Share

Bab 155

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-28 21:01:05

Thomas menatap Jenn lama, matanya tajam namun penuh dengan rasa sayang. Suasana hening membuat setiap kata yang keluar dari bibirnya justru terasa berat.

“Jenn…” suaranya rendah, nyaris seperti bisikan, “ayah tahu sekali bahwa kau mencintai Javier. Ayah tahu kau ingin bersamanya. Tapi dengarkan Ayah baik-baik kali ini.” Ia menarik napas dalam, lalu melanjutkan, “kalau kau tetap bersikeras berhubungan dengannya, nyawamu dan nyawa bayi yang kau kandung akan selalu dalam bahaya.”

Jenn menatap Thomas dengan mata berkaca-kaca. “Tapi… Javier pasti khawatir. Dia pasti mencari ku sekarang. Dia pasti akan melindungi ku. Aku tidak bisa begitu saja meninggalkannya tanpa kabar…”

Thomas langsung menggeleng tegas, ekspresinya berubah keras. “Tidak, Jenn. Javier tidak akan bisa menjagamu kali ini. Lihat apa yang terjadi di pantai itu, nyawamu hampir melayang. Kalau bukan karena Ayah menyadari lebih awal dan orang-orang Ayah, kau mungkin sudah tidak a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 159

    “Di kediaman Ludrent. Maaf karena ayah tidak bisa mengatakan alamat lengkapnya untuk berjaga-jaga. Yang pasti, kau sedang tidak berada di negara yang sebelumnya kau tinggali,” jawab Thomas.Setelah mendengar jawaban itu, Jenn segera masuk ke kamar dan menutup pintu perlahan. Langkahnya terasa berat, seakan ada beban yang menekan dadanya. Ia berjalan menuju jendela besar yang menghadap taman luas, lalu berhenti di sana. Tangannya mengepal kuat-kuat, rahangnya mengeras. Baru sekarang ia benar-benar menyadari kenyataan pahit itu, ia bahkan sudah tidak berada di negaranya sendiri. Thomas diam-diam telah membawanya jauh ke luar negeri, jauh dari segala yang familiar, termasuk dengan Javier. Perasaan kecewa dan dikhianati merambati hatinya. Bagaimana dia akan memulai rencananya? Ia menunduk, menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan gejolak emosi. Tapi setelah beberapa saat, Jenn memejamkan mata dan berkata lirih pada dirinya sendiri, “Kecewa sep

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 158

    Pagi itu suasana ruang makan keluarga Ludrent terasa begitu kaku. Jenn baru saja menuruni anak tangga ketika matanya langsung menangkap sosok Thomas yang berdiri di bawah tangga, menatapnya sambil tersenyum dengan sorot yang hangat. “Selamat pagi, Jenn,” sapanya lembut, nada suaranya penuh perhatian yang jelas-jelas tulus dari hati seorang ayah. “Ayah baru saja ingin memanggilmu. Mari, bergabunglah bersama kami di meja makan. Sarapan sudah siap.” Jenn sedikit tertegun, tidak terbiasa dengan sapaan yang begitu ramah darinya. Ia hanya bisa mengangguk kecil, melangkah perlahan ke arah meja makan yang besar dan mewah itu. Namun sebelum ia bisa duduk, Sofia yang duduk anggun di kursi ujung meja menghela napas keras, suaranya sengaja dibuat terdengar saat bergumam. “Thomas,” ucap Sofia sambil menegakkan punggungnya. “Kau tidak perlu berlebihan memperlakukan Jennifer. Masih banyak pelayan di rumah ini yang bisa membangunkannya. Kau tidak harus menunggu di b

