Home / Fantasi / Pendekar Serigala Putih / Klan Serigala Hitam

Share

Klan Serigala Hitam

Author: Bebby
last update Last Updated: 2022-07-18 00:53:28

Syakia berlari sekencang-kencangnya menggunakan ilmu meringankan tubuh yang pernah dipelajarinya dari Chandika. Alasan Tuan Muda ini mengajarkan ilmu meringankan tubuh padanya, agar Syakia bisa melarikan diri sejauh-jauhnya dari musuh yang kuat karena dia hanya bisa ilmu sihir saja.

Betapa terkejutnya Syakia saat tiba di pondokan Hutan Serigala Putih, dia melihat banyak sekali Serigala Hitam yang tadi dijumpainya di rumah Chandika berkeliaran di sekeliling pondokan. Lebih membuatnya terkejut adalah Kirana berada di tangan Penyihir Hitam yang memegang gadis cilik ini erat-erat.

“Lepaskan gadis kecil ini atau kamu akan menyesal!” ujar Syakia dengan nada geramnya.

“Hahaha ... aku tidak takut padamu Penyihir Putih! Cepat serahkan Kitab Jurus Serigala Putih padaku jika ingin anak ini selamat!” tantang Penyihir Hitam.

Oh ... Jadi tadi Penyihir Hitam ini beserta serigala hitamnya mencari kitab jurusnya Tuan Chandika. Berarti dia tidak ketemu Tuan Chandika. Syukurlah dua tengkorak tadi bukan Tuan Chandika dan Nyonya Ardiyanti, jadi aku lebih tenang.

“Aku tidak tahu apa yang kamu maksud. Aku hanya menginginkan gadis kecil ini. Cepat kembalikan padaku!” teriak Syakia yang sudah penuh emosi.

“Serahkan dahulu Kitab Jurus Serigala Putih kalau kamu menginginkan anak ini kembali dengan selamat!” kata Penyihir Hitam ini sambil mengancam keselamatan Kirana.

“Beritahu aku dahulu, siapa 2 mayat tengkorak di kediaman Tuan Chandika?” tanya Syakia.

“Aku tidak tahu! Aku sudah menemukan 2 tengkorak ini saat berada di sana. Klan Serigala Hitam menginginkan Jurus Serigala Putih, jadi cepat serahkan sekarang juga!” ujar Penyihir Hitam ini.

Syakia bertindak hati-hati karena khawatir dengan keselamatan Kirana. Dia tidak melihat keberadaan peri hutan. “Kemana lagi peri hutan ini? Jangan-jangan dia lagi bersembunyi begitu mendengar kedatangan penyihir hitam ini?”

“Aku tidak kenal Klan Serigala Hitam selama aku mengabdi dengan Tuan Chandika. Kenapa kalian semua begitu ingin Kitab Jurus Serigala Putih ini? Lagian kalian yakin Tuan Chandika akan menuliskan jurus-jurusnya dalam kitab?” kata Syakia berusaha mempengaruhi pikiran penyihir ini.

“Aku Syakia Menur, siapa namamu wahai Penyihir Hitam?” tanya Syakia dengan sedikit gertakan.

“Tidak penting namaku siapa ... aku tadi melihatmu di kediaman Pendekar Serigala Putih ini. Aku sudah lama mengamatimu dan anak gadismu di hutan ini, tapi aku kira kamu hanya penduduk biasa saja sampai aku melihatmu di kediaman Pendekar Serigala Putih hari ini!” seru Penyihir Hitam ini lebih galak lagi.

"Jadi penyihir hitam ini tidak tahu kalau gadis kecil yang disekapnya ini anak Tuan Chandika? Syukurlah! Jadi aku bisa lebih mengulur-ulur waktu dengannya," ujar Syakia dalam hatinya.

“Aku tidak tahu apa-apa tentang kitab ini. Aku hanya bekerja sebagai pelayan sihirnya saja. Terus terang aku tidak menyukai Keluarga Kalandra, makanya aku tinggal di pondok dalam hutan ini untuk menjauh dari mereka. Tidak disangka saat aku ke sana lagi keluarga Kalandra sudah menghilang," ujar Syakia mencoba berdusta untuk mempengaruhi Penyihir Hitam.

“Jadi kamu tidak tahu apa-apa tentang mereka penyihir Syakia?” tanyanya dengan penuh selidik.

“Aku tidak tahu apa-apa! Begini saja ... aku akan terus mencari tahu keberadaan kitab ini. Jika aku menemukannya akan aku serahkan padamu tapi kembalikan anak gadisku!" lanjut Syakia.

