Share

Bab 22 Pelukan Penenang

"Apa yang kamu rasakan?" tanya Ethan dengan paniknya.

"Kepala saya sakit banget," rengek Selina dengan lelehan air matanya.

Ethan melirik ke arah jam dinding yang tertara, sudah menunjukkan pukul 3 pagi.

"Tunggu sebentar, ya, saya panggilkan perawat dulu," pinta Ethan sangat lembut.

Dengan cepat, Ethan segera menggunakan fasilitas nurse call untuk memanggil perawat jaga. Lantas berbicara dengan perawat itu. Sekarang tinggal menunggu perawat datang saja.

"Jangan nangis lagi," pinta Ethan dengan nada lembut, tidak seperti biasanya dia ketus saat berbicara dengan Selina.

Selina tetap tidak menuruti permintaan Ethan, karena dia memang merasa kepalanya sangat sakit. Membuatnya tidak bisa menahan dan hanya bisa menumpahkan air matanya.

"Kamu gak malu nangis di depan saya, hm?" tanya Ethan sembari menggerakan tangannya untuk mengusap air mata Selina yang berjatuhan.

Tidak ada yang memintanya melakukannya, karena Ethan hanya menuruti nalurinya sendiri. Dia tidak suka melihat Selina menangi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status