Home / Romansa / Pengasuh Misterius / 6. Please Jangan Pecat Aku

Share

6. Please Jangan Pecat Aku

Author: Lucy Ang
last update Last Updated: 2021-05-27 10:55:37

     Sherly benar-benar merasa menyesal karena mengira Beni bisa membuat malamnya berkesan! 

     Setelah menimbang-nimbang akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi Bella. 

     Dan Bella sedang berpesta! Tanpanya!

     Bisakah kalian bayangkan!? 

     Sherly sangat marah kepada Bella karena tidak memberinya kabar. Tapi Bella membela diri sudah mengirimkan pesan yang tidak pernah dibalas Sherly.

     Akhirnya Sherly memutuskan untuk memaafkan Bella dan ikut bersenang-senang bersamanya! 

     Ini adalah salah satu pesta terheboh sepanjang hidupnya!

     Sherly merasa sangat gembira sambil menari bersama Bella dan teman-teman prianya.

     Semetara itu, Damian tidak berhasil menyusul Sherly dan sekarang ia sedang menghawatirkan Sherly karena teman kencannya Sherly kembali mencari ke rumahnya, tanpa membawa Sherly pulang bersamanya! Bagaimana hal itu mungkin!? Damian benar-benar tidak percaya! 

     Sudah hampir jam 3 pagi, Sherly belum pulang juga. Seharusnya Damian tidak mencampuri urusan Sherly tapi kenyataannya sekarang Damian merasa gelisah dan mencemaskan keadaan Sherly!

     Ia berusaha menghubungi Sherly melalui ponselnya tapi tidak diangkat! Dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk meredakan kecemasannya. 

     Ia mendengar suara Sherly.

     Dia memeriksa dari balik jendela dan benar, Sherly sudah kembali dengan pria lain dan tampak sangat mabuk. 

     Dia sungguh bodoh mencemaskan Sherly sementara sekarang Sherly tampak bahagia di gendongan kencannya yang lain.

     Damian merasa dibodohi dirinya sendiri. Seharusnya ia masuk dan tidak mencampuri urusan Sherly tapi entah mengapa, ia memilih membukakan pintu untuk Sherly.     

     “Hai! Maaf, kami terlalu banyak minum. Di mana kamar Sherly? Aku akan mengantarnya!“ tanya Darel sambil tertawa-tawa penuh kesenangan.

     Sherly masih tertawa-tawa dan membicarakan hal-hal yang tidak dimengerti oleh Damian tapi hanya bisa dimengerti oleh Darel. Keningnya mengerut tidak senang. 

     Darel pun ikut tertawa menanggapi celotehan dan sentuhan Sherly yang menggoda. 

     “Biar aku yang membawanya ke dalam!“

     Damian langsung mengambil Sherly dari pelukan Darel dan mengucapkan selamat malam sambil menutup pintu, tanpa memberi kesempatan kepada Darel untuk mengatakan tidak.

     “Damian, pelukanmu ternyata hangat sekali! Ha…ha…ha… berbeda dengan Darel tapi aku belum mencoba menciummu dan merasakan perbedaannya! Apakah ciumanmu menghanyutkan?“ Sherly masih bicara melantur.

     Damian mengangkat Sherly ke kamarnya dan menutupinya dengan selimut dan pergi untuk tidur.

     Paginya Sherly bangun dengan kepala berdenyut. Ia bingung, melihat ia tidur dengan pakaian semalam.

     Ia pasti sangat mabuk karenanya ia tidak sempat mengganti pakaiannya. 

     Sherly menggaruk-garuk kepalanya sambil menguap lebar. Ia mencoba untuk mengingat kejadian tadi malam tetapi ia sulit untuk mengingatnya. 

     Terakhir yang dia ingat, dia minum banyak sekali di rumah Bella. Pesta yang sangat heboh dan menyenangkan! Ia tersenyum senang saat mengingat pesta tadi malam. 

     Tanpa sengaja matanya melihat ke arah jam dinding lalu tersentak kaget. Ia terlambat!  

     Dia buru-buru bangun dan mandi dengan air hangat. Dia turun ke bawah untuk mencari Aldo dan tidak menemukannya.

     “Di mana sih ganteng?“ tanya Sherly kepada Damian.  

     Damian sedang duduk di ruang makan.

     “Sudah diantar ke taman bermain.“

     “Siapa yang menemaninya?“

     “Sam!“

     “Maaf, seharusnya aku yang menemaninya. Aku akan menyusulnya sekarang.“     

  “Tidak usah. Duduklah dan minum teh dulu,“ kata Damian dari balik Koran tanpa memandang wajah Sherly.

     Sherly bisa mendengar nada suara Damian tampak sangat dingin dan formal padanya.

     “Apakah kau marah padaku?“ 

     “Tidak, kenapa aku harus marah?“  Damian masih menolak untuk melihat Sherly dan terus terpaku pada koran yang isinya sudah dia hapal luar kepala.

 

     Sherly akhirnya merebut koran Damian. 