“Baiklah! Aku Saraswati dari Klan Serigala Hitam. Kami membutuhkan kitab ini untuk membangkitkan junjungan kami Pendekar Iblis!” ujar Saraswati dengan lantang.

“Pendeka Iblis? Siapa itu?” tanya Syakia pura-pura tidak tahu menahu urusan kebangkitan Pendekar Iblis.

“Pendekar sakti yang akan mempersatukan seluruh negeri ini yang sudah penuh dengan kekerasan dan kebencian!” jawab Saraswati.

“Nona Saraswati sepertinya bukan berasal dari daerah sini ya?” tanya Syakia yang berusaha memancing penyihir hitam ini memberitahukan asal usulnya.

“Kamu benar ... Klan kami juga bukan berasal dari daerah sini! Kami ditugaskan ke sini untuk proses kebangkitan Pendekar Iblis. Itu saja yang perlu kamu ketahui sekarang!” jawabnya yang membuat Syakia merasa tidak perlu banyak tanya lagi kepada penyihir hitam ini agar tidak membuatnya marah.

“Sekarang ambil kembali anak gadismu! Kami tunggu kabar darimu secepatnya ... nanti kami akan ke sini lagi! Awas kalau kamu membohongi kami!” katanya sambil melepaskan Kirana yang langsung berlari ke pelukan Syakia.

Penyihir Hitam ini kemudian menggerakkan tangannya seperti melemparkan sesuatu yang menimbulkan asap hitam. Setelah asap hitam menghilang, penyihir ini beserta serigala hitamnya juga menghilang begitu saja meninggalkan Syakia dan Kirana berdua saja di Hutan Serigala Putih.

Apa hubungannya Klan Serigala Hitam dengan Pendekar Iblis? Apakah Saraswati sebenarnya adalah iblis yang menjadi penyihir? Siapa sebenarnya Saraswati?

Bagaimana tindakan Syakia selanjutnya untuk tetap menjaga keselamatan Kirana yang disayanginya ini?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pendekar Serigala Putih   54. Akhir Pendekar Iblis

    Kirana melanjutkan perjalanannya ke Benua Kahuripan untuk mencari lokasi Pendekar Iblis yang masih lemah agar tidak bangkit lagi nantinya dengan kekuatan yang besar.Berbekal kemampuan Tapak Pendekar penyihir, sudah cukup bagi Kirana untuk menantang Pendekar Iblis yang sedang menyusun kekuatannya untuk bangkit kembali.Hanya tertinggal Saraswati dan Pendekar Iblis di benua ini setelah semua penyihir hitam berhasil ditaklukan oleh Syakia, si Penyihir Putih.Kedatangan Kirana langsung disambut dengan pukulan jarak jauh yang berhsil dihindari Pendekar Serigala Putih ini dengan mudah."Siapa yang berani memasuki wilayah ini?" tanya Saraswati yang berpakaian serba hitam."Aku datang membuat perhitungan dengan Pendekar Iblis! Suruh dia keluar sekarang juga!" seru Kirana."Cuih! Hanya cecunguk kecil berani mencari kami! Kamu cari mati!" sahut Saraswati yang menganggap remeh Kirana."Bilang padanya kalau Pendekar Serigala Putih datang untuk membuat perhitungan dengannya!" seru Kirana lagi den

  • Pendekar Serigala Putih   53. Kirana Jatuh Cinta?

    "Maaf!" Tiba-tiba Kirana menjauh dari wajah Adesyawara dengan wajah bersemu merah merona. "Kenapa minta maaf? Apa kamu melakukaan kesalahan?" tanya Adesyawara sambil tersenyum. Baru pertama kalinya Kirana melakukan ciuman dengan seorang pria. Tentu saja ada perasaan tegang, takut, malu, dan berbagai perasaan lainnya. Kirana yang biasanya tegas, kini tertunduk malu dan tubuhnya masih gemetar. "Apa aku sedemikian menakutkan, sehingga kamu sampai gemetaran begitu?" tanya Adesyawara dengan lembut. "Tidak! Kamu tidak menakutkan! Hanya saja, aku baru pertama kalinya merasakan sensasi yang tadi kurasakan sehingga membuatku takut!" ujar Kirana. "Bukan aku sombong ... tapi itu tandanya kamu sedang jatuh cinta, Kirana!" seru Raja Adesyawara. "Jatuh cinta? Padamu? Kok bisa?" tanya Kirana penuh keheranan. Giliran Raja Adesyawara yang bingung dengan gadis di hadapannya. Gadis mana saja akan langsung mengikuti dirinya apabila mengetahui kalau dia adalah Raja Bumi Nusantara, tapi tidak dem

