Beranda / Romansa / Pengantin Dari Sebuah Tragedi / Lupa Pernah Ingin Pergi

Share

Lupa Pernah Ingin Pergi

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-13 17:27:56

Zanitha nyaris kewalahan mengikuti langkah suaminya yang seperti CEO sedang meninjau proyek ke lapangan, namun kali ini… yang pria itu tinjau adalah perlengkapan untuk kenyamanan sang istri dan bayi mereka.

Keduanya ditemani staf sempat berhenti di bagian tas rumah sakit—sebuah tas elegan yang berisi segala kebutuhan ibu saat masuk rumah sakit untuk melahirkan.

“Kapan perkiraan kamu akan melahirkan?” tanya Ananta, masih melihat daftar isinya.

“Beberapa bulan lagi,” jawab Zanitha.

Ananta menatapnya. “Kita siapkan dari sekarang.”

Pria itu memeriksa isinya:

• Dua gaun tidur kancing depan untuk menyusui

• Bra menyusui

• Pembalut khusus nifas

• Handuk kecil

• Sandal anti slip

• Perlengkapan mandi

• Minyak aromaterapi

• Botol air minum khusus ibu hamil

• Baju bayi pertama

• Selimut bayi

• Topi dan sarung tangan bayi

Semua lengkap.

“Ambil yang ini,” katanya pada staf.

“Baik, Tuan.”

Terakhir, Ananta berhenti di bagian kursi goyang menyusui. Ia duduk, mencoba kenyamanannya.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ferinda Yanti
gak ada salahnya kamu bertahan nita,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pengantin Dari Sebuah Tragedi   Tersedia Untuk Ananta

    Ananta menderapkan langkah menyusuri mansion Sebastian yang luas dan dingin karena hanya di huni pria itu sendiri sementara para pekerja tinggal di bagian belakang mansion.Heinz membungkuk lalu membukakan pintu ruang kerja Sebastian untuk Ananta.Tadi Klaus mengatakan kalau sang kakek mengundangnya ke sini karena ada yang ingin beliau bicarakan namun sesungguhnya Ananta sudah tahu apa yang ingin Sebastian diskusikan.“Kakek … bagaimana kondisi kakek hari ini?” Ananta menyapa.“Duduk lah … kepala kakek pusing mendengar kamu membawa Rafael kembali ke Helvion Group.” Sebastian tampak kecewa.“Aku memang tidak pernah meminta Rafael pergi dari Helvion Group, aku hanya menskorsnya, memindahkan Rafael dari posisi puncak Helvion Group divisi Fintech ….”Sebastian menatap Ananta kesal.“Sekarang kamu adalah Chairman, Ananta … kamu harus bijak dalam mengambil keputusan.” Sebastian mengingatkan.“Kek … aku sudah mencari pengganti Rafael tapi tidak ada yang mampu seperti Rafael … Rafael

  • Pengantin Dari Sebuah Tragedi   Cinta Pertama Dan Terakhir Ananta

    Pagi itu, di dapur luas mansion Ananta, koki dan pelayan sibuk menyiapkan sarapan pagi.Zanitha duduk di kursi tinggi dekat kitchen island, mengenakan daster longgar berwarna peach. Perutnya yang mulai membuncit membuatnya bergerak lebih pelan, tapi matanya berbinar-binar cerah.Di depannya, meja penuh dengan makanan absurd hasil dari ngidam yang tiba-tiba datang semalam; Nasi goreng petai campur keju parut, sosis dibalut selai kacang dan madu, satu gelas susu cokelat panas plus es batu.Ananta baru saja turun dari kamar dengan pakaian kerja yang rapih membalut tubuhnya begitu sempurna sangat kontras dengan Zanitha yang belum mandi.“Sayang ….” Ananta bergumam sembari menatap istrinya dan makanan yang tersaji di atas meja dengan sorot mata tak percaya.“Sayang,” kata Ananta lagi pelan, “kamu yakin kamu mau makan petai … sama keju?”Zanitha mengangguk mantap, matanya berbinar.“Penasaran aja. Kayaknya cocok.”Ananta menggeleng pelan, lalu duduk di samping Zanitha.“Kalau anak

