Share

7. Informasi Pertama

     Damian tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Sherly.

     Sherly tampak sangat bersungguh-sungguh.

     “Bisakah aku memikirkannya sambil duduk?“

      Sherly baru sadar dengan posisinya dan langsung menjauh dari Damian.

     “Maaf!“

     “Satu kesempatan.“

     Sherly bersorak senang.

     “Aku harus pergi siang ini dan aku mau kau, menemani Aldo dengan baik.“

     “Kau mau ke mana?“ tanyanya cepat.

     Damian merasa tidak perlu memberitahu Sherly tapi entah kenapa ia memberitahunya.

     “Aku harus pergi menemui seseorang.“

     “Siapa? Pacarmu?!“ 

     “Apa aku harus memberitahumu?“ sindir Damian.

     “Yah!“ ucap Sherly dengan yakin.

     Damian tidak bisa membantah Sherly.

     “Apa kau juga akan memberitahuku tentang lelaki yang menjemputmu dan yang juga mengantarmu tadi malam kalau aku bertanya?“ balas Damian.

     “Kalau kau ingin tahu, yah aku akan memberitahukannya.“

     Sherly merasa tidak keberatan sama sekali.

     Damian bingung tapi membiarkan rasa penasarannya menang.

     “Oke, silakan.“ 

     “Pria yang menjemputku namanya Beni, ia merasa rajanya semua perayu dimuka bumi ini tapi sayangnya aku merasa bosan, lalu aku meninggalkannya sendirian di restoran!“

     Sherly tertawa lucu saat mengenang tingkahnya tadi malam sambil membayangkan reaksi Beni.  

     “Dan yang mengantarkanku tadi malam… aku tidak ingat… bagaimana ciri-cirinya?“

     Sherly berusaha keras mengingatnya tapi ia tetap tidak ingat.

     “Kau tidak mengingat siapa yang mengantarmu pulang? Ya Tuhan Sherly! Berapa banyak minuman yang kau minum semalam?"     

     “Ini benar-benar di luar kebiasaanku, sungguh!. Itu karena, pesta yang diadakan Bella sungguh sangat menyenangkan! Sudah lama aku tidak bertemu dengan banyak pria-pria ganteng yang begitu menyenangkan! Bayangkan dalam satu ruangan! “ kata Sherly sambil mendesah mengingat pesta semalam.

     “Oh, yah?“ pancing Damian  tidak senang.

     “Yah! Dan aku merasa sangat senang! Aku merasa seperti berada di surga semalam,“ timpal Sherly dengan polos.

     “Yah, aku bisa melihatmu, begitu senangnya hingga kau mabuk seperti itu!“

     “ Yah sudah, jangan dibahas lagi yah, sekarang katakan padaku siapa wanita itu?“

     “Dia teman lamaku. Namanya Celsie. “

     “Apa kau menyukainya?“

     “Apa kau akan selalu bertanya seperti ini?!“

     Damian merasa heran dengan sikap Sherly.

     “Apa kau menyukainya atau tidak?!“ tanya Sherly mengulangi pertanyaannya lagi.                                                              

     “Mungkin. Dia cukup cantik.“

     “Jangan berkencan dengannya!“

     “Kenapa?“

     “Sebab kau tidak menyukainya!“

     “Kenapa kau begitu yakin, aku tidak menyukainya?“

     Damian merasa tidak senang mendengar pendapat Sherly tentang dirinya.

     “Kalau kau menyukainya, kau pasti akan memandangiku dan menjawabku dengan yakin,“ jawab Sherly dengan mudah.

     Damian tahu dia tidak bisa mengingkari pernyataan Sherly.

     “Apa kau selalu menyukai teman kencanmu?“

     “Tentu! Aku memilih, yang mana yang paling kusuka dan membuang yang mana yang tidak kusuka.“

     “Kau bercanda ‘kan?“ ejek Damian.

     “Tentu tidak.“

     Sherly mengangkat handphonenya. Dan beranjak dari tempatnya berdiri, menjauhi Damian. 

     Damian tahu, harusnya ia menjauh dari Sherly tapi ia tergoda untuk mendengarkan pembicaraan Sherly. 

     “Oh, jadi kau yang mengantarku tadi malam?! So sweet! Kencan? Malam ini?“

     Sherly melirik Damian sebelum mengambil keputusan.

     “Aku rasa malam ini tidak bisa. Bosku bisa marah, mungkin kita akan menundanya sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Baik aku tidak akan lupa meneleponmu, jangan khawatir! Kau cukup ganteng untuk menjadi prioritas dalam agenda kencanku!“

     Sherly tertawa lepas.

     “Yah, yah! Sudah dulu yah,“ kata Sherly cepat-cepat menutup handphonenya.  

     “Berarti yang mengantarku semalam Darel. Ia ganteng ‘kan!? Aku suka padanya. Tapi aku berjanji tidak akan berkencan dulu, sebelum mendapat ijin darimu,“ ucap Sherly dengan nada sedih.

     “Kau tidak perlu meminta ijinku. Jam kerjamu berakhir jam 7 malam, setelah itu kau bebas untuk berkencan. Tapi ingat jam 8 pagi kau sudah bekerja padaku lagi!“

     “Oh, realy kalau begitu aku boleh berkencan dengan Darel malam ini?“

     “Kau menyukainya?!“ tanya Damian sambil merengut.

     “Tentu aku menyukainya jika tidak, aku tidak akan mau berkencan dengannya! Tidak sepertimu.“

     “Apa maksudmu?“

     “Well, kau menyia-yiakan waktumu. Berkencan dengan wanita yang tidak kau sukai, itu sangat membosankan!“

     Damian tidak senang dikomentari tentang urusan pribadinya.

     “Apa kau mengomentariku!?“

     ”Aku rasa, kau lebih menyukaiku dibanding Celsie-mu itu!“

     Sherly melenggang dengan santainya dan masuk ke dalam kamarnya.

     “Apa sih maksudnya?“

     Damian tidak mengerti. 

     Setelah Aldo tertidur, Sherly bersiap-siap untuk pergi dan berkencan dengan Darel.

     Damian tampak lebih tampan dari biasanya. Ia mengenakan jas resminya dan membenahi dasinya.

     Sherly langsung mengambil alih tanpa diminta.     

     “Kau akan pergi dengan Celsie-mu?“ tanya Sherly.

     “Tidak. Aku memikirkan kata-katamu dan mengajak Serena. Aku menyukainya.“

     “Awal yang bagus. Kau ganteng sekali malam ini, melebihi malam-malam kemarin! Aku yakin, kau akan sukses dengan Serena malam ini.“

     “Apa maksudmu sukses?“

     ”Serena pasti akan mengajakmu bercinta malam ini!“ 

     Damian merasa mukanya merah padam.

     “Menurutmu begitu!?“ pancing Damian.

     “Yah pasti. Kalau saja kau bukan bosku, aku mungkin akan mengajakmu berkencan.“

     “Oh, yah! Haruskah aku bangga? Di nomor urutan berapa aku setelah Darel-mu itu?“   

     Berpikir sejenak.

     “Mungkin kau akan mengalahkan Darel. Dan Darel itu bukanlah Darel-ku sampai aku memutuskan begitu!“ ucap Sherly sambil mengerlingkan matanya.

     Rasanya Damian tidak bisa bernapas berada dekat Sherly. 

     Suara bel berbunyi. 

     Sherly pamit pergi sambil berjinjit dan mengecup bibir Damian dengan cepat. 

     Damian tidak menyangka Sherly akan menciumnya.

     Dia membuatku gila! pekik Damian kesal dalam hati.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status