"Aku kehilangan mereka semua karena iblis itu ingin memburu kalian!" Tangis Fang Gua kian pecah setelah dirinya mengumpat Lin Tan dan teman-temannya.Dalam benaknya, Fang Hua tidak menyangka bila niatnya yang hanya ingin bermain di luar wilayah kerajaannya justru malah berakhir tragis. Anak kecil berusia tujuh tahun itu terus saja menangis dan susah untuk berhenti."Tenangkan dirimu... kami minta maaf atas kematian mereka semua." Li Mei berbesar hati untuk memohon kepada anak itu untuk memaafkannya. Tapi usahanya terlihat sia-sia. Li Mei tidak dihiraukan oleh si putri Hong Can.Wanita itu menoleh ke arah si Ular Emas. Tatapan cemas dan khawatir terlihat jelas dari wajahnya."Apa yang harus kita lakukan?" Wanita itu merasa panik ketika dirinya tidak mampu menghentikan tangis anak perempuan di sampingnya."Kita harus segera pergi dari sini!" Long Wang meminta teman-temannya untuk segera pergi. Ular kecil itu segera menyelinap ke tubuh wadahnya dan bersembunyi di dalam sana. "Hei, tu–tu
"Kakak! Cepat habisi mereka semua!" Huo She langsung menyingkir dari sana. Wajahnya terlihat sumringah ketika melihat kedatangan kakak tertuanya.Long Wang mengayunkan kedua pedangnya. Lin Tan bergerak mengikuti arahan dari si Ular Emas. Teknik bela diri milik Long Wang berhasil menebas dua iblis boneka kayu dengan memotong tubuh mereka hingga menjadi potongan kecil.Dari delapan iblis yang tersisa, lima iblis yang berada di dekat Lin Tan masih bertahan dan memilih untuk menjauhi pemuda itu."Kalian datang untuk menghabisiku, 'kan?" Long Wang menggerakkan telunjuk Lin Tan untuk menunjuk ke salah satu iblis itu. "Benar sekali. Kami datang untuk memburu dan membawa kepalamu ke hadapan tuan Huo Mo," ungkap salah satu iblis boneka kayu. "Huo Mo? Maksudmu si pemimpin para raja iblis kuil neraka atas?" Long Wang baru mengingat nama iblis itu. "Menyerahlah! Aku bisa membunuhmu saat ini juga!" Salah satu Iblis boneka kayu lainnya mengancam Lin Tan tanpa menghitung kekuatan lawannya. "Hah?
"Apa ini? Aku merasakan pancaran energi yang begitu besar dari dalam portal itu!" Huo She menajamkan pandangannya dan tidak melepaskan tatapannya dari portal dimensi itu."Berhati-hatilah! Kurasa pemilik para boneka iblis itu akan segera datang," ungkap Long Wang. Dalam jarak aman, Lin Tan dan dua ular bersaudara saling waspada. Mereka menunggu sosok yang hendak keluar dari dalam portal. Tampak aura energi hitam menyelimuti sekitar portal. "Apa kau merasakannya? Auranya seperti iblis yang sebelum kita lawan di wilayah selatan!" Teriak Huo She. Tampaknya ia menyukai pancaran energi besar yang meluap dari dalam portal. "Jangan bertindak bodoh! Bila yang keluar adalah sesosok raja iblis kuil neraka atas, maka pekerjaan kita akan sedikit menyulitkan!" Long Wang berharap bila yang menunggu dibalik portal itu bukanlah seorang raja iblis. Untuk berjaga-jaga, sang Ular Emas menciptakan sepasang sayap emas pada zirah yang sedang dikenakan oleh Lin Tan. Melawan iblis yang memiliki pancaran
"Kenapa begitu banyak dinding?" Sedari tadi Lin Tan terus saja memperhatikan beberapa dinding besar yang kokoh di setiap dirinya melewati beberapa tempat. "Kau akan tahu setelah sampai ke istana raja," ungkap Fang Hua. Mereka semua diantar menggunakan kereta kuda yang didatangkan langsung dari istana. Untuk mencapai ke istana raja, mereka harus melewati lima dinding kokoh yang menjulang tinggi di setiap lapisan wilayah kerajaan Hong Can. Luas wilayah kerajaan itu sangatlah luar biasa. Barisan hutan, kumpulan beberapa danau, aliran sungai serta barisan bukit dan gunung-gunung tersebar di seluruh wilayah kerajaan Hong Can. Bila diumpamakan dengan salah satu negeri yang ada di dunia nyata, kerajaan Hong Can memiliki luas wilayah yang sama dengan negeri yang dijuluki sebagai negeri ginseng. Dan bukan hanya itu, karena letaknya yang berada di dekat kerajaan Yinghua, sering kali kerajaan ini yang menjadi pelindung kerajaan di paling timur itu. Terutama ketika era perang dahulu, ketika
