Home / Romansa / Pengantin Dadakan Sang Mafia / Bab 93. Selidiki Helena

Share

Bab 93. Selidiki Helena

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2025-08-26 22:18:44

Tiba di kediaman Harrington, Garret yang menyambut kedatangan Adam dan Anna di pintu depan mendapat kejutan berupa beberapa kantong tas berisi kotak-kotak makanan yang masih hangat.

“Hadiah buat kalian,” Anna memberitahu Garret dan beberapa pelayan yang ikut membantu membawa barang-barang mereka.

Garret menunduk menatap kotak-kotak makan di dalam tas berlabel sebuah restoran Asia terkenal dan menjadi bingung mesti dia apakan makanan sebanyak ini. Waktu makan malam telah lewat hampir dua jam dan semua orang di rumah ini sudah merasa kenyang setelah santap malam yang cukup berat.

“Aku telah bersusah payah membawanya untuk kalian. Jangan sia-siakan,” Anna menambahkan dengan nada yang terdengar sedikit mengancam sambil berlalu dari ruang tamu menuju tangga.

Orang-orang yang tertinggal di sana hanya bisa saling pandang dengan ekspresi kebingungan. Garret mengangkat bahu tidak tahu harus berbuat apa. Perut mereka semua akan meledak jika harus menghabiskan semua makanan ini dalam kondisi mas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 93. Selidiki Helena

    Tiba di kediaman Harrington, Garret yang menyambut kedatangan Adam dan Anna di pintu depan mendapat kejutan berupa beberapa kantong tas berisi kotak-kotak makanan yang masih hangat.“Hadiah buat kalian,” Anna memberitahu Garret dan beberapa pelayan yang ikut membantu membawa barang-barang mereka.Garret menunduk menatap kotak-kotak makan di dalam tas berlabel sebuah restoran Asia terkenal dan menjadi bingung mesti dia apakan makanan sebanyak ini. Waktu makan malam telah lewat hampir dua jam dan semua orang di rumah ini sudah merasa kenyang setelah santap malam yang cukup berat.“Aku telah bersusah payah membawanya untuk kalian. Jangan sia-siakan,” Anna menambahkan dengan nada yang terdengar sedikit mengancam sambil berlalu dari ruang tamu menuju tangga.Orang-orang yang tertinggal di sana hanya bisa saling pandang dengan ekspresi kebingungan. Garret mengangkat bahu tidak tahu harus berbuat apa. Perut mereka semua akan meledak jika harus menghabiskan semua makanan ini dalam kondisi mas

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 92. Jauhi Helena

    Helena menarik napas lebih panjang dari sebelumnya lalu mengembuskannya perlahan. Tangannya yang terletak di atas meja sedikit gemetar, namun dia berusaha menyembunyikannya dengan menggenggam serbet. Meski wajahnya masih terlihat pucat, dia masih mencoba tersenyum.“Jangan menebak berlebihan. Suamiku sebelumnya memang meninggal karena kecelakaan.” Helena beralih pada Adam, matanya mencari dukungan. “Maaf, sebelumnya aku tidak pernah menceritakannya padamu. Itu adalah saat terburuk dalam hidupku. Aku tidak ingin mengingatnya.” Suaranya bergetar sedikit di akhir kalimat. “Tapi tidak ada yang lainnya. Kurasa Anna terlalu banyak berpikir.”Anna mengutuk dalam hati. Dia memperhatikan bagaimana bahu Helena menegang dan cara wanita itu menghindari kontak mata langsung dengannya.Wanita ini sangat pandai berdalih. Dari ekspresinya tadi, Anna memiliki firasat bahwa tebakannya benar. Setidaknya cukup dekat dengan kebenaran. Ekspresi singkat yang melintas di wajah tidak pernah bohong, dan Helena

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 91. Nyonya Harrington Adalah  Malaikat Kematian

