Share

Bab satu - Lin Xue

Kesadaran Chyou Chen mulai kembali sedikit demi sedikit, Chyou Chen terkejut karena seluruh tubuhnya telah terikat kuat. Tubuhnya di ikat dan di gantungkan di sebuah kayu pondasi di dalam kandang kuda. "Mereka terlalu kejam untuk menghukum ku," grutu Chyou Chen sambil menggerakan sedikit tubuhnya yang terkunci, untuk mencari sebuah celah agar bisa kabur.

'Ikatanya terlalu kuat, sial!' batin Chyou Chen dengan wajah kesal. 

"Itu akan percuma kalau kau ingin kabur sekarang." seru seorang pemuda sambil mengelus-elus tubuh kuda yang tengah makan rumput di depanya. Chyou Chen menoleh ke arah sumber suara tadi. "Apa kau di tugaskan untuk menjaga ku?" tanya Chyou Chen penasaran.

"Maaf kan aku jika aku akan mengecewakan mu, aku tidak sedang mengawasi mu atau menjaga mu Tuan. Tugasku memang di kandang kuda ini!" jawab lelaki itu santai.

Chyou Chen, memperhatikanya cukup lama dan dalam. Dia mencoba menilainya menggunakan pengalaman yang dia punya, pemuda itu pun sadar, jika Chyou Chen tengah memperhatikanya dengan serius. "Tuan aku permisi." imbuh pemuda itu sambil berusaha pergi meninggal kan Chyou Chen.

"Tunggu! Apakah kau sadar jika aku sedari tadi memperhatikan mu. Bukanya aku waspada terhadap dirimu, tapi bisa kah kau menolong ku? Aku lapar dan ingin makan," setelah berkata demikian, perut Chyou Chen langsung berbunyi cukup keras.

"Maaf kan aku." imbuh Chyou Chen dengan wajah malu.

"Maaf tuan, aku belum di perintah oleh master atau pendekar lainya untuk memberi mu makan!" jawab pemuda itu dengan air wajah yang merasa sedikit bersalah.

"Oh baiklah.. Apa kau sudah lama membantu Sekte ini?" tanya Chyou Chen sambil sengaja memutar-mutarkan tubuhnya yang tergantung.

"Sebaiknya percakapan kita sudahi sampai di sini tuan." ucap pemuda itu sambil berlalu dari tempatnya berdiri.

"Wah.. Sekte ini ketat juga yah! Sampe-sampe pelayan mereka  tidak di bolehkan berbicara dengan ku sedikitpun." seru Chyou Chen, sambil melirikan kedua matanya ke titik-titik sudut tempat itu. Dia menyadari keberadaan beberapa pendekar yang megawasinya.

Chyou Chen menyadari keberadaan mereka, dari raut wajah pemuda yang menjaga tempat ini tadi. 'Mereka terlalu berhati-hati. Tapi, baguslah.' batin Chyou Chen kembali.

Karena perut yang sudah kosong dan posisi kepalanya yang berada di bawah, Chyou Chen merasakan pusing dan mual yang semakin lama di rasanya semakin menyebalkan. "Aku lebih baik tak sadarkan diri lagi," bisik Chyou Chen kepada dirinya sendiri.

Di ruangan aula sekte, seluruh tetua serta pemimpin sekte berkumpul dan duduk berbaris dengan rapih. Di hadapan mereka terlihat, seorang pria paruh baya dengan aura kewibawaan yang sangat tinggi, dia adalah Fang Xue pemimpin sekte generasi kedua dari Sekte Teratai Salju. Dia tengah berdiri sambil menjaga seorang pria tua yang sangat sepuh di sampingnya. 

Pria tua sepuh itu bernama Lin Xue, dia pendiri serta pemimpin pertama Sekte Teratai Salju. Dia salah satu pendekar yang paling hebat di daratan Utara, dan dia adalah satu-satunya pendiri pertama Sekte yang mampu hidup ratusan tahun. Pencapaianya dalam dunia rimba persilatan sangatlah hebat dan dia masih di takuti dan di akui kehebatanya oleh setiap sekte yang mengenal namanya.

