Share

Bab 133

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-09-17 21:01:10

Ken menatap Javier dengan sorot mata yang begitu serius. “Biarkan semua orang tahu masa lalu Nyonya Jenn, dan statusnya sebagai istri anda.”

Mendengar itu, sejenak Javier terdiam. “Apa tujuannya?”

Ken menghela napasnya. “Tuan, hal semacam ini memang sangat jauh dari karakteristik anda. Tapi, jika masa lalu Nyonya diungkit dan ada nama anda sebagai suami, maka rumor itu akan sangat berpengaruh.”

Javier menyandarkan punggungnya. Kali ini dia akan mendengarkan ucapan Ken hingga selesai tanpa menyela.

“Dengan berita ini, akan ada banyak orang yang membicarakan. Bukan tidak mungkin orang yang mengenal Keluarga Ludrent klorn akan diam saja, bukan?”

Javier tersenyum, menganggukkan kepalanya.

“Berita ini memang sama saja mengumumkan jika anda menikahi mantan pelayan anda. Tapi, cuma ini saran dari saya yang mungkin akan sangat berefek,” ucap Ken lagi.

“Sebenarnya, aku sendiri tidak pe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 165

    Sementara itu, situasi di tempat Javier berada. Telepon itu datang ketika Javier masih duduk di ruang kerjanya, matanya menatap kosong pada peta dunia yang terhampar di layar. Ken baru saja selesai memberikan laporan singkat soal sulitnya menembus jejak keluarga Ludrent. Namun tiba-tiba, suara cemas dari seberang membuat dunia Javier terasa semakin berat. “Anaya… mengalami kecelakaan, Tuan.” Javier langsung berdiri dari kursinya, jantungnya berdetak kencang. “Kecelakaan apa?” suaranya terdengar menekan, meskipun ia berusaha untuk tenang. “Kecelakaan mobil. Anaya dalam kondisi patah kaki… dan gegar otak. Tidak parah, tapi cukup serius. Dia sendirian di luar negeri. Tidak ada keluarga yang bisa menjaganya. Aku hanya bisa menghubungi kontak utama di ponsel Anaya.” Sekilas wajah Jenn muncul dalam pikirannya. Pencarian itu sudah membuatnya tidak tidur dengan tenang selama berhari-hari, pikirannya tersiksa. Namun, mendengar Anaya dalam kondisi s

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 164

    Hari itu, Thomas mengenakan setelan jas rapi seperti biasanya. Ia menunggu Jenn yang baru turun dari kamar dengan gaun sederhana namun anggun. Thomas tersenyum bangga, lalu mengajak putrinya itu naik ke mobil.Pria itu memohon kepada Jenn untuk ikut, Jenn pun tidak mampu menolak. Sesampainya di kantor pusat Ludrent, para staf tampak terkejut sekaligus penasaran. Jarang sekali Thomas datang bersama seorang wanita muda selain keluarganya yang lain. Mereka berbisik-bisik, mencoba menebak siapa sebenarnya gadis cantik yang dibawa Thomas. Thomas dan Jenn langsung menuju ruang rapat eksekutif. Begitu pintu terbuka, semua orang berdiri memberi salam. Thomas menepuk bahu Jenn, lalu dengan lantang berkata, “Mulai hari ini, aku ingin kalian semua mengenal putriku, Jennifer. Dia adalah darah dagingku.” Ruangan langsung hening. Beberapa eksekutif saling pandang, ada yang kaget, ada yang bingung. Jenn hanya tersenyum sopan meski jantungnya berdebar ke

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 163

    Malam itu, Javier duduk di ruang kerja kecil apartemennya. Lampu meja menyala redup, sementara di hadapannya berserakan kertas berisi catatan, alamat, serta peta yang ia coret-coret sejak beberapa hari terakhir. Matanya merah, wajahnya kusut, tetapi tekadnya masih tetap menyala. Email dari Jenn terus terngiang-ngiang di kepalanya, bukti nyata bahwa istrinya masih hidup dan dalam keadaan baik-baik saja. Namun itu juga seperti pisau bermata dua, karena ia tidak tahu di mana Jenn berada sekarang. Dia sangat merindukan wanita itu. Ken masuk membawa secangkir kopi, meletakkannya di meja kerja. “Sepertinya, anda memang harus terus tenang, Tuan Javier. Saya sudah minta beberapa orang melacak lokasi email itu, tapi hasilnya nihil. Mereka sangat pintar menyembunyikan jejak.” Javier mengepalkan tangannya. “Selalu begitu. Setiap kali ada petunjuk, selalu buntu. Seolah ada tembok yang membatasi aku dengan Jenn. Aku bisa gila kalau begini terus.”

