Share

764. Memukul wajah, dada dan perut

Martis tak menyangka jika serangan pukulan beruntun dari Roger tadi dapat menjebolkan pertahannya.

Kemudian Martis kembali bangkit, ia mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya. 'Aku tidak boleh sembarang menerima serangannya. Itu cukup menyakitkan. Aku akan coba menyerang balik,' gumam Martis.

Siuw...!

Martis melesat ke arah Roger.

"Pukulan Roket Balistik...!" teriak Martis.

Tangan kanan Martis nampak berubah menjadi hitam dan diselimuti warna kemerahan. Kepalan tangan Maris itu juga mengeluarkan asap.

Martis menarik tangan itu ke belakang, dan tangan itu melar seperti karet. Lalu Martis mendorongnya ke arah Roger. Tinju Martis itu sangat berat dan juga cepat.

Boom...!

Saat Roger mencoba menahannya, terjadilah ledakan hebat.

Roger akhirnya berhasil menahan serangan Martis itu. Namun ternyata, Martis tidak berhenti dengan serangan itu saja. Martis melanjutkan serangan lainnya.

"Pukulan Jet Bertubi-tubi...! Hiyat...!" Kali ini, Martis menggunakan kedua tangannya untuk memukul Ro
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status