Share

17. Nenek Ayu Abadi

Empat tahun telah berlalu.

Ardo Kenconowoto telah tumbuh menjadi seorang pendekar muda berusia 20 tahun yang gagah rupawan. Kesempurnaan kerupawanannya membuat dia selalu terlihat tampan jika dipandang dari sudut mana pun. Kecuali pada satu kondisi, yaitu di saat dia bersin.

Di tengah Sungai Ukirati, tidak begitu jauh dari rumah bambu tengah sungai milik Iblis Jelita, Ardo Kencowoto sedang berlatih serius.

Dia terlihat sangat hebat karena dia dengan bebas bergerak di permukaan air. Langkah kakinya bebas menginjak permukaan air yang mengalir tanpa tenggelam, kecuali sebetis saja. Padahal sungai itu dalam.

“Hup!” pekik Ardo yang saat itu hanya bertelanjang dada dan bercelana sedengkul. Dia melakukan lompatan salto tinggi, tapi dari depan ke belakang.

Cprak!

Ardo menjadarat dengan bagus di air, setelah mendapat dua kali putaran salto yang sangat cepat. Dia tetap tidak tenggelam, seolah-olah kakinya berpijak pada sungai yang sangat dangkal.

Setelah mendarat, Ardo tidak jeda, tetapi langsu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status