Share

Tidak Harus Membencinya

Penulis: aisakurachan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-08 15:19:06

“Lalu kau pikir aku tidur dengan siapa? Aku mabuk tapi masih bisa membedakan wajah!” bentak Eduardo. 

Jengkel karena Javier malah berpendapat absurd. Eduardo tahu ia mabuk tadi malam, tapi tidak mungkin menduri wanita yang salah.

“Tapi bagaimana mungkin? Ini Liz. Aku tahu benar pergaulannya seperti apa. Dia beruntung lolos dari tanganku… dulu.” Javier menambahkan karena pergaulannya saat ini tentu berbeda.

“Aku sering bertemu dengannya di hotel bersama pria bergantian setiap kalinya. Sebentar! Aku ingat dulu.” Javier mengerutkan kening, lalu melipat telunjuknya untuk menunjuk hitungan pertama.

“Aku bertemu dengannya di Cancun, lalu Chilangolandia*. Terakhir aku bertemu dengannya di resort Playa del Carmen. Ia memakai bikini dan bergandengan tangan ke pantai—dia delapan belas saat itu.” Javier menampilan sederet bukti yang membuatnya sulit percaya kalau Lizeth Ramos masih perawan.

“Dia juga pernah dikabarkan dekat dengan salah satu pemain film bukan? Aku lupa yang mana.” Kabar itu terlewat beberapa tahun. Javier tidak ingat persis, yang jelas seharusnya Liz tidak perawan lagi.

“Tapi aku tidak salah. Ada darah dan… Oh, aku ingat. Pantas saja.” Eduardo mengusap dagunya.

“Pantas apa?” Javier bertanya penasaran.

“Dia berteriak dan menangis. Aku pikir karena terpaksa dan tidak ingin—tapi mungkin karena sakit. Bagaimanapun dia memuaskan.” Eduardo mengernyit.

Ingatannya malam kemarin tidak terlalu jelas. Ia hanya ingat tubuh yang bagus dan nafsu yang harus dipuaskan. Baik nafsu amarah pada Esli maupun nafsu tubuhnya.

Javier menutup mata, karena tentu pengakuan itu terlalu brutal untuknya. “Kau mengaku telah menyiksan wanita di hadapanku?!” desis Javier, marah.

“Aku tidak tahu! Aku pikir lama-lama ia akan menikmatinya. Mayte tidak pernah mengeluh saat aku melakukannya!” Eduardo mengelak. Ia tahu Javier akan marah saat tahu ia menyakiti wanita. 

“Mayte… Memang ingin tidur denganmu. Tolong bedakan! Kau membuatnya ketakutan dengan seluruh amarahmu kemarin, dan setelah itu kau memasukkan… itu… dengan paksa? Kau lupa ukurannya seperti apa?! Paling tidak buat sampai ia menginginkannya juga!” 

Javier menujuk ke arah pinggang Eduardo dengan wajah semakin garang. Ia tidak tahu persis seberapa besar, tapi punya bayangan. Mereka tumbuh bersama.

“Tapi bagaimana aku bisa tahu? Kau sendiri tidak percaya. Aku tahu tentang Liz darimu. Kau yang menceritakan dia sepeerti apa. Kau yang lebih tahu tentang kabar-kabar seperti ini, maka kau yang salah dalam hal ini!” Eduardo masih membela diri.

“Ya, Tuhan.” Javier menggelengkan kepala. Tidak percaya kalau semua salah malah kembali bermuara padanya.

“Apapun itu, tapi kau tidak terlihat menyesal. Justru ini yang salah,” tukas Javier.

“Kalau pun aku melakukan kesalahan dengan salah menebak kalau Liz ternyata tidak seliar dugaanku, maka tetap saja kau tidak seharusnya memperlakukan Liz dengan kasar. Kau tidak boleh menyakitinya. Kau tidak ingat dulu pernah bermain bersama dengannya? Ingat saja yang itu! Jangan mengingat apa yang dilakukan Esli.” Javier menegur dengan serius.

