Share

Bab 122. Rasa Khawatir

Author: Dera Tresna
last update Last Updated: 2025-06-14 08:31:00

Austin berlari dengan kencang tanpa alas kaki. Entah kenapa, tiba-tiba dia merasa berada di tengah hutan dengan tubuh kecilnya. Nafasnya terengah, kakinya berdarah karena tergores akar pepohonan dengan duri yang menancap di kaki menambah rasa sakit yang dia rasakan.

Mamanya ada di belakang terus mengejarnya. Yang dia inginkan saat ini hanyalah terlepas dari kejaran mamanya. Dia tidak ingin kembali ke kehidupan sebelumnya, melayani wanita yang seumuran dengan mamanya.

Austin hampir putus asa, dia sudah tidak sanggup lagi berlari. Tubuhnya terlalu lelah dan sangat sakit. Di tengah keputusasaan tiba-tiba sebuah tangan terulur padanya. Entah tangan siapa karena dia tidak bisa melihat pemilik tangan itu dengan jelas, tetapi dia tahu jika tangan itu adalah tangan seorang wanita.

Meski sempat ragu untuk menyambut tangan tersebut, tetapi saat menoleh ke belakang dan mamanya sudah semakin dekat, Austin sadar tidak akan mampu menghindar dengan tenaganya sendiri. Dia memutuskan untuk meraih tang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 215. Waktu Bersama

    “Tyrone, jika Uncle Buck ingin mengajakmu jalan-jalan ke Kebun Binatang apakah kamu mau?” tanya Kaneesa pada putranya.Kemarin setelah mereka makan malam, Buck meminta izin mengajak Tyrone pergi ke kebun binatang. Dia berharap dengan seringnya dia bertemu dengan Tyrone, hubungan mereka bisa lebih dekat.“Tentu saja Ma, aku mau. Aku menyukai Uncle Buck, dia baik dan sering mengajakku bermain,” jawab Tyrone dengan penuh semangat.“Jika kamu menyukainya, kamu bisa memanggil Uncle Buck dengan panggilan Papa.”“Apakah semua orang yang aku sukai boleh aku panggil Papa?” tanya Tyrone.Kaneesa mendekati Tyrone lalu mengangkat tubuh putranya dan mendudukkannya ke pangkuan. “Dengar Sayang, tidak semua orang yang kamu sukai boleh kamu panggil Papa. Kamu boleh memanggil Uncle Buck dengan panggilan Papa karena Uncle Buck adalah Papamu.”“Bukankah Uncle Buck adalah kembaranku, makanya wajah Uncle mirip dengan wajahku? Apakah Uncle Buck juga keluar dari perut Mama?” tanya Tyrone yang berhasil membua

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 214. Lamaran

    “Aku tidak percaya, kamu ada di pelukanku saat ini. Jika saat ini aku sedang bermimpi, aku memilih untuk tidak bangun dari mimpi ini,” gumam Buck yang akhirnya mendapat hadiah cubitan menyakitkan dari Kaneesa.“Auuwww ... Apa yang kamu lakukan?” teriak Buck sambil mengusap pinggangnya yang memerah membuat Kaneesa tertawa.“Itu tandanya kamu tidak sedang bermimpi Buck. Aku benar-benar nyata dan ada di sampingmu saat ini,” ujar Kaneesa.Buck yang gemas menggosokkan hidungnya di ceruk leher Kaneesa, membuatnya geli dan tertawa. “Buck hentikan! ini sungguh menggelikan... hentikan!” teriakan Kaneesa berusaha menghindar.Bukannya berhenti, Buck malah menggosokkan hidungnya semakin dalam hingga tawa Kaneesa terdengar semakin keras dan menular padanya.“Sudah Buck ... hentikan! Aku menyerah.”“Itu hukumanmu jika berani mencubitku lagi dengan cubitan yang sangat menyakitkan seperti tadi,” ujar Buck.“Baiklah, aku tidak akan melakukannya lagi.”Buck membawakan Kaneesa ke dalam pelukan kemudian