  • Pengantin Dari Sebuah Tragedi   Awal Baru

    Di mansion milik Ananta Von Rotchschild, suasana sore itu terasa lebih panas dari biasanya—bukan karena cuaca, melainkan karena suasana hati Zanitha yang tengah membara.Di ruang keluarga, Zanitha berjalan mondar-mandir di depan Ananta yang duduk santai di sofa, membaca dokumen di tablet-nya.Ananta mengangkat satu alis, memperhatikan istrinya yang sejak tadi menggerutu tanpa henti.“Ini enggak benar, Ta!” seru Zanitha akhirnya, menghentikan langkah. “Rafael bawa Jonas dan Jenny ketemu Nayla? SERIUS?”Ananta meletakkan tabletnya perlahan di meja, menatap Zanitha tenang.“Aku tahu,” jawabnya santai.Zanitha mengerutkan kening, matanya berkilat marah.“Dan kamu enggak melakukan apa-apa? Kamu diem aja? Kamu enggak kasian sama mereka? Kedua orang tua mereka baru aja bercerai, Ananta! Baru aja ngalamin perpisahan besar… lalu sekarang Rafael dengan santai mengenalkan mereka sama ‘wanita baru’ yang merupakan penyebab perpisahan tersebut? Enggak punya pera

  • Pengantin Dari Sebuah Tragedi   Membangun Keluarga Baru Bersama

    Rafael menjemput Jonas dan Jenny di mansion Winna.Dia hanya berdiri di teras memandangi Winna memeluk dan mencium dua anak mereka sebagai salam perpisahan.Seolah mengerti dengan kondisi yang ada, Jonas dan Jenny kemudian berlari mendatangi Rafael.Rafael menatap Winna dari jauh, selama beberapa saat pandangan mereka saling memaku namun Winna bisa merasakan tatapan Rafael tidak lagi seperti dulu.Dingin, tidak ada cinta dan kehangatan. Pria itu sedang tergila-gila dengan wanita lain.Winna tersenyum miris saat memutar badan masuk ke dalam mansion.“Nayla … suatu hari, kamu akan merasakan apa yang aku rasakan.” Dia bergumam namun terdengar seperti sebuah kutukan.***Sesampainya di mansion, para Nanny bergerak memandikan Jonas dan Jenny.Setelah mandi dan makan malam bersama, Jonas dan Jenny duduk di sofa besar, mengenakan piyama kembar bergambar bebek kuning.Jonas memegang boneka singanya erat-erat, sementara Jenny bermain dengan kancing piyamanya, sesekali menguap lebar.

  • Pengantin Dari Sebuah Tragedi   Sebuah Janji

    Suatu pagi di mansion Ananta dan Zanitha, suasana dipenuhi oleh kesibukan.Ares berlarian di lorong, tawa kecilnya bergema, sementara Jenny sudah duduk manis di kursi makan, mengenakan dress kuning pucat.Tadi pagi Nanny membawa Jonas dan Jenny ke sini atas perintah istri Chairman.Tidak ada yang berani melawan perintah Zanitha sekarang bahkan Seraina yang tadinya mau mengurus Jonas dan Jenny ditolak mentah-mentah oleh Zanitha.Pasalnya Seraina belum menikah dan belum memiliki anak, bagaimana mungkin dia mengurus Jonas dan Jenny sementara Seraina sendiri adalah CEO anak perusahaan fintech Helvion Group.Jonas berdiri di depan cermin besar, mengenakan setelan kecil warna abu-abu gelap, dasi kupu-kupu mungil tergantung miring di lehernya.Wajah bocah enam tahun itu penuh ketegangan.Di belakangnya, Zanitha berjongkok, membenarkan dasi itu perlahan.“Kamu tampan sekali, Sayang,” bisik Zanitha, tersenyum lembut.Jonas menghela napas panjang, wajahnya tampak murung“Aunty…,” guma

  • Pengantin Dari Sebuah Tragedi   Masih Pantas Kah?

    Suasana di sebuah cafe kecil di pusat kota Zurich terasa hangat oleh aroma kopi dan roti panggang.Tapi di salah satu sudut, ketegangan justru memenuhi udara.Ananta duduk di kursi menghadap Rafael, matanya dingin menusuk.“Kamu sibuk mengejar Nayla,” Ananta membuka percakapan dengan nada datar, “Tapi kapan terakhir kali kamu menjenguk Jonas dan Jenny?”Rafael mengatupkan rahangnya, mengaduk kopi di depannya tanpa melihat Ananta.“Aku… aku butuh waktu, Ananta,” gumam Rafael, suaranya berat.Ananta bersandar di kursinya, matanya masih menusuk Rafael seperti belati.“Mereka anakmu, Rafael. Mereka tidak ngerti apa itu ‘butuh waktu’. Yang mereka tahu, daddy mereka tidak ada dan kamu juga yang menginginkan hak asuh jatuh ke tanganmu tapi kamu malah meninggalkan mereka.”Rafael mengepalkan tangan di atas meja.“Aku tahu,” bisiknya, suaranya penuh frustrasi.Lalu, Rafael mengangkat pandangannya, menatap Ananta lurus-lurus.“Aku berusah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status