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 162

    Thomas nampak memaksakan senyumnya. Pertanyaan Jenn barusan bisa dia jawab dengan tegas dan jujur, tapi dia sendiri tidak yakin apakah Jenn akan mempercayainya. Kembali menatap Jenn, Thomas pun menanyakan sesuatu sebelum menjawab pertanyaan dari Jenn. “Apa kau akan percaya jawaban Ayah nanti, Jenn?” Tanpa berpikir lama, Jenn langsung menganggukkan kepalanya. “Aku percaya Ayah tidak akan membohongiku. Jadi, katakan saja alasannya, aku akan mencoba untuk mempercayainya meskipun nantinya aku juga akan tetap merasa ragu.” Thomas diam sejenak sebelum dia mulai berbicara, “Ayah juga tidak memiliki keinginan untuk menikah lagi setelah Valerie menghilang. Hanya saja, menguatkan posisi Ayah dalam keluarga membutuhkan pendamping yang resmi. Orang tua Ayah, Nenek dan Kakekmu, mereka berdua meminta Ayah untuk kembali menikahi Sofia daripada harus menjalin hubungan baru dengan wanita lain.” Jawaban itu membuat Jenn terdiam. Entah serumit apa kehidup

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 161

    Sore itu, setelah pulang kantor, Thomas berjalan cepat menuju kamar Jenn. Segera ia mengetuk pintu kamar itu. Tok tok!Jenn yang sedang melamun itu pun segera membuka pintu. Ia mematung sejenak, menatap Thomas yang masih berdiri di ambang pintu dengan senyum hangat yang begitu tulus. Ia sedikit bingung harus bereaksi bagaimana. Hatinya campur aduk antara canggung, tersentuh, dan ragu untuk bereaksi lebih.Thomas mengangkat boks berukuran sedang di tangannya. “Ayah bawakan plum cake untukmu.”Jenn memaksakan senyumnya. Ia langsung menerima cake itu. “Terima kasih, Ayah.”Jenn sudah akan menutup pintu, tapi Thomas tidak kunjung menyingkir membuat Jenn bingung. “Apa ada lagi yang ingin Ayah katakan?” tanya Jenn. Thomas tersenyum. “Ayah ingin masuk. Menyuapi kue itu sendiri untukmu.”Jenn pun mengernyitkan keningnya. “Hah...?”“Boleh kan?” tanya Thomas lembut, seakan sedang menunggu restu dari seorang pu

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 160

    Malam itu, apartemen Javier terasa sunyi. Lampu redup di ruang tamu hanya menambah rasa hampa yang sudah menjerat hatinya. Ia duduk di sofa, tubuhnya lemah karena beberapa hari terakhir hampir tidak pernah tidur. Pagi tadi saja, ia sempat pingsan membuat Ken memaksa Javier pulang agar setidaknya bisa beristirahat walaupun cuma sebentar. Namun, istirahat itu terasa mustahil. Setiap kali memejamkan mata, Javier selalu saja teringat wajah Jenn… caranya tersenyum, suara lembutnya, bahkan aroma tubuhnya saat tidur di pelukannya. Semua itu membuatnya semakin tidak bisa lelap. Ia mendesah berat, lalu memandang ke arah meja kerja. Entah mengapa, hatinya mendesak untuk mengambil laptop yang tergeletak di meja. Dengan gerakan yang terasa malas tapi gelisah, ia membuka laptop itu. Begitu layar menyala, pandangannya menangkap notifikasi email baru di inbox. Seketika napasnya tercekat. Jari-jarinya bergetar saat mengklik pesan itu. Layar menampilk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status