Crash....
Tebasan maut yang berasal dari tangan yang telah dilapisi energi khusus telah diberikan oleh Azazel, tidak ada yang dapat bertahan dari serangan tersebut.
Gadis kecil itu memberanikan diri untuk membuka matanya, dan di sana sudah ada seorang pria yang sangat tegap berdiri dengan pandangan mata yang menatap lurus ke depan.
“Apa kau bisa bergerak?” tanya Azazel dengan nada dingin.
Gadis tersebut memberikan anggukan.
“Bagus, sekarang kau pergilah ke tempat yang aman!”“T-Tapi....” Gadis itu memberikan pandangan yang penuh dengan permohonan.“Tenang saja, aku yang akan mengawal dirimu! Kau hanya perlu pergi ke arah evakuasi!”
“B-Baik....”Mulai gadis itu berlari sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Azazel.
“Sial, apa yang aku lakukan ini? Aku ini bukanlah makhluk yang seharusnya menjadi seseorang yang dengan perasaan sentimental!”
Satu monster berukuran besar telah muncul, di pundaknya terdapat satu mace berukuran besar. Matanya satu besar langsung menatap gadis kecil yang tertegun terhadap dirinya.
Senyuman lebar dengan raut wajah yang mengerikan telah diberikan, kakinya perlahan menghampiri gadis tersebut.Jari-jari tangannya sudah digerakkan untuk menggapainya.
Crash...Secepat kilat serangan yang digunakan oleh Azazel, bahkan gadis itu lupa cara untuk berkedip.
“Hmm... sepertinya kekuatan dan ingatan yang aku miliki memang tidak berkurang seperti biasanya! Sial, kenapa ada makhluk seperti ini di sini! Huh... mungkin memang di zaman ini diriku harus membereskan semuanya!”
Azazel menatap gadis kecil itu, pandangan mata yang diberikan olehnya telah menyebabkan gadis tersebut menjadi ketakutan.Tangan Azazel ulurkan, gadis itu menjadi terdiam. Dia tidak tahu apa maksud dari Azazel melakukan hal itu.
“Ada apa? Apakah kau tidak ingin pergi ke tempat evakuasi?”
“B-Baik!” Dia menyambut tangan Azazel, namun setelah hal itu dilakukan mendadak Azazel menggendong dirinya dengan tubuh yang diangkat di samping pinggang.“Bersiaplah!” Azazel melompat tinggi, gadis tersebut mendadak kaget, dia mampu melihat semua yang ada di kota. “Di-Di sana!”
Dia mengarahkan pandangannya ke salah satu tempat yang di depannya ada beberapa monster yang mencoba untuk masuk.“Ya!” Dengan cepat Azazel bergerak ke arah bangunan itu, suara kakinya langsung mengejutkan seluruh monster, setelah mereka tengok, ada dua mangsa baru yang akan sangat sedang jika disantap.
Mereka datang dengan percaya diri yang tinggi, setiap wajah ingin langsung memakan tubuh Azazel dan menikmati tubuh gadis kecil itu.Swungs....
Hanya dalam hitungan detik satu serangan mendarat di tubuh para monster yang akhirnya langsung menumbangkan mereka.“Whoah....”
Apa yang dilihatnya dari Azazel seperti seorang malaikat, namun sebenarnya wajah Azazel sudah terkena percikan dari serangan yang digunakannya.
Gadis itu diturunkan oleh Azazel, dia kemudian mulai mengetuk pintu ruangan evakuasi.
“Nenek....”
“Huh?” Sebuah alunan suara yang masuk ke dalam telinga perempuan tua yang sejak dari tadi berharap kalau cucunya baik-baik saja. “Tuan-tuan, tolong biarkan pintu itu dibuka, pasti itu adalah cucuku!”Kedua prajurit yang menjaga pintu tentu merasa enggan, mereka takut kalau itu adalah sebuah umpan untuk memancing mereka membuka pintu yang kemudian akan memberikan sebuah masalah yang besar.“Maaf, kami di sini tidak bis melakukannya, kemungkinan itu hanya pancingan untuk memaksa kami membukanya!”“T-Tidak mungkin, di sana ada cucuku yang masih kecil, apakah kalian ini tega?”Kedua prajurit itu tidak bisa berkata apa-apa.“Kenapa mereka tidak membukakan pintu ini?” Azazel melihat gadis kecil itu yang terus memasang wajah berharap. “Sial! Oi, apakah kalian ingin membiarkan gadis kecil ini mati?”
