ホーム / Romansa / Pengasuh Misterius / 7. Informasi Pertama

共有

7. Informasi Pertama

作者: Lucy Ang
last update 最終更新日: 2021-05-27 10:58:28

     Damian tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Sherly.

     Sherly tampak sangat bersungguh-sungguh.

     “Bisakah aku memikirkannya sambil duduk?“

      Sherly baru sadar dengan posisinya dan langsung menjauh dari Damian.

     “Maaf!“

     “Satu kesempatan.“

     Sherly bersorak senang.

     “Aku harus pergi siang ini dan aku mau kau, menemani Aldo dengan baik.“

     “Kau mau ke mana?“ tanyanya cepat.

     Damian merasa tidak perlu memberitahu Sherly tapi entah kenapa ia memberitahunya.

     “Aku harus pergi menemui seseorang.“

     “Siapa? Pacarmu?!“ 

     “Apa aku harus memberitahumu?“ sindir Damian.

     “Yah!“ ucap Sherly dengan yakin.

     Damian tidak bisa membantah Sherly.

     “Apa kau juga akan memberitahuku tentang lelaki yang menjemputmu dan yang juga mengantarmu tadi malam kalau aku bertanya?“ balas Damian.

     “Kalau kau ingin tahu, yah aku akan memberitahukannya.“

     Sherly merasa tidak keberatan sama sekali.

     Damian bingung tapi membiarkan rasa penasarannya menang.

     “Oke, silakan.“ 

     “Pria yang menjemputku namanya Beni, ia merasa rajanya semua perayu dimuka bumi ini tapi sayangnya aku merasa bosan, lalu aku meninggalkannya sendirian di restoran!“

     Sherly tertawa lucu saat mengenang tingkahnya tadi malam sambil membayangkan reaksi Beni.  

     “Dan yang mengantarkanku tadi malam… aku tidak ingat… bagaimana ciri-cirinya?“

     Sherly berusaha keras mengingatnya tapi ia tetap tidak ingat.

     “Kau tidak mengingat siapa yang mengantarmu pulang? Ya Tuhan Sherly! Berapa banyak minuman yang kau minum semalam?"     

     “Ini benar-benar di luar kebiasaanku, sungguh!. Itu karena, pesta yang diadakan Bella sungguh sangat menyenangkan! Sudah lama aku tidak bertemu dengan banyak pria-pria ganteng yang begitu menyenangkan! Bayangkan dalam satu ruangan! “ kata Sherly sambil mendesah mengingat pesta semalam.

     “Oh, yah?“ pancing Damian  tidak senang.

     “Yah! Dan aku merasa sangat senang! Aku merasa seperti berada di surga semalam,“ timpal Sherly dengan polos.

     “Yah, aku bisa melihatmu, begitu senangnya hingga kau mabuk seperti itu!“

     “ Yah sudah, jangan dibahas lagi yah, sekarang katakan padaku siapa wanita itu?“

     “Dia teman lamaku. Namanya Celsie. “

     “Apa kau menyukainya?“

     “Apa kau akan selalu bertanya seperti ini?!“

     Damian merasa heran dengan sikap Sherly.

     “Apa kau menyukainya atau tidak?!“ tanya Sherly mengulangi pertanyaannya lagi.                                                              

     “Mungkin. Dia cukup cantik.“

     “Jangan berkencan dengannya!“

     “Kenapa?“

     “Sebab kau tidak menyukainya!“

     “Kenapa kau begitu yakin, aku tidak menyukainya?“

     Damian merasa tidak senang mendengar pendapat Sherly tentang dirinya.

     “Kalau kau menyukainya, kau pasti akan memandangiku dan menjawabku dengan yakin,“ jawab Sherly dengan mudah.

     Damian tahu dia tidak bisa mengingkari pernyataan Sherly.

     “Apa kau selalu menyukai teman kencanmu?“

     “Tentu! Aku memilih, yang mana yang paling kusuka dan membuang yang mana yang tidak kusuka.“

     “Kau bercanda ‘kan?“ ejek Damian.

     “Tentu tidak.“

     Sherly mengangkat handphonenya. Dan beranjak dari tempatnya berdiri, menjauhi Damian. 

     Damian tahu, harusnya ia menjauh dari Sherly tapi ia tergoda untuk mendengarkan pembicaraan Sherly. 

     “Oh, jadi kau yang mengantarku tadi malam?! So sweet! Kencan? Malam ini?“

     Sherly melirik Damian sebelum mengambil keputusan.

