fei menghampiri Bai Lu yang tengah memandangi koin emas yang berada di tangannya.

"Koin apa ini?" Bai Lu tampak bingung sambil mengerutkan alisnya.

"Koin emas ajaib. Koin ini sepertinya memiliki sejarah yang panjang dan misterius. Konon, koin ini diciptakan oleh penyihir terkuat di dunia dan telah berpindah tangan dari generasi ke generasi. Banyak orang mencari koin ini untuk memenuhi keinginan mereka, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mengetahui keberadaannya," jawab Ling Fei.

"Koin emas ajaib?" ulang Bai Lu yang tampak kagum dan memperhatikan koin emas itu dengan seksama.

"Koin emas ajaib itu sebenarnya bisa menjadi pusat perhatian dan sumber konflik. Beberapa orang mungkin akan berusaha mendapatkan koin ini untuk kepentingan mereka sendiri, sementara yang lain mungkin akan berusaha melindungi koin ini dari orang-orang yang ingin menyalahgunakannya.

"Hal ini karena koin emas ajaib ini adalah benda yang memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Koin ini memiliki kemampuan untuk memenuhi keinginan pemiliknya. Ketika seseorang memegang koin emas ajaib dan mengucapkan keinginannya, maka secara ajaib koin tersebut akan mewujudkan keinginan tersebut," lanjut Ling Fei menjelaskan dengan cukup detail.

"Benarkah itu?" tanya Bai Lu tidak percaya.

Ling Fei menganggukkan kepalanya dan Lee Gon juga membenarkan apa yang telah dijelaskan oleh saudaranya.

"Namun, kekuatan koin emas ajaib ini bukannya tanpa konsekuensi. Setiap kali seseorang menggunakan koin untuk memenuhi keinginannya, ada harga yang harus dibayar. Harga tersebut bisa berupa kehilangan sesuatu yang penting bagi pemiliknya, atau bahkan mengalami perubahan pada diri mereka sendiri," lanjut Lee Gon.

Bai Lu menganggukkan kepalanya. Namun, saat memeriksa kembali koin emas tersebut, dia merasakan sesuatu yang aneh pada koin tersebut. Seperti ada hal yang tidak biasa yang mungkin bisa menjadi luar biasa.

"Koin ini terlihat aneh!" seru Bai Lu kembali dengan perasaan heran dan bingung.

"Kenapa?"

Ling Fei berjalan ke arah Bai Lu yang sedang melihat koin emas ajaib ditelapak tangannya.

"Bukankah koin emas ini sangat aneh dan tidak biasa?" seru Bai Lu lagi.

Ling Fei mengambil koin emas yang ada di tangan Bai Lu untuk memeriksanya lalu mengangkatnya tinggi-tinggi. Kedua bola matanya mulai menyempit saat dia mengamati koin emas itu dengan seksama.

"Lihatlah, sepertinya ada sesuatu yang bergerak di dalam koin itu."

Lee Gon terlihat sangat antusias saat ia berhasil menemukan sesuatu yang bergerak di dalam koin emas tersebut.

"Bukankah ini terlihat seperti peta?" kata Bai Lu, yang membuat Lee Gon dan Ling Fei menyetujui apa yang dikatakannya barusan.

Ling Fei mengambil koin emas yang berada di tangan Bai Lu kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi. Kedua bola matanya mulai menyipit seraya memperhatikan koin emas itu dengan seksama.

"Coba perhatikan, seperti ada sesuatu yang bergerak di dalam koin itu."

Lee Gon tampak begitu antusias saat dirinya berhasil menemukan sesuatu yang bergerak di dalam koin emas tersebut.

"Bukankah itu mirip sebuah peta?" ucap Bai Lu yang kali ini membuat Lee Gon dan juga Ling Fei menyetujui apa yang dikatakan olehnya barusan.

"Peta? Bukankah itu mirip seperti peta wilayah Lembah Air terjun suci," ucap Lee Gon hingga membuat Ling Fei dan juga Bai Lu, begitu terkejut saat memperhatikan dengan seksama koin emas itu. Ternyata, di dalam koin tersebut memang mirip seperti sebuah peta wilayah.

"Dari mana Yeongwan mendapatkan koin emas ini? Kenapa juga dia bisa mendapatkan koin berharga seperti ini? Koin ini seperti koin langka yang jarang sekali semua orang tahu tentang keberadaannya. Apa ada maksud tersembunyi dari keberadaan koin ini?" tanya Ling Fei bingung yang masih tak mengerti maksud dan tujuan dari Yeongwan yang memberikan koin emas ini kepada Bai Lu.

"Koin emas itu akan membantu kalian bertiga dalam sebuah perjalanan tak berujung kalian, untuk menemukan batu merah suci yang kalian cari selama ini."

Ling Fei, Lee Gon, dan juga Bai Lu langsung melirik ke arah sumber suara itu berasal.

"Siapa kau?" tanya Ling Fei begitu penasaran saat melihat sosok perempuan berkepang dua yang tiba-tiba saja muncul dari balik pohon.

"Aku Asahi, penunggu pohon keramat di hutan Yeongdam," katanya menjawab.

"Hutan Yeongdam?" seru Ling Fei tampak terkejut

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status