Share

Pendekar Pedang Bulan Sabit
Pendekar Pedang Bulan Sabit
Penulis: Kayinkayinn

Tenggelam di Sungai Han

Hhhh . . . hhh . . .hhh

Bai Lu terlihat berlari begitu cepat ketika ia berusaha untuk menghindari dari serangan para gumiho, yang sejak tadi tak pernah lelah untuk mengejarnya. Napasnya yang tersendat-sendat, membuatnya beberapa kali mulai terlihat kehilangan arah, dan hampir terjatuh beberapa kali, saat para gumiho itu berusaha untuk menangkapnya.

"Aishhhh, kenapa mereka masih saja terus mengejarku!!" Bai Lu terus saja berlari dan berusaha untuk menghindari kejaran dari para gumiho itu, di mana para gumiho atau siluman rubah berekor sembilan itu, secara terus-menerus mengejarnya tanpa lelah.

Sambil melirik ke arah belakang beberapa kali, Bai Lu semakin mempercepat langkah kakinya.

"Tinggalkan aku sendirian!!" teriaknya begitu keras hingga membuatnya tanpa sengaja tersandung sebuah batu besar yang berada di depannya, dan terjatuh tepat di atas tanah yang penuh dengan genangan air.

Brukkk . . . Bai Lu terjatuh menelungkup di atas tanah berair itu. Seluruh tubuhnya basah kuyup, wajahnya pun berlumuran lumpur, hingga membuatnya tak sengaja memakan tanah hitam yang penuh dengan kotoran itu.

"Serahkan batu merah suci itu kepadaku, atau kau akan mati sekarang juga!" Siluman rubah itu mendekati Bai Lu dan terus menyakitinya dengan sisik rubah miliknya yang sengaja ia lemparkan ke arahnya, hingga membuat kulit tubuh Bai Lu yang terkena sisik rubah itu berdarah.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan?" Bai lu berusaha melepaskan diri dari jeratan para gumiho itu, seraya merangkak mundur dengan kedua bola mata yang masih menatap ke arah gumiho-gumiho yang mencoba menyakitinya.

"Kau gadis bodoh!!"

Siluman rubah itu langsung terbang melayang ke arahnya dan mencoba untuk mencekik lehernya, hingga membuat ia sulit untuk bernapas. Dengan kedua bola matanya yang mulai memerah dan hampir kehilangan napasnya, gumiho itu mengangkat tubuh mungil Bai Lu begitu tinggi, dan mendorongnya dengan begitu cepat ke arah air terjun suci.

"Serahkan batu merah suci itu sekarang juga, atau aku lempar kau ke dalam air terjun suci ini!"

"A . . .ak . .. akk . . . aku tidak mengerti maksud perkataanmu." Bai Lu menjawab dengan tenggorokannya yang mulai tercekik perih.

"Kau sama sekali tidak berguna, lebih baik aku bunuh saja kau!"

Siluman rubah itu langsung menghempaskan tubuh Bai Lu ke bawah, hingga membuatnya terjatuh ke dalam air terjun suci itu, kemudian tenggelam.

"Tidakkkkkk!!" teriak Bai Lu begitu keras sambil memegang lehernya yang terasa panas dan juga perih.

Mendengar teriakan anaknya di dalam kamar, tampak wanita separuh baya yang sedang berada di dapur, langsung masuk ke dalam sebuah kamar yang dipenuhi dengan big poster boy band terkenal di Korea Selatan pada zamannya.

"Lulu, kau kenapa, Nak? Lu, kau baik-baik saja?"

"Ibu? Aku masih hidup, kan?" seru Bai Lu yang langsung memeluk ibunya begitu ia melihat sang ibu datang, saat ia terbangun dari tidurnya, dengan keadaan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya.

"Kamu pasti mimpi buruk, yah? Apa karena semalam kau menonton film gumiho, maka dari itu kamu bermimpi buruk sampai berkeringat dingin seperti ini?" tanya sang ibu sambil menatap wajah anaknya, kemudian memegang kedua pipi Bai Lu dengan lembut.

"Mungkin seperti itu, Bu." Bai Lu menghela napas pendek.

