Share

Bab 18

"Ekhem! Kalau mau mesra-mesraan, jangan di dapur. Aku bisa lihat lho." Hamam tiba-tiba datang, karena mau ke kamar mandi yang ada di dapur.

Zayyan sontak menjauhkan tubuhnya dari Hilya, lalu menyugar rambutnya ke belakang. Hampir saja ia kelepasan, jika saja adik Hilya itu tidak memergoki.

"Siapa yang mesra-mesraan!" elak Hilya. Ia keberatan jika dituduh seperti itu. Mana mau ia mesra-mesraan dengan laki-laki menyebalkan seperti Zayyan.

"Dikira aku nggak bisa lihat apa, Mbak? Jelas-jelas tadi Mbak sama mas Zayyan lagi--"

"Lagi apa? Jangan sok tau kamu, Mam! Mas Zayyan tadi cuma mau niupin mata mbak yang kelilipan," alibi Hilya, meski sebenarnya ia tidak tahu juga apa yang akan Zayyan lakukan padanya tadi. Yang mengelak dulu, daripada dituduh sedang mesra-mesraan.

Hamam menggaruk kepalanya. Menurut penglihatannya tadi, tangan Zayyan memegangi lengan tangan Hilya, sementara satu tangannya yang lain melingkari pinggang Hilya.

Adakah orang yang akan meniup mata orang yang kelilipan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
pdhl zayyan bener2 suka sma hilya n laki2 yg baik, hrus kmu syukuri hil, mncoba mbuka hati alpalagi udh nikah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status