Share

Kabar Bahagia

TOK... TOK...TOK

"Permisi tuan, dokter yang anda panggil sudah datang," ucap bibi Ana setelah mengetuk daun pintu milik tuanya, ia tidak berani untuk sembarang masuk sebelum tuanya mengizinkanya.

"Masuklah."

Bibi Ana masuk ke dalam kamar dan di buntuti oleh seorang dokter wanita yang dipanggil Farhan.

"Nyonya Luna, saya mulai untuk priksanya ya," izin sang dokter padaku.

"Iya."

Farhan masih berada di sampingku sambil terus menggenggam tanganku. Membuat dokter sedikit merasa tidak nyaman karena keberadaan Farhan di sampingnya. Setelah semua tanpa tanpa vital di cek oleh dokter dari mulai tensi darah, denyut nadi dan bola mataku. 

"Sejak kapan nyonya merasakan keluhan tidak enak badan?"

"Tadi pagi dok."

"Sekarang nyonya sanggup untuk berjalan menuju kamar mandi tidak? Jika tidak bisa mohon tuan Farhan membantu untuk menggendongnya sampai kamar mandi." 

"Sebentar, kenapa harus di kamar mandi? Kau kan bisa m

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status