Share

Bab 42

"Ayo, kau cerita duluan!" kata Melati pada Hafsa saat mereka sudah sampai disebuah taman dan ditaman itu hanya ada mereka berdua.

"Tidak ah! kau duluan saja" jawab Hafsa malu-malu.

"Kau kan yang biasanya paling semangat, ayolah aku tidak sabar." Melati menggoyang-goyang kan lengan Hafsa agar cepat bercerita.

"Iya iya sabar dong!" akhirnya Hafsa menyerah dan dia duluan yang berbicara tapi belum berbicara dia sudah senyum-senyum sendiri.

"Ey, kenapa malah senyum-senyum? bikin tambah penasaran aja sih!" Melati tidak sabar dan terus berceloteh.

"Iyaa, kau tau tadi aku dan tuan Elang..." Hafsa semakin tersenyum sambil memegangi bibirnya hal itu sudah membuat Melati mengerti maksudnya.

"Dari gerak gerikmu aku bisa menebak kau dan tuan muda pasti sudah ehem... ehem...!" kata Melati sambil tangannya memperagakan sepasang suami istri jika berduaan.

Tapi hal itu malah membuat Hafsa tidak mengerti.

"Apaan itu?" Hafsa jadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status