Share

478. Interogasi

Author: Rendi OP
last update Last Updated: 2023-11-18 08:55:38

"Baiklah, Kak Martis. Aku akan membantumu," jawab Reka dengan semangat. Mereka berdua kemudian mulai mengikat para tentara Sanis yang masih hidup untuk diinterogasi.

Butuh waktu beberapa puluh menit untuk Martis dan Reka menunggu musuh yang mereka sandera agar kembali sadarkan diri.

Byur...!

Karena tidak sabar, Reka akhirnya mengguyur mereka dengan seember air.

Usaha Reka untuk membuat mereka sadar berhasil. Dan saat mereka membuka kedua mata masing-masing, wajah mereka sangat terkejut.

"A-apa yang kalian inginkan? Di-di mana ini?" tanya salah satu pria dengan gugup.

"Kau tidak berhak bertanya kepada kami. Yang berhak bertanya adalah kami. Tugas kalian saat ini hanyalah menjawab semua pertanyaan kami dengan jujur. Kalau tidak, kalian lihat itu!" seru Reka dengan wajah yang dipenuhi amarah.

Ketiga pria itu melihat ke arah yang Reka tunjuk. Ternyata di sana ada sebuah karung putih yang di dalamnya terbungkus sesuatu. Dan dari karung itu berceceran darah berwarna merah yang masih segar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengendali Sistem Terkuat   971. Di Istana

    Setelah beberapa waktu mereka menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di Istana Peri. Setibanya mereka di Istana, Elnara dan Aidit sempat terperangah melihat keindahan dan keagungan Istana itu. "Wah..., Elnara, lihatlah..., Bangunan yang sangat besar di ujung sana itu namanya adalah Istana...," ujar Aidit dengan wajah polosnya. "Iya benar, ternyata, sangat besar ya...?" Elnara yang menyahuti Aidit pun raut wajahnya sama, sama-sama terperangah. "Hey, kalian berdua mau sampai kapan melongo di sana, hah...?" Martis yang sudah jalan lebih dulu akhirnya berteriak pada kedua muridnya itu Elnara dan Aidit yang tersadar dari lamunan akhirnya menyusul Martis dan Komandan untuk memasuki wilayah Istana Peri. Dan sesampainya mereka di tempat para prajurit, mereka langsung bergegas membersihkan diri masing-masing dan mematuhi aturan yang ada di sana. Dua hari kemudian, barulah Elnara, Aidit, dan Martis bisa berkumpul kembali. Ternyata, mereka ditempatkan di kelompok yang berbeda. Dan

  • Pengendali Sistem Terkuat   970. Petir Putih

    Sosok misterius itu menatap tajam petir yang Martis maksud. Ia pun berkata dalam hatinya, 'Apa...?! Bukankah Petir ini adalah petir putih? Petir putih adalah petir yang paling tinggi! Celaka, aku belum pernah sebelumnya melawan petir tingkatan ini. Tapi apa boleh buat, aku tidak akan mau dipermalukan begitu saja. Cih! Hanya petir saja, kenapa harus takut?' Sosok misterius itu kemudian memutuskan untuk menahan sambaran petir putih tersebut. Jelegar...! Beberapa saat kemudian, semua penglihatan orang di sekitar sempat pudar,akibat dahsyatnya sambaran petir yang Martis ciptakan. Dan ternyata, sosok misterius yang mengaku dirinya sangat kuat itu langsung tumbang. Ia tak kuasa menahan petir terkuat sealam semesta yang Martis ciptakan. Dan akhirnya, semua orang pun terdiam. Mereka yang tadinya nampak buas da brutal pun akhirnya bisa tenang setelah melihat kejadian yang Matis lakukan. "Kalian semua...? Kenapa hanya diam saja? Jika tidak segera diselamatkan, orang itu akan mati."

  • Pengendali Sistem Terkuat   969. Guru lawan Guru

    Martis sempat merasa gemetar saat melihat sosok yang tiba-tiba muncul itu. "Apakah kalian semua adalah orang yang telah berani melukai Muridku sampai seperti ini...?" Sosok itu berdiri tegak, ia bertanya kepada semua orang yang ada di sana. Namun sepertinya Martis tidak gentar, ia kemudian berkata, "Sebenarnya, orang yang melukai muridmu itu adalah Muridku!" Martis tiba-tiba menjawab. "Lalu...?" tanya sosok itu lagi. "Murid adalah murid, dan guru adalah guru." Dengan lantang Martis mengatakannya. "Oh, jadi begitu. Maksud ucapanmu itu adalah murid melawan murid, dan guru lawannya adalah gurunya? Benarkah begitu maksudmu, Anak Muda...?" tanya sosok itu padam Martis. "Untunglah Anda mengerti. Kalau begitu, lawanmu adalah aku! Karena aku adalah guru dari orang yang telah mengalahkan muridmu!" Martis berkata dengan sangat percaya diri. Sosok bayangan yang muncul itu pun berkata, "Baiklah, baiklah, aku terima tantanganmu. Tapi tidak sekarang, kalau aku melawan hanya dengan sos

