Share

Bab 33 - Gengsi

"Oh, jadi ceritanya kau cemburu?" tanya Regel dengan senyuman mengejek.

Kevan langsung menoleh ke arah Regel yang masih tersenyum mengejek ke arahnya. Ingin sekali lelaki itu memberikan pelajaran pada sahabatnya, tetapi Kevan tidak bisa melakukannya.

Untuk saat ini, Kevan tidak bisa mengartikan apa yang ia rasa. Kevan hanya tahu, jika ia tidak suka ada seorang pria yang lebih memperhatikan Arancia.

Regel menepuk bahu sang sahabat, "Rasakan bagaimana perasaanmu padanya. Jangan sampai kau menyesal, dia gadis baik dan penurut. Dan aku rasa ... dia pantas menjadi rebutan."

Kevan terdiam sembari menundukkan kepalanya.

"Hilangkan rasa gengsimu itu, Van. Kapan lagi kau bisa mendapatkan wanita sebaik dia dan yang paling utama dia masih ... tersegel."

Regel tentu tahu bagaimana gaya berpacaran Kevan dan Zahra dulu. Jika sekedar senam bibir, sudah tidak terhitung.

Maklum gaya berpacaran Kevan dan Zahra bebas, meskipun tidak sampai menj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status