Share

Terobosan 1

Aroma obat yang kuat menyeruak memenuhi ruangan. Dua orang pemuda yang terlihat tidak berbeda jauh secara usia duduk berdampingan. Masing-masing dari mereka memegang mangkok obat.

"Minumlah selagi hangat karena begitu dingin ramuan itu akan terasa jauh lebih pahit."

Surya Yudha meminum ramuan itu secara perlahan. Rasa ramuan yang pahit segera memenuhi mulut pemuda itu. Dia ingin memuntahkannya tetapi berusaha ditahan.

Sementara Banyulingga, dia berusaha meminum obatnya secepat mungkin.

Candrika meraih dua mangkok yang sudah kosong dan membawanya pergi.

"Kita terlihat seperti anak-anak," kekeh Banyulingga.

"Sementara Candrika seperti ibu yang khawatir dengan anaknya." Surya Yudha membalas.

"Aku mendengarnya!" Terdengar suara Candrika dari luar ruangan. Dua pemuda itu kembali terkekeh.

Saat Candrika masuk, keduanya berusaha untuk menyembunyikan tawa.

"Setelah ini kalian harus istirahat, tuan-tuan."

"Candrika, bolehkah aku meminta sesuatu?" tanya Surya Yudha. Candrika melebarkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status