Share

47. Demi Guru

"Zizi, asapnya tidak bisa keluar dari kamarmu," ucap Lan Feiyu masih mengibas-kibaskan tangannya ke udara.

"Aku memang berniat menyimpannya sampai besok pagi. Kalau besok Yizi sudah masak, aku lepas segelnya. Kalau lepas sekarang bisa ketahuan pengawas. Tadi saja saat aku menunggu guru di depan pintu utama, aku hampir dimakan pengawas," oceh Zizi. Lan Feiyu tercengang mendengar kalimat Zizi yang terakhir.

Sadar akan apa yang diucapkan, Zizi segera menggelengkan kepalanya. "Maksudku saat aku berjalan-jalan di sana," ralat Zizi. Gadis itu ingin pergi, tetapi tangan kanannya dicekal oleh Lan Feiyu membuat Zizi terkesiap. Gadis itu menatap tangan besar Lan Feiyu memegang tangannya.

"Apa yang kamu katakan benar?" tanya Lan Feiyu.

"A ... apa? Aku benar sedang jalan-jalan," jawab Zizi sedikit tergagap.

"Tadi saja saat aku menunghu guru di depan pintu utama, aku hampri dimakan pengawas. Apa itu benar?" tanya Lan Feiyu menirukan ucapan Zizi. Zizi tersenyum canggung, gadis itu menggelengkan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status