Home / Romansa / Pengantin Dadakan Sang Mafia / Bab 20. Dokter Henry yang Malang

Share

Bab 20. Dokter Henry yang Malang

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2025-07-09 16:03:09

Felix menyaksikan sendiri jika sebuah pembicaraan biasa memiliki efek yang luar biasa. Dia tidak bisa berkedip saat melihat perubahan drastis yang terjadi pada dokter Henry.

Dokter Henry memegang dadanya dengan ekspresi kesakitan seperti sebuah peluru baru saja bersarang di sana. Wajahnya memucat dengan cepat, keringat dingin mulai membasahi keningnya.

“Dokter Henry?” Felix yang paling cepat menyadari sikap tidak biasa dokter keluarga itu. Dia menangkap tubuh Henry yang limbung sebelum donter malang itu jatuh ke lantai.

Suasana kembali gaduh. Garret yang sedang duduk di samping Adam langsung berdiri, sementara beberapa pelayan yang mendengar keributan bergegas masuk ke kamar.

“Erick, siapkan mobil. Kita akan mengirimnya ke rumah sakit.” Felix memerintahkan sambil membawa tubuh sang dokter ke luar ruangan dengan langkah setengah berlari.

Anna memperhatikan keributan yang diciptakannya dengan bingung. Matanya menatap kosong ke arah pintu yang baru saja dilalui Felix dan dokter Henry.

A
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 20. Dokter Henry yang Malang

    Felix menyaksikan sendiri jika sebuah pembicaraan biasa memiliki efek yang luar biasa. Dia tidak bisa berkedip saat melihat perubahan drastis yang terjadi pada dokter Henry.Dokter Henry memegang dadanya dengan ekspresi kesakitan seperti sebuah peluru baru saja bersarang di sana. Wajahnya memucat dengan cepat, keringat dingin mulai membasahi keningnya.“Dokter Henry?” Felix yang paling cepat menyadari sikap tidak biasa dokter keluarga itu. Dia menangkap tubuh Henry yang limbung sebelum donter malang itu jatuh ke lantai.Suasana kembali gaduh. Garret yang sedang duduk di samping Adam langsung berdiri, sementara beberapa pelayan yang mendengar keributan bergegas masuk ke kamar.“Erick, siapkan mobil. Kita akan mengirimnya ke rumah sakit.” Felix memerintahkan sambil membawa tubuh sang dokter ke luar ruangan dengan langkah setengah berlari. Anna memperhatikan keributan yang diciptakannya dengan bingung. Matanya menatap kosong ke arah pintu yang baru saja dilalui Felix dan dokter Henry.A

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 19. Hanya Pembicaraan Biasa

    Tatapan memohon dari kakek Felix dan gelengan kepalanya yang hampir tidak terlihat menghentikan Anna sejenak. Gadis itu merasakan desakan di dadanya untuk berkata jujur, namun mata tua Adam Harrington seolah memancarkan permohonan yang tidak bisa dia abaikan.Anna berkedip beberapa kali sebelum menjawab. Dia sempat terlihat bingung selama lima detik, otaknya bekerja cepat mencari jawaban yang tepat.Kenapa Adam Harrington ingin dia tutup mulut? Kenapa dia ingin Anna menyembunyikan pembicaraan remeh mereka? Apakah dia mengkhawatirkan sesuatu? Atau ada hal lain yang tidak Anna ketahui?Anna ingat apa yang dikatakannya sebelum peristiwa tersedak itu terjadi. Itu tentu ada hubungannya dengan tebakannya soal Adam yang jatuh cinta dan seorang wanita yang telah membuat orang tua ini tidak nyenyak tidur. Pembicaraan yang tampak remeh itu rupanya menyentuh sesuatu yang sensitif.Sebuah bola lampu pemahaman langsung menyala di kepala Anna. Aha, dia mengerti masalahnya sekarang."Itu hanya pembi

