Home / Urban / Pengantin Pengganti Milioner Mandul / BAB 20 SUARA ALUNAN KECUPAN

Share

BAB 20 SUARA ALUNAN KECUPAN

last update Huling Na-update: 2025-07-17 10:00:30

Tubuh mereka menghangat. Darah berdesir di antara keduanya. Jemari Elena meraba otot dada Meix dengan liar. Meix mengangkat tubuh Elena dari pangkuannya. Ciuman mereka terus berlanjut, tanpa jeda sedikitpun, saling mengulum dan meresapi hasrat yang tersembunyi.

Ia menjatuhkan tubuh istrinya itu ke ranjang dengan penuh kelembutan. Nafas memburu, tangan Meix menelusuri punggung Elena, sementara jari-jari Elena mencengkeram erat rambut Meix, seolah tak ingin melepaskan apa yang selama ini mereka simpan.

Suara kecupannya mengalun lembut di telinga. Diiringi desahan samar yang tak mampu lagi disembunyikan.

Namun tepat saat Meix ingin membuka kemeja Elena, ponselnya tiba-tiba berdering, memutus momen intim itu dengan kasar.

Mereka sempat menghentikan ciuman itu sejenak, saling menatap dengan napas terengah, lalu melanjutkannya lagi, seolah mencoba mengabaikan dunia luar. Namun ponsel itu terus berdering, membuat Meix terlihat kesal.

Elena men
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 21 PERTENGKARAN DI CLUB

    Sore itu di Club Belle Epoque, Meix melangkah tegap menuju ruang VIP. Derak pintu menggema saat ia masuk, pandangannya lurus tertuju pada Emma, wajahnya tanpa ekspresi, seolah menyimpan niat yang tak terbantahkan.Emma, yang sedang menyesap alkohol, seketika berlari menghampirinya. "Meix..." panggilnya, mata berbinar penuh damba.Tanpa ragu, ia menempelkan tubuhnya ke badan Meix, sebelah tangannya melingkar erat di pinggang. Jemari lentiknya menari-nari nakal di dada pria itu."Meix... Aku tahu kau pasti akan setuju dengan permintaanku," ujarnya, suaranya mendesah.Ia membuka jaket Meix dengan agresif, lalu menggerayangi dadanya. "Baumu sangat menggoda, Meix. Ayo lakukan sekarang. Aku sudah tak tahan..."Ia menyambar bibir Meix tanpa canggung, namun dengan cepat, Meix mendorongnya hingga terjungkal.Mata Emma membelalak. "Meix... Apa yang kau lakukan?!" bentaknya.Meix menyeringai sinis, tatapannya tajam penuh bara. "Apa kau pikir aku

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 20 SUARA ALUNAN KECUPAN

    Tubuh mereka menghangat. Darah berdesir di antara keduanya. Jemari Elena meraba otot dada Meix dengan liar. Meix mengangkat tubuh Elena dari pangkuannya. Ciuman mereka terus berlanjut, tanpa jeda sedikitpun, saling mengulum dan meresapi hasrat yang tersembunyi.Ia menjatuhkan tubuh istrinya itu ke ranjang dengan penuh kelembutan. Nafas memburu, tangan Meix menelusuri punggung Elena, sementara jari-jari Elena mencengkeram erat rambut Meix, seolah tak ingin melepaskan apa yang selama ini mereka simpan.Suara kecupannya mengalun lembut di telinga. Diiringi desahan samar yang tak mampu lagi disembunyikan.Namun tepat saat Meix ingin membuka kemeja Elena, ponselnya tiba-tiba berdering, memutus momen intim itu dengan kasar. Mereka sempat menghentikan ciuman itu sejenak, saling menatap dengan napas terengah, lalu melanjutkannya lagi, seolah mencoba mengabaikan dunia luar. Namun ponsel itu terus berdering, membuat Meix terlihat kesal. Elena men