  • Pengendali Sistem Terkuat   968. Tunggu dan lihat

    "Martis! Tunggu apa lagi?!" seru Komandan pada Martis. Dan saat Komandan ingin berdebat dengan Martis, lalu Martis mengarahkan jari telunjuknya ke arah Elnara. "Lihatlah itu." Komandan memperhatikan ke arah yang Martis tunjuk. Duar...! Terdengar suara ledakan yang cukup dahsyat. Rupanya ledakan itu hasil dari pukulan Elnara. "Apa yang terjadi?" tanya Komandan itu. Karena ada asap dan debu yang mengepul, penglihatan mereka pun terganggu. "Tunggu saja dan lihat apa yang terjadi," jawab Martis dengan wajah seriusnya. Ternyata, tadi Elnara memasang sebuah jebakan pada tubuh pria yang menjadi lawannya. Jebakan itu berupa bom kecil yang terbuat dari kertas. Kertas itu berisikan mantra peledak. Dan ledakan yang dihasilkan dari mantra itu sangatlah kuat. Itu terbukti setelah melihat apa yang terjadi pada tubuh pria yang dilawan Elnara. "Argh...! Sialan! Rupanya kau memiliki mainan seperti itu!" Pria itu menggerutu, ia kesal karena tidak menyadari bahwa Elnara masih menyimpa

  • Pengendali Sistem Terkuat   967. Komandan kesal pada Martis

    Pria itu berteriak sangat keras. Dan teriakannya itu disusul dengan terjadinya ledakan fluktuasi kekuatan dari dalam tubuhnya yang memancar ke area sekitarnya. Ledakan kekuatan itu menghasilkan tekanan yang sangat kuat. "Kekuatan macam apa ini?!" tanya Elnara seraya berusaha menahan tekanan yang ia rasakan. Namun sepertinya Elnara tak cukup kuat menahan tekanan yang di pancarkan oleh pria yang menjadi lawannya saat ini. Alhasil, beberapa detik kemudian kedua lutut Elnara menyentuh lantai. Saat melihat kejadian ini, Martis kemudian mendapat pemberitahuan dari sistemnya. Tring! "Sistem mendeteksi kekuatan kutukan! Harap Martis agar berhati-hati!" Martis lalu mengamati tubuh pria yang dilawan oleh Elnara tadi. 'Tubuh pria itu tiba-tiba dipenuhi dengan tato. Apakah tato itu adalah efek dari kekuatan kutukan seperti yang sistem katakan? Aku jadi penasaran, seberapa kuat kekuatan kutukan ini,' gumam Martis dalam hatinya. Tiba-tiba, pria tadi langsung melompat tepat ke hadapan El

  • Pengendali Sistem Terkuat   966. Amarah Elnara

    Saat melihat keadaan rekan-rekannya yang sangat miris, hati Sang Komandan sangat hancur. "Tidak...!" Kedua kakinya lemas, ia meneteskan airmata saat melihat ternyata pasukan utusan Istana Peri yang pergi ke Desa Peri Kegelapan semuanya mati akibat tak tahan menahan siksaan keji yang dilakukan oleh Wenedy beserta warga desa lainnya. Martis mendekati Komandan itu, ia memegang bahunya. "Komandan, aku turut berduka cita atas rekan kita yang telah gugur. Aku berjanji, aku akan membalaskan perbuatan mereka seratus kali lipat!" Lalu Martis menoleh ke arah Elnara dan Aidit. "Elnara, Aidit, kalian berdua bersiaplah. Kalian maju serempak!" Elnara dan Aidit mengangguk, kemudian mereka melompat ke tengah-tengah lapangan. "Kalian sangat kejam!" seru Aidit mengacungkan tombaknya ke sekelilingnya. Kemudian terdengar sorakan dari semua warga desa di sana. Lalu ada satu orang Peri Kegelapan yang juga melompat ke tengah-tengah lapangan itu. "Hahaha...! Kalian berdua ternyata cukup bernyali juga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status