Paling tidak ada kenangan mereka yang cukup manis dengan Liz. Mereka pernah bermain bersama—Mereka menganggu Liz lebih tepatnya. Javier berharap Eduardo akan melunak kalau mengingat gadis kecil itu,.

“Kau ingin aku mengelus dengan cinta? Menyayanginya? Dia ada di sini karena ayahnya yang busuk itu membuatku menjadi seperti ini!” Eduardo menunjuk wajahnya yang rusak.

“Jangan bermimpi—”

“Ed!” Javier memotong, lalu duduk di samping kakaknya, menggenggam lengan Eduardo.

“Maaf, aku tidak bisa merasakan dan membayangkan sakit seperti apa yang kau derita. Tapi meski hanya melihat, aku pun sulit untuk memaafkan Esli—aku sampai ingin sekali melepaskan baju ini agar bisa membencinya. Agar bisa marah untukmu—aku sangat tergoda saat itu.” 

Javier menepuk dadanya, menunjukkan baju hitam seragam pastor yang dipakainya.

“Tidak perlu!” sergah Eduardo. Ia tidak pernah ingin Javier ikut campur dengan urusan keluarga Rosas lagi. Ia tidak ingin kehidupan Javier terganggu.

“Aku tahu. Aku tahu kau akan marah karena itu aku menahan diri dan memilih menunggumu sadar.” Javier tersenyum dan menepuk paha Eduardo.

“Tapi semarah apa pun dirimu, aku tidak ingin kau menyakiti orang yang tidak bersalah. Aku memintamu menikah dengan Liz karena berharap kau tidak lagi kesepian, bukan agar kau bisa melampiaskan kemarahan untuk Esli kepadanya. Bukan dia yang menyakitimu. Kalau kau menyakiti Liz, maka kau menyakiti niatku itu—menyakitiku.” 

Eduardo mendecak. Ia benci saat Javier sudah memohon dengan lembut. Sulit ditolak.

“Kau mudah saja bicara!” sergah Eduardo, tajam.

“Memang. Tapi aku sedang berusaha untuk membuatmu merasa lebih baik. Aku tidak memintamu memaafkan Esli, karena aku sendiri belum mampu. Aku tahu kalau akan lebih mudah untukmu untuk marah dan membenci, tapi aku tidak ingin kau marah dan membenci Liz. Aku ingin kau lembut dan mencintai—aku hanya ingin kau menjadi lebih baik.”

Eduardo mendengus. “Kau memintaku mencintai dan menerima anak dari pria yang menghancurkan hidupku? Aku tidak semulia itu, Javier. Aku bukan kau!”

Eduardo berdiri, tapi Javier menangkap tangannya. 

“Liz hanya alasan dan ada—karena kau menolak Mayte. Aku tidak ingin kau sendiri, Ed.” 

“Kenapa penting bagimu agar aku tidak sendiri? Aku tidak sendiri dan…”

“Kau meninggalkan Mayte begitu siuman di rumah sakit dan tahu keadaan wajahmu. Aku tahu kau bermaksud untuk hidup sendiri saat kau melakukannya.” Tidak sulit menyimpulkannya. Javier tahu kakaknya itu tidak ingin menerima wanita manapun karena keadaan wajahnya.

“Tapi mungkin itu keputusan yang paling benar. Seumpama tidak terlaksana, maka aku tidak perlu melihat istriku malah pingsan saat melihat wajahku dari dekat.”

Eduardo menepiskan tangan Javier lalu keluar dari ruangan itu.  Javier tidak bisa lagi mencegah setelah itu, hanya bisa menghela napas panjang. 