Suara Azazel menggelegar, mereka yang mendengar ini menjadi merinding.“Kalau kalian tidak ingin membukakan pintu ini, akan aku dobrak!”
Ini terdengar seolah sebuah lelucon, pintu itu terbuat dari besi khusus dan sangat berat untuk didorong atau dibuka oleh satu orang. Butuh 3 sampai 5 orang untuk mampu membukanya.Beberapa prajurit menganggap ini hanya sebuah omong kosong, namun Azazel melakukan sebuah pergerakan. Dia hantam pintu itu dengan satu pukulan yang menggelegar ke seluruh area, mereka yang mendengar ini menjadi kaget.
“Makhluk di dunia ini semuanya adalah orang-orang bodoh, tidak peduli aku apa yang akan terjadi terhadap mereka, di sini aku hanya perlu melakukan apa yang aku bisa!”
Pada pukulan kedua yang menggema dengan sangat nyaring, orang-orang di dalam ruangan tersebut mulai memberanikan diri untuk membuka pintu.Dan, terlihat Azazel dan gadis kecil itu sedang berdiri di sana.
“Nenek....” Dia langsung pergi menghampiri neneknya.“Sekarang cepatlah masuk, kalau tidak....”
Benar saja, para monster seolah memang sengaja untuk membuat Azazel membuka pintu itu untuk mempermudah pekerjaan mereka.
Para monster dengan cepat mendatangi pintu dengan wajah yang menyeringai dan rasa percaya diri yang tinggi.Azazel menoleh ke belakang, tanpa banyak pikir lagi dirinya langsung menerjang ke arah rombongan monster-monster itu.
Semua menjadi kaget dengan apa yang dilakukan oleh Azazel, hanya dalam beberapa kali gerakan dirinya sudah mampu menewaskan banyak monster.
Tidak lagi Azazel berkata, dirinya langsung pergi dari sana.
Para prajurit bergegas kembali menutup pintu ruangan tersebut.“S-Siapa orang itu? Kenapa dirinya mampu memberikan perlawanan seperti ini?” ucap seorang pria dengan mata yang dipenuhi sebuah rasa kaget.
Situasi ini semakin memburuk dikarenakan musuh terus masuk ke dalam gerbang, mereka menyerang dengan sangat brutal dikarenakan jumlah mereka begitu banyak.
Para prajurit mulai merasa kehilangan sebuah semangat di dalam hati mereka akibat kondisi yang sejak dari tadi terus membuat situasi ini menjadi semakin buruk.
“Sial, apa yang aku harus lakukan? Apakah semuanya akan berakhir di sini?” Icarus terus menjadi kesal, dia masih melakukan pertarungan secara sengit terhadap para monster.
“K-Komandan....”
“Apa?”Dari arah jam dua terlihat ada seseorang yang menerjang ke dalam lautan musuh, mereka semua memberikan perlawanan sangat sengit terhadap orang tersebut.
Namun, gerakan yang digunakan olehnya sangat luar biasa hingga membuat seluruh monster menjadi kewalahan.
Mereka bahkan tidak mampu untuk memberikan sebuah serangan.Azazel menatap semua itu dari kejauhan. “Itu....”“Heh... semua monster ini tidak lebih dari makhluk bodoh yang tidak memiliki sebuah arti!”Dengan bantuan dari sosok tersebut semua serangan yang dilakukan oleh para monster menjadi terhenti, dan ini menyebabkan semuanya menjadi lebih mudah.Para monster jauh lebih fokus terhadap orang itu, kemampuan yang benar-benar memukau mata. Mereka semua menjadi ketakutan terhadap sosok itu.
“Sudah aku duga, dia adalah pahlawan di dunia ini! Huh... apa memang ini cerita yang harus aku lalui lagi? Rasanya aku ingin sekali mati, tapi kenapa aku sendiri yang tidak bisa mendapatkan kematian di saat seperti ini!”
