Share

Terus Dipojokkan

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-07-01 13:54:01

Emma mengajak Ellen sarapan bersama yang lain. Saat masuk ruang makan, Emma sudah dihujani tatapan dingin dari Rosalinda dan Fiona.

Emma berusaha tenang dan bersikap biasa saja karena tugasnya hanya mengurus Ellen. Dia melihat Ethan yang sudah mulai sarapan.

“Kak Ethan, makan sayur yang banyak juga,” ucap Fiona memperlihatkan perhatiannya pada Ethan.

Emma menatap sejenak pada Fiona yang bicara dengan nada manja itu, saat Fiona menoleh ke arahnya, Emma langsung mengalihkan pandangan pada Ellen.

Emma segera membuka piring untuk Ellen. Dia mengambil nasi juga udang asam manis dari atas piring saji.

“Apa kamu mau membunuh Ellen? Dia tidak bisa makan udang, Ellen alergi udang!” bentak Rosalinda yang sejak tadi memerhatikan gerak-gerik Emma.

Emma terkejut sampai menjatuhkan udang yang baru diambilnya kembali ke piring saji. Emma menoleh pada Rosalinda dengan ekspresi panik, lalu beralih pada Ethan yang juga terkejut karena teriakan Rosalinda.

“Sa-saya tidak tahu, Nyonya,” ucap Emma dengan t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
nanti yg di usir Ethan bukan Emma tapi kamu Fiona...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Dukungan Imelda

    Imelda menyesap teh dengan tenang, setelahnya dia kembali menatap pada Ethan.“Apa perlu nenek yang memberi pemahaman pada mamamu agar kamu tidak disebut anak durhaka jika melawannya?”Ethan terkesiap. Dia menatap sang nenek yang sedang meletakkan cangkir di meja.“Apa Nenek mau?” tanya Ethan.Imelda menatap pada sang cucu, bagaimanapun Ethan adalah cucu satu-satunya yang sejak kecil sangat dia manjakan. Di saat Rosalinda sibuk dengan bisnisnya, Imelda lah yang selalu ada untuk Ethan.Jadi, bagaimanapun Imelda pasti akan lebih berpihak pada Ethan.“Nenek lebih percaya kamu bisa memilih pasangan yang baik,” balas Imelda, “ya, walaupun sebelumnya gagal, tapi nenek yakin kamu tidak akan mengulang kesalahan yang sama dua kali. Jadi, mamamu tidak perlu mengaturmu, kamu berhak menentukan jalan hidupmu sendiri.”Imelda tersenyum hangat pada sang cucu.Kecurigaan dan kecemasan di wajah Ethan memudar. Dia begitu lega karena sang nenek berpihak padanya.Ethan akhirnya mengangguk kecil.“Nenek a

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Sudah Suka Seseorang

    Saat malam hari. Ethan pulang lebih awal karena ada Imelda yang akan menginap di rumah. Setelah makan malam, Ethan berada di ruang keluarga bersama Imelda, menemani sang nenek minum teh.“Nenek datang ke sini sebenarnya untuk memastikan sesuatu darimu,” kata Imelda sambil meletakkan cangkir teh kembali di meja.Tatapan Ethan berubah datar. Sudah bisa ditebak alasan Imelda datang tiba-tiba ke rumahnya. Dia sudah gelisah sepanjang hari mencemaskan apa yang akan Imelda lakukan di rumah saat dia bekerja, walaupun kenyataannya tak ada satu pun ketakutan Ethan yang terbukti.“Nenek dengar dari mamamu, kalau pengasuh Ellen suka menggodamu dan bersikap tak baik. Apa itu benar?” tanya Imelda dengan tatapan menyelidik pada Ethan.“Nenek sudah seharian di sini, pasti berinteraksi dan melihat bagaimana Emma, untuk apa Nenek bertanya soal penilaianku?” Ethan menjawab dengan tenang. Dia menyilangkan satu kaki, lalu satu lengannya bertumpu di tepian sofa.Kening Imelda berkerut samar. “Ya,” balasnya