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 18. Sebuah Isyarat

    Felix terdiam beberapa saat, berusaha mencerna pendapat Erick. Matanya menatap kosong ke arah tumpukan dokumen di mejanya, sementara pikirannya memutar ulang kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Kemudian dengan murung dia berkata, "Kau benar."Dua orang dengan perbedaan usia yang sangat jauh. Yang tua pemarah, sedangkan yang lebih muda terlihat tidak punya malu. Keduanya memiliki kemampuan lisan yang tajam. Tapi tetap saja Anna memiliki tingkat kepintaran yang lebih tinggi. Sebenarnya tidak ada permusuhan yang jelas antara keduanya. Jadi, mereka bukanlah lawan bagi yang lainnya. Tapi keduanya memiliki kemampuan yang sama. Sama-sama bisa membuat Felix sakit kepala.Menyadari kemungkinan dua orang ini bersekutu melawannya, Felix menghela napas dengan berat. Bayangan Anna dan kakeknya yang berkomplot membuatnya merinding. Meski bukan jenis perlawanan yang membahayakan, tapi tetap saja akan menimbulkan kekacauan di sekitarnya."Kita lihat saja nanti," ujar Felix akhirnya. Dia melan

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 17. Doa yang Tidak Terkabul

    "Kakek?!" Anna bergegas menghampiri Adam yang terbatuk keras. Tangannya bergerak cepat menepuk-nepuk punggung pria itu. "Kenapa tersedak lagi? Apa yang salah?"Wajah Anna tampak panik. Matanya melebar dengan kekhawatiran yang jelas terlihat. Sementara Adam terus batuk tanpa henti, suaranya yang kasar memenuhi ruangan. Dia hampir kewalahan mengambil napas. Setiap kali dia mencoba menarik udara, batuk lain langsung menyusul. Tangannya menekan dadanya yang terasa sakit karena batuk yang tak kunjung reda."Aku ambilkan air." Anna melompat ke arah meja tempat air minum diletakkan. Langkahnya tergesa-gesa hingga hampir tersandung ujung karpet. Dia kembali dengan segelas air jernih di tangannya, sedikit air tumpah karena tangannya yang gemetar.Ketika batuk Adam sedikit berkurang, dia meneguk air yang diberikan. Tenggorokannya terasa kering. Tapi lalu dia terbatuk lagi beberapa saat kemudian, lebih keras dari sebelumnya. Wajahnya sudah sangat merah dan bagian dadanya terasa nyeri seperti dit

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 16. Cucu yang Sangat Berbakti

    Terdengar suara deheman dari Anna yang berusaha menarik perhatian Adam. “Kakek,” tegurnya hati-hati. “Felix bermaksud baik. Dia terlihat seperti cucu yang sangat berbakti. Kau tidak boleh marah padanya. Lihatlah bagaimana sibuknya dia. Semua beban keluarga ini dilimpahkan di pundaknya saat ayahnya tidak ada. Kau hanya perlu duduk memperhatikan dan menikmati hari tuamu.”Adam terdiam. Gadis ini berbicara seolah-olah dia tahu segalanya tentang keluarga mereka.Mendengar ucapan lembut penuh pembelaan pada cucunya, Adam melirik gadis itu.Baru satu hari menjadi cucu menantu di rumah ini, apa yang gadis ini tahu tentang puteranya, ayah Felix? Dia juga menyebutkan dengan penuh hormat soal Felix yang memikul beban keluarga ini di pundaknya. Seperti dia bisa melihat masa lalu sekaligus masa depan secara bersamaan.“Kau tahu banyak tentang keluarga ini untuk seseorang yang baru saja menikah kemarin,” Adam berkata pelan.Anna tersenyum. “Aku menebaknya.”Lagi-lagi menebak?Ada sedikit kecurigaa

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 15. Dia Pasti Kesepian

    “Felix, aku tidak perlu seseorang mengawasiku saat tidur.” Adam mencoba menolak ‘kebaikan’ cucunya. Dia curiga, Felix mengetahui masalahnya dan sengaja mendorong dia, seorang pria tua yang lemah, ke dalam lubang api.Dia melirik pada cucu menantunya yang memiliki wajah berseri-seri. Semangat di mata polos itu membuat nyali Adam menciut.Apa yang sedang dipikirkan gadis ini? Apa dia berencana membunuhnya dengan beberapa patah kata lagi tanpa sedikit pun rasa bersalah?“Maksudku, kau bisa mengakrabkan diri dengan Anna. Aku terlalu sibuk untuk menemaninya.” Felix membuat alasan yang terdengar masuk akal di telinga siapa pun, tapi tidak bagi Adam. “Dia pasti kesepian di rumah besar ini.” Felix menambahkan dengan wajah serius.Adam mengernyitkan alis. Kesepian? Adam bahkan tidak yakin Anna bisa kesepian. Gadis ini bisa berbicara pada apa saja. Dia mungkin mengobrol dengan tembok atau pohon dan tidak akan peduli apakah mereka merespon atau tidak.“Aku tidak butuh teman mengobrol,” Adam berk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status