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 19 MELUNAK PADA TAKDIR

    Elena terperanjat, ia segera menutup mulut—terkejut dengan perintah refleksnya sendiri. 'Ups... Apa yang aku katakan? Kenapa aku malah melarangnya pergi?' batinnya.Bola matanya berputar ke segala arah, mencoba mencari alasan. Jangan sampai Meix sadar dengan pikiran-pikiran konyolnya."Emm.... M-maksudku... Aku mau mengobati lukamu. Iya... Itu. Aku mau mengobati lukamu," katanya gugup, pipinya kembali merona.Meix tersenyum simpul, sebuah senyum kecil yang berhasil ia sembunyikan. "Oke," jawabnya singkat.Ia duduk di sofa, menunggu Elena mengambil kotak pengobatan.Tak lama kemudian, Elena kembali dengan kotak obat di tangannya. Ia mengeluarkan sebuah salep untuk luka memar, mengambil kapas, lalu mengoleskannya pada memar di lengan Meix."Terima kasih..." kata Elena lirih, suaranya nyaris berbisik."Untuk apa?" tanya Meix, tatpannya lurus ke depan."Karena kau sudah menyelamatkanku," jawab Elena, sembari meniup luka Meix.

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 18 MENAHAN HASRAT

    Elena mengangguk, ragu. "I-iya, Kek."Suara pintu ditutup, dan keheningan yang menyesakkan segera menyelimuti ruangan. Elena menunduk, menggaruk kepalanya yang tak gatal, berbagai ilusi kotor beterbangan di benaknya.Meix menghela napas panjang, tatapannya menyapu sekeliling sebelum akhirnya beranjak dari sofa, lalu berjalan pelan menuju Elena. Ia berdiri tepat di depan istrinya, memperpendek jarak di antara mereka.Elena mengangkat wajahnya perlahan. Matanya meneliti tubuh Meix yang masih basah bermandikan keringat, otot-ototnya yang terbentuk sempurna terlihat jelas.Pandangannya kemudian menyentuh bibir Meix, dan seketika, rona merah menyebar di pipinya. Ia buru-buru membuang muka, jantungnya berdebar kencang."Kau tidak dengar apa yang Kakek bilang?" ucap Meix akhirnya, suaranya datar, namun ada nada tuntutan yang tak terbantahkan."Dengar," jawab Elena singkat, masih enggan menatap Meix."Kalau begitu kenapa diam saja

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 17 PERASAAN TERSEMBUNYI

    Dokter itu mengangguk. "Ya... Tentu saja. Saya melihatnya sendiri. Bahkan, dia menolak diobati bahunya yang memar, karena mengutamakan keselamatan Elena."Erich terperanjat, tangan tuanya mencengkeram lengan dokter. Ia menatap lekat-lekat, seolah ingin menarik lebih banyak detail dari setiap kata. "Meix memar? Kenapa? Apa yang terjadi padanya?""Itu... Dia bilang harus mendobrak pintu kamar mandi untuk menyelamatkan Nona Elena," jelas sang dokter.Erich membeku, matanya berkedip lambat. Ia menelan ludah, seolah berusaha mencerna setiap kata yang baru saja didengarnya.Tangan keriputnya menyentuh dada, napasnya terasa sesak. Ia menatap kosong ke arah pintu, seolah bisa melihat Meix yang baru saja dibentaknya di balik sana. Penyesalan menggerogoti hatinya. "Meix... Kakek sudah salah menilaimu," gumamnya, suaranya parau.Elena menunduk dalam, bahunya merosot seolah menahan beban. 'Meix menolongku? Tapi bukankah dia yang mengunciku di kamar mandi?' bat

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 16 KEPEDULIAN YANG TAK TERLIHAT

    Meix berlari dengan napas tersengal. "Dokter... tolong Elena."Dokter mengambil stetoskop dari meja, lalu segera berlari menuju ranjang Elena. "Tuan Meix. Silahkan tunggu di luar."Meix mengangguk, lalu melangkah lemas ke luar ruangan. Ia berjalan mondar-mandir dengan gelisah, sambil sesekali melirik ke dalam IGD lewat kaca kecil di pintu.Tak lama kemudian, dokter keluar memanggilnya. "Tuan Meix. Pasien sudah sadar."Mata Meix berbinar. "Benarkah, Dok? Apa aku boleh menemuinya?"Dokter mengangguk seraya tersenyum hangat. "Tentu... Silahkan, Tuan..."Meix tersenyum lebar, lalu segera berlari menuju Elena. "Elena..." panggilnya lirih.Namun di luar dugaan. Elena membuang muka—tak mau melihatnya.Ujung alis Meix sedikit terangkat. Ia tersenyum tipis, lalu duduk di dekat Elena. Tangannya menggenggam hangat jemari istrinya itu. "Elena... Bagaimana keadannmu?"Elena menarik tangannya kasar. Raut wajahnya datar, ta

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status