     “Aku rasa malam ini tidak bisa. Bosku bisa marah, mungkin kita akan menundanya sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Baik aku tidak akan lupa meneleponmu, jangan khawatir! Kau cukup ganteng untuk menjadi prioritas dalam agenda kencanku!“

     Sherly tertawa lepas.

     “Yah, yah! Sudah dulu yah,“ kata Sherly cepat-cepat menutup handphonenya.  

     “Berarti yang mengantarku semalam Darel. Ia ganteng ‘kan!? Aku suka padanya. Tapi aku berjanji tidak akan berkencan dulu, sebelum mendapat ijin darimu,“ ucap Sherly dengan nada sedih.

     “Kau tidak perlu meminta ijinku. Jam kerjamu berakhir jam 7 malam, setelah itu kau bebas untuk berkencan. Tapi ingat jam 8 pagi kau sudah bekerja padaku lagi!“

     “Oh, realy kalau begitu aku boleh berkencan dengan Darel malam ini?“

     “Kau menyukainya?!“ tanya Damian sambil merengut.

     “Tentu aku menyukainya jika tidak, aku tidak akan mau berkencan dengannya! Tidak sepertimu.“

     “Apa maksudmu?“

     “Well, kau menyia-yiakan waktumu. Berkencan dengan wanita yang tidak kau sukai, itu sangat membosankan!“

     Damian tidak senang dikomentari tentang urusan pribadinya.

     “Apa kau mengomentariku!?“

     ”Aku rasa, kau lebih menyukaiku dibanding Celsie-mu itu!“

     Sherly melenggang dengan santainya dan masuk ke dalam kamarnya.

     “Apa sih maksudnya?“

     Damian tidak mengerti. 

     Setelah Aldo tertidur, Sherly bersiap-siap untuk pergi dan berkencan dengan Darel.

     Damian tampak lebih tampan dari biasanya. Ia mengenakan jas resminya dan membenahi dasinya.

     Sherly langsung mengambil alih tanpa diminta.     

     “Kau akan pergi dengan Celsie-mu?“ tanya Sherly.

     “Tidak. Aku memikirkan kata-katamu dan mengajak Serena. Aku menyukainya.“

     “Awal yang bagus. Kau ganteng sekali malam ini, melebihi malam-malam kemarin! Aku yakin, kau akan sukses dengan Serena malam ini.“

     “Apa maksudmu sukses?“

     ”Serena pasti akan mengajakmu bercinta malam ini!“ 

     Damian merasa mukanya merah padam.

     “Menurutmu begitu!?“ pancing Damian.

     “Yah pasti. Kalau saja kau bukan bosku, aku mungkin akan mengajakmu berkencan.“

     “Oh, yah! Haruskah aku bangga? Di nomor urutan berapa aku setelah Darel-mu itu?“   

     Berpikir sejenak.

     “Mungkin kau akan mengalahkan Darel. Dan Darel itu bukanlah Darel-ku sampai aku memutuskan begitu!“ ucap Sherly sambil mengerlingkan matanya.

     Rasanya Damian tidak bisa bernapas berada dekat Sherly. 

     Suara bel berbunyi. 

     Sherly pamit pergi sambil berjinjit dan mengecup bibir Damian dengan cepat. 

     Damian tidak menyangka Sherly akan menciumnya.

     Dia membuatku gila! pekik Damian kesal dalam hati.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Pengasuh Misterius   36. Jadi Satu Keluarga

    Bab 36 Sherly tidak pulang semalaman dan sudah bisa dipastikan Sherly menikmati kencannya malam ini, erang Damian dengan marah. Ia menunggunya di ruang tamu sampai ketiduran. Sherly tidak menyesal menghubungi Rafael sebagai teman kencannya. Ia merasa sensasi yang berbeda ketika Rafael mencumbunya. Rafael adalah pria yang sangat romantis dan lembut. “Aku mencintaimu,“ desah Rafel lembut sambil mengecup bibir Sherly. Sherly hanya mendesah sesaat sambil merasakan kepuasan yang sedang melandanya. Mereka bercinta di atas pasir pantai yang lembut. Rafael membiarkan Sherly mengambil kesenangan atasnya. Dan ia merasa puas karena bisa membuat Sherly berteriak dengan bebasnya ketika mencapai kepuasannya. “Rafael, aku sangat menyukaimu. Sungguh. Tapi ...“ Sherly tidak mau memberi harapan kepada Rafael. “Beri aku kesempatan untuk mencintaimu, Sherly,“ ucap Rafael memohon. “Rafael, aku tidak mau memberi janji yang tidak bisa kutepati. Tapi aku berja