     “Hei! Kembalikan koranku!“ 

     “Kau marah! Katakan padaku siapa wanita yang berani membuat bos-ku yang ganteng ini marah?“ goda Sherly.

     “Tidak! Kembalikan koranku, aku sedang membacanya!"

 

     Sherly melempar korannya menjauh dari Damian.

     “Apa yang kau lakukan!?“

     Damian berteriak.

     “Kau marah!“

     “Yah, aku memang marah, jadi kenapa?! Kau melalaikan tugasmu!

     “Aku hanya mau minta maaf!“ ucap Sherly tak kalah keras.

     “Baiklah, kau kumaafkan dan sekarang kau kupecat!“ ucap Damian dengan tegas. 

     Sherly terkejut! Dia menjadi panik. Damian tidak boleh memecatnya! Tugasnya belum berhasil.

     “Kau tidak bisa memecatku!“ kata Sherly sembarangan.

     “Oh, tentu saja aku bisa! Aku akan membayar seluruh gajimu dan menyuruhmu pergi dan mempersilahkanmu untuk melakukan hal-hal yang kau gemari!“

     “Hal apa yang kugemari?“ tanya Sherly memastikan.

     “Bergonti-ganti pasangan, mabuk dan aku tidak tahu lagi apalagi kesenanganmu!“

     “Biasanya aku tidak terlalu mabuk tapi pesta tadi malam sungguh menghebohkan, kau tahu …“ 

     Damian meninggalkan Sherly yang masih berceloteh tanpa merasa bersalah. 

     Sherly mengejar Damian. Dan menatapnya dengan sungguh-sungguh.

     “Oke, oke aku mohon maafkan aku, oke?“ pinta Sherly ragu. 

     “Silahkan bereskan barang-barangmu,“ jawab Damian tanpa ragu. 

     Sherly menghalangi langkah Damian.

     “Kau tidak bisa memisahkan aku dari Aldo!“

     “Kenapa tidak bisa, kau bekerja padaku dan sekarang kau dipecat!“

     “Oh, aku tahu! Jangan bilang kau cemburu padaku!?“

     “Apa?! Kau…“  Damian kehabisan kata-kata.

     “Kau cemburu padaku.“  Sherly berkata dengan yakin.

     “Kau gila!“ teriak Damian kesal.

     “Tatap mataku dan katakan kau tidak perduli padaku!“ tantang Sherly  sambil mendekati Damian.

     “Apa yang kau lakukan?!“

     Damian berjalan mundur menjauhi Sherly yang masih terus mendekatinya dengan senyuman misterius yang mengembang di bibir seksinya.

     Hingga akhirnya ia terjatuh ke sofa.

     Sherly semakin senang mendekati Damian dan menggodanya sambil tersenyum lebar. Ia memerangkap Damian dengan kedua tangannya. 

      “Kau ganteng sekali,“ ucap Sherly tanpa sadar sambil membelai Damian. 

     Damian terkejut mendengar pengakuan Sherly dan ia benar-benar tidak menyangka Sherly akan mengatakan hal itu padanya disaat ini. Ia merasa wajahnya memerah karena salah tingkah dan anehnya kemarahannya seolah menguap entah kemana.

     “Mungkin sekali-kali, kita mesti berkencan!“

     “Apa kau sedang merayuku sekarang ini?!“

     “Kau tidak biasa dirayu?“

     Sherly tambah menekan tubuh Damian hingga terbaring di sofa. Ia senang menggoda Damian! Tapi ia malah kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa tubuh Damian.

    Bukannya merasa malu dan cepat-cepat berdiri, Sherly malah tertawa. 

     Damian benar-benar tidak mengerti dengan Sherly! 

     Sherly berhenti tertawa lalu menjatuhkan kepalanya di dada Damian. 

     Damian benar-benar ragu untuk bergerak.     

     “Aku salah karena terlambat bangun dan mengantar Aldo. Maaf… Seumur hidupku, aku belum pernah memohon tapi kali ini aku memohon, please jangan pisahkan aku dari Aldo. Atau kau boleh tidak menggajiku, tidak masalah asal aku masih bisa terus bekerja padamu, menjaga Aldo, bagaimana?“ kata Sherly dengan tulus.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Vincent Situmorang
alur nya lamncar didukung bahasa yang ringan mudah diikuti dan passtunya seru, sebuah romance yang best!
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengasuh Misterius   36. Jadi Satu Keluarga

    Bab 36 Sherly tidak pulang semalaman dan sudah bisa dipastikan Sherly menikmati kencannya malam ini, erang Damian dengan marah. Ia menunggunya di ruang tamu sampai ketiduran. Sherly tidak menyesal menghubungi Rafael sebagai teman kencannya. Ia merasa sensasi yang berbeda ketika Rafael mencumbunya. Rafael adalah pria yang sangat romantis dan lembut. “Aku mencintaimu,“ desah Rafel lembut sambil mengecup bibir Sherly. Sherly hanya mendesah sesaat sambil merasakan kepuasan yang sedang melandanya. Mereka bercinta di atas pasir pantai yang lembut. Rafael membiarkan Sherly mengambil kesenangan atasnya. Dan ia merasa puas karena bisa membuat Sherly berteriak dengan bebasnya ketika mencapai kepuasannya. “Rafael, aku sangat menyukaimu. Sungguh. Tapi ...“ Sherly tidak mau memberi harapan kepada Rafael. “Beri aku kesempatan untuk mencintaimu, Sherly,“ ucap Rafael memohon. “Rafael, aku tidak mau memberi janji yang tidak bisa kutepati. Tapi aku berja