__To Be Continued___Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Dengan kemunculan Aster, semua monster yang telah menjadi bencana telah berhasil dikalahkan, dia bagaikan sebuah cahaya terang yang datang untuk menyinari semua orang.Semua monster yang telah menyerang berhasil dikalahkan, Icarus dan pasukannya hanya perlu menghabisi monster yang berada di dalam lingkungan kota.Jumlah mereka sudah mencapai lebih 200, dan korban yang tewas juga lebih dari 50 orang. Meski ini kecil, namun kegagalan tetaplah kegagalan.Berita tentang ini mungkin akan menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi area lain, Eunzalaria saat ini sedang menghadapi masa peperangan. Banyak kerajaan lain yang pastinya akan mengambil keuntungan dari peristiwa yang terjadi.Aster disambut dengan sangat baik oleh semua orang yang ada di kota itu, dirinya telah dianggap sebagai sosok yang begitu hebat. Namanya telah terkenal sebagai orang yang selalu saja memberikan sebuah cahaya kehidupan.“Yang Mulia Alstein!” Aster membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada pria tua itu.
Azazel memasuki wilayah kota yang cukup ramai, dan ini tidak seperti kota sebelumnya yang terlalu banyak kriminal. Di sini semua orang hidup dengan damai, bisa dilihat dari wajah mereka yang dipenuhi kebahagiaan.Dia berdiri di depan satu bangunan yang mengidentifikasi kalau itu adalah bangunan dari guild petualang.Memasukinya sudah banyak orang yang berkumpul, suasana ramai menjadi hal yang cukup wajar.“Selamat datang!” Maid guild telah memberikan hormat kepada dirinya. “Apa ada yang bisa saya bantu?”“Ya, aku ingin mendaftar menjadi seorang petualang!”“Oh, petualang! Baiklah, aku akan memberikan Anda beberapa formulir yang harus Anda isi!”Dua formulir kemudian telah tiba, Azazel terdiam sejenak di depan formulir itu. Teringat waktu itu saat dirinya masih seorang amatir yang tidak mengerti apa-apa, dia bahkan bingung bagaimana cara menulis namanya sendiri.“Anda hanya perlu mengisi semua informasi yang ada di dalam kertas ini!”“Aku mengerti!” Azazel mencari tempat duduk untuk me
Azazel masih berada di bagian belakang, dirinya memantau apa yang akan terjadi terhadap dua rekannya yang ada di depan.“Aku tidak menyukai tempat ini!” gumam Tania.Dilihat dari mana pun area tersebut memang terlihat menyeramkan, tidak akan ada yang mau menganggap kalau ini adalah lokasi yang memiliki sebuah ketenangan di dalamnya.Lilia terus menggigil sembari memegangi tongkat. “Aku harap kalau monster tidak ada di sini!”Mata Azazel hanya melirik ke arah samping, teringat dirinya kalau dulu dia sering merasakan hal ini.Semua yang terjadi pada waktu itu hanya sebuah kenangan yang tidak ingin lagi dirinya ingat.“Huh... mungkin aku yang terlalu lama memikirkan hal tersebut!”Joey berhenti, secara mendadak semuanya menjadi heran.“Tunggu, apa yang kau lakukan?” tanya Tania dengan nada heran.“Ssst... ada sesuatu di depan sana!”“Monster?”“Tidak, dapat memastikan apa yang ada di depan sana! Namun, auranya sangat terasa aneh!”Tidak beberapa lama kemudian sosok monster yang dimaksud