  • Pengasuh Misterius   35. Dihadapkan dengan Keputusan yang Sulit

    Teddi tertidur dalam pelukannya. Sherly kaget ketika Damian memeluknya dari belakang. Dia tidak bisa bergerak dan dia begitu takut untuk bergerak. “Aku membutuhkanmu Sher,“ kata Damian membalikkan tubuh Sherly dengan lembut. “Dam …“ Damian membawa tubuh Sherly menjauh dari Teddi. Dan membawa tubuh istrinya ke sofa bed. “Damian …“ “Aku merindukanmu Sher…“ “Tapi …“ Damian mencium Sherly. Tubuh Sherly seakan meledak ketika merasakan ciuman Damian. Sherly merasakan desakan kerinduan mencuat dalam dirinya. Ia merindukan Damian, ia menangis ketika menyadari hal itu. Hatinya sakit serasa diiris. &n

  • Pengasuh Misterius   34. Hati Ini Masih Mencintaimu

    Damian melempar berkas perceraian mereka ke arah Sherly. Sherly terkejut melihat kedatangan Damian di rumahnya. Ia panik apa lagi saat melihat anaknya turun dari tangga. “Mommy tolong seduh susu!“ katanya dengan logat Inggris yang kental. “Naiklah sayang, Mommy akan membawakannya untukmu.“ “Dia anakku!“ seru Damian dengan marah. “Dia anakku.“ “Mommy?“ “Naik!“ teriak Sherly dengan kesal. Teddi berlari kecil mengikuti perintah mommy-nya. “Kenapa kau tidak memberitahuku?“ “Apakah harus?“ “Harus Sher!“

  • Pengasuh Misterius   33. Membuka Hati

    Teddi tumbuh menjadi anak yang sangat tampan. Dan sayangnya, ia persis seperti Damian versi kecilnya. Sherly selalu merasa bersalah karena Rafael menyayangi anaknya, melebihi apapun juga. Terkadang Sherly merasa kesal karena Rafael terlalu membela dan memanjakan Teddi. Rafael selalu pulang kerumah mereka dan menghabiskan waktu bersama Sherly dan Teddi. Selama 5 tahun ini, Rafael memiliki kamarnya sendiri. Ia tidak pernah merayu Sherly untuk bercinta dengannya. Hati Sherly masih belum bisa melupakan Damian. Setiap malam, ia sangat merindukan suaminya itu. Dan Rafael juga tahu akan hal itu, maka ia selalu menawarkan cinta tanpa berharap mendapat balasan dari Sherly. Melihat kesungguhan Rafael, hati Sherly melunak dan mulai menerima Rafael sebagai bagian dari hidu

  • Pengasuh Misterius   32. Meninggalkanmu

    Damian menyambut antusias dan gembira mendengar berita kehamilan Sherly. Sherly merasa ragu dan bertanya pada dirinya sendiri. Tiga bulan yang amat melelahkan! Kehamilan Sherly sangat menyiksa Sherly sampai-sampai ia harus dilarikan kerumah sakit karena tidak dapat makan dan minum dengan teratur. Tubuhnya menolak dan selalu muntah sampai-sampai darah keluar dari mulut Sherly karena tidak adanya cairan yang bisa dikeluarkan tubuhnya lagi. Damian menolak untuk menerima semua tawaran show dan menemani Sherly setiap saat. Ketika usia kandungannya menginjak usia lima bulan, ia sudah bisa beraktifitas dan kembali pada usaha yang ia rintis. Damian melarangnya untuk bekerja tapi Sherly menyakinkan Damian untuk membiarkannya k

  • Pengasuh Misterius   31. Cinta Satu Malam Bersama Rafael

    Sherly mengakui dalam hati firasat Damian ada benarnya juga karena Rafael selalu menyempatkan waktu untuk memantau perkembangan showroom gaun pengantin mereka. “Apa?“ tanya Rafael sambil melihat Sherly yang tengah menatapnya curiga. “Apa kau tidak terlalu sibuk belakangan ini?“ “Tidak terlalu. Itu kenapa aku bisa kesini.“ “Bukan karena maksud lain ‘kan!?“ “Apa maksudmu?“ “Rafael, aku akan sangat menghargai kalau tidak ada udang dibalik batu dengan kerja sama kita.“ “Maksudmu?“ “Jangan marah. Hanya saja, aku tidak mau memberi harapan bagi masa depan kita selain bisnis.“ “Kau membuatku kecewa dengan berpikiran sempit

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status