  • Pendekar Serigala Putih   52. Bangsawan Raja

    Kirana lebih terkejut lagi saat semua orang di penginapan membungkuk ke arah Adesyawara. "Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa mereka semua menaruh hormat padamu? Apa kamu ini bangsawan dari Kota Es?" tanya Kirana penasaran. "Hahaha ... banyak sekali pertanyaanmu! Sudah kubilang kalau aku ini bukan siapa-siapa! Mungkin saja mereka menaruh hormat padamu karena seorang gadis menyelamatkan seorang pria yang tidak berdaya!" elak Adesyawara. "Jangan berbohong lagi! Siapa sebenarnya dirimu? Aku melihat banyak pengawal yang mengikuti kita sampai ke penginapan ini! Hanya Raja yang memiliki kekuasaan sebesar itu! Bangsawan juga tidak dikawal seketat ini!" jelas Kirana. Plook! Plook! Plook! "Kamu sungguh cerdas, Kirana! Aku tidak akan sembunyi-sembunyi lagi darimu! Aku ini Raja Adesyawara yang memimpin Bumi Nusantara ini!" jelas pria bangsawan ini. "Raja Bumi Nusantara? Kamu serius?" tanya Kirana. "Kamu tidak pernah mendengar tentang Raja di Bumi Nusantara?" tanya Adesyawara. "Tidak! Aku ti

  • Pendekar Serigala Putih   51. Keindahan Kota Es

    Kirana memutuskan untuk jalan-jalan ke Kota Es yang letaknya tidak jauh dari Pulau Es, sebelum dia mulai pencarian Ruh Api dan menaklukan beberapa pimpinan persilatan yang tidak memimpin dengan baik dan benar.Untuk pimpinan persilatan yang memimpin dengan baik dan benar, Kirana hanya menjalin kerja sama agar bisa membantunya menghadapi pasukan Dewa Iblis yang pastinya akan membantu Pendekar Iblis menguasai Bumi Nusantara."Aku hendak jalan-jalan ke Kota Es, kalian siapkan kapal penyeberangan untuk ke kota ini!" perintah Kirana kepada Bimantara dan Ekaputri."Pimpinan hendak dikawal atau ditemani oleh kami?" tanya Bimantara."Tidak perlu! Aku hanya ingin jalan-jalan sendiri!" sahut Kirana."Baiklah, Pimpinan! Aku akan tugaskan pendekar yang biasa menyeberangkan kapal ke Kota Es untuk mmebawa pimpinan ke sana!" ujar Bimantara."Baiklah! Aku segera menuju ke sana! Sediakan kereta luncur untuk menuju ke dermaga, tempat kapal penyeberangan ini merapat!"Kapal yang tersedia sangat mewah.K

  • Pendekar Serigala Putih   50. Pemimpin Baru Pulau Es

    Kirana sangat menikmati kekuasaannya di Pulau Es ini.Semua Pendekar Pulau Es bersumpah setia padanya."Kami, Para Pendekar Pulau Es mulai hari ini dan seterusnya bersumpah akan mematuhi perintah Pendekar Kirana sebagai pimpinan baru Pulau Es!""Terima kasih atas kesetiaan kalian! Aku tidak akan lama memimpin Pulau Es ini! Aku akan memilih wakil yang pantas untuk memimpin Pulau Es ini sementara aku menaklukan beberapa pimpinan lagi!" seru kirana."Hidup Pemimpin!!!"Teriakan keras membahana dari ratusan Pendekar Pulau Es menandai era baru kepemimpinan di pulau es ini.Beberapa murid perguruan memang sudah muak dengan kelakuan pimpinan lama mereka yang selalu melakukan perbuatan bejat dengan gadis-gadis yang masih muda."Aku akan mengadakan turnamen kecil untuk memilih wakil yang berbakat! Apa kalian bersedia mengikuti pertandingan ini?" ujar Kirana."Siap, Pimpinan!!!"Teriakan serempak sudah cukup untuk Kirana."Untuk sementara aku akan memilih dua wakil yaitu satu pria dan satu wani

  • Pendekar Serigala Putih   49. Kirana vs Baskara

    "Apa yang bisa kamu lakukan, gadis cantik? Kemampuanmu masih seujung jengkal jariku! Jangan kotori tubuhmu dengan luka akibat pertarungan! Kamu cukup menemaniku satu atau dua malam maka aku akan memberikan banyak koin emas padamu!" ujar Baskara."Dasar pria mesum! Tadinya aku menghormatimu karena kamu pamanku, dan juga kamu Pendekar Tapak Es yang sangat terkenal ... tapi sekarang rasa hormatku sudah sirna!' seru Kirana."Cuih! Kamu bisa apa! Gadis seperti dirimu hanya cocok untuk teman tidur saja, tidak ada yang lain!" hina Baskara lagi."Pulau Es tidak pantas dipimpin oleh laki-laki bejat seperti dirimu, Paman!" seru Kirana balik menghina Baskara."Kamu masih memanggilku, Paman! Apa kamu hendak menemani pamanmu ini di tempat tidur?' kata Baskara dengan nada genitnya.Kirana benar-benar merasa jijik dengan pamannya yang sudah tertolong lagi! pamannya memanfaatkan kekuasaannya untuk meniduri gadis-gadis cantik di Pulau Es."Pendekar Membelah Air!"Kirana mulai mengeluarkan jurus Super