Choi Bai Lu. Gadis berusia 23 tahun itu langsung menyeka keringatnya dengan tangan kanannya, ketika ia terbangun dari mimpi buruknya itu. Choi Bai Lu adalah gadis keturunan Korea - Taiwan yang sudah hampir 13 tahun terakhir ini tinggal bersama ibunya di Korea Selatan.

Semenjak ayahnya meninggal 13 tahun yang lalu, Bai Lu beserta ibunya langsung meninggalkan negara yang menjadi kampung halaman ayahnya itu, kemudian tinggal bersama ibunya di negara asalnya.

Bai Lu adalah sosok gadis yang lemah dan penyendiri. Ia tidak pernah banyak berbicara karena sedikit pendiam. Namun, di balik karakternya yang pendiam, ia sangat suka menonton serial-serial kolosal, dan juga horor seperti cerita gumiho yang melegenda di Korea, meski sebenarnya dia adalah gadis yang sangat penakut.

"Cepat bangun, apa kau tidak akan pergi bekerja?" tanya sang ibu sambil berdiri dan membuka gorden kamar anaknya yang berwarna biru menyala.

"Iya, aku mau mandi dulu, Bu."

Bai Lu langsung mengambil handuk bermotif polkadot miliknya yang berada di atas kursi dekat meja belajarnya, kemudian ia langsung begegas pergi menuju kamar mandi yang tak jauh dari kamar tidur. Saat sedang mandi dan mengguyur seluruh tubuhnya di atas shower, tiba-tiba saja ada sebuah tatto yang muncul di dekat punggungnya.

Tatto itu berwarna biru tua dan seperti bertuliskan huruf tagalog yang terlihat samar-samar untuk di baca. Sebelumnya, Bai Lu sama sekali tak bertatto. Tapi, semenjak bermimpi dikejar-kejar oleh gumiho tadi malam, tatto itu tiba-tiba saja ada di punggungnya yang berada didekat bahu kiri.

"Apa ini? Kenapa tiba-tiba saja ada tatto seperti ini didekat punggungku?" gumamnya pelan sambil memegang sebuah tatto yang berada di bahu kirinya.

Setelah selesai mandi dan sarapan bersama ibunya, Bai Lu langsung bergegas pergi untuk bekerja. Sambil mengendarai motornya, ia masih terlihat bingung dan ketakutan akibat mimpi buruknya itu.

"Mimpi itu benar-benar seperti kenyataan. Kenapa aku tiba-tiba bisa bermimpi dikejar-kejar gumiho? Padahal, biasanya tidak pernah aku bermimpi seperti itu, bahkan aku hampir saja terbunuh di dalam mimpiku itu. Ini sangat aneh sekali."

Banyak sekali pertanyaan didalam pikirannya itu. Namun, ia harus tetap fokus mengendarai motornya, karena kalau saja ia sampai tak fokus mengendarai motornya, ia bisa terjatuh dari motor dan mengalami kecelakaan fatal.

Saat di perjalanan menuju tempat kerja, Bai Lu tidak sengaja melihat seorang perempuan berdiri di dekat sebuah jembatan, seperti hendak melakukan percobaan bunuh diri.

"Apa yang sedang dilakukan perempuan itu?" gumam Bai Lu pelan sambil melirik ke arah seorang perempuan yang terlihat putus asa itu, berdiri di dekat jembatan.

Karena itu sangat menganggu pikirannya dan pandangan matanya, Bai Lu langsung memberhentikan motornya di tepi jalan, kemudian berlari dan mencoba untuk menghentikan perempuan yang hendak melakukan percobaan bunuh diri itu.

"Hey, apa yang kau lakukan? Jangan coba-coba untuk melompat ke bawah!!" teriak Bai Lu berusaha untuk menghentikan perempuan cantik itu untuk bunuh diri.

Perempuan itu sempat menoleh ke arahnya. Ia tersenyum tipis dan bersiap-siap untuk melompat. Melihat hal tersebut, Bai Lu langsung berlari begitu kencang, dan berusaha untuk menangkap perempuan itu, agar ia tidak melompat dan terjatuh ke dasar sungai yang berada tepat di bawah jembatan tersebut.

Namun nahas, Bai Lu yang berniat mencoba untuk menghentikan aksi bunuh diri itu, malah ikut terjerembab dan terjatuh ke sungai bersama perempuan itu.

"Tidakkkkk!!" teriaknya kemudian tenggelam bersama perempuan itu di sungai Han.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status