Martis terpaksa berbohong. Ia mengatakan kepada warga Desa yang menangkapnya bahwa mereka berdua tersesat. Mereka tak sangaja masuk ke dalam sebuah portal dimensi yang tiba-tiba terbuka."Tapi tunggu, kenapa Gadis ini memiliki aura Peri? Tapi dia bukanlah Peri.""Dia adalah keturunan Peri Iblis." Martis berkata jujur, karena ia pikir tidak akan bisa berbohong tentang hal ini.Kemudian kerumunan warga desa itu mulai ramai saling berbisik. Mereka ada sebagian yang takut pada Martis dan Edis, ada juga yang melontarkan tatapan kebencian, dan juga yang berpikir bijaksana merasa kasihan karena mereka sangat sial bisa terpental ke Alam mereka.Setelah itu, selesainya diintrogasi, Martis dan Edis dibawa ke kediaman Kepala Suku di desa itu untuk mendapatkan keputusan jelas tentang keberadaan mereka. Setelah ditimbang-timbang, akhirnya Kepala Suku desa itu terpaksa menahan Martis dan Edis. Mereka mengatakan akan berdiskusi lebih lanjut beberapa hari ke depan.Walaupun Martis dan Edis ditahan di
Sosok besar itu menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya. "Nampaknya kau tidak tahu apa arti dari ucapanmu tadi untuk mendapatkan api suci hijau.""Em..., bisakah Tuan Penjaga menjelaskannya padaku? Jujur saja, aku memang tidak cukup mengerti. Hanya saja, aku memang ingin mendapatkan api suci hijau," ungkap Martis."Asal kau tahu saja, api suci hijau itu adalah milik Raja kami, yaitu Raja Peri. Untuk bisa mendapatkan api suci hijau, sejak ribuan tahun lamanya kami memiliki suatu aturan. Jika ingin memilikinya, maka kau harus bertarung dan mengalahkan Raja kami terlebih dahulu.""Apa...?!" teriak Martis dan Edis secara bersamaan."Bos..., ini...?" tanya Edis."Edis, aku juga tidak tahu jika ada aturan seperti ini. Bahkan kedua Orang Tuamu juga tidak mengatakan bahwa ada hal seperti ini, kan?"Kemudian Sosok besar itu kembali bertanya pada Martis. "Jadi, apakah kau masih berniat untuk memiliki api suci hijau? Saranku, pikirkanlah baik-baik. Raja kami adalah sosok terkuat di alam Pe
Duar...! Duar...! Ada dua guntur yang menyambar lagi. Tapi untungnya Martis dapat menahan kedua guntur itu. Tapi sepertinya guntur itu sangatlah dahsyat, itu memaksa Martis menggunakan lima puluh persen kekuatan dan energinya. "Bos..., apa kau baik-baik saja?" tanya Edis, ia melihat Martis yang nampak berkeringat, dan tubuhnya juga bergetar. "Tenang saja, aku baik-baik saja, kok. Tapi tidak tahu jika ada beberapa guntur lagi yang menyambar kita. Aku ragu mengatakan jika aku masih dapat bertahan." Baiknya, setelah menunggu beberapa menit kemudian, tak ada lagi guntur yang menyambar mereka. Akan tetapi, kini muncul hal yang membuat tubuh mereka bergetar. Saat ini, di atas langit tengah muncul gelombang aneh. Gelombang itu perlahan membentuk sebuah pusaran berwarna hijau. Dan kemudian, dari balik pusaran itu muncul kedua tangan sesosok makhluk yang ukurannya sangat besar. Makhluk itu tingginya sekitar lima puluh meter. Dan saat makhluk itu keluar dari pusaran itu, kini wujudnya na
Selang beberapa hari kemudian, setelah Martis menyelesaikan misinya memusnahkan jiwa Raja Kegelapan, ia kembali mendapat misi baru dari sistem.Tring!"Selamat! Martis telah memusnahkan Raja Kegelapan dan juga telah mendapatkan api suci hitam. Kini, Martis mendapat tugas baru, yaitu mencari api suci hijau."'Api suci hijau? Sistem, kira-kira di mana keberadaan api suci hijau? Apakah berada di dimensi iblis juga?' tanya Martis pada sistemnya.Tring!"Tidak, api suci hijau tidak berada di alam Iblis, tapi berada di alam Peri."'Alam peri, ya? Lalu, bagaimana caranya aku pergi ke sana?'Tring!"Untuk menuju alam Peri, Martis bisa menanyakannya kepada keturunan murni Peri Iblis."Martis berpikir sejenak. 'Bukankah keluarga Putri Edis adalah keturunan murni Peri Iblis? Baiklah, akan aku coba tanyakan kepada mereka saja.'Martis kemudian menemui kedua orang tua Putri Edis. Dia tidak banyak basa-basi, ia langsung to the poin."Em..., Paman Ruly, jujur saja, aku ingin bertanya tentang Alam Pe
Martis menampar wajah Henry beberapa kali karena merasa kesal dengan sikap bodohnya yang disebabkan akibat rasa takut yang berlebih. Tubuh Henry semuanya gemetar, ia berbicara pun terbata. Hal inilah yang membuat Martis berulang kali menampar wajahnya agar ia dapat berbicara dengan jelas saat ditanya. "Cepat, beritahu aku! Kenapa Edis langsung tak sadarkan diri setelah permata giok biru tadi masuk ke dalam tubuhnya?!" Martis masih penasaran. Sebab, ia sudah bertanya pada sistem, namun sistem mengatakan bahwa yang tahu jawabannya adalah pria botak bernama Henry yang bersama Martis saat ini. Awalnya Henry masih tidak mau menjawab, tapi karena tamparan Martis dapat membuatnya sakit sampai sekujur tubuh akhirnya dia mau memberitahu Martis. "A-aku jawab..., baik, aku jawab...., Tuan...," ujar Henry seraya berlutut pada Martis. "Sebenarnya Adik keempatku mendapatkan Berkah Surgawi. Di mana garis keturunannya memiliki tubuh suci giok biru." "Lalu, kenapa peta giok biru itu ada di t
Esok harinya, perjalanan Martis, Putri Edis dan Gloe berlanjut. Dan setelah perjalanan yang cukup melelahkan ini, akhirnya mereka menemukan keberadaan api suci hitam, di mana masih dalam wilayah Peri Iblis Inti. Mereka dapat menemukannya dengan cepat berkat Gloe. Ternyata, tubuh Gloe dapat menarik perhatian api suci hitam, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh Martis dengan baik. "Bos..., apakah itu yang di namakan api suci hitam?" tanya Putri Edis, ia menunjuk ke atas langit di mana ada kobaran api berwarna hitam sedang melayang. "Benar, itu adalah api suci hitam. Aku tidak menyangka bisa mendapatkannya secepat ini. Padahal, sesuai lokasi yang ada di dalam peta, kita masih harus menempuh beberapa perjalanan lagi. Namun siapa sangka? Ternyata api suci hitam dapat berpindah tempat sesuka hatinya." Wajah Martis nampak bahagia saat menatap api suci hitam yang melayang-layang di atas langit. Akan tetapi, ternyata bukan hanya Martis saja yang mengetahui keberadaan api suci hitam ini. Ad