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 157

    Di sisi lain, kediaman utama Ludrent Klorn. Maria masuk ke kamar dengan langkah tenang sambil membawa nampan makan malam. Aroma sup hangat tercium, tapi Jenn hanya duduk diam di kursi dekat jendela, memandang keluar tanpa menoleh sedikit pun pada si pengantar makanan itu. “Ini makan malammu, Jenn,” ucap Maria dengan suara lembut, terlalu lembut bahkan, hingga Jenn merasakan ada sesuatu yang janggal. “Makanlah, kau harus segera memulihkan kesehatan mu.” Jenn melirik sekilas, lalu kembali menatap langit gelap di luar jendela. Ia tidak berniat membalas basa-basi itu. Senyum yang mengembang di bibir Maria terasa dipaksakan, terlalu manis untuk disebut tulus. Bahkan, ia bisa merasakan sesuatu yang membuatnya harus waspada. Maria meletakkan nampan itu di meja, lalu duduk di kursi seberang. “Ayah bilang kau harus makan yang cukup, apalagi sekarang kau dalam keadaan…” ia berhenti sejenak, seolah hendak mengingatkan tentang kehamilan Jenn, tapi

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 156

    Pintu ruang tamu dibuka tanpa ketukan. Javier melangkah masuk dengan langkah pasti nampak begitu wajahnya dingin, mata menyala seperti bara api yang tengah berkobar. Di sofa, Nyonya Besar belum sempat bangkit ketika ia sudah berdiri persis di depannya. Suasana mendadak hening, semua pelayan yang berada di ruang itu menegang. Dengan sebuah lirikan cari Nyonya besar, para pelayan pun mulai melangkah mundur dan meninggalkan tempat itu. “Sudah cukup bersantainya.” Suara Javier rendah tapi memaksa, membuat udara seolah ikut menegangkan. Ia tidak mendekat dulu, hanya menatap lurus ke wajah wanita yang selama ini menjadi ratu di rumahnya Javier sendiri. Nyonya Besar menegakkan tubuhnya, bibirnya membentuk senyum kecil yang dipaksakan. “Javier, kenapa lagi sekarang ini? Kau selalu saja menunjukkan ekspresi begitu. Apa maksudmu datang setelah sekian lama dan masih saja tanpa sopan-santun? Kau tahu ini rumah keluarga yang seharusnya—”

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 155

    Thomas menatap Jenn lama, matanya tajam namun penuh dengan rasa sayang. Suasana hening membuat setiap kata yang keluar dari bibirnya justru terasa berat. “Jenn…” suaranya rendah, nyaris seperti bisikan, “ayah tahu sekali bahwa kau mencintai Javier. Ayah tahu kau ingin bersamanya. Tapi dengarkan Ayah baik-baik kali ini.” Ia menarik napas dalam, lalu melanjutkan, “kalau kau tetap bersikeras berhubungan dengannya, nyawamu dan nyawa bayi yang kau kandung akan selalu dalam bahaya.” Jenn menatap Thomas dengan mata berkaca-kaca. “Tapi… Javier pasti khawatir. Dia pasti mencari ku sekarang. Dia pasti akan melindungi ku. Aku tidak bisa begitu saja meninggalkannya tanpa kabar…” Thomas langsung menggeleng tegas, ekspresinya berubah keras. “Tidak, Jenn. Javier tidak akan bisa menjagamu kali ini. Lihat apa yang terjadi di pantai itu, nyawamu hampir melayang. Kalau bukan karena Ayah menyadari lebih awal dan orang-orang Ayah, kau mungkin sudah tidak a

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 154

    Jenn membeku. Tangannya refleks menutup mulutnya rapat-rapat, matanya membelalak saat Thomas menyalakan rekaman dari ponselnya. Di layar, terlihat jelas beberapa pria bertopeng kan masker wajah, menyeret tubuhnya yang tidak berdaya karena bius, mendorongnya ke arah tebing curam. Kaki Jenn gemetar meski ia hanya duduk di sofa, udara di dadanya terasa habis seolah ia kembali merasakan detik-detik yang mengerikan itu. “Tidak mungkin…” bisik Jenn, suaranya nyaris patah. Adegan di video menunjukkan bagaimana salah satu pria sudah bersiap melempar tubuh Jenn ke jurang, tapi kemudian suara keras dan teriakan memenuhi layar. Sekelompok orang berpakaian rapi datang menyerbu, melumpuhkan para penyerang dengan cepat dan terlatih. Dan di tengah keributan itu, sosok Thomas muncul dengan wajahnya yang nampak tegang, tatapannya sangat fokus, lalu memerintahkan anak buahnya untuk segera mengamankan Jenn. “Kalau saat itu Ayah terlambat beberapa detik saja, kau mungki

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status