Sebelum Li Mei berbicara, Long Wang menarik adiknya yang terlihat kurang ajar untuk mundur ke belakang. Ia meminta agar Huo She berdiri di samping Lin Tan. Raut wajah si Ular Api masih tampak kesal. Meski begitu, Huo She bisa meredam emosinya. "Hei, apa kau sudah gila?! Kau ingin seluruh kerajaan Hong Can memburu kita?! Bisikan Long Wang begitu keras. Ia tidak segan membentak saudara bodohnya itu."Cih! Aku hanya kesal karena kelakuan panglima sok tampan itu!" balas Huo She sambil memalingkan wajahnya. Ia tampak tidak senang ketika ditegur oleh ular kecil yang melingkar dan leher Lin Tan."Tolong redam amarahmu. Aku tidak mau daftar musuhku bertambah lagi," ungkap Lin Tan. Setelah diberi kesempatan untuk berbicara, Li Mei akhirnya buka suara. Ia menerangkan bila Fang Hua diserang oleh sekelompok iblis boneka yang berada di padang rumput, tempatnya berada di dekat perbatasan wilayah selatan. Ia juga menjelaskan bila para iblis yang berada di kuil neraka sedang membuat rencana untuk
"Long Wang, apa kita tidak perlu melakukan sesuatu?" tanya Lin Tan. "Maksudku, apa kita hanya duduk manis di sini dan membiarkan para iblis itu menyerang kerajaan Hong Can?" ucapnya lagi."Kau ingin kita melakukan apa? Sebentar lagi sore akan tiba. Para panglima sudah mendapatkan perintah untuk mempersiapkan keperluan perang. Lalu apalagi yang harus kau khawatirkan?" Long Wang menoleh ke arah pemuda di depannya yang terlihat begitu cemas. Sedari tadi Lin Tan terus saja mondar-mandir. Ia sama sekali belum duduk semenjak tiba di paviliun milik Fang Hua. Padahal yang lainnya tengah santai tiduran di atas ranjang empuk. Bahkan Li Mei terlihat bersama Fang Hua sedang memasak makanan di dapur yang berada di belakang paviliun.Pemuda itu merasa khawatir akan kerajaan Hong Can. Iblis kuil neraka bagian atas seperti Mu Yao pastilah memiliki kekuatan tempur yang bisa saja menghancurkan satu kerajaan besar seperti Hong Can."Kau bisa melatihku menjadi seorang pendekar." Lin Tan menoleh ke arah
"Luar biasa! Aku bisa melihat bukit yang ada di sana dengan begitu jelas!" Lin Tan menunjuk ke arah apa yang dilihatnya.Mata Surgawi yang telah menyatu dengan Lin Tan langsung bersinergi dengan energi tubuh pemuda itu. Ia merasakan sensasi yang berbeda ketika melihat dengan kedua mata itu. "Apa kau melihat segala sesuatu seperti yang kulihat sekarang?" tanya Lin Tan."Mata Surgawi bisa dinonaktifkan sesuai dengan kehendakmu. Ingatlah, jangan menggunakan mata itu secara terus-menerus. Bila kau tidak bisa mengendalikan energi yang tersedot oleh mata itu, maka perlahan-lahan tubuhmu akan melemah," ungkap Long Wang.Ketika Lin Tan mencoba untuk memfokuskan kedua matanya, pupil yang semulanya melebar tiba-tiba memipih kecil seperti mata seekor ular yang fokus pada sesuatu hal. Terlihat beberapa benda yang lokasinya begitu jauh darinya. Dan setiap benda yang ingin ia lihat, tiba-tiba membesar. "Apa mata ini juga memiliki kemampuan seperti kaca pembesar?" tanya Lin Tan."Itu adalah salah
"Kau membawaku ke mana?!" Li Mei tampak gusar. Ketika ia melihat sekitarnya, tampak begitu banyak tanaman dan bunga yang menghiasi tempat itu. "Ini adalah taman yang berada di belakang istana," ungkap Lu Buxia."Kenapa kau membawaku ke sini?" Li Mei melepaskan cengkeraman erat tangan pria di depannya. Ia tampak tidak nyaman ketika pandangan mata Lu Buxia terus saja menatap dirinya."Kenapa? Kau terkejut?" tanya Lu Buxia."Bi–biasa saja! Lagi pula ada apa?! Kau mau menangkapku karena telah mengintip?" Li Mei mencoba untuk tetap berani. Ia berpikir kalau dirinya terus membela diri, maka Lu Buxia akan melepaskannya. "Duduklah dulu. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ungkap pria itu. Ia menggiring Li Mei untuk duduk bersamanya di salah satu bangku besi panjang yang berada tidak jauh dari mereka. Letaknya berada di bawah pohon rindang. Meski Li Mei sempat menolak ajakan pria itu, namun akhirnya ia mengikutinya. Tampak keraguan menghinggapi wajah wanita itu. Dan akhirnya, ia berangs