Share

Datang tanpa Permisi

Pagi ini, Mahesa masih sangat mengantuk. Ia tak bisa tidur semalaman. 

Tepatnya, Mahesa memang tak pernah bisa tidur nyenyak jika malam hari. Sebab otak dan hatinya selalu saja meresahkan hal yang sama. 

Yaitu, tentang gadis yang selalu berkelebat dalam benaknya. Entah siapa dia, sampai detik ini tanya itu masih menggantung di atas kepala. 

Mahesa belum juga menemukan jawabnya. 

"Eenghhh ...  "

Mahesa bergumam pelan dengan mata yang masih terpejam, saat ia merasa ada yang menyentuh perutnya dan mengusapnya dengan gerakan seringan bulu. 

Ah, pasti ini hanya mimpi. 

Tapi, semakin lama, tangan itu bergerak naik dan berhenti di dadanya yang bidang. 

Merasa ada yang janggal, Mahesa pun tak tahan untuk membuka mata. Lantas ia terkejut melihat pemandangan di depannya. 

"Kiran?! Apa yang kau lakukan? Bagaimana kau bisa masuk ke dalam kamarku?!" Mahesa beringsut duduk, menatap Kiran yang duduk di sampin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status