Home / Romansa / Pengantin Dadakan Sang Mafia / Bab 19. Hanya Pembicaraan Biasa

Share

Bab 19. Hanya Pembicaraan Biasa

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2025-07-09 13:34:25

Tatapan memohon dari kakek Felix dan gelengan kepalanya yang hampir tidak terlihat menghentikan Anna sejenak. Gadis itu merasakan desakan di dadanya untuk berkata jujur, namun mata tua Adam Harrington seolah memancarkan permohonan yang tidak bisa dia abaikan.

Anna berkedip beberapa kali sebelum menjawab. Dia sempat terlihat bingung selama lima detik, otaknya bekerja cepat mencari jawaban yang tepat.

Kenapa Adam Harrington ingin dia tutup mulut? Kenapa dia ingin Anna menyembunyikan pembicaraan remeh mereka? Apakah dia mengkhawatirkan sesuatu? Atau ada hal lain yang tidak Anna ketahui?

Anna ingat apa yang dikatakannya sebelum peristiwa tersedak itu terjadi. Itu tentu ada hubungannya dengan tebakannya soal Adam yang jatuh cinta dan seorang wanita yang telah membuat orang tua ini tidak nyenyak tidur. Pembicaraan yang tampak remeh itu rupanya menyentuh sesuatu yang sensitif.

Sebuah bola lampu pemahaman langsung menyala di kepala Anna. Aha, dia mengerti masalahnya sekarang.

"Itu hanya pembi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 40. Omong Kosong Tentang Cinta

    Anna memiringkan wajah seakan sedang mengingat sesuatu. Alisnya berkerut, matanya memandang ke atas seolah berusaha menggali memori yang tersimpan jauh. Tapi memang tidak ada yang diingatnya. Tepatnya, tidak ada sesuatu yang pernah didengarnya dari siapa pun di rumah ini tentang keluarga Felix.“Tidak pernah dengar,” ujar Anna jujur sambil mengangkat bahu. Nadanya santai, seolah hal itu sama sekali bukan masalah besar.“Felix tidak pernah bercerita?” Viona merasa tidak puas. Suaranya naik satu oktaf. Itu hanya menunjukkan dua hal, keluarga Dawson tidak penting hingga Felix merasa tidak perlu mengungkitnya pada sang istri, atau istrinya yang tidak penting hingga dia merasa tidak perlu mengenalkan gadis ini pada keluarganya.Ini pasti bukan pernikahan yang direncanakan. Entah dari pinggir jalan yang mana sang sepupu mengambilnya.Viona melirik sekilas pada ibunya, mencoba menangkap reaksi Aurel. Wanita yang lebih tua itu duduk tegak, wajahnya datar namun mata tajamnya tidak lepas dari A

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 39. Dari Kelas Sosial Rendah

    Adam berdehem sebelum menjawab pertanyaan Viona. “Dia sedang beristirahat di kamarnya.” Suaranya terdengar datar, tanpa emosi yang berlebihan. Lalu buru-buru menambahkan, “Aku akan pergi ke kamarku sekarang.”Dia meninggalkan satu keluarga di belakangnya tanpa menoleh lagi. Langkahnya terlihat tenang, namun ada sesuatu yang terasa dipaksakan dalam cara dia berjalan. Kenyataannya, Adam ingin sekali berlari dari tempat itu.Setiap langkah yang membawanya menjauh dari ruang tamu terasa seperti pembebasan. Adam menghela napas panjang ketika akhirnya sampai di kamarnya.Tinggal di rumah ini sudah tidak semenyenangkan dulu lagi, Adam mengeluh dalam hati. Dia teringat isterinya sebentar. Wajah lembut yang selalu menyambutnya dengan senyum hangat setelah hari yang melelahkan. Kemudian bayangan wanita lembut itu segera tergantikan Helena. Wajah yang berbeda, tetapi kehangatan yang sama.Adam berhenti di depan pintu kamarnya, tangannya memegang gagang pintu tanpa membukanya. Bagaimana pun hidu

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 38. Kunjungan Keluarga Dawson