Javier tidak mampu menghibur kalau kakaknya itu membahas tentang wajah. Bagaimana mungkin ia akan menghibur kalau setiap kali menatap bagian wajah kakak yang rusak Javier ingin menangis?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Emmy Simanjuntak
kasihan Ruby....smoga identitas aslinya CPT ketahuan
goodnovel comment avatar
Mabruroh Mabruroh
esli yg salah orang lain menjadi tumbal
goodnovel comment avatar
Irma Zuraida
Esli apa akan membayar uang utk mamanya Ruby...?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Pengumuman

    Halo, Ruby dan Ed berakhir hari ini. Bener-bener tamat ya. Terima kasih semua yang sudah menemani sampai akhir tahun ini. Lope smuanya. Sebagai ucapan terima kasih, author mengadakan even give away nih! Yuk lah ikutan. Hadiahnya saldo e-wallet apapun dengan total 500k rupiah. Untuk detail hadiahnya silakan lihat di inst*agram @aisakura.chan ya. Jangan lupa di follow juga, karena nanti pengumuman pemenangnya ada di sana.Terus untuk caranya, gampang banget. Tolong tuliskan bagian paling disukai di novel ini di kolom review depan ya, yang dibawah deskripsi novel, soalnya klo di komentar bab kadang suka ga kebaca, ga muncul di aku T.T entah kenapa tidak tahu. Ditunggu partisipasinya sampai tanggal 1 Januari 2024, nanti pengumuman pemenangnya tanggal 2, Jangan lupa ikutan GA--nya. Dan tentu jangan lupa mengikuti novel author yang berikut. Kemungkinan judulnya SUGAR DADDY YANG HAMPIR MATI.Demikian, terima kasih semua. LOPE U ALL.

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 65 - Tidak Ada Lagi yang Salah

    “Sangat kacau,” keluh Liz, sambil menatap kerumunan anak-anak ribut yang menjadi tamu utama pernikahannya. “Ya, aku tidak menyangka juga akan menjadi seribut ini.” Ruby duduk di sampingnya dan memandang AJ yang tengah membagikan strawberry berbalut coklat pada anak-anak lainnya. Tidak sendiri, ada Claud—anak kedua dari Val yang membantu. Mereka akrab pada akhirnya. Meski obrolan mereka terkadang terbatas karena Claud lebih mahir berbahasa Italia daripada Inggris, tapi mereka cukup akur. “Bagaimana tadi awalnya?” Ed mengernyit. “Entahlah.” Ruby juga tidak tahu. “Mungkin aku seharusnya tidak setuju saat AJ memintanya.” Liz sudah amat menyesal. AJ entah bagaimana berhasil meyakinkan Liz untuk menyediakan air mancur coklat di hari pernikahannya, dan sudah terbukti sumber bencana. Anak-anak yang lebih kecil menikmati, tapi kemudian menorehkan noda coklat di tangan pada permukaan putih taplak meja—dan aneka bunga putih yang menjadi dekorasi. Mereka dengan sempurna mengabaikan tisu dan

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 64 - Tidak Ingat Sama Sekali

    “Apa harus? Aku sudah memeriksa dokumen yang itu kemarin? Tidak bisakah kau saja?” Ed mengeluh, saat mendapati ada satu email lagi yang masuk dari Otiz.Email laporan keuangan. Karena Matteo menyebar uangnya ke segala arah—kurang lebih di tiga puluh perusahaan, maka laporan keuangan yang diterima Otiz pun datang dari berbagai arah—aneka jenis usaha. Ed tidak membayangkan ini sebelumnya. Menjadi penanam modal rupanya juga tidak mudah. Tetap harus bekerja. “Kau sendiri yang harus memeriksanya. Aku hanya perantara.” Otiz dengan tegas menolak.Ia bisa menolak karena permintaan itu datang lewat telepon. Mungkin saat bicara langsung, Otiz akan lebih patuh. Otiz tidak lagi buta mematuhi perintah Ed, dengan hati-hati memilah apa yang seharusnya dilakukan dan tidak. Memeriksa laporan keuangan bukan termasuk tugas, kewajibannya hanya menyampaikan.Ed terdengar menggerutu. Ia cukup terbiasa memeriksa administrasi perusahaan—dari pabrik tequila, tapi tidak sebanyak itu.“Aku sudah memisahkan la

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 63 - Tidak Lagi Bagian Dari Kehidupan Itu

