Share

Bab 43

"Iya, dia berbeda dia... ternyata tidak kaku seperti yang aku kira." ucap Melati tersenyum sendiri.

Hafsa mengernyit, "Tidak kaku, ya iya lah tidak kaku kan dia manusia bukan robot."

Melati mencebik kesal, "Hafsa bukan maksudku kaku seperti robot tapi... kau tau kan dari pertama kita menginjakkan kaki disini pernah tidak kita melihat dia tersenyum atau ekpresi apalah. Tidak kan." Melati menjelaskan dengan detail.

Hafsa menggaruk kepalanya sambil mengingat pertama kali mereka datang Rey memang kaku seperti robot dan ekspresinya sangat datar dan dingin melebihi tuannya Elang.

"Oh iya yah dia memang kaku sih!" kata Hafsa mengiyakan.

"Tuhkan, tapi sekarang aku lihat dia tersenyum senyumnya itu maniiisss sekali seperti gula." ujar Melati tersenyum membayangkan wajah Rey.

Hafsa ikut tersenyum, "Wah ada kemajuan dong dia biar tidak kaku terus ya kan."

"Iya dong, entah kenapa aku yakin jika Rey adalah jodohku." ucap Melati asal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status