  • Pendekar Serigala Putih   48. Kembali Ke Pulau Es

    Kirana memutuskan untuk berpetualang mencari keberadaan orang tuanya sekaligus mempelajari beberapa ilmu bela diri tambahan untuk pertarungan yang biasa-biasa saja agar dia tidak dikenali. Uwais ditipkan sementara kepada Chakra, karena membawa Serigala Putih pada saat ini akan membahayakan keselamatannya. Pengikut Pendekar Iblis bertebaran di mana-mana mencari bocah berusia 5 tahun yang bersama serigala putih raksasa. Penyihir hitam yang menyerangnya di Gunung Langit sudah dihilangkan ingatannya oleh Syakia mengenai dirinya yang sudah dewasa, agar Pendekar Iblis tidak mencarinya. "Kamu benar-benar akan pergi, Kitrana?" tanya Chakra yang merasa kesepian ditinggalkan Kirana yang sudah dianggapnya sebagai anaknya. "Aku tidak pergi lama, paman! Kan Uwais aku tinggalin di sini! Jadi aku pasti kembali lagi!" ujar Kirana. "Kamu hati-hati di luaran sana, karena sangat berbahaya mengarungi dunia persilatan yang kejam ini!" pesan Chakra. "Pasti, pamanku yang baik hati!" seru Kirana sambil

  • Pendekar Serigala Putih   47. Pendekar Kirana

    Syakia sangat terharu melihat gadis kecil 5 tahun ini telah tumbuh menjadi gadis dewasa dan menguasai ilmu Foniks, Serigala Putih, dan Super Sakti sekaligus."Bibi!" teriak Kirana yang langsung memeluk Syakia layaknya bocah berusia 5 tahun."Hei ... hei ... kamu sudah besar Kirana!" sahut Syakia yang tidak kuasa menahan pelukan Kirana yang tiba-tiba."Maaf, Bi!" serunya."Tidak apa-apa! Bibi senang bertemu denganmu!" ujar Syakia."Kamu kok bisa jadi pendekar yang hebat seperti itu, Syakia?" tanya Pendekar Super Sakti."Panjang ceritanya ... aku beruntung bertemu Master Bela Diri dan Penyihir yang sudah menghilang lama. Jadi, di sinilah aku berada!"ujar Syakia."Maksudmu Pendekar Penyihir yang terkenal itu? Bukannya dia hanya dongeng saja?" tanya Chakra Sanjaya penasaran."Ternyata Pendekar Penyihir itu ada dan bukan dongeng semata."Chakra Sanjaya terkejut mendengar penuturan Syakia ini.“Kamu benar-benar bertemu dengan Pendekar Penyihir ini? Setahuku dia hanya legenda saja di dunia p

  • Pendekar Serigala Putih   46. Pendekar Penyihir

    Syakia Menur berdiri di hadapan penyihir hitam ini dengan wajah yang menyeramkan dan penuh dendam.“Kalian semua ini hanya bisa merusak saja! Kalian tidak malu untuk melenyapkan bocah 6 tahun? Benar-benar berhati iblis!” ujar Syakia.“Penyihir putih, ini bukan urusanmu! Minggir maka kamu akan kubiarkan hidup!” ujar Ghania dengan sombongnya.Ghania tidak menyadari kalau dia sekarang berhadapan dengan Pendekar Penyihir yang sudah lama punah dari Dunia Penyihir, dan hanya menjadi legenda saja.Pendekar Penyihir Adhisti Bhuvi bahkan pernah mengalahkan Dewa Iblis dan mengurungnya selama-lamanya di Dunia Iblis, hanya dengan Jurus Tapak Penyihir."Hahaha ... lebih baik kalian menyingkir sekarang penyihir busuk! Kalian tidak malu menjadi penyihir hanya untuk melayani Pendekar Iblis yang sesat!" ujar Syakia."Diam kamu, penyihir putih sialan! Kami tidak takut denganmu!" seru Ghania."Aku peringatkan sekali lagi, segera menyingkir atau kalian akan menyesal nantinya!" ancam Syakia."Biar aku yan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status