    “Kau ingin menunjukkan apa?” tanya Ruby, sambil menghampiri Ed.Meninggalkan sisi AJ yang tengah membacakan cerita untuk kedua adiknya. Elena dan Elisa duduk dengan tenang. Entah benar-benar mendengar atau mengantuk. Waktu tidur siang mereka sudah tiba memang.“Ini bacalah.” Ed bergeser, memberi ruang pada Ruby agar duduk di sampingnya, lalu menyerahkan ponsel yang menampilkan artikel berbahasa spanyol. Berita hangat yang baru terbit kurang dari dua jam lalu.Ruby tidak memperhatikan itu tapi, karena langsung terpana saat melihat judulnya.‘DEA MENANGKAP KARTEL BESAR MEXICO DAN MEMBONGKAR JARINGAN BISNIS BESAR BERNILAI MILIARAN DOLAR’“Apa… kau…” Ruby amat pucat, panik tentu.“Baca sampai selesai.” Ed menunjuk sisa tulisan yang belum dilihatnya.Ruby membaca cepat dan mengernyit. Sama sekali tidak ada nama Ed atau Rosas yang tersebut. Hanya Reyes. Marco Reyes. Ia yang menjadi pusat berita, sekaligus yang disebut menjalankan bisnis itu.“Tapi… bagaimana bisa?” Ruby tidak lagi panik, ta

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 62 - Seharusnya Tidak Serakah

    Dua mobil van berwarna hitam, dengan kecepatan tinggi melaju di jalan sunyi. Hari sudah malam, dan hanya mereka yang ada di sana. Ujung jalan mulai terlihat. Gerbang besi berwarna hitam.“Tabrak!”Seruan terdengar, dan mobil itu tidak melambat. Semua penumpang yang juga berpakaian hitam di dalam berpegangan erat, dan benturan keras memekakkan telinga terdengar.Pintu gerbang itu tumbang dan bengkok, tapi berhasil terbuka. Dua mobil itu menerobos masuk dan berhenti tepat di depan pintu depan rumah yang terang benderang itu.“Masuk dan bunuh semua!” Seruan lain, dan orang-orang yang ada di dalam van langsung berhamburan keluar, dan menyerbu masuk ke dalam rumah yang ada di tepi pantai itu. Ada yang membawa senjata api, ada juga yang membawa pemukul.Tapi mereka semua diam saat sampai di dalam, karena tidak ada siapapun yang menyambut. Seharusnya rumah itu dipenuhi pengawal, karena itu mereka datang berombongan—siap berkonfrontasi. Kenyataannya, yang menyambut mereka kesunyian. Tidak a

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 61 - Tidak Ada Rencana Itu

    “AJ, jangan membuat Abuela lelah!” Ruby menegur saat melihat AJ membawa sesuatu berlari dengan Mia di belakangnya mengejar.Tapi mustahil membuat AJ diam, karena kedua adiknya tertawa dengan girang saat melihat AJ melakukannya. Elisa dan Elena sudah mulai bisa berjalan, dan mereka dengan senang hati mengikutinya.AJ tidak mungkin berhenti saat ada yang mendukung seperti itu. Mia tampak mengomel, tapi siapa pun tahu kalau Mia tidak pernah bisa marah pada AJ.Tapi Ruby harus berdiri—diikuti Ed untuk menjaga Elisa dan Elena. Mereka ada di pantai, kalaupun mereka terjatuh di atas pasir tidak akan terlalu sakit. Tapi ada banyak karang keras yang bisa menggores.“Mommy! Biarkan mereka mengejar! Jangan diambil!” AJ tidak mau kedua adiknya diangkat dan berhenti mengejar.“Ya.” Ruby memang hanya akan mengawasi, mengikuti sambil mengawasi.“Bagaimana kalau kita berlibur?” kata Ed, tiba-tiba. Ia baru saja membaca pesan dari ponselnya.“Hm?” Ruby tentu terkejut. Tidak ada rencana seperti itu ters