  • Pengasuh Misterius   35. Dihadapkan dengan Keputusan yang Sulit

    Teddi tertidur dalam pelukannya. Sherly kaget ketika Damian memeluknya dari belakang. Dia tidak bisa bergerak dan dia begitu takut untuk bergerak. “Aku membutuhkanmu Sher,“ kata Damian membalikkan tubuh Sherly dengan lembut. “Dam …“ Damian membawa tubuh Sherly menjauh dari Teddi. Dan membawa tubuh istrinya ke sofa bed. “Damian …“ “Aku merindukanmu Sher…“ “Tapi …“ Damian mencium Sherly. Tubuh Sherly seakan meledak ketika merasakan ciuman Damian. Sherly merasakan desakan kerinduan mencuat dalam dirinya. Ia merindukan Damian, ia menangis ketika menyadari hal itu. Hatinya sakit serasa diiris. &n

  • Pengasuh Misterius   34. Hati Ini Masih Mencintaimu

    Damian melempar berkas perceraian mereka ke arah Sherly. Sherly terkejut melihat kedatangan Damian di rumahnya. Ia panik apa lagi saat melihat anaknya turun dari tangga. “Mommy tolong seduh susu!“ katanya dengan logat Inggris yang kental. “Naiklah sayang, Mommy akan membawakannya untukmu.“ “Dia anakku!“ seru Damian dengan marah. “Dia anakku.“ “Mommy?“ “Naik!“ teriak Sherly dengan kesal. Teddi berlari kecil mengikuti perintah mommy-nya. “Kenapa kau tidak memberitahuku?“ “Apakah harus?“ “Harus Sher!“

  • Pengasuh Misterius   33. Membuka Hati

    Teddi tumbuh menjadi anak yang sangat tampan. Dan sayangnya, ia persis seperti Damian versi kecilnya. Sherly selalu merasa bersalah karena Rafael menyayangi anaknya, melebihi apapun juga. Terkadang Sherly merasa kesal karena Rafael terlalu membela dan memanjakan Teddi. Rafael selalu pulang kerumah mereka dan menghabiskan waktu bersama Sherly dan Teddi. Selama 5 tahun ini, Rafael memiliki kamarnya sendiri. Ia tidak pernah merayu Sherly untuk bercinta dengannya. Hati Sherly masih belum bisa melupakan Damian. Setiap malam, ia sangat merindukan suaminya itu. Dan Rafael juga tahu akan hal itu, maka ia selalu menawarkan cinta tanpa berharap mendapat balasan dari Sherly. Melihat kesungguhan Rafael, hati Sherly melunak dan mulai menerima Rafael sebagai bagian dari hidu

  • Pengasuh Misterius   32. Meninggalkanmu

    Damian menyambut antusias dan gembira mendengar berita kehamilan Sherly. Sherly merasa ragu dan bertanya pada dirinya sendiri. Tiga bulan yang amat melelahkan! Kehamilan Sherly sangat menyiksa Sherly sampai-sampai ia harus dilarikan kerumah sakit karena tidak dapat makan dan minum dengan teratur. Tubuhnya menolak dan selalu muntah sampai-sampai darah keluar dari mulut Sherly karena tidak adanya cairan yang bisa dikeluarkan tubuhnya lagi. Damian menolak untuk menerima semua tawaran show dan menemani Sherly setiap saat. Ketika usia kandungannya menginjak usia lima bulan, ia sudah bisa beraktifitas dan kembali pada usaha yang ia rintis. Damian melarangnya untuk bekerja tapi Sherly menyakinkan Damian untuk membiarkannya k

  • Pengasuh Misterius   31. Cinta Satu Malam Bersama Rafael

    Sherly mengakui dalam hati firasat Damian ada benarnya juga karena Rafael selalu menyempatkan waktu untuk memantau perkembangan showroom gaun pengantin mereka. “Apa?“ tanya Rafael sambil melihat Sherly yang tengah menatapnya curiga. “Apa kau tidak terlalu sibuk belakangan ini?“ “Tidak terlalu. Itu kenapa aku bisa kesini.“ “Bukan karena maksud lain ‘kan!?“ “Apa maksudmu?“ “Rafael, aku akan sangat menghargai kalau tidak ada udang dibalik batu dengan kerja sama kita.“ “Maksudmu?“ “Jangan marah. Hanya saja, aku tidak mau memberi harapan bagi masa depan kita selain bisnis.“ “Kau membuatku kecewa dengan berpikiran sempit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status