    Helena merasa makanan yang dikunyahnya tiba-tiba menjadi hambar. Tangannya berhenti di udara, sumpit yang dipegang hampir terjatuh. Mulai lagi. Kekhawatiran Adam terbukti. Dia sudah menduga Anna tidak akan diam saja. “Kenapa?” Anna melihat dua orang itu bergantian dari wajah ke wajah dengan ekspresi polos yang menjengkelkan. Lanjutnya, “Apa kalian tidak berencana menikah? Bukankah nantinya aku harus memanggil Helena sebagai nenek.” Itu benar. Aku tidak keberatan. Tapi bukan itu masalahnya. Adam mengambil segelas air dan meminumnya hingga habis demi menenangkan diri. Tenggorokannya terasa kering sekali. Helena di seberang sana juga tampak kesulitan menelan. Dia meminum air dari gelasnya sedikit sambil berusaha mencerna situasi. Dia merasa sangat tua dengan panggilan nenek. Hanya itu. Selebihnya tidak ada yang salah. Tapi kenapa rasanya seperti ada yang mengganjal? “Untuk saat ini kau bisa memanggilku Helena saja. Untuk ke depan, kita lihat saja nanti.” Helena menjawab dengan ten

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 90. Berkencan dengan Seorang Pria Tua

    Pintu kaca berat dengan ukiran naga emas terbuka perlahan, menyambut Anna dan Adam dengan hembusan udara sejuk yang tercampur aroma khas rempah Asia. Seorang pelayan berbalut cheongsam sutra biru tua membungkuk sopan, suaranya lembut menyapa para tamu yang datang.“Selamat datang di Jade Palace.”Langkah kaki mereka diredam karpet Persia tebal saat melewati deretan meja yang diterangi cahaya lentera merah. Interior restoran dipenuhi dengan ukiran kayu gelap dan vas porselin biru putih yang elegan. Suara gemericik air dari air mancur kecil di sudut ruangan berpadu dengan alunan musik tradisional yang lembut.Anna datang dengan dress putih selutut yang sederhana dan rambut yang dikuncir, membuatnya tampak sangat muda dan cantik. Gadis itu mulai masuk restoran sudah menggelantung di lengan Adam, menciptakan bisik-bisik sepanjang jalan yang dilewatinya.“Lihat gadis muda itu. Tidak tahu malu, berkencan dengan seorang pria tua.”“Yah, mengandalkan kecantikan untuk mendapatkan uang.”“Sayan

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 89. Tidak Bisakah Kau Diam?

    Perjalanan menuju tempat pertemuan berlangsung dalam suasana yang tegang. Adam duduk di kursi belakang dengan wajah cemberut, menatap keluar jendela tanpa minat. Lengannya terlipat erat di dada, bahunya tegang menunjukkan betapa kesalnya dia. Setiap beberapa menit dia menghela napas panjang, seperti sedang menyiapkan mental untuk menghadapi bencana yang akan datang. Anna duduk di sebelahnya dengan semangat yang sangat berlawanan. Gadis itu tidak bisa diam, matanya berkeliling mengamati pemandangan di luar sambil sesekali mencoba mengajak Adam berbicara. Tangannya sesekali bergerak-gerak menunjuk sesuatu di luar mobil, seolah-olah mereka sedang dalam perjalanan wisata yang menyenangkan. “Kakek, kita akan ketemu Helena di mana?” Anna bertanya dengan nada penasaran sambil menoleh pada Adam dengan mata berbinar. Adam hanya menggumam tidak jelas tanpa menoleh. Rahangnya mengeras, tanda bahwa kesabarannya sudah hampir habis. “Ini akan menjadi kejutan yang menyenangkan baginya.” Anna mela

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 88. Mengadu

    Anna tiba-tiba teringat malam ketika mereka pergi ke taman hiburan. Dia merasa sangat bodoh karena berpikir bisa mengelabui Felix. Tapi dia tidak ingin memikirkannya saat ini.“Jadi, bagaimana Helena ini? Apa kau sudah menyelidikinya? Aku merasa dia mencoba memanfaatkan kakek.” Anna mendekatkan dirinya pada Felix dan merendahkan suaranya, seperti takut didengar orang.“Bukankah semua wanita sama saja? Mereka yang mendekati keluarga Harrington hanya ingin mengambil manfaat.” Felix melanjutkan langkahnya yang pergi ke kamar tidur.Anna buru-buru mengikuti di belakang pria itu.“Wu wu wu, sebentar. Jangan katakan semua wanita. Aku tidak termasuk di antaranya. Sebaliknya, kaulah yang mengambil keuntungan.” Anna segera protes. “Aku terpaksa menikah denganmu hanya demi menenangkan kakek. Jangan bilang tidak. Aku tidak bodoh.”“Kalau begitu, kau tidak pandai menghitung.” Felix mempercepat langkahnya. “Kau mendapat status sebagai nyonya Harrington dan semua fasilitas. Sementara aku, aku tida

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status