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 60 - Tidak Sesuai Rencana

    “Ini.” Ed mengulurkan sapu tangan kepada Otiz—untuk menghapus air matanya. Kalau hanya sedikit, ia akan membiarkan Otiz menangis—dan menghapus air matanya memakai lengan jas yang dipakainya.Masalahnya Otiz tidak bisa menghentikan air matanya. Ia sudah terharu saat Ed mendampinginya berdiri di altar, semakin parah saat melihat Lori berjalan menuju altar diantar bunga. Terlalu indah dan menyilaukan untuk matanya.“Maaf.” Otiz terbata, sambil menghapus sisa air di wajahnya.“Untuk apa minta maaf? Tidak ada air mata yang salah saat pernikahan. Kau hanya terlalu bahagia. Tidak ada yang akan menyalahkan.” Ed menepuk pelan bahu Otiz, lalu kembali memandang ke depan.Fokus dari acara itu tentu saja Lori. Pilihan gaunnya sangat cocok dan menyatu sempurna dengan seluruh dekorasi yang ada di taman itu. Bunga, pita, lagu, dan kelengkapan lain telah dipilih dengan hati-hati dan presisi—kini memperlihatkan kemegahan yang tidak ada bandingannya.Tapi tidak dengan Ed. Meski bagi yang lain Lori mena

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 59 - Tidak Bisa Lebih Bahagia Lagi Seharusnya

    Ed mengetukkan jari pada gelas di tangannya. Matanya hanya fokus pada satu titik—Marco Reyes. Pria itu tengah bicara pada Otiz. Bukan hal penting. Marco hanya berbasa-basi dan Otiz pun sama—bersopan-santun. Menjawab pertanyaan Marco tentang perkembangan kantor pengacaranya. Ed perlu bicara pada mereka berdua sebenarnya, tapi Marco dulu.Ed hanya perlu menggerakkan dagunya dan Otiz langsung paham. Ia berpamitan—beralasan seadanya dan meninggalkan Marco sendiri.“Aku ingin bicara denganmu,” kata Ed setelah mendekat.“Oh? Ada apa?” Marco langsung mengikuti Ed, menyingkir ke halaman samping yang sepi. Tamu yang lain memenuhi ruang tengah.“Aku ingin kau menangani pengiriman ke Ekuador minggu depan, dan Brazil.”Marco tampak seperti tersedak. Ini amat mengejutkan. Ed tidak pernah membiarkannya menyentuh pasar Amerika Selatan selama ini. Selalu Ed yang menanganinya sendiri. Marco hanya mengurus Amerika Utara karena memang ia membantu membuka pasar ke arah utara.“Apa… kenapa?” Marco bingun

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 58 - Tidak Mengusir dan Benar

    “Mommy, aku mau mencoba! Kau Elena, aku Elisa.”AJ mengulurkan tangan, meminta botol susu dari Ruby. Ingin mencoba ikut memberi susu—dan memilih Elisa. Biasanya ada Tita yang membantunya, tapi hari ini Tita sibuk, jadi Ruby sendirian sejak tadi.“Boleh, tapi hati-hati ya. Jangan sampai tersedak, dan jangan ditekan.” Ruby membimbing tangan AJ untuk memegang botol berisi ASI yang sudah dihangatkan itu, dan membantunya mengukur kekuatan agar tidak terlalu menekan bibir Elisa.“Woa! Lihat, Mommy! Dia minum!” AJ amat riang saat melihat Elisa mulai meminum ASI itu. Matanya tampak berkilau girang. Ini pertama kali ia terlibat langsung—melakukan sesuatu untuk adiknya. AJ biasanya hanya menonton, bahkan awalnya takut memegang. Hanya memandang dengan takjub tapi tidak berani menyentuh. “Tidak masalah bukan? Kau tidak perlu takut lagi.”“Ya, sudah lebih besar.” AJ mengangguk setuju. Ia kemarin menyebut takut menyakiti karena keduanya sangat kecil, tapi setelah tiga bulan, pertambahan berat bad

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status