Nama Sekte ini sampai-sampai, di juluki Sekte Kuno yang melegenda bagi setiap orang, karena nama tetua pertama mereka dan lokasi tempat sekte mereka yang sangat sulit di temui. Semua orang berpikir Sekte Teratai Salju ini hanya sebuah mitos dan legenda saja. Bagaimana tidak! Sekte ini sangatlah sulit untuk di cari, untuk bisa sampai ke Sekte ini. Mereka harus berlayar dengan mengikuti arah arus sungai yang sangat kuat. Mereka akan sampai di sebuah sungai yang berada di tengah-tengah himpitan gunung es yang tinggi. Suhu dingin dari gunung itu mampu membekukan semua darah yang ada di tubuh manusia biasa, suhu di kota Salju ini bahkan bagaikan sebuah neraka jika di masuki oleh orang normal pada umumnya, setiap orang yang hidup di Kota Salju ini pasti merupakan seorang pendekar yang sangat hebat, karena untuk melawan suhu dingin yang sangat dasyat, mereka harus mengontrol energi Qi di tubuh mereka agar menjaga tubuh tidak beku. Setiap orang harus mampu mengendalikan tenaga dalam mereka, karena hidup di sini harus membutuhkan energi Qi murni untuk menghangatkan tubuh mereka.

Berita kemunculan seorang pria asing di kota mereka, membuat tiap tetua dan pemimpin Sekte yakin! Jika Chyou Chen adalah si pencuri yang di juluki si kaki kilat. Si kaki kilat sangatlah di cari dan di buru oleh setiap orang di dunia, julukanya serta kehebatanya bahkan sampai terdengar di kota Salju yang sangat jauh dari orang-orang pada umumnya.

Di butuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa masuk ke kota salju ini. Apalagi satu satunya jalur mereka untuk masuk sangatlah sulit di lalui. Tapi, nama Chyou Chen ini dengan mudah mampu memasuki kota neraka ini.

"Panggilkan dia." seru pria sepuh tersebut dengan susah payah dan lemah.

Dua orang pria membopong tubuh Chyou Chen yang sedang tak sadarkan diri. Chyou Chen lalu tiba-tiba langsung di lempar ke lantai di aula tersebut, dan itu membuatnya segera sadar kembali dari tidurnya. "Sial untuk menahan lapar ini saja! Ini sudah sangat sulit, seenaknya saja kalian melempar tubuh ku ke lantai," grutu Chyou chen tidak terima.

Semua mata langsung tertuju pada Chou Chen, "Pendekar, meski pendekar memiliki nasalah dengan semua orang di dunia ini! Kami sebenarnya tidak mau tahu dan tidak mau ikut campur kedalamnya," sebut Fang Xue dengan nada tegas.

'Dia bukan pendekar biasa, apa indraku sudah menumpul sampai-sampai aku tidak bisa merasakan Qi miliknya,' batin Lin Xue sambil menatap fokus ke arah tubuh Chyou Chen.

Chyou Chen hanya bisa terdiam di lantai karena tubuhnya telah di lilit oleh tali yang mengunci pergerakanya, dia tidak mau menjawab pernyataan kecil dari Fang Xue. Lin Xue memandangi sosok yang terbujur kaku di hadapanya dengan tajam, dia merasa tersinggung karena pertanyaan anaknya yang secara langsung juga mewakilinya tidak di gubris. Sontak tanpa di sadari oleh semua orang, kakek tua tersebut mengeluarkan Tenaga dalamnya, auranya merembes keluar dari tubuhnya dan itu membuat semua orang di ruangan aula bisa merasakannya sehebat apa dirinya.

'Benar-benar Qi yang luar biasa.' batin semua orang dalam hati. 

"Tetua agung tenanglah," seru Fang Xue sambil menepuk lembut pundak orang tuanya tersebut. Lin Xue sadar jika dirinya melebihi batas dari sikap biasanya. Qi yang di keluarkan Lin Xue kembali di masukan lagi, perasaan lega dari setiap orang terpancar dari raut wajah mereka yang kembali tenang.

"Pendekar, jadi kau mau membantu kami?" tanya lagi Fang Xue dengan tegas.

"Kelihatanya menarik!" jawab sepeleh Chyou Chen meski dalam keadaan yang terikat.

'Apa benar dia si kaki kilat, tidak kah. Dia mengkhawatirkan nasibnya setelah merasakan aura tadi! Apa dia bermaksud menantang tetua agung,' hampir semua orang membatin sama.

Lin Xue tersenyum seram sambil membelalakan matanya yang tertutup oleh alizs putih tebal miliknya, dia berjalan perlahan ke depan menuju ke arah Chyou Chen yang masih terbaring di lantai. 

"Kakek hentikan." suara lembut mengejutkan Chyou Chen dan seluruh orang yang ada di dalam aula tersebut, sedari tadi Chyou Chen yang hanya bisa berbaring sambil menertawai perubahan sikap kakek tua itu akibat provokasinya.

Tiba-tiba air wajahnya berubah serius. 'Mati aku.' batin Chyou Chen sambil menatap lemas pandangan Lixue yang saat ini tengah menatapnya dengan dingin dan tajam. Sorot mata Lixue seakan sebuah bola sinar yang terang dan menunjukan jika ia ingin mencincang habis tubuh Chyou Chen tanpa tersisa.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status