Jenn berdiri mematung, jantungnya berdegup begitu keras hingga rasanya menggema ke seluruh kepalanya. Di hadapannya, Javier masih menyodorkan gaun pengantin itu dengan tangan yang tegas, seolah memaksa. “Tuan... anda tadi,—” gumamnya, nyaris tidak terdengar. “Pakai aku bilang,” kata Javier dengan nada dingin, datar, tapi penuh tekanan. Jenn coba mengerjapkan matanya beberapa kali, berharap bahwa ia salah dengar. “M-Maaf, Tuan?” Tatapan Javier menusuk lurus ke dalam matanya, tajam dan penuh desakan. “Apa telingamu tuli, Jenn?” bentaknya, suaranya naik satu oktaf. “Aku bilang, pakai gaun ini. Jangan membuatku bicara berkali-kali dengan kalimat yang sama!” Jenn mundur setengah langkah, tubuhnya bergetar. “Tapi saya... saya tidak berani, Tuan. Saya—” “Tidak ada waktu untuk menjelaskan,” potong Javier dengan tajam. Ia menarik napas panjang, lalu berkata lebih tenang namun tetap tegas, “Cassandra jelas tidak akan muncul di altar. Tapi pernikahan ini harus tetap berjalan seper
Last Updated : 2025-06-19 Read more