Share

04. Percaya diri

Penulis: Rendi OP
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-13 10:11:06

Martis saat ini berada di sebuah gang yang nampak cukup sepi. Ternyata, ada Adi dan teman-temannya yang sudah memblokir jalannya.

"Ternyata ada pencuri teman-teman. Ini..., ini dia pencurinya yang ada di hadapan kita," ucap Jajat.

"Biasanya kalau ada pencuri, maka pencuri harus ditangkap. Dan juga..., harus dipukuli terlebih dahulu sebelum diserahkan ke pihak keamanan. Benar tidak, teman-teman?" seru Adi.

"Benar sekali. Hahaha...!" jawab Febri.

"Aku sangat bersedia melakukannya," sahut Didit.

"Pencuri? Apa kalian mengatakan kalau aku adalah pencuri? Apa yang telah aku curi? Apakah ini?" ucap Martis. Martis menunjukkan pergelangan tangannya. Dan di pergelangan tangan Martis terdapat sebuah jam tangan. Jam tangan hadiah pertama dari sistem. Dan memang jam tangan itu berkilauan terlihat sangatlah mewah.

"Wah wah wah..., ternyata kau benar-benar pencuri ya Martis? Katakan pada kami, dari mana kau mencuri jam tangan mewah itu?" ucap Adi.

"Benar, dari mana kau mencurinya? Apakah hanya kartu dan jam tangan itu yang kau dapatkan ketika mencuri?" tanya Jajat.

Mata mereka berbinar saat melihat jam tangan milik Martis itu.

"Dari mana ya? Ah..., iya. Aku ingat. Ini jatuh dari langit. Dan kebetulan, jatuhnya tepat di hadapanku. Yah..., jadi..., aku ambil deh. Hehehe," jawab Martis.

"Sialan! Kau memang anak cacat yang suka membual!" ucap Adi. Kemudian Adi maju menyerang Martis. Adi juga sudah berniat akan merampas jam tangan mewah milik Martis itu.

Set, set, set!

Namun yang terjadi adalah Adi hanya memukul angin saja. Padahal biasanya Martis sudah terluka jika dipukul seperti ini.

"Kau memukul apa?" tanya Martis. Martis pun menyeringai.

"Sialan! Kenapa dia bisa menghindar?" ucap Adi.

Set, set, set!

Adi kembali memukul Martis. Namun masih sama seperti tadi. Martis bisa menghindarinya dengan mudah.

"Kenapa dia bisa menghindar?" tanya Jajat.

"Kalau begitu ayo kita serang saja bersama. Hanya anak cacat miskin seperti ini saja, sudah sering kita pukuli bukan?" ujar Didit.

"Kau benar, ayo!" ucap Febri.

Set, set, set!

Bugh! Bugh! Bugh!

Namun bukannya Martis yang terpukul, tapi malah mereka berempat lah yang saling bertabrakan.

"Aduh..., sial!" teriak Adi.

"Argh...! Ke mana dia?" tanya Jajat.

"Aku di sini," jawab Martis.

Set, set, set!

Mereka kembali menerjang tubuh Martis. Sudah berkali-kali mereka melakukannya tapi tidak juga bisa melukai Martis.

"Kalau begitu, apa boleh buat. Gunakan kemampuan kita saja," ucap Adi.

"Baiklah," jawab Jajat.

Siuw, siuw, siuw!

Bur...!

Adi menyemburkan api dari mulutnya ke arah Martis.

Setelah itu Adi dan teman-temannya terkejut karena Martis bisa menggunakan kekuatan perisai tubuh.

"Hehehe," ucap Martis. Ia menyeringai kembali.

"Sialan! Biarkan aku saja!" ucap Jajat.

Siuw, siuw, siuw!

Bam!

Beberapa detik kemudian debu yang mengepul hilang. Jajat melemparkan kekuatan tanah miliknya ke arah Martis. Namun hasilnya sama saja. Perisai tubuh milik Martis tidak tergores sedikitpun!

"Hehehe," ucap Martis lagi sambil menyeringai.

"Rasakan ini!" ucap Didit.

Bur...!

Cras...!

Didit menembakkan kekuatan air dari mulutnya. Dan tubuh Martis masih tetap berdiri dengan kokoh.

"Giliranku!" ucap Febri.

Brush...!

Siuw...!

Bam!

Febri menembakkan kekuatan angin miliknya. Dan hasilnya masih saja sama. Tubuh Martis tidak terpengaruh sedikitpun.

"Ada apa ini? Kenapa dia bisa menahan semua serangan kita?" ujar Adi.

"Entahlah. Bagaimana kalau kita serang saja bersamaan?" ucap Jajat.

"Benar juga, ayo!" jawab Didit.

Siuw...!

Brush!

Bugh!

Bur...!

Martis sempat merasa ragu. Karena serangan kali ini adalah serangan kombinasi. Pasti jauh lebih kuat. Tapi akhirnya Martis kembali tenang saat membaca informasi tentang perisai miliknya itu. Ternyata itu adalah perisai penetral. Semua jenis kekuatan akan netral alias lenyap ketika menyentuh perisai yang ada di tubuh Martis tersebut.

Martis memejamkan matanya dan percaya dengan sistem yang akan melindunginya.

Tring!

"Tugas dadakan! Kalahkan anak-anak nakal dan dapatkan hadiahnya!"

Martis mendengar suara sistem di telinganya.

"Eh...? Ada juga hal seperti ini? Tugas dadakan? Wah..., berarti aku dapat menghasilkan uang lagi dong? Hehehe..., baiklah kalau begitu." gumam Martis.

Dalam beberapa belas menit ini, Adi dan teman-temannya terus menggempur Martis dengan kekuatan mereka yang telah bangkit masing-masing.

Namun sampai mereka kelelahan pun tetap saja tidak mampu menembus perisai milik Martis.

"Sebenarnya seberapa kuat pertahan tubuhnya itu? Huh, huh, huh...," ucap Adi yang sudah terengah-engah.

"Entahlah. Aku merasa lelah. Kita harus menunggu Markus datang. Sial, kenapa Markus lama sekali?" ucap Jajat menggerutu.

Markus sedang antri untuk mengambil uang dari kartu uang.

"Kenapa? Ada apa dengan kalian? Kok sudah berhenti? Ini, ambil...," ucap Martis. Martis justru melemparkan sebotol air minum ke arah Adi. Dan karena memang lelah dan merasa haus, Adi menerimanya dengan senang hati. Sebotol air itu langsung diteguk habis oleh Adi.

"Adi, kenapa langsung kau minum? Bagaimana kalau air itu ada racunnya?" ucap Didit.

"Benar, Adi. Kalau ada racunnya, kau bisa saja mati!" imbuh Jajat.

"Mereka benar," ucap Febri menambahi.

"Apa aku akan mati?" Gumam Adi.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tyas
mulai seru nih
goodnovel comment avatar
Wahyudi Hasbul
ceritanya seru bangak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pengendali Sistem Terkuat   917. Si bodoh

    Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu. "Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing. Berp...! Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap. Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya. "Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini. Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan. "Hormat, Hamba, pada Bos...!" Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang. "Kalian semua, bangunlah." Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri. "Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!" Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liar tadi ternyata adalah salah sa

  • Pengendali Sistem Terkuat   916. Alam iblis

    Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang

  • Pengendali Sistem Terkuat   915. Wujud

    Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah

  • Pengendali Sistem Terkuat   914. Tubuh Visual l

    Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni

  • Pengendali Sistem Terkuat   913. Tugas dan misi

    Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku

  • Pengendali Sistem Terkuat   912. Gelar Raja Kegelapan

    Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status