Ini mungkin tindakan yang bodoh, tapi hasrat di dalam tubuh terkadang menjadi penyebab utama untuk mereka berani memasuki area yang sudah jelas akan memiliki monster di dalamnya.“Lihat lubang-lubang ini, apa mereka memang bisa hidup di dalamnya?” tanya Joey dengan nada penasaran.“Mungkin mereka hidup seperti semut yang ada di dalam tanah, mereka membangun sarang yang kemudian beranak di dalamnya!”“Itu masuk akal, tapi bagaimana kita akan melawan mereka?” Semua menjadi terdiam mendengar pertanyaan Lilia, dan semua saling menandang dengan wajah yang bingung.Azazel yang di sini tetap tenang sembari melirik ke ara sekitar, dia paham kalau area ini benar-benar berbahaya, bisa ditebak apa yang akan terjadi kalau mereka menjadi lengah.Suara aneh terdengar dari dalam lubang, tidak satu, namun jumlahnya cukup banyak hingga sangat nyaring di dalam telinga.“Datang!” ucap Azazel.Dan, memang benar kalau para monster sudah datang, Kegure dengan jumlah yang begitu banyak. Mereka menjadi nger
Dari peristiwa ini yang terjadi adalah kengerian yang tidak dapat untuk dibayangkan oleh Lilia, yang terjadi adalah mimpi buruk yang selama ini tidak pernah dirinya harapkan akan terjadi.She terdiam di depan mayat kedua rekannya yang terlihat sangat mengenaskan.“Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa mereka berdua harus mati? Apakah kami salah kalau ingin menjadi seorang petualang yang hebat?”“Kau mungkin akan menganggap apa yang diriku ucapkan ini adalah hal yang konyol, namun kau harus ikhlas dengan kondisi mereka berdua! Sekarang sudah jelas kalau kalian adalah makhluk yang lemah, tidak akan mungkin kalian akan terus melakukan sebuah tindakan, harapan dan air mata akan terus saja terjadi! Kalau kau terus bermimpi di dalam kehidupan ini akan terjadi hal yang menyenangkan, maka kau sudah salah! Tidak akan ada yang mau hal seperti ini terjadi, kau atau aku hanya pion yang akan memainkan takdir yang penuh dengan kekejaman!”“Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, setelah dua rekanku ini
Keduanya kembali ke Guild, sang pelayan di sana merasa heran dengan wajah Lilia yang masih terlihat murung.“Selamat datang kembali, apakah kalian berhasil dalam menyelesaikan quest?”Tidak ada yang menjawab.Lirikan mata Azazel terarah pada Lilia. “Dia masih memikirkan apa yang sudah terjadi!” Bagi Azazel di sinilah dia harus berkata, “Yeah, kami sudah menyelesaikannya!”“Oh, baiklah jika begitu! Aku akan memberikan kalian imbalan! Hmm....” Dia tiba-tiba memberikan pandangan heran. “Apa sesuatu terjadi?” “Tidak, maksudku, Anda tadi pergi bersama empat orang, tapi....”Wajah Lilia semakin murung.“Oh... Aku minta maaf... Aku tidak bermaksud untuk membuatmu menjadi seperti ini....”“Tidak apa, mereka berdua telah tiada akibat quest yang kami jalankan! Mungkin tanpa pria ini, diriku pasti sudah mati akibat quest tersebut!”Suasana menjadi hening.“Berikan semua uang dari quest ini untuknya!”“Eh... kenapa?” tanya Lilia. Wajahnya tampak dipenuhi kebingungan atas sikap pria itu.“Kau le
Sang Goblin menjadi tidak berdaya setelah menyaksikan bagaimana Azazel dalam menahan serangan yang digunakan olehnya.Perlahan Azazel melangkah, kemudian dia memberikan sebuah kengerian terhadap makhluk tersebut.“Indeed aku tidak memiliki sebuah dendam terhadap dirimu, akan tetapi aku di sini ingin melihat bagaimana seekor monster menjijikkan seperti dirimu akan mengalami kematian yang mengerikan!”Pertama Azazel menggunakan jari tangannya untuk mencungkil keluar mata goblin itu, saat proses itu berlangsung banyak perlawanan yang dilakukan oleh sang Goblin.“Argh....”Suara daging yang hendak dicabut begitu jelas terdengar, dia berteriak dengan kencang yang menjadi saksi dari rasa sakit.Selama 20 detik proses dilakukan, sudah banyak darah di tangan Azazel. Mata goblin tersebut bagaikan kelereng yang tidak begitu berguna.“Hooh... jadi kau memang memiliki bagian tubuh yang menjijikkan! Bagaimana rasanya mendapatkan perlakukan yang mengerikan seperti ini? Bukankah kau ini sudah sering