Share

Gaji di Muka

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-15 11:56:05

Emma duduk di kamar Ellen seraya meremat jemarinya. Sesekali dia menoleh ke pintu kamar Ellen, menunggu Ethan datang untuk bisa bicara dengan majikannya itu.

Emma kembali menoleh ke pintu ketika mendengar suara pintu terbuka. Emma melihat Ethan yang berjalan masuk menghampirinya.

Emma segera berdiri, jemarinya saling meremat dengan tatapan penuh kegelisahan.

“Tuan, saya benar-benar tidak mencuri.” Emma mencoba menjelaskan lagi meskipun tadi Ethan sudah mengatakan kalau Emma tak bersalah.

“Aku tahu,” balas Ethan.

Emma menghela napas lega.

“Pelayan itu berkata kalau kamu memang butuh uang, apa itu benar?” tanya Ethan memastikan.

Emma terkesiap. Dia menatap sejenak pada Ethan, lalu sedikit menurunkan pandangan dari majikannya itu.

“Iya, Tuan. Tapi bukan berarti saya akan mencuri demi mendapatkan uang,” jawab Emma jujur, “tadinya saya mau menjual anting saya, tapi ternyata hilang. Tadi saya berniat untuk meminjam ke Kepala Pelayan karena saya benar-benar butuh.”

Emma bicara apa adanya aga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
tenang Bu pasti Fiona di kasih kerjaan sama Ethan tp bukan sebagai asisten pribadi'y tp sebagai CS... wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Pengasuh Kesayangan

    Jemari Fiona merayap di dada Ethan. Dia membungkuk di atas tubuh Ethan dengan tatapan intim pada pria itu.Rahang Ethan mengetat. Ekspresi wajahnya semakin dingin. Dia menangkap tangan Fiona, lalu mencengkramnya kuat sampai kulit pergelangan tangan Fiona memerah.Fiona meringis menahan sakit, tapi dia tak bisa menarik paksa tangannya.“Kamu ke sini hanya untuk menggodaku?”“Aku menyukaimu, Kak. Bukan menggoda,” balas Fiona penuh percaya diri.“Tingkahmu ini seperti jalang.”Fiona tersentak.Ethan mendorong tangan Fiona sampai tubuh sepupunya itu mundur dan menjauh dari tubuhnya. Setelahnya Ethan segera berdiri, tatapan matanya begitu tajam menghujam ke arah Fiona.Fiona menatap Ethan dengan bola mata berkaca-kaca, dia tak menyangka Ethan akan bersikap kasar seperti ini.“Keluar dari ruanganku!” Ethan menunjuk ke pintu ruang kerjanya dengan sangat tegas.Fiona mengepalkan telapak tangan, lalu dia segera berdiri dari duduknya dengan amarah yang membuncah. Bahkan Fiona menarik kasar pint

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Godaan Fiona

    Ethan dan Imelda sudah berada di ruang makan untuk sarapan. Mereka menunggu Ellen yang akhirnya tiba bersama Emma.Imelda memperhatikan Emma yang membantu Ellen duduk, lalu menyelipkan lap bersih di kerah seragam Ellen. Sikap dan cara menatap Emma pada Ellen memang sangat tulus, hal ini membuat kening Imelda berkerut halus ketika mengingat ucapan Rosalinda juga apa yang dia dengar dari percakapan Rosalinda dan Fiona semalam.“Ada apa, Nek?” tanya Ethan saat menyadari ke mana arah tatapan Imelda tertuju.Imelda menoleh pada Ethan, senyum samar terbit di wajahnya.“Tidak ada,” balasnya.Mereka semua sarapan bersama. Imelda sesekali memperhatikan Emma yang menyuapi Ellen dengan telaten sampai cicitnya itu makan dengan lahap.Setelah sarapan, Ethan bersiap pergi kerja sekalian mengantar Ellen ke sekolah.“Nenek masih akan tinggal?” tanya Ethan sebelum pergi.“Apa kamu mengusir nenekmu ini?” Imelda menatap penuh arti pada Ethan.“Bukan mengusir, aku hanya bertanya,” balas Ethan, “kalau beg