    Adam masih dipenuhi dengan rencana dan kewaspadaan saat Garret datang dengan terburu-buru. Langkah kaki kepala pelayan itu terdengar lebih cepat dari biasanya, membuat Adam langsung menoleh padanya.“Tuan, keluarga Dawson sedang dalam perjalanan ke sini. Baru saja nyonya Dawson menelepon.” Garret tidak biasanya merasa ngeri. Dia sedang teringat pada Nyonya Harrington di lantai atas. Wajahnya pucat, seolah baru saja melihat hantu.Keluarga Dawson adalah cabang dari keluarga Harrington. Nyonya Dawson atau Aurel Dawson adalah adik perempuan dari ayah Felix. Dia tinggal di sebuah mansion di bagian lain kota Lumora dan baru kembali dari bepergian ke luar negeri. Wanita berusia empat puluh lima tahun itu dikenal karena sikapnya yang tegas dan pandangannya yang kuno tentang kelas sosial.Mereka adalah keluarga yang cukup ramah pada orang yang memiliki status sosial satu dua level di bawah mereka. Tapi keluarga ini tidak memberikan toleransi pada seorang dengan status sosial yang jauh lebih r

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 37. Tentang Sumpah Setia Adam

    Kantor Bantuan Hukum Middleton terlihat sepi pada siang hari yang cerah itu. Tidak banyak pengunjung yang datang. Tempat parkir hanya diisi beberapa buah kendaraan yang berjejer rapi di bawah pohon maple. Saat mobil berhenti di sana, Anna nyaris terbang ke luar seolah-olah dia terlambat untuk ujian penting. Silvia terpaksa menyamai langkah cepat Anna dan berjalan mengikutinya ke arah pintu masuk gedung berlantai dua yang dicat putih bersih.Di dalam lebih sepi dari yang mereka bayangkan. Hanya ada seorang wanita berusia empat puluhan duduk di balik meja resepsionis dengan kacamata baca bertengger di hidungnya. Dia sedang mengetik sesuatu di laptopnya."Selamat siang. Saya ingin mengajukan permohonan bantuan hukum." Anna bicara dengan hati-hati. Matanya melirik ke sekitar ruangan yang asing dengan dinding berwarna krem dan beberapa poster tentang hak-hak hukum yang terpasang.Wanita resepsionis itu mengangkat kepalanya dan tersenyum ramah. "Silakan isi formulir pendaftaran ini," ujarny

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 36. Mungkin Dia Tidak Peduli

    Silvia pikir, dia bisa memberitahu tuan Harrington tentang keuangan Anna. Anggap saja dia menolong dirinya sendiri. Jika nyonya terus berhemat, dia tidak sanggup menanggung malu untuk keluarga Harrington. Lagi pula akan aneh jika dia yang terus mentraktir nyonya majikannya ini. Dia bisa bangkrut.“Nyonya—““Apa kau juga ingin dipukuli? Kau terus-terusan memanggil nyonya. Seseorang akan mendengarnya dan identitasku akan terbongkar.” Anna memarahi Silvia dengan suara berbisik namun tegas. Matanya melirik ke sekeliling kafeteria yang ramai. Dia memiliki alasannya sendiri. Entah kenapa Anna masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dia sudah menikah.“Maaf—“ Hampir saja Silvia memanggil nyonya lagi pada Anna. Dia menggigit bibirnya, merasa frustrasi dengan situasi yang rumit ini.Silvia berada dalam dilema. Akan lebih baik jika fakta ini terbongkar. Bagaimana dia sanggup menerima identitas yang bukan miliknya? Kini orang-orang di universitas mengenalnya sebagai nyonya Harrington muda. Tap

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 35. Aku Sedang Berhemat

    Cerita itu menyebar dengan cepat dari satu ruang kelas ke ruang kelas lain hingga seluruh penghuni universitas mengetahuinya. Sepanjang waktu hari itu, semua orang membicarakan tentang Dorothy yang datang dengan seorang pengacara dan kembali dipukuli Anna. Lagi-lagi Anna menjadi pusat perhatian di kampus.Waktu dia memasuki kantin untuk makan siang, orang-orang mulai berbisik. Suara-suara pelan bercampur dengan bunyi sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring. Beberapa gadis kaya yang memiliki perilaku menyerupai Dorothy menghindari berselisih jalan dengan Anna. Mereka dengan sengaja mengambil rute yang berbeda atau berpura-pura sibuk dengan ponsel mereka. Meski tidak yakin Anna bakal lolos dari cengkeraman keluarga Langford, tidak ada yang mau dipukuli sampai babak belur. Mereka menghargai kecantikan sendiri. Meski semua bisa diobati, atau bahkan diperbarui dengan operasi, tentu saja itu tidak akan sama lagi.“Nyonya ingin makan sesuatu? Aku akan memesan.” Silvia merendahkan s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status