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Pengasuh Kesayangan

    Jemari Fiona merayap di dada Ethan. Dia membungkuk di atas tubuh Ethan dengan tatapan intim pada pria itu.Rahang Ethan mengetat. Ekspresi wajahnya semakin dingin. Dia menangkap tangan Fiona, lalu mencengkramnya kuat sampai kulit pergelangan tangan Fiona memerah.Fiona meringis menahan sakit, tapi dia tak bisa menarik paksa tangannya.“Kamu ke sini hanya untuk menggodaku?”“Aku menyukaimu, Kak. Bukan menggoda,” balas Fiona penuh percaya diri.“Tingkahmu ini seperti jalang.”Fiona tersentak.Ethan mendorong tangan Fiona sampai tubuh sepupunya itu mundur dan menjauh dari tubuhnya. Setelahnya Ethan segera berdiri, tatapan matanya begitu tajam menghujam ke arah Fiona.Fiona menatap Ethan dengan bola mata berkaca-kaca, dia tak menyangka Ethan akan bersikap kasar seperti ini.“Keluar dari ruanganku!” Ethan menunjuk ke pintu ruang kerjanya dengan sangat tegas.Fiona mengepalkan telapak tangan, lalu dia segera berdiri dari duduknya dengan amarah yang membuncah. Bahkan Fiona menarik kasar pint

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Godaan Fiona

    Ethan dan Imelda sudah berada di ruang makan untuk sarapan. Mereka menunggu Ellen yang akhirnya tiba bersama Emma.Imelda memperhatikan Emma yang membantu Ellen duduk, lalu menyelipkan lap bersih di kerah seragam Ellen. Sikap dan cara menatap Emma pada Ellen memang sangat tulus, hal ini membuat kening Imelda berkerut halus ketika mengingat ucapan Rosalinda juga apa yang dia dengar dari percakapan Rosalinda dan Fiona semalam.“Ada apa, Nek?” tanya Ethan saat menyadari ke mana arah tatapan Imelda tertuju.Imelda menoleh pada Ethan, senyum samar terbit di wajahnya.“Tidak ada,” balasnya.Mereka semua sarapan bersama. Imelda sesekali memperhatikan Emma yang menyuapi Ellen dengan telaten sampai cicitnya itu makan dengan lahap.Setelah sarapan, Ethan bersiap pergi kerja sekalian mengantar Ellen ke sekolah.“Nenek masih akan tinggal?” tanya Ethan sebelum pergi.“Apa kamu mengusir nenekmu ini?” Imelda menatap penuh arti pada Ethan.“Bukan mengusir, aku hanya bertanya,” balas Ethan, “kalau beg

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Kedatangan Imelda

    Ethan melangkah menuruni anak tangga. Saat tiba di lantai bawah, sudah ada sang nenek yang berdiri di tengah ruangan sedang mengedarkan pandangan.“Nek,” panggil Ethan seraya melangkahkan kaki menghampiri Imelda.Ethan cukup terkejut mendengar pelayan mengatakan kalau Imelda datang, dan ternyata benar sang nenek berkunjung sepagi ini di rumahnya.Imelda membalikkan badan dengan perlahan, senyum tipis terpajang di wajah keriputnya.“Apa yang membawa Nenek datang ke rumah sepagi ini?” tanya Ethan begitu berdiri di samping sang nenek.“Apa datang berkunjung ke rumah nenek dan cicit harus ada jadwalnya?”Ethan menipiskan senyum. Dia lebih dulu mengajak Imelda duduk sebelum kembali bicara.“Hanya terkejut saja karena Nenek datang sepagi ini.” Ethan membantu Imelda duduk, lalu dia ikut mendudukkan tubuhnya di sofa dekat Imelda.Imelda mengembuskan napas kasar. Dia menatap sejenak pada Ethan yang berwajah ceria, lalu pandangan matanya tertuju ke sekitar seolah sedang mencari-cari sesuatu.“A

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Fiona Tak Mau Menyerah

    Di rumah orang tua Ethan.Rosalinda sedang duduk berdua dengan Fiona di balkon atas.Fiona memasang wajah kusut, bahkan bibirnya mengkerut dan kedua tangannya terlipat di depan dada.“Aku benar-benar sudah tidak kuat, Bi. Tidak tahu lagi bagaimana cara mendekati Kak Ethan, tapi sikapnya benar-benar mengabaikanku.” Fiona mulai mengeluhkan semua yang dialaminya di perusahaan.“Aku juga tidak tahu, apa sebenarnya yang wanita itu berikan sampai Ethan membelanya bahkan memperlakukan keluarga sendiri seperti orang lain.” Rosalinda mendengkus kasar dengan ekspresi wajah yang begitu kesal.Fiona diam. Dia kembali kesal ketika mengingat Ethan yang membela Emma. Tapi apa benar sikap Ethan sekarang karena dipengaruhi oleh Emma.“Tapi, bagaimana jika Kak Ethan sebenarnya memang mengabaikanku dan tak pernah tertarik padaku, Bibi?” tanya Fiona dengan tatapan cemas.Rosalinda menoleh pada Fiona, dia diam sejenak sebelum kembali bicara.“Tidak mungkin. Siapa yang bisa mengabaikan wanita sepertimu? Ak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status