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Kedatangan Imelda

    Ethan melangkah menuruni anak tangga. Saat tiba di lantai bawah, sudah ada sang nenek yang berdiri di tengah ruangan sedang mengedarkan pandangan.“Nek,” panggil Ethan seraya melangkahkan kaki menghampiri Imelda.Ethan cukup terkejut mendengar pelayan mengatakan kalau Imelda datang, dan ternyata benar sang nenek berkunjung sepagi ini di rumahnya.Imelda membalikkan badan dengan perlahan, senyum tipis terpajang di wajah keriputnya.“Apa yang membawa Nenek datang ke rumah sepagi ini?” tanya Ethan begitu berdiri di samping sang nenek.“Apa datang berkunjung ke rumah nenek dan cicit harus ada jadwalnya?”Ethan menipiskan senyum. Dia lebih dulu mengajak Imelda duduk sebelum kembali bicara.“Hanya terkejut saja karena Nenek datang sepagi ini.” Ethan membantu Imelda duduk, lalu dia ikut mendudukkan tubuhnya di sofa dekat Imelda.Imelda mengembuskan napas kasar. Dia menatap sejenak pada Ethan yang berwajah ceria, lalu pandangan matanya tertuju ke sekitar seolah sedang mencari-cari sesuatu.“A

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Fiona Tak Mau Menyerah

    Di rumah orang tua Ethan.Rosalinda sedang duduk berdua dengan Fiona di balkon atas.Fiona memasang wajah kusut, bahkan bibirnya mengkerut dan kedua tangannya terlipat di depan dada.“Aku benar-benar sudah tidak kuat, Bi. Tidak tahu lagi bagaimana cara mendekati Kak Ethan, tapi sikapnya benar-benar mengabaikanku.” Fiona mulai mengeluhkan semua yang dialaminya di perusahaan.“Aku juga tidak tahu, apa sebenarnya yang wanita itu berikan sampai Ethan membelanya bahkan memperlakukan keluarga sendiri seperti orang lain.” Rosalinda mendengkus kasar dengan ekspresi wajah yang begitu kesal.Fiona diam. Dia kembali kesal ketika mengingat Ethan yang membela Emma. Tapi apa benar sikap Ethan sekarang karena dipengaruhi oleh Emma.“Tapi, bagaimana jika Kak Ethan sebenarnya memang mengabaikanku dan tak pernah tertarik padaku, Bibi?” tanya Fiona dengan tatapan cemas.Rosalinda menoleh pada Fiona, dia diam sejenak sebelum kembali bicara.“Tidak mungkin. Siapa yang bisa mengabaikan wanita sepertimu? Ak

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Bertanggung Jawab Dengan Caraku

    Bola mata Emma membulat sempurna. Dia menatap bingung akan maksud Ethan. Namun, walau Ethan berkata demikian, tapi itu bukan sebuah tawaran, melainkan sebuah pertanyaan akan kemauan yang Emma inginkan.Emma tidak ingin besar kepala, baginya ucapan Ethan hanya sebuah bentuk rasa bersalah saja padanya.“Saya benar-benar tak mengharapkan Anda bertanggung jawab, Tuan. Saya juga menyadari siapa saya. Saya benar-benar sudah menganggap apa yang terjadi dengan saya adalah sebuah tragedi yang tak diharapkan siapa pun, baik itu saya atau Anda.” Emma bicara dengan sikap tegap untuk meyakinkan agar Ethan tak terus menerus dihantui rasa bersalah.“Saya takkan memaksakan tanggung jawab apa pun. Saya juga berharap, Anda tak perlu memikirkan lagi kejadian malam itu,” imbuh Emma lalu mencoba memaksakan senyum di wajahnya.Emma melihat Ethan yang diam dengan tatapan masih tertuju padanya. Kepala Emma tertunduk sejenak, lalu senyum getir terbit di wajahnya.“Kalau sudah tak ada yang Anda butuhkan, say

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Mempertimbangkan Tawaran

    Saat sore hari.Ethan turun dari mobil yang baru saja berhenti di depan garasi. Dia melangkahkan kaki memasuki rumah mewahnya seraya sesekali mengusap tengkuk leher yang terasa pegal.Pekerjaannya begitu berat hari ini, membuat tubuhnya sedikit kaku dan pegal karena lebih banyak duduk di kursi mengecek berkas-berkas laporan yang disodorkan padanya.Ethan menaiki anak tangga dengan langkah pelan. Saat sampai di lantai atas menuju kamarnya, Ethan berpapasan dengan Emma yang baru saja keluar dari kamar Ellen.Emma menghentikan langkah saat bertemu dengan Ethan. Dia langsung menggeser posisi kakinya agar tak menghalangi langkah ethan.“Selamat sore, Tuan,” sapa Emma sambil sedikit membungkukkan badan.Ethan mengangguk kecil dengan tatapan tertuju pada Emma.Emma menegakkan badan lagi. Dia melihat ekspresi wajah Ethan yang lesu dan begitu lelah.“Anda mau kopi, Tuan?” tanya Emma.“Boleh.” Ethan mengangguk kecil, “antar ke kamarku,” imbuh Ethan dengan tatapan tak teralihkan dari Emma.Ethan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status