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 213. Melepas Rasa Rindu

    “Dia membutuhkan namaku untuk menarik para investor agar mereka percaya dengan bisnisnya. Aku dan Livy sepakat bertunangan selama 4 bulan, setelah itu kami tidak ada hubungan apa,-apa lagi. Keuntungan yang aku dapatkan adalah aku akan mendapat bagian dari sahamnya. Aku hanya akan kehilangan 30 persen dari saham Livy jika kami memutuskan pertunangan ini sebelum waktu yang kami sepakati dan aku tidak peduli dengan hal itu. Kamu lebih penting dari semua kekayaan yang aku miliki,” terang Buck.Kaneesa menutup mulutnya karena terkejut dengan informasi yang Buck berikan. “Apakah selama kalian bertunangan, kalian ...?” tanya Kaneesa yang tidak mampu meneruskan perkataannya.“Mana mungkin aku melakukannya. Aku sama sekali tidak mempunyai perasaan dengannya.”“Benarkah?” tanya Kaneesa dengan nada yang penuh kegembiraan.Buck yang mendengarnya, tersenyum menatap Kaneesa.“Sekarang jelaskan apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa tiba-tiba lahir Tyrone? Karena seingatku, terakhir kita melakukannya,

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 212. Kerinduan

    Beruntung Buck tidak melihat tubuh istrinya. Kalau saja pria itu melihatnya, tidak segan-segan Jaime akan mengeluarkan bola matanya dari tempatnya.“Maafkan aku, aku kira kamu sedang sendiri,” kata Buck santai sambil membalikkan tubuhnya, membelakangi Jaime dan istrinya.“Bukankah aku sudah bilang ke sekretarisku jika aku tidak mau diganggu.”“Aku menerobos masuk karena tidak sabar ingin menanyakan sesuatu padamu.”“Kapan kamu bisa bersikap sabar? Tunggu di situ dan jangan membalikkan tubuhmu!” perintah Jaime.Buck hanya mengacungkan ibu jarinya dari balik tubuhnya, tanpa mengatakan apa pun.Jaime memakai celananya dengan cepat dan membantu istrinya untuk menutup tubuhnya. Dengan beringsut pelan, Blessing turun dari pangkuan suaminya. Wajahnya benar-benar merah karena sangat malu.“Maafkan aku,” bisik Jaime pada istrinya.Blessing hanya mengangguk tanpa bersuara. “Tunggu aku di kamar istirahat. Aku akan bicara terlebih dahulu dengan pria kurang ajar ini,” ujar Jaime ke telinga istriny

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 211. Datang di Waktu yang Salah

    “Apakah Mama dan Dady tidur terpisah dan tidak satu kamar lagi?” Buck mencoba menjelaskan dengan sederhana agar Tyrone memahaminya.“Dari dulu Mama dan Dady memang tidur terpisah. Dady di kamar atas, sedang kamar aku dan kamar Mama di bawah, tapi sekarang Dady sudah tidur bersama Aunty.”Kepala Buck terasa pening mendengar penjelasan Tyrone. Ingin rasanya dia menenggelamkan diri di dalam kolam untuk mendinginkan otaknya karena informasi yang dia dapatkan. Semua yang Tyrone ceritakan seolah tidak bisa dia percaya, dia benar-benar harus membicarakan ini dengan Jaime, tentang apa yang terjadi sebenarnya, yang tidak diketahui selama ini.“Sayang, bisakah kita naik sekarang? kepala Uncle sedikit pusing karena terlalu lama berendam di dalam air,” kata Buck mencari alasan.“It's okay Uncle, ayo kita naik. Apakah Uncle butuh obat yang bisa aku ambilkan?” Tyrone menawarkan bantuan dan tampak khawatir.“Tidak perlu, Uncle hanya butuh istirahat sebentar. Ayo kita mandi dulu di kamar Uncle,” kata

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 210. Perbincangan Membingungkan

    Hal yang membuat Buck semakin mantap mengajak Tyrone untuk kembali pergi bersamanya adalah dia bisa tidur dengan nyenyak untuk pertama kalinya semenjak perpisahannya dengan Kaneesa. Saat bangun dari tidur, badannya terasa sangat segar. Ada senyum mengembang di bibirnya. Anak itu benar-benar menjadi obat dari kepedihan hatinya.Dia sebenarnya ingin segera mengajak Tyrone untuk pergi bersama lagi. Sayangnya sampai beberapa minggu ke depan, pekerjaannya sangat padat. Rekan bisnisnya mengajukan kontrak baru dengan perubahan kebijakan. Hal itu membuatnya harus mempelajari satu per satu kontrak yang akan dia tanda tangani.Rumah Jaime ramai dikunjungi keluarga Pierre. Hari ini adalah hari pernikahan Jaime dan Blessing. Jaime mengadakan pesta kecil-kecilan yang hanya dihadiri oleh keluarga Pierre dan keluarga Blessing. Sedang keluarga Jaime sendiri hanya ada Kaneesa dan Tyrone.Kaneesa yang melihat kebahagiaan Jaime tidak sanggup menahan air mata. Dia menangis terisak di pelukan Jaime. “Sela

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status