Share

Bab Dua - Kesepakatan

Chyou Chen menjerit dengan sejadi jadinya, dia di siksa dan di cambuk seperti binatang yang tengah di latih agar menurut. Seorang pria mendongakan kepala Chyou Chen ke atas, dia menarik rambut dan memaksa Chyou Chen agar diam dan menuruti ucapan dari setiap orang di Sekte Teratai Salju ini. Chyou Chen yang sudah lemah menatapnya dengan tatapan kosong, namun dia tetap memaksakan wajahnya untuk tersenyum santay.

"Dasar keras kepala!" suara keras dari cambuk yang di lontarkan ke arah tubuh Chyou Chen begitu nyaring di setiap telinga orang. Semua orang yang melihatnya akan menelan ludah mereka karena kejamnya siksaan tersebut. 

Fang Xue datang di temani beberapa tetua lain ke tempat tersebut, wajah tegas yang biasanya di tunjukan Fang Xue kepada setiap orang, seketika sedikit berubah karena terkejut melihat kondisi Chyou Chen yang sudah penuh luka serta tubuhnya yang sudah kurus kering tinggal tulang belulang saja. Chyou Chen tergeletak lemas, dengan kedua tangan yang masih di gantungkan dengan tali di setiap dinding pojok ruangan.

"Apa dia sudah menyerah?" tanya Fang Xue kepada salah satu orang yang menyiksa Chyou Chen sedari awal.

"Kami sudah tidak memberikanya makan selama satu bulan, dan setiap pagi kami siksa dia agar menyerah. Tapi, dia tidak mau bersuara sedikit pun." ucap tegas pendekar yang menghukum Chyou Chen sampai hari ini.

Fang Xue memegang dagunya sambil berpikir, "Tuan pendekar, kami akan memberi anda tawaran bagus. Apa anda mau bekerja sama dengan kami?" tanya Fang Xue kepada Chyou Chen.

"Penawaran apa itu?" jawab Chyou Chen yang langsung berdiri dengan tegak di tempatnya.

Semua orang terkejut dengan kekuatan dan ketahanan tubuh Chyou Chen, meski dengan luka yang menjalar ke semua tubuhnya. Chyou Chen masih mampu berdiri sambil menampilkan senyum santainya dia seakan tidak merasakan apapun dari penyiksaan tadi.

 Fang Xue menekuk alis mata kananya, 'aku harus waspada dengan orang seperti ini' batin Fang Xue dengan wajah yang langsung kembali serius. "Hantarkan kami sampai ke Sekte Kun Lun, jika anda bisa mengantarkan kami. Kami akan membebaskan anda dan memberikan anda satu peti emas,"

"Tuan it.. !" belum salesai tetua lain ingin menyampaikan pendapatnya, Fang Xue menahan dengan isyarat tangan untuk tetap diam dan membiarkanya membereskan hal ini.

"Kelihatanya menarik! Apa aku juga harus menjaga nyawa setiap rombongan kalian? Kalo iya, itu kurang!" seru Chyou Chen dengan kembali dengan wajah santainya.

Seluruh tetua yang ada di tempat tersebut mengerutkan dahi mereka, tanpa mereka sadari Qi milik mereka merembes keluar. Sehingga membuat pendekar yang berkemampuan di bawah mereka akan sangat kesulitan untuk bernafas dan berdiri. 

Terkecuali Fang Xue, Fang Xue masih menatap pria di hadapanya dengan tajam, seolah dia tidak merasakan apapun. "Anda tidak usah risau pendekar, kami mampu menjaga diri kami sendiri," ungkap Fang Xue ikut dengan wajah santai.

Chyou Chen tersenyum tipis, sambil menatap Fang Xue dengan tatapan sedikit berbeda. "Tawaran mu aku terima." jawab Chyou Chen dengan langsung memberikanya sebuah penghormatan.

Semua orang yang berada di tempat tersebut takjub dengan apa yang di lakukan Fang Xue saat itu. Dengan cepat dia mudah membuat Chyou Chen berubah dan mau menurutinya.

"Baiklah pendekar, besok anda harus bersiap-siap! Kita sudah membuang cukup banyak waktu." ungkap Fang Xue lalu melirik tajam ke arah orang-orang yang menyiksa Chyou Chen selama sebulan ini.

"Berikan Pendekar Chyou Chen makan, dan minum untuknya malam ini, kita layani dia selayaknya." seru Fang Xue kepada murid-muridnya.

Fang Xue beserta tetua yang menemaninya langsung pergi dari tempat tersebut. Chyou Chen menatap setiap orang yang menyiksanya sedari tadi.

"Sebaiknya kalian cepat melepaskan aku." seru Chyou Chen sambil menatap mereka dengan senyuman khasnya. 

"Kau.. " dengan wajah merah serta urat di kepalanya yang menjalar, dia terpaksa menahan kata-katanya karena temanya memberikan gelengan kepala, itu tanda agar tidak meladeni sikap Chyou Chen berlebihan lagi.

Setelah kedua tangan Chyou Chen di lepas, dia merenggangkan tubuhnya beberapa saat. Chyou Chen juga mengusap-usap pergelangan tanganya yang memerah.

Terlihat, kulit serta daging pergelangan tangan Chyou Chen terkelupas cukup parah. Namun, dia seakan bersikap biasa dan santai. "Baiklah, aku minta makan! Kalo untuk ruang tamu.. Kalian tidak usah khawatir, aku sudah betah tidur di sini." Ungkap Chyou Chen sambil merebahkan tubuhnya di sebuah gunungan jerami.

Mata setiap orang masih tertuju kepada Chyou Chen, membayangan bekas lukanya saja! Mana mungkin mereka akan bersikap santai seperti itu. Suara perut Chyou Chen menyadarkan lamunan mereka, salah satu dari mereka bergegas pergi untuk mengambil beberapa makanan agar bisa di makan Chyou Chen.

Chyou Chen menatap langit-langit kandang, sambil memikirkan dan membayangkan wajah serta sikap Fang Xue yang santai namun sangat berwibawa. 'Kakek tua itu, tidak salah memilih orang untuk menggantikanya.' batin Chyou Chen dalam hati.

Setelah terlelap untuk beberapa menit, Chyou Chen lalu terbangun. Dia puas dengan satu nampan makanan yang banyak tiba-tiba sudah ada di hadapanya. "Pas sekali." seru Chyou Chen kegirangan. Dia langsung mengambil dan menyuapkan nasi yang ada di depanya ke dalam mulut dengan lahap. 

Dia tertawa dengan gelak sambil terus memakan makananya dengan lahap, hampir saja Chyou Chen lupa, ada dua mata yang selalu menemaninya sampai sebulan ini di kandang kuda. Dia bernama Bing Ma, pria yang selalu menemaninya di kandang kuda, dia juga orang yang membuatnya merasa seperti manusia saat dia di ikat di dalam kandang ini. Bing Ma juga di ajaknya makan bersama.

Namun, Bing Ma dengan sopan menolak tawaran ramah dari Chyou Chen. Satu hal yang di pahami oleh Bing Ma terhadap sikap Chyou Chen ialah, Chyou Chen orang yang baik jika dia di lakukan secara baik.

Namun dia akan bersikap kurang baik, jika orang yang memperlakukanya juga kurang baik. Chyou Chen sangat benci orang yang terlalu memamerkan kehebatanya. Itulah kenapa sesekali Bing Ma meladeni pertanyaan dari Chyou Chen.

"Saudara Ma, aku akan pergi besok! Tolong Hercules kau berikan makanan yang sehat terus ya, sepertinya aku akan kangen dengan Hercules." seru Chyou Chen kepada Bing Ma, Bing Ma paham maksud dari nama sosok yang bernama Hercules ini. Hercules yang di maksud Chyou chen adalah kuda putih yang di miliki tetua Fang.

Bing Ma hanya mengangguk dan tidak melanjutkan obrolan mereka. Tanpa Bing Ma sadari ada dua mata yang memantau mereka berdua, dari sudut lubang kecil yang ada di atap. Dia adalah Sing Wo salah satu murid yang akan mengikuti turnamen pendekar muda di Sekte Kunlun, Fang Xue Menyuruh Sing Wo untuk terus memantau dan mengawasi gerak gerik Chyou Chen.

Dia yakin jika Chyou Chen adalah orang yang berbahaya,  meskipun sampai saat ini Chyou Chen belum menunjukan kekuatanya. 'Tetua agung memang benar! Pemuda ini bukan orang yang sederhana. Bahkan dengan luka yang sangat parah seperti itu, dia masih bersikap wajar seakan tidak terjadi apapun.' batin Sing Wo sambil terus menatapnya dari sela sela lubang di atap.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status